Rupiah Murni 8.38327 Proyeksi Keuangan

Rencana Strategis Bisnis 2010–2014 Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Bab VI. Penutup 101 Dalam perencanaan belanja tersebut diasumsikan belanja pegawai dari anggaran rutin untuk gaji naik rata-rata sebesar 10,26 per tahun, untuk belanja barang naik rata-rata sebesar 16,24 per tahun dan untuk belanja modal naik rata-rata sebesar 16,74 per tahun sebagai investasi peralatan mengalami peningkatan sesuai dengan kebutuhan guna memberikan pelayanan kepada masyarakat yang lebih baik.

2. Proyeksi Pendapatan 5 Tahun

Proyeksi pendapatan tahun 2010 s.d. 2014 yang bersumber dari APBN dan PNBP dapat dilihat pada Tabel 21 berikut : Tabel 21. Proyeksi Pendapatan Tahun 2010 – 2014 Rp. 000 URAIAN 2010 2011 2012 2013 2014 1. Rupiah Murni 8.381.327 9.164.143 10.020.074 10.955.949 11.979.234 2. PNBP JPT 5.400.000 6.480.000 7.776.000 9.331.200 11.197.440 1. Litbang 728.570 874.284 1.049.141 1.258.969 1.510.763 2. Pelatihan Teknis 65.571 78.685 94.422 113.307 135.968 3. Pengujian 801.429 961.715 1.154.058 1.384.869 1.661.843 4. Konsultasi 182.143 218.572 262.286 314.743 377.692 5. Standardisasi 182.143 218.572 262.286 314.743 377.692 6. Kalibrasi 58.286 69.943 83.932 100.718 120.862 7. Sertifikasi 692.143 830.572 996.686 1.196.023 1.435.228 8. RBPI 58.286 69.943 83.932 100.718 120.862 9. Penanganan Pencemaran 2.331.429 2.797.715 3.357.258 4.028.709 4.834.451 10. JPT Lainnya Audit Energi 300.000 360.000 432.000 518.400 622.080 Total 13.781.327 15.644.143 17.796.074 20.287.149 23.176.674 Pendapatan dari rupiah murni dari tahun ke tahun diharapkan naik terutama untuk penambahan peralatan pengujian, karena peralatan yang ada harus terus ditingkatkan sejalan dengan semakin banyaknya contoh yang diuji. Selain itu naiknya rupiah murni juga disebabkan adanya biaya tambahan utuk gaji pegawai baru dan adanya kenaikan gaji rata-rata 5 per tahun. Pendapatan dari jasa layanan juga meningkat seiring dengan bertambahnya jenis dan jumlah layanan yang dapat diberikan kepada Rencana Strategis Bisnis 2010–2014 Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Bab VI. Penutup 102 pelanggan, sehingga pada tahun 2014 diperkirakan pendapatan dari PNBP dapat mencapai dua kali lipat dibanding tahun 2009. Hal ini dapat dicapai apabila pengelolaan keuangan yang lebih fleksibel dan tidak terpaku pada pagu anggaran yang tersedia. Berdasarkan proyeksi pendapatan BBTPPI tahun 2010 – 2014 di atas, dapat dibuat Proyeksi Arus Kas BBTPPI tahun 2010 sd 2014 sebagai berikut: Tabel 22 : Proyeksi Arus Kas Tahun 2010 – 2014 Rp. 000,- URAIAN 2010 2011 2012 2013 2014 Arus Kas dari Aktivitas Operasi Arus Masuk Pendapatan Usaha dari Jasa Layanan 5.400.000 6.480.000 7.776.000 9.331.200 11.197.440 Pendapatan Hibah - - - - - Pendapatan APBN Rupiah Murni 8.381.327 9.164.143 10.020.074 10.955.949 11.979.234 Penagihan Piutang - - - - - Arus Keluar Biaya Layanan Biaya Umum dan Administrasi Biaya Lainnya Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi Arus Kas dari Aktivitas Investasi Arus Masuk Hasil Penjualan Aset Tetap - - - - - Hasil Penjualan Investasi Jangka Panjang - - - - - Hasil