30
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil identifikasi tumbuhan dilakukan oleh Herbarium Medanense MEDA adalah pelepah batang pisang klutuk Musa balbisiana Colla dari suku Musacea. Pusat
Penelitian dan Pengembangan Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI adalah tumbuhan kulit batang landoyung astri.
Penyarian terhadap kulit batang landoyung dilakukan secara maserasi dengan pelarut etanol 80, diharapkan senyawa kimia yang terkandung di dalamnya dapat tersari
lebih sempurna. Hasil pengumpulan sampel sebanyak 4 kg menghasilkan 1,5 kg simplisia diperoleh ekstrak etanol sebanyak 85 g.
4.1 Hasil Pembuatan Selulosa Mikrokristal Pelepah Batang Pisang Klutuk SMPBPK
Hasil α-selulosa yang diperoleh sebesar 150 g atau 30,00 dari 500 g pelepah batang pisang klutuk setelah dihidroliosis diperoleh mikrokristal selulosa sebesar 108,12
g atau 21,624 .
4.2 Hasil Karakterisasi SMPBPK
Hasil Karakterisasi SMPBPK dan Avicel PH 102 dapat dilihat pada Tabel 4.1. Hasil organoleptik SMPBPK dan Avicel PH 102 berupa serbuk kasar
berwarna putih dan tidak berbau. Menurut Anonim 2007, pH selulosa mikrokristal adalah antara 5,0-7,5. Hasil penetapan pH SMPBPK dan Avicel
PH102 memenuhi syarat yang terdapat dalam USP.Penetapan susut pengeringan dilakukanuntuk mengetahuipersentase senyawa yang hilang selama proses
pemanasan.
Universitas Sumatera Utara
31
Tabel 4.1 Hasil karakterisasi SMPBPK dan Avicel PH 102
No. Parameter
SMPBPK Avicel PH
102 Persyaratan
1.
2. 3.
4. 5.
6. 7.
8. 9.
10. 11.
Organoleptik pH
Susut pengeringan Bobot jenis nyata gcm
3
Bobot jenis benar gcm
3
Bobot jenis mampat gcm
3
Indeks Hausner Indeks kompresibilitas
Porositas Kadar abu total
Kelarutan zat dalam air Serbuk kasar,
putih, tidak berbau
7,0 5,30
0,585 1,439
0,662
1,13 13,6
59,34 0,45
0,019 Serbuk kasar,
putih, tidak berbau
6,5 4,75
0,41 1,46
0,48 1,15
15,86 71,51
0,01 0,08
Serbuk kasar, putih,
tidak berbau 5,0-7,5
≤ 7 0,337
1,420-1,460 0,478
1,25 -
- ≤ 0,1
≤ 0,25 Keterangan: = hasil perhitungan rata-rata karakterisasi
Kadar susut pengeringan SMPBPK dan Avicel PH 102 telah memenuhi syarat yaitu kurang dari 7 Anonim, 2007. Penetapan bobot jenis dilakukan
untuk memberikan penilaian sifat alirnya karena bobot jenis mempengaruhi sifat alirnya. Hasil bobot jenis benar SMPBPK dan Avicel PH 102 masih memenuhi
syarat yang terdapat dalam USP sebesar 1,420-1,460 gcm
3
. Bobot jenis nyata SMPBPK dan Avicel PH 102 tidak memenuhi persyaratan yang terdapat dalam
USP yaitu sebesar 0,337 gcm
3
. Menurut Rowe dan kawan-kawan, 2009, bobot jenis mampat selulosa
mikrokristal adalah 0, 478 gcm
3
. Bobot jenis mampat SMPBPK dan Avicel PH 102 belum memenuhi persyaratan. Walaupun bobot jenis mampat dan bobot jenis
nyata SMPBPK dan Avicel PH 102 tidak sesuai dengan persyaratan, tetapi masih mendekati nilai yang telah ditentukan.
Hasil indeks Hausner SMPBPK diperoleh sebesar 1,13 dan Avicel PH 102 sebesar 1,15. Ini menunjukkan keduanya memiliki sifat aliran yangbaik karena
Universitas Sumatera Utara
32 kurang dari 1,25 dimana semakin tinggi nilai indeks hausner yang dihasilkan
maka semakin buruk sifat aliran serbuk Ohwoavworhua dan Adelakun, 2005. Nilai indeks kompresibilitas dapat dilihat pada Tabel 4.2, dimana
SMPBPK dan Avicel PH 102 menunjukkan sifat alir yang baik, nilai pada rentang12-16 menunjukkan sifat alir yang baik sedangkan nilai antara 18-21
menunjukkan sifat alir yang cukup baik Juita, 2008. Sifat aliran serbuk dapat diperbaiki dengan penambahan glidan dalam proses pembuatan tablet Achor, et
al., 2014.
Tabel 4.2 Kategori sifat alir berdasarkan Indeks kompresibilitas Juita, 2008.
Indeks Kompresibilitas Sifat Alir
5-15 Istimewa
12-16 Baik
18-21 Cukup baik
23-35 Buruk
33-38 Sangat buruk
40 Sangat-sangat buruk
Sifat aliran serbuk berperan penting dalam penentuan kesesuaian serbuk sebagai bahan tambahan untuk cetak langsung. Indeks Hausner dan indeks
kompresibilitas merupakan pengukuran secara tidak langsung sifat aliran serbuk Achor, et al., 2014.
Hasil porositas SMPBPK adalah 59,34 sedangkan Avicel PH 102 yaitu 71,5. Pengujian ini menggambarkan kemudahan pada pelarut untuk berpenetrasi
ke dalam pori-pori tablet Siregar dan Wikarsa, 2010. Hasil kadar abu total SMPBPK adalah sebesar 0,45 dan Avicel PH 102 sebesar 0,01 Uji ini
dilakukan untuk mengetahui kadar abu atau mineral yang terkandung di dalam
Universitas Sumatera Utara
33 sampel. Kadar abu SMPBPK yang diperoleh lebih besar dibandingkan dengan
Avicel PH 102. Hal ini dapat disebabkan proses pencucian SMPBPK yang kurang sempurna Achor, et al., 2014.
Hasil uji kelarutan zat dalam air untuk SMPBPK dan Avicel PH 102 diperoleh sebesar 0,019 dan 0,08. Hal ini menunjukkan bahwa SMPBPKlebih sedikit terlarut
dalam air dibandingkan dengan Avicel PH 102. Persyaratan kelarutan zat dalam air tidak lebih dari 12,5 mg 0,25 Anonim, 2007.
4.3 Hasil Analisis Gugus Fungsi SMPBPK