48
memaksimalkan keuntungan, meminimumkan jam kerja lembur, dan meminimumkan pemakaian bahan baku dengan metode Goal Programming.
Eiselt Sandblom, 2007 bentuk umum dari metode Goal Programming adalah: Minimum Z
Kendala:
di mana: , , … ,
, , … , , , … ,
, , = deviasi penyimpangan positif
= deviasi penyimpangan negatif = koefisien fungsi kendala tujuan
= variabel pengambilan keputusan = tujuan atau target yang ingin dicapai
= koefisien fungsi kendala sistem = sumber daya yang tersedia
1.5 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan jumlah produksi optimal untuk
memaksimalkan pendapatan dan meminimumkan biaya proses produksi dengan metode Goal Programming.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
49
1. Mengetahui keuntungan maksimum dan biaya produksi minimum serta
pencapaian target produksi sesuai dengan permintaan konsumen dengan menggunakan metode Goal Programming.
2. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi
bagi perusahaan untuk membuat keputusan yang lebih akurat dalam hal perencanaan produksi.
1.7
Metodologi Penelitian 1.7.1 Studi
Pendahuluan
Untuk memecahkan masalah yang ada sampai kepada tahap menganalisis dan mengambil keputusan diperlukan studi pendahuluan berupa studi literatur.
1.7.2 Pengumpulan Data
Dalam melakukan penelitian, penulis mengumpulkan data sekunder yang diperoleh dari perusahaan. Data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut: a. Data volume penjualan roti kacang bulan Januari 2013 – Desember 2013.
b. Data biaya produksi meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead perusahaan.
c. Harga jual tiap produk.
1.7.3 Pengolahan Data
1. Meramalkan permintaan untuk tiap jenis produk pada tahun 2014. Peramalan
dilakukan untuk mengetahui perkiraan permintaan untuk tahun 2014, data yang digunakan dalam melakukan peramalan adalah data permintaan tahun
sebelumnya yaitu tahun 2013. Data-data yang telah diperoleh dihitung dengan menggunakan metode peramalan time series yaitu metode Pemulusan
Universitas Sumatera Utara
50
Eksponensial Musiman Winter’s Three Parameter Trend and Seasonality Method
. 2. Formulasi Fungsi
a. Penentuan Variabel
Keputusan Variabel keputusan merupakan output yang akan dioptimalkan sehingga
memenuhi kriteria tujuan dan kendala. b. Penentuan Fungsi Kendala Tujuan
Penentuan fungsi kendala tujuan, yaitu tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan, yaitu:
1. Kendala tujuan pengoptimalan jumlah produksi. 2. Kendala tujuan meminimumkan biaya produksi.
3. Kendala tujuan memaksimumkan keuntungan penjualan. c. Perumusan fungsi kendala tujuan, di mana setiap tujuan pada sisi kirinya
ditambahkan dengan variabel deviasi, baik deviasi positif maupun deviasi negatif. Dengan ditambahkannya variabel deviasi, maka bentuk dari fungsi
kendala tujuan menjadi d. Penentuan Fungsi Tujuan
Yang paling penting adalah memilih variabel deviasi yang benar untuk dimasukkan ke dalam fungsi tujuan. Dalam memformulasikan fungsi tujuan
adalah menggabungkan setiap tujuan yang berbentuk minimasi variabel deviasi sesuai dengan prioritasnya.
3. Penyelesaian model Goal Programming dengan metodologi penyelesaian.
4. Membuat kesimpulan terhadap hasil yang diperoleh.
Universitas Sumatera Utara
51
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Perencanaan
Produksi 2.1.1 Arti dan Pentingnya Perencanaan Produksi
Perencanaan produksi merupakan penentuan arah awal dari tindakan yang harus
dilakukan di masa yang akan datang, apa yang harus dilakukan, berapa banyak dan kapan harus melakukannya. Hasil perencanaan produksi adalah sebuah
rencana produksi. Tanpa adanya rencana produksi yang baik, maka tujuan tidak akan dapat dicapai dengan efektif dan efisien.
Tujuan perusahaan pada umumnya adalah untuk memperoleh laba setinggi mungkin. Jumlah produksi merupakan banyaknya hasil produksi yang seharusnya
diproduksikan oleh suatu perusahaan dalam satu periode Sukanto Indriyo, 1999. Oleh karena itu maka jumlah produksi harus direncanakan agar perusahaan
dapat memperoleh laba maksimal. Di samping itu jumlah produksi perlu direncanakan dan diperhitungkan dengan cermat karena tanpa perencanaan dapat
berakibat bahwa jumlah yang diproduksikan menjadi terlalu besar atau terlalu kecil.
Jumlah produksi yang terlalu besar berakibat biaya yang terlalu besar. Di samping itu dengan adanya jumlah produksi yang berlebihan dapat berakibat
merosotnya harga jual.
Jumlah produksi yang terlalu kecil atau terlalu sedikit berakibat tidak dapatnya perusahaan tersebut memenuhi permintaan pasar. Akibatnya para
pelanggan yang tidak terpenuhi permintaanya akhirnya pindah dan menjadi pelanggan perusahaan lain yang merupakan saingan dari perusahaan tersebut. Hal
Universitas Sumatera Utara
52
ini berarti hilangnya sebagian dari pasar potensial perusahaan. Di samping itu terlalu kecilnya jumlah produk yang diproduksi dapat berakibat menanggung
harga pokok yang terlalu tinggi disebabkan karena biaya tetap hanya dipikul oleh jumlah produksi yang kecil saja sehingga biaya tetap per satuannya menjadi
tinggi. Harga pokok yang tinggi berarti perusahaan terpaksa menentukan harga jual yang tinggi pula. Hal ini dapat menyebabkan permintaan berkurang.
2.2 Peramalan