Aspek Layanan Kondisi Kinerja Tahun 2005 – 2009

Rencana Strategis Bisnis 2010–2014 Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Bab III. Kondisi Kinerja Tahun Berjalan 11

BAB III KONDISI KINERJA TAHUN BERJALAN

A. Kondisi Kinerja Tahun 2005 – 2009

1. Aspek Layanan

BBTPPI memiliki beberapa jasa pelayanan teknis JPT yang terdiri dari : Kerjasama Penelitian dan Pengembangan Litbang, Pelatihan Teknik Operasional SDM Industri, Pengujian Bahan dan Produk, Konsultasi Keteknikan, Standardisasi dan Pengawasan Mutu Produk, Kalibrasi Peralatan Mesin dan Laboratorium, Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu, Sistem Manajemen Lingkungan, dan Produk, Rancang Bangun Perekayasaan Industri RBPI, Penanganan Pencemaran, dan JPT lainnya Audit Energi. Jumlah atau volume kegiatan JPT tahun 2005-2009 dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini. Tabel 1. JumlahVolume Kegiatan JPT 2005-2009 Jenis Layanan Satuan Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 1. Penelitian dan Pengembangan Target Contoh 1300 650 1600 1700 1800 Realisasi 1.378 638 1.605 2.234 1.661 Persentase 106,00 98,15 100,31 131,41 92,28 2. Pelatihan Teknik Operasional Target Orang 5 5 5 5 8 Realisasi 6 5 2 2 9 Persentase 120,00 100,00 40,00 40,00 112,50 3. Pengujian Bahan dan Produk Target Contoh 600 600 600 600 600 Realisasi 694 582 470 664 508 Persentase 115,67 97,00 78,33 110,67 84,67 4. Konsultasi Keteknikan Target Perusahaan 6 12 20 15 30 Realisasi 7 14 18 16 32 Persentase 116,67 116,67 90,00 106,67 106,67 5. Standardisasi dan Pengawasan Mutu Produk : Rencana Strategis Bisnis 2010–2014 Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Bab III. Kondisi Kinerja Tahun Berjalan 12 Jenis Layanan Satuan Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 5.1. Standardisasi Target RSNI 4 6 6 4 6 Realisasi 4 6 6 4 6 Persentase 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 5.2. Pengawasan Mutu Produk Target Contoh 60 60 80 80 90 Realisasi 102 66 78 89 44 Persentase 170,00 110,00 97,50 111,25 48,89 6. Kalibrasi Peralatan dan Mesin Target Alat 20 30 40 60 Realisasi 20 40 50 70 Persentase 0,00 100,00 133,33 125,00 116,67 7. Sertifikasi : 7.1. Produk Target Perusahaan 1 5 10 20 25 Realisasi 1 5 13

