2.1.4 Jenis-jenis Iklan
Terdapat berbagai jenis iklan, Berdasarkan sifatnya, iklan dapat dibedakan atas :
1. Presentasi publik public presentation, yaitu advertensi yang ditujukan untuk umum, sehingga bentuk penyajiannya juga harus bersifat umum;
dalam advertensi ini dimasukkan unsur motivasi pembeli, sehingga masyarakat umum dapat mudah mengerti tentang iklan tersebut.
2. Penembusan pervasiveness, yaitu advertensi yang dilakukan berulang- ulang, sehingga pesan yang dikirimkan akan meresap pada konsumen.
Secara perlahan-lahan konsumen akan menerima pesan yang dikirimkan, dan mulai membandingkannya dengan advertensi saingan.
3. Mengandung arti yang luas amplified expressiveness, yaitu advertensi memberikan kesempatan untuk menampilkan perusahaan dengan hasil
produksinya, agar tampak lebih mengesankan melalui pengaturan tulisan, gambar, warna serta suara yang disampaikan melalui media yang
terpilih. 4. Tidak pribadiperorangan impersonality, yaitu advertensi yang hanya
dapat menjalankan komunikasi searah dengan konsumen, sehingga konsumen tidak merasa berkewajiban untuk memperhatikan atau
memberikan reaksi terhadap advertensi tersebut. Dalam rangka penyampaian pesan dari sponsor, umumnya
digunakan media iklan berupa surat kabar, majalah, radio, televisi, poster, spanduk, surat edaran, dan lain sebagainya Assauri, 2007:275.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam rangka pemilihan kombinasi jenis media yang akan digunakan dalam mengiklankan
hasil produksinya, yaitu : a. Sifat media konsumen yang dituju. Perusahaan dapat memilih media
yang paling efisien. b. Produk.
c. Pesan. d. Biaya.
2.1.5 Klasifikasi Periklanan
Menurut Johnson 2007:5 Periklanan diklasfikasikan dalam beberapa tipe besar yaitu :
1. Periklanan produk. Porsi utama pengeluaran periklanan dibelanjakan untuk produk-produk baru, produk-produk yang ada dan produk-produk
hasil revisi. 2. Periklanan Eceran. Bersifat lokal dan berfokus pada toko, tempat
dimana beragam produk dapat dibeli atau dimana satu jasa ditawarkan. Periklanan eceran memberikan tekanan pada harga, kesediaan, lokasi
dan jam-jam operasi. 3. Periklanan korporasi. Fokus periklanan ini adalah membangun identitas
korporasi atau untuk mendapatkan dukungan publik terhadap sudut pandang organisasi. Kebanyakan iklan korporasi dibentuk untuk
menciptakan citra menguntungkan bagi suatu perusahaan.
4. Periklanan Bisnis ke bisnis. Iklan yang ditujukan kepada pelaku industri, para pedagang perantara pedagang partai besar dan
pengecer, serta para professional seperti pengacara dan akuntan. 5. Periklanan Politik. Sering digunakan para politisi untuk membujuk
orang memilih mereka. 6. Periklanan Direktori. Orang merujuk periklanan direktori untuk
menemukan cara membeli sebuah produk atau jasa. 7. Periklanan Respon langsung. Yang melibatkan komunikasi dua arah
diantara pengiklan dan konsumen. Periklanan tersebut dapat menggunakan media pos, televisi, koran atau majalah, dan konsumen
dapat menanggapinya baik lewat pos, telepon maupun faks. 8. Periklanan pelayanan masyarakat. Yang dirancang untuk beroperasi
untuk kepetingan masyarakat dan mempromosikan kesejahteraan masyarakat.
2.2 Keputusan Pembelian Konsumen 2.2.1 Pengertian Keputusan Pembelian Konsumen