Tabel 5.19. Matriks Perbandingan Berpasangan Antar KPI Kriteria Masyarakat O-12 Lanjutan
KPI Responden 4
Mahasiswa Pelajar
Mahasiswa 1 3
Pelajar 13 1
KPI Responden 5
Mahasiswa Pelajar
Mahasiswa 1 6
Pelajar 16 1
KPI Responden 6
Mahasiswa Pelajar
Mahasiswa 1 13
Pelajar
3 1
5.2. Pengolahan Data
Setelah dilakukan pengumpulan data, selanjutnya dilakukan pengolahan terhadap data tersebut. Pengolahan data tersebut dapat dilihat di bawah ini.
5.2.1. Menentukan Bobot
Key Performance Indicators
Dalam menentukan bobot KPI, masing-masing KPI diberikan bobot. Bobot diberikan oleh narasumber dari perusahaan yang telah dipilih sebelumnya
dengan cara menggunakan matriks perbandingan berpasangan pairwise comparison.
Langkah pertama adalah menghitung tingkat kepentingan perbandingan berpasangan antar kriteria. Dalam perhitungan AHP digunakan rata-rata
geometrik dari penilaian yang diberikan oleh seluruh responden 6 responden. Nilai rata-rata geometrik ini yang dianggap sebagai hasil penilaian responden.
Responden 1 : X1
Universitas Sumatera Utara
Responden 2 : X2 Responden 3 : X3
. Responden 6 : X6
Maka rata-rata geometrik
6
6 ...
3 .
2 .
1 X
X X
X GM
Berikut ini dilakukan contoh perhitungan pada level 2, yaitu perbandingan berpasangan antar kriteria investor dengan pelanggan.
Responden 1 : 3 Responden 2 :15
Responden 3 : 5 Responden 4 : 3
Responden 5 : 4 Responden 6 : 3
6
3 4
3 5
5 1
3 x
x x
x x
GM
= 2,1822
Tabel 5.20. Penjumlahan Matriks Perbandingan Berpasangan Antar Kriteria
Kriteria Investor
Pelanggan Supplier
Karyawan Masyarakat Investor
1,0000 2,1822 1,4969 0,6640 1,1423
Pelanggan 0,4582 1,0000 1,9786 1,5704 1,9351
Supplier
0,6680 0,5054 1,0000 0,5371 1,3245
Karyawan 1,5060 0,6368 1,8619 1,0000 3,6199
Masyarakat 0,8754 0,5168 0,7550 0,2763 1,0000
Jumlah 4,5077
4,8412 7,0924
4,0478 9,0218
Universitas Sumatera Utara
Untuk menghitung bobot parsial dari matriks perbandingan pasangan antar kriteria, terlebih dahulu dilakukan penjumlahan pada masing-masing seperti yang
terlihat pada Tabel 5.20. Setelah dilakukan penjumlahan, setiap kriteria dibagi dengan hasil penjumlahan yang telah didapatkan seperti yang terlihat pada Tabel