Penjualan Aset Lainnya - - - - - Arus Keluar Perolehan Aset Tetap - - - - - Perolehan Investasi Jangka Panjang - - - - - Perolehan Aset Lainnya - - - - - Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Arus Masuk Perolehan Pinjaman - - - - - Penerimaan Kembali Pokok Pinjaman Rencana Strategis Bisnis 2010–2014 Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Bab VI. Penutup 103 URAIAN 2010 2011 2012 2013 2014 - - - - - Arus Keluar Pembayaran Pokok Pinjaman - - - - - Pemberian Pinjaman - - - - - Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan Kenaikan Bersih Kas Kas dan Setara Kas Awal Jumlah Saldo Kas Selama lima tahun kedepan direncanakan tidak ada investasi untuk jangka panjang dan penambahan dana melalui pinjaman, pendapatan usaha hanya dari APBN dan pendapatan jasa layanan yang diproyeksikan mengalami peningkatan di atas 20 tiap tahunnya. Tabel 23 : Proyeksi Laporan Aktivitas Tahun 2010 – 2014 Rp. 000,- Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 PENDAPATAN Pendapatan UsahaJasa Layanan Jasa Pelayanan Teknis JPT 5.400.000 6.480.000 7.776.000 9.331.200 11.197.440 Hibah : Terikat - - - - - Tidak terikat - - - - - Pendapatan APBN : Operasional 8.381.327 9.164.143 10.020.074 10.955.949 11.979.234 Investasi - - - - - Pendapatan Usaha Lainnya : Hasil Kerjasama dg Pihak Lain - - - - - Sewa - - - - - Jasa Lembaga Keuangan - - - - - Lain-lain - - - - - Jumlah pendapatan 13.781.327 15.644.143 17.796.074 20.287.149 23.176.674 BIAYA Biaya Layanan : Biaya Pegawai - - - - - Biaya Bahan 156.570 136.370 185.933 200.436 216.070 Biaya Jasa Layanan 4.570.308 5.329.529 6.395.435 7.674.522 9.209.426 Biaya Pemeliharaan 173.934 187.500 202.126 217.892 234.887 Biaya Daya dan Jasa 319.200 344.098 370.937 399.870 431.060 Lain-lain Jumlah Biaya Layanan 5.220.012 5.997.497 7.154.431 8.492.720 10.091.444 Biaya Umum dan Administrasi : Biaya Pegawai Biaya Administrasi Kantor 5.334.446 2.470.268 6.147.739 2.655.560 6.676.444 3.058.690 7.250.618 3.572.719 7.874.172 4.164.987 Rencana Strategis Bisnis 2010–2014 Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Bab VI. Penutup 104 Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 Biaya pemeliharaan Biaya Langg. Daya Jasa Biaya Promosi Biaya Penyusutan 309.303 - 447.298 - 334.267 - 482.187 26.893 362.088 - 519.798 24.621 394.414 - 560.342 16.334 425.688 - 604.049 16.334 Jumlah Biaya Umum Adm. 8.561.315 9.646.646 10.641.641 11.794.428 13.085.230 Biaya Lainnya : Biaya Bunga - - - - - Biaya Adm. Bank - - - - - Lain-lain - - - - - Jumlah Biaya Lainnya - - - - - Jumlah Biaya 13.781.327 15.644.143 17.796.074 20.287.149 23.176.674 SURPLUSDEFISIT SEBELUM POS KEUNTUNGANKERUGIAN - - - - - KeuntunganKerugian : - - - - Keunt. Penj. Aset Non Lancar - - - - - Rugi Penj. Aset Non Lancar - - - - - Rugi Penurunan Nilai - - - - - Lain-lain - - - - - Total KeuntunganKerugian - - - - - SURPLUSDEFISIT SEBELUM POS POS-POS LUAR BIASA - - - - - Pos-pos Luar Biasa : - - - - - Pendapatan dari Kejadian Luar Biasa - - - - - Biaya dari Kejadian Luar Biasa - - - - - SurplusDefisit Tahun Berjalan Bersih - - - - - SurplusDefisit Tahun Berjalan - - - - - Belanja pegawai