Hasil Analisis Gugus Fungsi SMPBPK Hasil Analisis Morfologi SMPBPK

33 sampel. Kadar abu SMPBPK yang diperoleh lebih besar dibandingkan dengan Avicel PH 102. Hal ini dapat disebabkan proses pencucian SMPBPK yang kurang sempurna Achor, et al., 2014. Hasil uji kelarutan zat dalam air untuk SMPBPK dan Avicel PH 102 diperoleh sebesar 0,019 dan 0,08. Hal ini menunjukkan bahwa SMPBPKlebih sedikit terlarut dalam air dibandingkan dengan Avicel PH 102. Persyaratan kelarutan zat dalam air tidak lebih dari 12,5 mg 0,25 Anonim, 2007.

4.3 Hasil Analisis Gugus Fungsi SMPBPK

Analisis sifat fisikokimia dilakukan menggunakan instrumen spektrofotometer FT-IR. Hasil spektrum IR SMPBPK dan Avicel PH 102 dapat dilihat pada Gambar 4.1 dan 4.2 di bawah ini. Gambar 4.1 Hasil spektrum IR SMPBPK Gambar 4.2 Hasil spektrum IR Avicel PH 102 Universitas Sumatera Utara 34 Hasil spektrum IR SMPBPK Gambar 4.1 dan Avicel PH 102 Gambar 4.2 dijumpai adanyaserapan padadaerah bilangan gelombang3348,42 cm -1 dan 3406,29 cm -1 yang menunjukkan gugus OH, bilangan gelombang 2893,22 cm -1 dan 2893,22 cm -1 menunjukkan gugus C-H alifatis dan bilangan gelombang 1045,42 cm -1 dan 1103,28 cm -1 menunjukkan gugus C-O. Semua bilangan gelombang yang diperoleh menggambarkan gugus fungsi yang terdapat pada molekul selulosa dan hasil spektrum SMPBPK dan Avicel PH 102 mempunyai pola spektrum yang sama.

4.4 Hasil Analisis Morfologi SMPBPK

Hasil analisa morfologi SMPBPK dan Avicel PH 102 dapat dilihat pada Gambar 4.3 di bawah ini. Gambar 4.3 Uji hasil analisa SEM Keterangan: a : SEM SMPBPK b : Avicel PH 102 perbesaran 1000 kali Analisis dengan SEM untuk mengetahui bentuk permukaan dan ukuran partikel dari selulosa mikrokristal. Pada Gambar 4.3 di atas, diperoleh hasil SEM SMPBPK dan Avicel PH 102 dengan perbesaran 1000 kali dari ukuran sebenarnya dapat diperkirakan ukuran partikelnya berkisar 20 µm sedangkan a b Universitas Sumatera Utara 35 Avicel PH 102 berkisar 20 µm dengan bentuk kristal, permukaan tekstur yang tidak rata serta membentuk sudut runcing dan tumpul. Menurut Rowe dan kawan- kawan 2009, selulosa mikrokristal merupakan serbuk yang mempunyai fasa amorf dan fase kristal sebagai komponen penyusunnya dengan kemurnian dan derajat kristalinitas yang tinggi. Hasil pembuatan dan karakterisasi secara keseluruhan dari SMPBPK menunjukkan ada kesamaan karakter dengan Avicel PH 102 sehingga memungkinkan untuk dapat digunakan sebagai bahan tambahan pada pembuatan tablet. Tabel 4.3 Data uji preformulasi massa granul Formula Waktu alir detik Sudut diam o Indeks tap SMPBPK Avicel PH 102 2.04 1.05 28,17 25,69 14 10 Massa granul tablet dievaluasi dengan mengukur waktu alir, sudut diam dan indeks tap. Ketiga evaluasi ini berfungsi untuk mengetahui kemampuan mengalir massa granul yang dapat mempengaruhi keseragaman bobot tablet. Evaluasi terhadap kecepatan alir granul dilakukan untuk mengetahui sifat alir dari granul yang akan dibuat sehingga dapat menghasilkan keseragaman bobot yang baik. Granul yang mempunyai kecepatan alir yang baik akan menghasilkan tablet dengan berat yang konstan sehingga kadar zat aktif sama untuk setiap tabletnya Siregar dan Wikarsa, 2010. Waktu alir yang dihasilkan kedua formula tidak jauh berbeda dan telah memenuhi syarat yaitu kurang dari 10 detik Banker dan Anderson, 1994. Apabila sudut diam lebih kecil atau sama dengan 30 biasanya menunjukkan bahwa granul mempunyai sifat alir yang baik atau disebut juga “free Universitas Sumatera Utara 36 flowing” dan bila sudutnya lebih besar atau sama dengan 40 biasanya sifat alirnya kurang baik Banker dan Anderson, 1994. Semakin datar sudut yang dihasilkan, artinya sudut kemiringannya semakin kecil dan semakin baik aliran serbuk tersebut Voight,1994. Hasil pengujian sudut diam kedua formula telah memenuhi syarat yang telah ditentukan sehingga tidak akan terjadi kesulitan dalam pencetakan tablet. Hasil pengujian indeks tap kedua formula yang ditunjukkan Tabel 4.3 telah memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh Menurut Carstensen, 1977, indeks tap yang kurang dari 20 akan mempunyai sifat alir yang baik dimana semakin kecil nilai yang dihasilkan maka semakin baik sifat fisik massa granul.