24 31

Persentase 100,00 100,00 130,00 120,00 124,00 7.2. ISO 9001 Target Perusahaan 20

25 30

40 45 Realisasi 23

25 37

44 46 Persentase 115,00 100,00 123,33 110,00 102,22 7.3. ISO 14001 Target Perusahaan 1 1 2 2 Realisasi 1 1 2 2 Persentase 0,00 100,00 100,00 100,00 100,00 8. Rancang Bangun Perekayasaan Industri RBPI Target Paket 1 1 1 1 Realisasi 1 1 1 1 Persentase 0,00 100,00 100,00 100,00 100,00 9. Penanganan Pencemaran Target Contoh 700 1500 1600 1600 1700 Realisasi 745 1.671 665 1.756 1.787 Persentase 106,43 111,40 41,56 109,75 105,12 10. Audit Energi Target Kegiatan Realisasi 1 Persentase 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00 Keterangan: Periode Januari-September 2009. Pengembangan jasa layanan teknis tersebut dilakukan secara bertahap, mengikuti perkembangan dan kebutuhan dari industri terkait pelestarian lingkungan. Pengujian bahan dan produk merupakan jasa layanan yang telah dikembangkan sejak awal berdirinya lembaga ini, dan kemampuan pengujian ini terus dikembangkan sampai saat ini, sehingga menjadi laboratorium terakreditasi untuk pengujian Standar Nasional Indonesia SNI wajib maupun pengujian pencemaran industri guna memenuhi persyaratan untuk permohonan sertifikasi produk, pembinaan dan pengawasan pencemaran industri, import,dan sebagainya. Untuk layanan pengujian ini sudah ada pelanggan yang Rencana Strategis Bisnis 2010–2014 Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Bab III. Kondisi Kinerja Tahun Berjalan 13 tetap dan terus meningkat jumlahnya, seperti terlihat pada Tabel diatas. Selain melakukan pengujian, Balai juga melakukan penelitian dan pengembangan yang memfokuskan kepada teknologi pencegahan pencemaran industri, yang kegiatannya secara lebih intensif dilakukan sejak awal tahun 2006, bersamaan dengan ditetapkannya menjadi Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri. Berbagai penelitian telah dilakukan mencakup: pengembangan proses produksi, efisiensi, dan kualitas produk; penelitian untuk mengatasi masalah teknologi produk dan proses yang dialami oleh industri; pembuatan prototipe dan perekayasaan peralatan dan permesinan pencegahan pencemaran industri; pengembangan produk baru yang dilakukan dengan menggunakan anggaran APBN maupun kerjasama penelitian dengan lembaga litbang sejenis baik di dalam maupun di luar negeri. Pengalaman melakukan penelitian ini selanjutnya digunakan untuk mengembangkan kemampuan untuk memberikan jasa layanan untuk pelatihan, konsultasi dan rancang bangun dan perekayasaan, yang terus berkembang seperti terlihat pada Tabel 1 diatas, namun untuk jasa tersebut, karena terbatasnya kemampuan yang ada jumlah pelanggan yang dapat dilayani terbatas. Jasa layanan kalibrasi dan sertifikasi baru dikembangkan sejak tahun 2006, yang pada awalnya layanan tesebut belum berkembang dengan baik, namun sejalan dengan adanya kebijakan yang terkait dengan SNI wajib, pelestarian lingkungan dan sebagainya, layanan tersebut secara bertahap semakin berkembang dan jumlah pelanggannya meningkat. Untuk menjaga mutu layanan yang prima, sejauh memungkinkan, layanan tersebut diakreditasi oleh Instansi yang berwenang. Lebih rinci layanan jasa yang dapat diberikan serta ruang lingkupnya dapat dijelaskan sebagai berikut : Rencana Strategis Bisnis 2010–2014 Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Bab III. Kondisi Kinerja Tahun Berjalan 14 1 Penelitian dan Pengembangan BBTPPI merupakan lembaga litbang yang berperan aktif dalam mendukung program pemerintah untuk pengembangan teknologi pencegahan pencemaran industri. Untuk melaksanakan tugas ini, BBTPPI memberikan layanan kepada masyarakat industri dalam bentuk pendekatan pengembangan teknologi yang inovatif berupa pengembangan proses produksi, efisiensi proses produksi, kualitas produk, pengembangan produk dan formulasi, standardisasi proses dan produk, pengembangan bahan baku dan penolong, yang dilengkapi dengan kajian tekno ekonomi, dan riset pasar. Hasil penelitian dan pengembangan yang telah dilakukan periode s.d. 2009 sebagaimana ditunjukkan dalam Lampiran I. Berbagai