merupakan pembayaran gaji yang dibiayai dari rupiah murni dimana tiap tahunnya mengalami peningkatan dan diproyeksikan kenaikannya sebesar 5 setiap tahun dikarenakan adanya kenaikan gaji dan penambahan jumlah pegawai baru. Penyusunan proyeksi neraca didasarkan pada proyeksi arus kas, proyeksi aktivitas operasi, proyeksi penyusutan, serta proyeksi pendapatan dan belanja BBTPPI. Perhitungan proyeksi neraca dapat di lihat pada Tabel 24. berikut: Tabel 24. Proyeksi Neraca Tahun 2010 – 2014 URAIAN 2010 2011 2012 2013 2014 I. ASET A. ASET LANCAR 1. Kas dan Setara Kas 270.525.000 405.787.500 608.681.250 913.021.875 1.369.532.813 2. Investasi Jangka Pendek - - - - - 3. Piutang Usaha - - - - - 4. Piutang Lain-lain - - - - - Rencana Strategis Bisnis 2010–2014 Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Bab VI. Penutup 105 URAIAN 2010 2011 2012 2013 2014 5. Persediaan 211.628.528 317.442.791 476.164.187 714.246.280 1.071.369.420 6. Uang Muka - - - - - JUMLAH ASET LANCAR 482.153.528 723.230.291 1.084.845.437 1.627.268.155 2.440.902.233 B. ASET TETAP 1. Tanah 18.213.600.000 21.856.320.000 26.227.584.000 31.473.100.800 37.767.720.960 2. Peralatan dan Mesin 4.115.472.500 4.113.200.250 4.110.928.000 4.110.928.000 4.110.928.000 3. Gedung dan Bangunan 1.379.028.635 1.354.407.830 1.329.787.025 1.305.166.220 1.288.832.165 4. Jalan, Irigasi dan Jaringan - - - - - 5. Aset Tetap Lainnya - - - - - Akumulasi Penyusutan 4.310.011.960 4.336.905.015 4.361.525.820 4.377.859.875 4.394.193.930 JUMLAH ASET TETAP Nilai Buku 19.398.089.175 22.987.023.065 27.306.773.205 32.511.335.145 38.773.287.195 C. ASET LAINNYA - - - - - JUMLAH ASET 19.880.242.703 23.710.253.356 28.391.618.642 34.138.603.300 41.214.189.428 II. KEWAJIBAN - - - - - A. Kewajiban Jangka Pendek 1. Hutang Usaha - - - - - 2. Hutang Pajak - - - - - 3. Biaya YMH Dibayar - - - - - 4. Pendapatan yg diterima dimuka - - - - - 5. Hutang Jk Pendek Lain - - - - - JUMLAH KEWAJIBAN III. EKUITAS Ekuitas Tidak Terkait - - - - - 1. Ekuitas Awal - - - - - 2. Surplus dan Defisit Th Lalu - - - - - 3. Surplus dan Defisit Th Berjalan - - - - - 4. Ekuitas Donasi - - - - - Ekuitas Temporer 482.153.528 723.230.291 1.084.845.437 1.627.268.155 2.440.902.233 Ekuitas Terikat Permanen 23.951.489.175 35.281.203.065 52.304.939.205 77.876.859.345 116.263.503.735 JUMLAH EKUITAS 24.433.642.703 36.004.433.356 53.389.784.642 79.504.127.500 118.704.405.968 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 24.433.642.703 36.004.433.356 53.389.784.642 79.504.127.500 118.704.405.968 Berdasarkan Tabel 24. diatas, kas dan setara kas dihitung dari aktivitas operasi yang terdiri dari pendapatan usaha dari jasa layanan, pendapatan dari APBN, dan penagihan piutang dikurangi biaya Rencana Strategis Bisnis 2010–2014 Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Bab VI. Penutup 106 layanan. Nilai kas dan setara kas meningkat dari tahun ke tahun, karena adanya akumulasi nilai kas tersebut. Piutang diproyeksikan sebesar 148 dari total pendapatan pengujian. Hal ini disebabkan pengujian telah diselesaikan pada minggu ke empat bulan Desember sementara penerimaan pembayaran pengujian baru