5.21. Bobot parsial dihitung dengan mencari nilai rata-rata dari tiap baris pada matriks perbandingan berpasangan.
Tabel 5.21. Pembagian Tiap Kriteria Dengan Hasil Penjumlahan Matriks Perbandingan Berpasangan Antar Kriteria
Kriteria Investor Pelanggan
Supplier Karyawan
Masyarakat Bobot Investor
0,2218 0,4508 0,2111 0,1640 0,1266 0,2349 Pelanggan
0,1017 0,2066 0,2790 0,3880 0,2145 0,2379 Supplier
0,1482 0,1044 0,1410 0,1327 0,1468 0,1346 Karyawan
0,3341 0,1315 0,2625 0,2471 0,4012 0,2753 Masyarakat
0,1942 0,1067 0,1064 0,0682 0,1108 0,1173 Jumlah
1,0000 1,0000
1,0000 1,0000
1,0000 1,0000
Kemudian dihitung konsistensi rasio, dimana perhitungan konsistensinya adalah sebagai berikut:
1,0000 2,1822 1,4969 0,6640 1,1423 0,2349 = 1,2724
0,4582 1,0000 1,9786 1,5704 1,9351 0,2379 = 1,2712
0,6680 0,5054 1,0000 0,5371 1,3245 0,1346 = 0,7150
1,5060 0,6368 1,8619 1,0000 3,6199 0,2753 = 1,4558
0,8754 0,5168 0,7550 0,2763 1,0000 0,1173 = 0,6235
Setelah diperoleh perhitungan konsistensi di atas, dilakukan perhitungan Consistency Vector sebagai berikut :
1,2724 0,2349 = 5,4175 1,2712 0,2379 = 5,3428
0,7150 0,1346 = 5,3112 1,4558 0,2753 = 5,2881
0,6235 0,1173 = 5,3159
Universitas Sumatera Utara
Maka Zmaks adalah : 3351
, 5
5 5507
, 5
3159 ,
5 2881
, 5
3112 ,
5 3428
, 5
4175 ,
5
Zmaks Maka CI Consistency Index adalah :
0838 ,
1 5
5 3351
, 5
1
n
n Zmaks
CI n adalah jumlah orde matriks, pada kasus ini adalah matriks berorde 5.
Langkah selanjutnya adalah menghitung Consistensi Rasio CR, dimana Random Index RI dengan n = 5 adalah 1,12 diperoleh dari tabel random
indeks, maka nilai CR adalah : 0748
, 12
, 1
0838 ,
RI
CI CR
Hasil perolehan nilai di atas adalah CR ≤ 0,1 maka dapat disimpulkan
bahwa responden pada kuesioner ini konsisten terhadap jawabannya. Untuk langkah berikutnya adalah menghitung tingkat kepentingan perbandingan
berpasangan antar sub kriteria dan perbandingan berpasangan antar KPI. Adapun hasil perolehan nilai Consistensi Rasio CR selengkapnya dapat dilihat pada
Tabel 5.22.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.22. Consistensi Rasio CR Pada Level 2, 3 dan 4
Perbandingan Berpasangan Antar Consistensi Rasio CR
Kriteria Level 2
0,0748
Sub Kriteria Level 3
0,0673 0,0000
0,0765 0,0706
Key Performance Indicators Level 4
0,0705 0,0000
0,0316 0,0480
0,0407 0,0000
0,0097 0,0000
0,0000
Tingkat penjualan CPO = Nilai bobot kriteria x Nilai bobot sub kriteria x Nilai
bobot KPI tingkat penjualan CPO =
0,2349 x 0,2972 x 0,4503 =
0,0314 Adapun keseluruhan nilai bobot KPI Key Performance Indicators
terhadap perusahaan dapat dilihat pada Tabel 5.23.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.23. Nilai Bobot KPI Terhadap PT. PD. Paya Pinang Bobot Setiap Level
Bobot KPI
Level 2 Level 3
Level 4 Nama
Kriteria Bobot
Kriteria Nama Sub
Kriteria Bobot
Kriteria Nama KPI
Bobot
Investor 0,2349
Meningkatkan Citra
Perusahaan
0,1925 Pengembangan
Pabrik 0,1925 0,0087
Meningkatkan Kinerja
Keuangan Perusahaan
0,2972
Tingkat Penjualan
CPO 0,4503 0,0314
Peningkatan Laba
0,3149 0,0220 Pemanfaatan
Aset Secara Optimal
0,2348 0,0464
Meningkatkan Produktivitas
Perusahaan
0,5104
Jumlah SOP Perusahaan
0,4010 0,0481 Jumlah
Absensi Karyawan
0,5990 0,0718 Bobot Setiap Level
Bobot KPI
