Kerangka Operasional METODOLOGI PENELITIAN

berdasarkan nilai cut-off yang tertera pada publikasi jurnal originalnya. Analisa statistic dilakukan dengan software SPSS V15.0.

3.10 Kerangka Operasional

Gambar 3.1 Kerangka Operasional FIBROSCAN • Anamnesa • Pem.Fisik • Darah rutin • LFT • Viral marker • INR • USG King’s Score Hepatitis B kronik yang masuk dalam kriteria inklusi Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Karakteristik Subjek Penelitian Secara keseluruhan, total dari 62 pasien dengan penyakit hepatitis B kronik diikutsertakan dalam studi penelitian ini. Karakteristik klinis, biokimia dan derajat fibrosis hati pasien telah disimpulkan dan dapat dilihat pada tabel 4.1. Seluruh data yang telah didapat kemudian dilakukan uji tes normalitas Kolmogorov-Smirnov untuk melihat distribusi dari data-data tersebut. Dari hasil uji tes normalitas diperoleh hanya data umur dan trombosit yang memiliki distribusi normal sehingga dipilih mean sebagai ukuran pemusatan dan standar deviasi SD sebagai ukuran penyebaran, sedangkan data-data lainnya tidak berdistribusi normal dan ditampilkan dalam bentuk ukuran median dan nilai minimum-maksimum. Umur rata-rata pasien adalah 46 tahun, dengan jumlah 39 pasien 62,9 adalah laki-laki dan sejumlah 23 pasien dengan jenis kelamin perempuan 37,1. Seluruh pasien tidak berada dalam keadaan sirosis hepatis dekompensata. Pada tabel 4.1 juga dapat dilihat nilai platelet pasien dengan nilai terkecil dan terbesar 58.000mm 3 dan 417.000mm 3 , nilai AST terkecil dan terbesar masing-masing adalah 14 dan 124 gL, nilai INR dengan 0,64 dan 2,62 IUL sebagai nilai terkecil dan terbesar. Sedangkan pada fibroscan seluruh pasien penyakit hepatitis B kronik diperoleh angka terendah dan tertinggi masing- masing dengan nilai 3,8 kPa dan 67,8 kPa, dan nilai terendah serta nilai tertinggi sebesar 0,7 dan 88,2 diperoleh pada nilai perhitungan King’s Score. Dari derajat fibrosis hati yang digradasi berdasarkan fibroscan diperoleh derajat fibrosis 4 F4 sebesar 9,7 dari keseluruhan pasien, fibrosis yang absen dan ringan F0- F1 sebesar 56,5, F3 dengan persentase 16,1 dan F2 sebesar 17,7 dari seluruh pasien. Universitas Sumatera Utara