hasil litbang tersebut mampu meningkatkan kompetensi Balai dalam penanganan pencemaran industri, sehingga berpotensi untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat industri dalam bentuk kerjasama litbang. Hasil dari penelitian ini dapat menambah ruang lingkup layanan pengujian, pelatihan, konsultansi, dan jasa lainnya. Dengan demikian dapat menambah keragaman dari jenis pelayanan yang diberikan. Perkembangan kegiatan Litbang dari tahun 2005 – September 2009 sebagaimana terlihat pada grafik di bawah : Rencana Strategis Bisnis 2010–2014 Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Bab III. Kondisi Kinerja Tahun Berjalan 15 Kerjasama litbang yang dimaksudkan dalam Tabel 1 diatas adalah kontrak kerjasama yang murni dilakukan dengan perusahaan swasta. Kerjasama litbang ini belum dioptimalkan sebagai jasa layanan BBTPPI, disebabkan komunikasi dan informasi terkait dengan kemampuan teknis dan teknologi antara Balai dan pelanggan masih belum efektif. Ketidakmaksimalan capaian litbang ini juga disebabkan antara lain kurangnya minat calon investor melakukan kerjasama litbang. Permasalahan ini timbul karena struktur industri di Indonesia yang didominasi oleh Industri Kecil Menengah IKM yang memiliki dana terbatas sedangkan dana yang dibutuhkan untuk kegiatan litbang cukup besar. Di sisi lain untuk Industri besar pada umumnya telah memiliki divisi litbang tersendiri. Untuk mengatasi hal ini, pihak litbang akan melakukan pendekatan yang efektif terhadap pelanggan atau investor sebagai upaya untuk meyakinkan kemampuan litbang BBTPPI. Upaya yang akan dilakukan antara lain berupa membangun forum komunikasi, melaksanakan Forum Group Discussion FGD, komersialisasi, serta diseminasi. Di samping itu BBTPPI juga perlu lebih menjalin jejaring networking dengan pihak industri sebagai pengguna untuk menggali informasi mengenai spesifikasi kebutuhan hasil litbang Ja sa Litbang 500 1000 1500 2000 2500 1 2 3 4 5 Tahun 2005 - s e p t 2009 J u m la h c o n to h Target Realis asi Rencana Strategis Bisnis 2010–2014 Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Bab III. Kondisi Kinerja Tahun Berjalan 16 oleh dunia industri, khususnya industri kecil dan menengah. Data dan informasi yang diperoleh langsung dari industri tersebut menjadi dasar perencanaan litbang. Selain itu, diperlukan pendekatan Research Business Development RBD dengan memanfaaatkan keahlian spesialisasi penelitian, sarana prasarana, dan jaringan informasi dalam rangka meningkatkan kerjasama litbang dan sejauh memungkinkan dapat ditunjang dengan pendirian pilot project dan riset pasar. Pendekatan RBD juga bisa dilakukan dalam rangka pemanfaatan peralatan litbang, untuk pembinaan inkubator sebagai tahap awal untuk berkembangnya sebuah industri. Untuk menunjang seluruh kerjasama litbang BBTPPI dan mempertahankan mutu layanan sedang dibentuk pranata litbang BBTPPI dan direncanakan akan diakreditasi oleh Komite Nasional Akreditasi Pranata Penelitian dan Pengembangan KNAPPP pada tahun 2010. 2 Pelatihan Teknik Operasional Jasa pelayanan teknis untuk pelatihan SDM industri bertujuan meningkatkan kemampuan SDM industri dalam penguasaan keterampilan skill yang menunjang dalam pekerjaannya masing-masing. Jasa pelatihan teknis terdiri atas pelayanan pelatihan di bidang pengujian, sistem manajemen mutu, teknologi pangan dan non pangan. Untuk dapat melaksanakan jasa pelatihan teknis tersebut, maka pelatihan teknis dikelompokkan dalam pelatihan reguler dan non-reguler. Perkembangan kegiatan Jasa pelayanan teknis untuk pelatihan SDM dari tahun 2005 – September 2009 sebagaimana terlihat pada grafik di bawah : Rencana Strategis Bisnis 2010–2014 Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Bab III. Kondisi Kinerja Tahun Berjalan 17 Pelatihan reguler meliputi pelatihan teknis laboratorium dan sistem manajemen mutu. Pelatihan reguler dilaksanakan setiap tahunnya sesuai dengan program pelatihan yang telah disusun, diantaranya  Pelatihan dibidang penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9000, Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14000, Sistem