Level 2 Level 3
Level 4 Nama
Kriteria Bobot
Kriteria Nama Sub
Kriteria Bobot
Kriteria Nama KPI
Bobot
Pelanggan
0,2379
Kepercayaan Pelanggan
0,5575
Mutu CPO 0,3997 0,0530
Pengiriman CPO Tepat
Waktu 0,2037 0,0270
Jumlah Sesuai Kontrak
0,3966 0,0526
Loyalitas Pelanggan
0,4425
Pelayanan Memuaskan
0,4549 0,0479 Kemudahan
Bertransaksi 0,2452 0,0658
Jumlah Keluhan
Pelanggan 0,2999 0,0316
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.23. Nilai Bobot KPI Terhadap PT. PD. Paya Pinang Lanjutan Bobot Setiap Level
Bobot KPI
Level 2 Level 3
Level 4 Nama
Kriteria Bobot
Kriteria Nama Sub
Kriteria Bobot
Kriteria Nama KPI
Bobot
Supplier
0,1346
Kerjasama Dengan
Supplier Perusahaan
0,1346
Jumlah Pola Order Teratur
0,1432 0,0526 Kepuasaan
Supplier 0,2643 0,0048
Jumlah Peningkatan
Volume Pembelian
0,2466 0,0045
Jumlah Kerjasama
Sesuai Kontrak
0,3459 0,0063
Bobot Setiap Level Bobot
KPI Level 2
Level 3 Level 4
Nama Kriteria
Bobot Kriteria
Nama Sub Kriteria
Bobot Kriteria
Nama KPI Bobot
Karyawan
0,2753
Keamanan dan
Kenyamanan Karyawan
0,2620
Jumlah Keluhan
Karyawan 0,6910 0,0498
Jumlah Kecelakaan
Kerja 0,3090 0,0223
Meningkatkan Loyalitas
Karyawan
0,2963
Jumlah Turn
Over 0,2873 0,0534
Jumlah Keluhan
Karyawan 0,3481 0,0284
Jumlah Prestasi Kerja
0,3646 0,0297 Meningkatkan
Kualitas SDM
0,4417 Jumlah
Pelatihan 0,4417 0,0537
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.23. Nilai Bobot KPI Terhadap PT. PD. Paya Pinang Lanjutan Bobot Setiap Level
Bobot KPI
Level 2 Level 3
Level 4 Nama
Kriteria Bobot
Kriteria Nama Sub
Kriteria Bobot
Kriteria Nama KPI
Bobot
Masyarakat
0,1173
Menjaga Hubungan
Baik dengan Masyarakat
0,3750
Jumlah Kegiatan
Sosial 0,6380 0,0281
Jumlah Lapangan
Pekerjaan 0,3620 0,0659
Meningkatkan Kepercayaan
0,4086
Jumlah kritik dan
Saran 0,4086 0,0196
Meningkatkan Perhatian di
Bidang Pendidikan
0,2164
Jumlah Mahasiswa
0,6792 0,0472 Jumlah
Pelajar 0,3208 0,0081
5.2.2. Scoring System dan Traffic Light System
Metode OMAX adalah metode yang digunakan untuk melakukan scoring system. OMAX adalah suatu sistem pengukuran produktivitas parsial yang
digunakan untuk memantau produktivitas di tiap bagian perusahaan dengan kriteria produktivitas yang sesuai dengan keberadaan bagian tersebut Objective.
Scoring system bertujuan untuk mengetahui nilai pencapaian masing-masing key performance indicators dari objectives yang telah ditentukan.
Traffic light system berhubungan erat dengan scoring system. Traffic light system berfungsi sebagai tanda apakah score dari suatu indikator kinerja
memerlukan suatu perbaikan atau tidak. Indikator dari traffic light system ini direpresentasikan dengan beberapa warna adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Warna Hijau Warna hijau diberikan untuk key performance indicators yang mencapai nilai
antara level delapan sampai sepuluh yang artinya pencapaian suatu indikator kinerja sudah tercapai, sama, atau bahkan melampaui target.
2. Warna Kuning Warna Kuning diberikan untuk key performance indicators yang mencapai
nilai antara level empat sampai tujuh yang artinya pencapaian dari suatu indikator kinerja belum tercapai meskipun nilainya sudah mendekati target.
Jadi, pihak manajemen harus berhati-hati dengan adanya berbagai macam kemungkinan.