4.5 Hasil Evaluasi Tablet

Dokumen yang terkait

Pemanfaatan Kulit Pisang Raja (Musa textilia )Menjadi Selai Sebagai Isian Roti Serta Daya Terima dan Kandungan Zat Gizinya

14 146 98

Karakterisasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Kulit Batang Landoyung (Litsea cubeba (Lour.) Pers.) Dengan Metode DPPH Serta Analisis Kandungan Kimianya

9 69 96

Karakterisasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Kulit Batang Landoyung (Litsea cubeba (Lour.) Pers.) Dengan Metode DPPH Serta Analisis Kandungan Kimianya

0 0 16

Karakterisasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Kulit Batang Landoyung (Litsea cubeba (Lour.) Pers.) Dengan Metode DPPH Serta Analisis Kandungan Kimianya

0 0 2

Pemanfaatan Mikrokristal Selulosa Dari Pelepah Batang Pisang Klutuk (Musa balbisiana Colla) Sebagai Eksipien Dalam Tablet Ekstrak Kulit Batang Landoyung (Litsea cubeba (Lour.) Pers.)

0 0 14

Pemanfaatan Mikrokristal Selulosa Dari Pelepah Batang Pisang Klutuk (Musa balbisiana Colla) Sebagai Eksipien Dalam Tablet Ekstrak Kulit Batang Landoyung (Litsea cubeba (Lour.) Pers.)

1 1 2

Pemanfaatan Mikrokristal Selulosa Dari Pelepah Batang Pisang Klutuk (Musa balbisiana Colla) Sebagai Eksipien Dalam Tablet Ekstrak Kulit Batang Landoyung (Litsea cubeba (Lour.) Pers.)

0 0 4

Pemanfaatan Mikrokristal Selulosa Dari Pelepah Batang Pisang Klutuk (Musa balbisiana Colla) Sebagai Eksipien Dalam Tablet Ekstrak Kulit Batang Landoyung (Litsea cubeba (Lour.) Pers.)

0 0 13

Pemanfaatan Mikrokristal Selulosa Dari Pelepah Batang Pisang Klutuk (Musa balbisiana Colla) Sebagai Eksipien Dalam Tablet Ekstrak Kulit Batang Landoyung (Litsea cubeba (Lour.) Pers.)

0 0 4

Pemanfaatan Mikrokristal Selulosa Dari Pelepah Batang Pisang Klutuk (Musa balbisiana Colla) Sebagai Eksipien Dalam Tablet Ekstrak Kulit Batang Landoyung (Litsea cubeba (Lour.) Pers.)

0 0 23