Manajemen Laboratorium ISOIEC 17025, Cleaner Production Technology;  Pelatihan dibidang teknologi proses produksi industri makanan, minuman dan pakan ternak;  Pelatihan teknologi proses pengolahan limbah;  Pelatihan operator IPAL;  Pelatihan analis laboratorium;  Pelatihan lain untuk teknisi maupun tingkat manajer dibidang Quality Control, proseccing, finishing end produk berbagai komoditi; dan  Pelatihan Kalibrasi Suhu dan Massa. Permintaan pelatihan sistem manajemen mutu semakin meningkat setiap tahunnya karena kesadaran dari industri untuk meningkatkan mutu produknya dan adanya penerapan SNI wajib Jasa Pelatihan Teknik Operasional 2 4 6 8 10 1 2 3 4 5 Tahun 2005 - Sept 2009 Ju m lah t ra in e e Target Realisasi Rencana Strategis Bisnis 2010–2014 Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Bab III. Kondisi Kinerja Tahun Berjalan 18 dengan salah satu persyaratannya harus memiliki dan menerapkan dokumen sistem mutu. Pelatihan non-reguler dilaksanakan berdasarkan permintaan konsumen, baik perorangan, perusahaan swasta maupun dari instansi pemerintah. Pelatihan ini dapat dilaksanakan di BBTPPI atau dengan pengiriman tenaga pengajarinstruktur ke perusahaan swasta atau instansi pemerintah di daerah. Frekuensi permintaan pelatihan non-reguler setiap tahunnya bervariasi, baik jumlah maupun jenis pelatihannya. Kegiatan pelatihan yang dilaksanakan dengan pengiriman tenaga pengajarinstruktur ke instansi pemerintah di daerah umumnya merupakan permintaan Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi serta Dinas teknis terkait lainnya tingkat propinsi maupun kotakabupaten. Dengan kegiatan tersebut diharapkan adanya peningkatan kemampuan usaha kecil menengah untuk mengembangkan usahanya dan mengoptimalkan sumber daya alam yang ada di daerahnya. Jumlah SDM terlatih sebagai peserta pelatihan yang dilaksanakan di BBTPPI setiap tahunnya meningkat, seperti terlihat pada Tabel 1. Kenaikan jumlah peserta pelatihan dapat digunakan untuk merencanakan kebutuhan pelatihan di masa mendatang dengan peningkatan frekuensi pelatihan pada tahun 2010-2014. 3 Pengujian Bahan dan Produk Keberhasilan BBTPPI dalam membangun layanan pengujian yang lengkap dan akurat tidak terlepas dari komitmen terhadap pentingnya mutu layanan. Sistem manajemen yang diterapkan di Balai menjadi perhatian utama, sehingga pada tahun 2003 Balai mulai mempersiapkan diri untuk dapat diakreditasi. Pada tahun Rencana Strategis Bisnis 2010–2014 Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Bab III. Kondisi Kinerja Tahun Berjalan 19 2004 sistem manajemen mutu laboratorium pengujian telah diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional KAN. Pada saat ini BBTPPI mampu memberikan layanan pengujian limbah dan lingkungan serta aneka komoditi. Daftar klien pengujian sebagaimana ditunjukkan dalam Lampiran IV. Ruang lingkup akreditasi meliputi produk makanan, minuman, pupuk, air, limbah, dan lingkungan. Laboratorium BBTPPI dapat memberikan layanan pengujian untuk SNI wajib pangan yaitu komoditas Air minum dalam kemasan AMDK, tepung terigu sebagai bahan makanan, gula kristal rafinasi, garam konsumsi beryodium, dan beberapa jenis pupuk. Contoh produk yang diuji ke BBTPPI dari tahun 2005-2009 terus mengalami peningkatan dan diperkirakan akan terus meningkat setiap tahun dengan pencapaian realisasi melebihi 100 dari yang ditargetkan. Hal ini didorong berkembangnya industri pangan yang membutuhkan jasa layanan pengujian, persyaratan baku mutu lingkungan oleh KMLH BOD, COD, emisi, dll, berkembangnya lembaga-lembaga sertifikasi sertifikasi produk ISO 14000 ISO 9000 yang membutuhkan jasa pengujian, dan sub kontrak pekerjaan pengujian dari laboratorium lain yang belum memiliki fasilitas yang cukup. Perkembangan kegiatan Jasa pelayanan teknis untuk Pengujian bahan dan produk dari tahun 2005 – September 2009 sebagaimana terlihat pada grafik di bawah : Rencana Strategis Bisnis 2010–2014 Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Bab III. Kondisi Kinerja Tahun Berjalan 20 Upaya memberikan pelayanan prima