3. Warna Merah Warna Merah diberikan untuk key performance indicators yang mencapai nilai
antara level nol sampai tiga yang artinya pencapaian dari suatu indikator kinerja benar-benar dibawah target yang telah ditetapkan dan memerlukan
perbaikan dengan segera. Setelah key performance indicators diberikan bobot, selanjutnya
perhitungan interval kelas dengan menggunakan rumus :
L H
L H
H L
x x
y y
X
Keterangan :
H L
X
= Interval angka antara level high dan low
H
x
= Level high
Universitas Sumatera Utara
L
x
= Level low
H
y
= Angka pada level high
L
y
= Angka pada level low Contoh perhitungan :
KPI tingkat penjualan CPO : Kondisi terburuk Level 0
= 2 Kondisi terdahulu Level 3
= 2,5 Target Level 10
= 3 Kondisi saat ini Level performance = 3
Maka interval antara kelas 10 dan 3 : 071
, 3
10 5
, 2
3
Interval antara kelas 3 dan 0 :
167 ,
3 2
5 ,
2
Maka tiap kelas akan diisikan angka-angka sebagai berikut dengan rumus :
Nilai level X = Nilai level X+1 – Interval kelas
Level 10 = 3
Level 9 = 3 - 0,071 = 2,929
Level 8 = 2,929 - 0,071 = 2,857
Level 7 = 2,857 - 0,071 = 2,786
Level 6 = 2,786 - 0,071 = 2,714
Level 5 = 2,714 - 0,071 = 2,643
Universitas Sumatera Utara
Level 4 = 2,643 - 0,071 = 2,571
Level 3 = 2,5
Level 2 = 2,5 - 0,167 = 2,333
Level 1 = 2,333 - 0,167 = 2,167
Level 0 = 2
Maka untuk Key Performance Indicators tingkat penjualan CPO akan berada pada level 10 kemudian untuk mentukan value dari Key Performance
Indicator ini, skor 10 dikalikan dengan bobot yang telah ditentukan yaitu 0,0314 sehingga Key Performance Indicators ini memiliki value 0,3140.
Adapun keseluruhan hasil lengkap scoring system dengan bantuan Objective Matrix OMAX dapat dilihat pada Tabel 5.24, 5.25, 5.26, 5.27 dan
5.28, kemudian untuk memudahkan pembacaan tabel, digunakan Traffic Light System, dimana digunakan warna merah, kuning dan hijau.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.24. Scoring OMAX Stakeholder Investor
KPI 1
2 3
4 5
6 Level
Performance 60
3 101
43 7
1,2
10
100 3
115 100
10
9
92,857 2,929
108,000 92,143
9,143 0,529
8
85,714 2,857
101,000 84,286
8,286 1,057
7
78,571 2,786
94,000 76,429
7,429 1,586
6
71,429 2,714
87,000 68,571
6,571 2,114
5
64,286 2,643
80,000 60,714
5,714 2,643
4
57,143 2,571
73,000 52,857
4,857 3,171
3
50 2,5
66 45
4 3,7
2
40,000 2,333
54,000 38,333
3,333 4,133
1
30,000 2,167
42,000 31,667
2,667 4,567
20 2
30 25
2 5
Level 4
10 8
2 6
8 Bobot
0,0087 0,0314
0,0220 0,0164
0,0481 0,0718
Value 0,0348
0,3140 0,1760
0,0328 0,2886
0,5744
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.25. Scoring OMAX Stakeholder Pelanggan
KPI 1
2 3
4 5
6 Level
Performance 98
75 98
95 98
3
10
100 100
100 100
100
9
99,000 92,857
99,286 98,571
98,000 0,714
8
98,000 85,714
98,571 97,143
96,000 1,429
7
97,000 78,571
97,857 95,714
94,000 2,143
6
96,000 71,429
97,143 94,286
92,000 2,857
5
95,000 64,286
96,429 92,857
90,000 3,571
4
94,000 57,143
95,714 91,429
88,000 4,286
3
93 50
95 90
86 5
2
87,000 43,333
73,333 70,000
67,333 6,000
1
81,000 36,667
51,667 50,000
48,667 7,000
75 30
30 30