terealisasi pada bulan Januari tahun berikutnya. Nilai persediaan terdiri dari persediaan bahan kimia dan ATK. Besarnya nilai persediaan diproyeksikan 12 dari kebutuhan anggaran untuk bahan kimia dan ATK pertahun atau minimal kebutuhan selama 1 bulan. Ekuitas merupakan modal awal kegiatan ditambah surplus atau defisit tahun lalu dan tahun berjalan. Proyeksi ekuitas diharapkan mengalami peningkatan yang nyata dikarenakan adanya surplus pendapatan setiap tahun. Tabel 25 : Proyeksi Penyusutan Aktiva Tetap Tahun 2010 – 2014 Penyusutan Aktiva 2010 2011 2012 2013 2014 1. Peralatan dan Mesin 11.567.602 11.636.990 11.739.215 11.789.677 12.006.388 2. Gedung dan Bangunan 3.136.562 3.136.562 3.136.562 3.136.562 3.136.562 3. Jalan, Irigasi dan Jaringan 23.804 23.804 23.804 23.804 23.804 4. Aset Tetap Lainnya 35.825 55.825 75.825 95.825 120.825 Total 14.763.793 14.853.181 14.975.406 15.045.868 15.287.579 Penyusutan Aktiva 10 - 1.485.318 1.497.541 1.504.587 1.528.758 Akumulasi Penyusutan - 1.485.318 2.982.859 4.487.445 6.016.203 Aktiva tetap yang dimiliki BBTPPI terdiri dari tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, serta aset tetap lainnya dimana aset tetap tersebut tiap tahunnya mengalami penyusutan kecuali tanah. Nilai aset ini sebelumnya telah dilakukan revaluasi oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Negara DJKN pada tahun 2008 dan 2009 dan besaran persentase penyusutannya mengikuti ketentuan dari DJKN. Proyeksi penyusutan tahun 2010 sd 2014 sebesar 10 dari total aset tetap diluar tanah seperti pada Tabel 25 di atas. Rencana Strategis Bisnis 2010–2014 Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Bab VI. Penutup 107

BAB VI PENUTUP

Rencana Strategis Bisnis BBTPPI merupakan acuan umum mengenai langkah- langkah besar yang berorientasi pada hasil yang hendak dicapai, sehubungan dengan bisnis inti yang dijalankan oleh BBTPPI. Berdasarkan pada hasil analisis lingkungan strategis yang dihadapi BBTPPI, baik lingkungan internal maupun eksternal, yang menggunakan pendekatan Matrik Internal-Eksternal I-E Matrix, diketahui bahwa posisi masing-masing aspek yang dievaluasi adalah sebagai berikut: Aspek Layanan dan aspek Keuangan berada di kuadran I serta aspek SDM Organisasi dan aspek Sarana Prasarana BBTPPI berada pada kuadran IV. Hal ini berarti bahwa keempat aspek tersebut berada pada daerah strategi pembangunan dan pertumbuhan, maka strategi yang dapat diambil untuk aspek tersebut adalah strategi intensif dan strategi integratif. Strategi intensif dapat dilakukan melalui intensifikasi promosi atau penetrasi pasar untuk setiap jenis layanan jasa teknis dalam rangka mempertahankan pelanggan tetap dan menarik pelanggan baru secara terus menerus serta peningkatan kapasitas sarana dan prasarana BBTPPI dengan melakukan penambahan peralatan modern yang mendukung layanan lebih cepat dan akurat. Strategi integratif dilakukan melalui pelayanan one stop services. Selain itu untuk menetapkan strategi operasional telah digunakan analisis TOWS-MATRIX yang dapat mengidentifikasi berbagai strategi operasional dan selanjutnya untuk memilih strategi yang sesuai dan layak maka dilakukan