untuk mencapai kepuasan pelanggan jasa pengujian BBTPPI terus dilakukan secara berkesinambungan guna mempercepat waktu penyelesaian pengujian dan mempertahankan akurasi hasil uji. Dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan tingkat akurasi hasil pengujian, diantaranya dilakukan dengan cara memperbaharui peralatan pengujian, memutakhirkan metode uji dan meningkatkan kompetensi personil. Kendala yang dihadapi dalam pelayanan jasa pengujian saat ini adalah belum diterapkannya sistem teknologi informasi secara optimal sehingga masalah waktu pelayanan dan penyelesaian pengujian belum teratasi dengan baik. Untuk memperoleh informasi yang benar tentang jasa layanan BBTPPI, riset pasar yang dilakukan belum efektif sehingga harus dilakukan survey kebutuhan pelanggan untuk mengembangkan layanan pengujian yang dapat diberikan dan survey kepuasan pelanggan untuk memelihara tingkat kepuasan pelanggan tetap yang dilakukan secara berkala. Berkembangnya laboratorium sejenis merupakan ancaman bagi BBTPPI. Untuk mengantisipasi hal tersebut, BBTPPI akan mengembangkan kompetensinya dalam hal peningkatan kemampuan pengujian yang akurat dan teliti dengan batas deteksi yang rendah sesuai kebutuhan pelanggan atau Jasa Pengujian Bahan dan Produk 200 400 600 800 1 2 3 4 5 Tahun 2005-Sept 2009 Ju m lah C o n to h Target Realisasi Rencana Strategis Bisnis 2010–2014 Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Bab III. Kondisi Kinerja Tahun Berjalan 21 spesifikasi regulasi yang dipersyaratkan dan mengembangkan sistem pejadwalan pekerjaan guna menjaga kepuasan pelanggan. 4 Konsultasi Keteknikan Layanan jasa konsultansi bersifat komprehensif dan membutuhkan waktu yang relatif panjang. Bentuk kerjasama yang dilakukan antara lain dengan membuat MoU yang diikuti dengan pelaksanaan pekerjaan konsultansi yang telah disepakati bersama seperti : - Mempersiapkan Dokumentasi Sistem Manajemen Perusahaan sesuai persyaratan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 danatau Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2004, - Persiapan Akreditasi Laboratorium PengujianKalibrasi sesuai persyaratan Sistem Manajemen Laboratorium sesuai ISOIEC 17025:2005, - Memberikan konsultasi teknis penerapan Cleaner Production Technology, - Perbaikan teknologi proses produksi industri makanan, minuman dan pakan ternak, - Perbaikan teknologi proses pengolahan limbah industri, dan - Pengoperasian Instalasi Pengolah Air Limbah Industri IPAL termasuk commisioning dan trial. Kemampuan dalam pelayanan konsultansi dimulai dengan kepercayaan pelanggan yang ditunjukkan dengan bukti akreditasi laboratorium pengujian dan kalibrasi BBTPPI oleh KAN. Diharapkan jasa pelayanan konsultansi BBTPPI dapat ditingkatkan lagi. Hal ini mengingat peluang pasar yang cukup baik, yaitu dengan adanya : Rencana Strategis Bisnis 2010–2014 Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Bab III. Kondisi Kinerja Tahun Berjalan 22 - Penerapan SNI Wajib bagi perusahaan tertentu yang jumlahnya cukup banyak. Perusahaan tersebut membutuhkan dokumen pendukung ISO 9001:2008 untuk dapat disertifikasi oleh Lembaga Sertifikasi Produk. - Adanya layanan konsultansi baru yang dapat dijual yaitu Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 dan Audit Energi. - Meningkatnya kesadaran mutu dan lingkungan bagi industri untuk masuk ke pasar global. Saat ini BBTPPI memiliki beberapa tenaga ahli konsultan yang melaksanakan pekerjaan konsultansi, namun fungsi tenaga ahli ini juga merangkap fungsi yang lain. Untuk mengantisipasi hal ini diperlukan upaya penambahan personil dan jasa layanan baru serta peningkatan kompetensi konsultan BBTPPI melalui pendidikan dan pelatihan baik dalam negeri maupun luar negeri. Hal ini juga diperlukan untuk mengantisipasi perkembangan teknologi dan informasi serta persaingan yang cukup ketat diantara konsultan-konsultan sejenis baik dalam maupun luar negeri. Perkembangan kegiatan Jasa pelayanan teknis untuk Konsultansi dari tahun 2005 – September 2009 sebagaimana terlihat pada grafik di bawah: Jasa Konsultasi Keteknikan