30 8
Level 8
6 7
6 9
6 Bobot
0,0530 0,0270
0,0526 0,0479
0,0258 0,0316
Value 0,4240
0,1620 0,3682
0,2874 0,2322
0,1896
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.26. Scoring OMAX Stakeholder Supplier
KPI 1
2 3
4 Level
Performance 100
97 82
53
10
100 100
90 100
9
100,000 98,571
88,571 95,000
8
100,000 97,143
87,143 90,000
7
100,000 95,714
85,714 85,000
6
100,000 94,286
84,286 80,000
5
100,000 92,857
82,857 75,000
4
100,000 91,429
81,429 70,000
3
100 90
80 65
2
76,667 70,000
66,667 53,333
1
53,333 50,000
53,333 41,667
30 30
40 30
Level 10
7 4
1 Bobot
0,0026 0,0048
0,0045 0,0063
Value 0,0260
0,0336 0,0180
0,0063
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.27. Scoring OMAX Stakeholder Karyawan
KPI 1
2 3
4 5
Level Performance
7 5,6
90 8
10
2,8 100
20
9
1,429 0,000 3,987 97,143 17,857
8
2,857 0,000 5,174 94,286
15,714
7
4,286 0,000 6,361 91,429
13,571
6
5,714 0,000 7,549 88,571
11,429
5
7,143 0,000 8,736 85,714
9,286
4
8,571 0,000 9,923 82,857
7,143
3
10 0 11,11 80
5
2
12,333 1,667 12,973 63,333
3,333
1
14,667 3,333 14,837 46,667
1,667 17 5 16,7
30
Level 6
10 9
6 4
Bobot 0,0498
0,0223 0,0234
0,0297 0,0537
Value 0,2988
0,2230 0,2106
0,1782 0,2148
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.28. Scoring OMAX Stakeholder Masyarakat
KPI 1
2 3
4 5
Level Performance
1 35 8
8 4
10
5 30 6 10 3
9
4,429 31,429 6,143
9,000 3,286
8
3,857 32,857 6,286
8,000 3,571
7
3,286 34,286
6,429 7,000
3,857
6
2,714 35,714 6,571
6,000 4,143
5
2,143 37,143 6,714
5,000 4,429
4
1,571 38,571 6,857
4,000 4,714
3
1 40 7
3 5
2
0,667 32,000 8,000 2,667
3,333
1
0,333 24,000 9,000
2,333 1,667 0 16
10 2 0
Level 3
7 2
8 7
Bobot 0,0281
0,0159 0,0196
0,0172 0,0081
Value 0,0843
0,1113 0,0392
0,1376 0,0567
Universitas Sumatera Utara
Keterangan : 1.
Skor 10: Kinerja sangat memuaskan. Perusahaan telah mencapai target realistis dan mempunyai inisiatif untuk meningkatkan kinerja.
2. Skor 9 – 8: Kinerja memuaskan. Hampir di semua aktivitas, perusahaan
memperoleh hasil yang memuaskan. Perusahaan telah menguasai kriteria secara konsisten.
3. Skor 7 – 6: Kinerja yang dihasilkan baik. Perusahaan telah mempelajari fungsi
dan kriteria atribut ukuran kinerja dan telah mendapatkan keahlian yang dibutuhkan untuk melaksanakan kinerja sehingga dapat bekerja dengan
efektif. 4.
Skor 5 – 4: Kinerja yang dicapai sedang atau di atas standar yang ada cukup baik. Perusahaan masih harus belajar dan mempunyai minat untuk belajar
demi peningkatan kinerja. 5.
Skor 3: Kinerja standar rata-rata. Perusahaan telah mencapai kinerja standar yang ada dan tetap dipertahankan dengan tidak berhenti melakukan
peningkatan kinerja. 6.
Skor 2 – 1: Kinerja yang dicapai buruk. Perusahaan masih berada di tingkat pemula atau dengan kata lain kinerja perusahaan di bawah rata-rata, masih
banyak yang harus dipelajari. 7.
Skor 0: Kinerja ditolak sangat buruk. Kinerja perusahaan berlawanan dengan tujuan dan sasaran KPI. Membutuhkan bimbingan yang intensif.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI ANALISA PEMECAHAN MASALAH