10 20

30 40 1 2 3 4 5 Tahun 2005-Sept 2009 Ju m la h p er u sa h aan Target Realisasi Rencana Strategis Bisnis 2010–2014 Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Bab III. Kondisi Kinerja Tahun Berjalan 23 5 Standardisasi dan Pengawasan Mutu Produk Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan, menerapkan, dan merevisi standar yang dilaksanakan secara tertib dan bekerjasama dengan semua pihak. Standardisasi merupakan salah satu faktor penting dalam menunjang pembangunan, yang menyangkut jaminan mutu produk dan jasa dalam kegiatan perdagangan, keselamatan, keamanan, dan lingkungan dalam rangka menjamin perlindungan terhadap pengguna produk dan jasa. Dalam rangka menjaga agar SNI selalu bermanfaat bagi masyarakat maka SNI perlu terus dikembangkan dan dikaji ulang sedikitnya sekali dalam lima tahun. Kaji ulang SNI harus dilakukan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan pemakai dan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pengkajian ulang SNI dilakukan oleh panitia teknis pantek atau instansi teknis sesuai dengan bidangnya melalui konsensus pihak terkait. Sebagai instansi teknis yang berkompeten dalam perumusan SNI, BBTPPI selalu ditunjuk sebagai konseptor dalam penyusunan revisi SNI di bidang lingkungan dan industri produk kayu terutama furniture. Di samping itu BBTPPI juga dilibatkan dalam kegiatan standardisasi internasional, di antaranya ikut serta dalam kegiatan penyusunan standar di dalam negeri, sedangkan keterlibatan pembahasan standar di luar negeri belum pernah dilakukan karena keterbatasan dana. Dengan semakin berkembangnya kesadaran industri dan masyarakat terhadap tuntutan mutu dan pelestarian lingkungan maka kebutuhan untuk penyusunanrevisi standar semakin meningkat. Realisasi SNI yang disusun oleh BBTPPI dari tahun 2005-2009 terlihat meningkat dan memenuhi target yang telah ditentukan. Perkembangan kegiatan Jasa pelayanan teknis untuk Rencana Strategis Bisnis 2010–2014 Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Bab III. Kondisi Kinerja Tahun Berjalan 24 Standardisasi dan Pengawasan Mutu Produk dari tahun 2005 – September 2009 sebagaimana terlihat pada grafik di bawah: Dalam hal penyusunan standar yang dilakukan, beberapa kendala yang dihadapi antara lain: penyusunan standar SNI dilakukan atas dasar permintaan dari Pantek RSNI Departemen Perindustrian, Pantek RSNI Kementrian Negara Lingkungan Hidup, kurangnya referensi standar internasional seperti standar nasional negara lain, asosiasi, dan ISO yang terbaru, cepat berkembangnya metode uji sehingga untuk menerapkan SNI perlu adanya validasi metode uji, serta jadwal penyusunan standar dalam waktu yang bersamaan. Perkembangan kegiatan Jasa pelayanan teknis untuk Standardisasi dan Pengawasan Mutu Produk dari tahun 2005 – September 2009 sebagaimana terlihat pada grafik di bawah: Pengawasan Mutu Produk dilakukan oleh BBTPPI dalam kaitan pengujian sampel dalam rangka pengawasan mutu produk yang dilakukan oleh instansi teknis yang berwenang. Perkembangan kegiatan Jasa pelayanan teknis untuk Standardisasi dan Pengawasan Mutu Produk dari tahun 2005 – September 2009 sebagaimana terlihat pada grafik di bawah. Sedangkan daftar klien pengujian sebagaimana ditunjukkan dalam Lampiran IV. Rencana Strategis Bisnis 2010–2014 Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Bab III. Kondisi Kinerja Tahun Berjalan 25 6 Kalibrasi Peralatan dan Mesin BBTPPI selain memiliki laboratorium pengujian juga memiliki laboratorium kalibrasi yang diakreditasi pada tahun 2006 oleh KAN. Laboratorium Kalibrasi melakukan kalibrasi suhu dan massa sesuai ruang lingkup yang terakreditasi oleh KAN. Kalibrasi massa dilakukan terhadap anak timbang dan neraca, dan kalibrasi suhu terhadap oven, tanur, thermometer dan sejenisnya. Untuk mempertahankan status akreditasi yang diperoleh, laboratorium kalibrasi selalu memelihara penerapan sistem manajemen mutu yang akurat antara lain mengikuti program interkomparasi antar laboratorium kalibrasi yang terakreditasi oleh KAN, melakukan uji kompetensi antar personel dan melakukan rekalibrasi peralatan standar ketingkat ketelitian yang lebih tinggi LIPI. Realisasi jumlah peralatan yang dikalibrasi tahun 2006-2009 sudah memenuhi target yang telah ditetapkan, baik kalibrasi internal peralatan laboratorium pengujian BBTPPI maupun eksternal. Bila diamati penerimaan kalibrasi untuk periode tahun Pengawasan mutu produk 50 100 150 1 2 3 4 5 Tahun 2005 - Sept 2009 J u m la h c o n to h Target Realisasi Jas a Standar d is as i 2 4 6 8 1 2 3 4 5 Tah un 2005- Se pt 2009 J u m la h R S N I Target Realis as i Rencana Strategis Bisnis 2010–2014 Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Bab III. Kondisi Kinerja Tahun Berjalan 26 2005–September 2009 selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya seiring dengan semakin banyaknya jumlah pelanggan dan jumlah alat yang akan dikalibrasi sebagaimana terlihat pada Grafik di bawah. Hal ini disebabkan semakin tingginya kebutuhan industri untuk mengkalibrasi peralatan ukur dan ujinya. Kendala yang dihadapi adalah kurangnya personil SDM, ruangan, dan jumlahjenis peralatan standar. Dalam hal pelayanan kepada pelanggan, penyelesaian pekerjaan diupayakan tepat waktu berdasarkan kesepakatan dengan pelanggan tergantung jumlah dan jenis alat yang dikalibrasi maksimal 10 hari kerja sampai terbitnya sertifikat kalibrasi. Berkembangnya laboratorium sejenis merupakan ancaman bagi BBTPPI. Untuk mengantisipasi hal tersebut, BBTPPI akan meningkatkan kualitas layanan, serta waktu dan harga yang kompetitif jika dibandingkan dengan pesaing lain. 7 Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu, Sistem Manajemen Lingkungan, dan Produk Sejalan dengan kebutuhan industri dan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah berkaitan dengan pemberlakuan SNI secara wajib, pengawasan barang beredar dan sebagainya, Jasa Kalibr asi 20 40 60 80 1 2 3 4 5 Tahun 2005-Sept 2009 J u m la h a la t y a n g d i k a li b ra s i Target Realisasi Rencana Strategis Bisnis 2010–2014 Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Bab III. Kondisi Kinerja Tahun Berjalan 27 secara bertahap BBTPPI mengembangkan Lembaga Sertifikasi dengan lingkup layanan sebagai berikut:  LSPro Lembaga Sertifikasi Produk BBTPPI diakreditasi KAN sejak tahun 2004 yang melayani industri untuk mendapatkan Sertifikat Produk Penggunaan Tanda SNI SPPT-SNI dengan lingkup : makanan dan minuman, dan pupuk. Daftar klien pengujian sebagaimana ditunjukkan dalam Lampiran III.  BISQA BIS Quality Assurance diakreditasi KAN sejak tahun 1999 yang melayani industri untuk mendapatkan Sertikat ISO 9001:2008 Quality Management System dengan lingkup : makanan, minuman, tembakau, konstruksi, dan TPT. Daftar klien pengujian sebagaimana ditunjukkan dalam Lampiran III.  BRISEMA BRIS Environment Management Assurance sudah diakreditasi KAN tahun 2006 yang melayani industri untuk mendapatkan Sertifikat ISO 14001:2004 Environmental Management System dengan lingkup : makanan, dan minuman. Daftar klien pengujian sebagaimana ditunjukkan dalam Lampiran III. Realisasi pelayanan jasa teknis sertifikasi dari tahun 2005 sampai dengan September 2009 mengalami kenaikan dari tahun ke tahun dan dapat memenuhi target seperti pada Tabel 1. Ruang lingkup sertifikasi SPPT-SNI yang telah diakreditasi oleh KAN telah meliputi 16 komoditi makanan minuman dan pupuk, termasuk di dalamnya beberapa komoditi yang telah diberlakukan wajib SNI, seperti Air Minum Dalam Kemasan, Tepung Terigu sebagai bahan makanan, gula rafinasi, dan garam konsumsi beryodium. Untuk mengantisipasi pemberlakuan SNI wajib bagi komoditi lainnya, maka LS-Pro BBTPPI perlu mempersiapkan diri untuk memperluas ruang lingkup komoditi Rencana Strategis Bisnis 2010–2014 Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Bab III. Kondisi Kinerja Tahun Berjalan 28 yang diakreditasi oleh KAN. Persiapan ini meliputi perbaikan sistem manajemen mutu internal lembaga LS-Pro BBTPPI, peningkatan jumlah kompetensi auditor, serta peningkatan sarana prasarana. Selain itu diperlukan peningkatan efisiensi melalui layanan one stop services layanan satu atap sebagai langkah antisipasi untuk menghadapi persaingan dengan lembaga sertifikasi asing yang telah memiliki reputasi dan jaringan di dunia international, terutama dalam hal perolehan klien sertifikasi sistem manajemen mutu ISO 9001 dan sertifikasi sistem manajemen lingkungan ISO 14001. Jasa pelayanan teknis untuk masing-masing sertifikasi dari tahun 2005 – September 2009 sebagaimana terlihat pada grafik di bawah: 8 Rancang Bangun Perekayasaan Industri RBPI Jasa Pelayanan Teknis RBPI didukung oleh peralatan yang cukup memadai untuk membantu industri kecil dan menengah. Pelayanan JPT RBPI dapat berupa gambar desain peralatan, pembuatan peralatan industri, pengawasan pembuatan dan uji Se r t ifik as i M ut u Pr oduk SNI

10 20

30 40 1 2 3 4 5 Tahun 2005 - Se pt 2009 J u m la h I n d u s tr i Target Realisasi Jasa Sertifikasi ISO 9001

10 20

30 40 50 1 2 3 4 5 Tahun 2005-Sept 2009 J u m la h I n d u s tr i Target Realisasi Jasa Ser ifikasi ISO 14001 0,5 1 1,5 2 2,5 1 2 3 4 5 Tahun 2005 - Sept 2009 J u m la h I n d u s tr i Target Realisasi Rencana Strategis Bisnis 2010–2014 Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Bab III. Kondisi Kinerja Tahun Berjalan 29 coba peralatan. Peralatan tersebut diantaranya Unit Pengolah Limbah Cair, Wet Scrubber Ash Collector, Unit Pengolah Gas Buang NH3, Unit Biogas IPAL industri tahu. Daftar klien pengujian sebagaimana ditunjukkan dalam Lampiran II. Jasa pelayanan teknis RBPI mempunyai pesaing cukup banyak dengan berkembangnya bengkel dan instansi lain yang juga memberikan jasa sejenis dengan harga yang kompetitif. Selain itu juga jasa pelayanan RBPI terdapat beberapa kelemahan diantaranya makin berkurangnya tenaga teknis yang secara langsung melakukan kegiatan, dan harga yang kurang kompetitif karena tingginya overhead cost. Namun demikian jasa pelayanan teknis RBPI BBTPPI mempunyai keunggulan diantaranya kemampuan SDM dalam rancangan alatmesin yang terus berkembang, lokasi yang strategis, sudah dikenal hampir di seluruh Indonesia serta adanya pendampingan pelatihan sehingga peralatan tersebut bisa berjalanberoperasi. Dengan berkembangnya industri di daerah dan program pemerintah pusat dan daerah yang memprioritaskan ke industri berwawasan lingkungan dalam rangka meningkatkan daya saing merupakan peluang BBTPPI untuk melakukan kerjasamabermitra yang sinergis dengan bengkel lokal. Hal ini dilakukan dalam rangka membangun bersama industri prioritas dan kompetensi inti daerah sesuai dengan program pemerintah pusat dan daerah. Perkembangan kegiatan Jasa pelayanan teknis untuk RBPI dari tahun 2005 – September 2009 sebagaimana terlihat pada grafik di bawah. Rencana Strategis Bisnis 2010–2014 Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Bab III. Kondisi Kinerja Tahun Berjalan 30 9 Penanganan Pencemaran Realisasi jasa layanan penanganan pencemaran pada tahun 2005 sampai dengan September 2009 sebagian besar memenuhi target yang telah ditetapkan. Pada tahun 2007, terjadi penurunan pada jumlah contoh yang dianalisa lihat grafik dibawah, namun dilihat dari biaya yang didapat telah melebihi target yang ditetapkan. Hal tersebut dikarenakan kegiatan penanganan pencemaran pada tahun bersangkutan sebagian besar didasarkan pada pelayanan “knowledge base”. Sementara untuk jasa layanan penanganan pencemaran ini telah muncul berbagai kendala. Adapun kendala yang dihadapi dalam penanganan pencemaran lingkungan UKLUPL yaitu dari segi pendekatan dan biaya yang tidak dapat bersaing dengan instansi lain seperti Dinas, selain itu pabrikperusahaan juga akan lebih intensifaktif melakukan konsultansi UKLUPL apabila ada himbauan dari pemerintah. Berdasarkan Laporan Analisis Kepuasan Pelanggan 2008, pada umumnya pelayanan jasa yang diberikan BBTPPI masih berada di bawah harapan pelanggan, meskipun secara umum perbedaan antara harapan pelanggan dengan jasa yang diberikan masih termasuk dalam kategori pelayanan yang baik. Umumnya ketidaksesuaian antara harapan pelanggan dengan pelayanan yang diberikan adalah pada kecepatan pelayanan Jas a RBPI 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1 2 3 4 5 Tahun 2005 - Se pt 2009 J u m la h In d u s tr i Target Realis asi Rencana Strategis Bisnis 2010–2014 Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Bab III. Kondisi Kinerja Tahun Berjalan 31 pengujian. Daftar klien penanganan pencemaran sebagaimana ditunjukkan dalam Lampiran V. Adapun Perkembangan kegiatan Jasa pelayanan teknis untuk penanganan pencemaran dari tahun 2005 – September 2009 sebagaimana terlihat pada grafik di bawah: 10 JPT lainnya : Audit Energi Jasa layanan lainnya seperti Audit Energi mempunyai prospek yang baik di masa yang akan datang karena sejalan dengan semakin meningkatnya kesadaran industri dalam pengelolaan energi dalam rangka konservasi energi dan Clean Development Mechanism CDM, sedangkan yang menjadi kendala adalah belum dikenalnya BBTPPI sebagai lembaga yang dapat melakukan audit energi di dunia usaha, sehingga memerlukan promosi yang lebih aktif. Sementara ini ditinjau dari aspek layanan, kinerja Balai pada tahun 2009 sampai dengan 30 September dalam memberikan layanan kepada masyarakat industri berjalan dengan baik. Realisasi pencapaian target sangat bervariasi, masih ada yang kosong, tetapi ada juga sudah mendekati targetnya. Pendapatan PNBP yang tidak proporsional tersebut merupakan kelemahan yang harus segera Jasa Pe nanganan Pe ncem ar an 500 1000 1500 2000 1 2 3 4 5 Tahun 2005 - Sept 2009 J u m la h c o n to h Target Realisasi Rencana Strategis Bisnis 2010–2014 Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Bab III. Kondisi Kinerja Tahun Berjalan 32 diatasi agar perencanaan lebih baik dan semua jenis layanan dapat berkembang secara seimbang. Jasa layanan Penelitian dan pengembangan sampai dengan 30 September 2009 belum terealisasi layanannya, akan tetapi sudah terjadi pembicaraan tahap negosiasi dan pengajuan proposal kerjasama litbang kepada 2 perusahaan. Realisasi dari jasa layanan pelatihan teknik operasional untuk tahun 2009 per 30 September 2009 mencapai 68 atau sebanyak 34 orang SDM industri dari target 50 SDM industri. Pengujian bahan dan produk sampai dengan tanggal 30 September 2009 baru mencapai 2.339 contoh 97,87 dari target penerimaan 2.390 contoh. Kalibrasi peralatan dan mesin baru terealisasi 116,67 atau sebanyak 70 alat yang dikalibrasi sedangkan target tahun 2009 sebanyak 60 alat. Jasa layanan konsultansi s.d. 30 September 2009 baru dapat merealisasikan layanannya sebesar 100 atau sebanyak 3 MoU dari target yang telah ditetapkan sebanyak 3 MoU. Sedangkan layanan standardisasi s.d 30 September 2009 dapat memberikan layanan 6 enam RSNI atau 100 dari targetnya 6 enam RSNI. Jasa Sertifikasi dapat merealisasikan layanannya sebesar 79 MoU atau sebesar 109,72 dari target yang telah ditetapkan untuk tahun 2009 sebesar 72 MoU. Jasa layanan rancang bangun dan perekayasaan industri untuk tahun 2009 telah memberikan layanan sebesar 100 atau 1 MoU dari 1 MoU yang ditargetkan. Jasa pelayanan teknis lainnya yang terdiri dari Audit Energi yang saat ini masih dalam tahap pengembangan. Rencana Strategis Bisnis 2010–2014 Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Bab III. Kondisi Kinerja Tahun Berjalan 33

2. Aspek Keuangan