disebabkan oleh ruginya beberapa aset yang ada di bank sehingga pada gilirannya menurunkan posisi modal bank.
i. Resiko valuta asing Foreign Currensy risk, yaitu resiko yang dapat
dihadapi oleh bank-bank devisa yang melakukan transaksi yang berkaitan dengan valuta asing, baik dari sisi aktiva maupun passiva kewajiban.
j. Resiko persaingan Comparative risk, yaitu resiko yang dihadapi bank
dalam upaya memberi pelayanan kepada nasabahnya, dimana bank akan bersaing dengan bank lain secara profesional dan paling baik untuk
kelangsungan operasional bank itu sendiri.
2.2. Sumber-Sumber Dana Bank
Menurut Dahlan Siamat 1993:84, dana bank adalah uang tunai yang dimiliki bank ataupun aktiva lancar yang dikuasai bank dan dapat digunakan
setiap waktu. Sumber-sumber dana bank adalah usaha bank dalam memperoleh dana dalam rangka membiayai kegiatan operasionalnya. Sesuai dengan fungsi
bank sebagai lembaga keuangan di mana kegiatan sehari-harinya adalah bergerak di bidang keuangan, maka sumber-sumber dana juga tidak terlepas dari bidang
keuangan. Untuk menopang kegiatan bank sebagai penjual uang memberikan pinjaman, bank harus lebih dahulu membeli uang menghimpun dana sehingga
dari selisih bunga tersebutlah bank memperoleh keuntungan. Dana untuk membiayai operasi suatu bank dapat diperoleh dari berbagai
sumber. Perolehan dana ini tergantung bank itu sendiri apakah secara pinjaman titipan dari masyarakat atau dari lembaga lainnya. Di samping itu, untuk
membiayai operasinya maka dana dapat juga diperoleh dengan modal sendiri, yaitu setoran modal dari para pemilik atau bank mengeluarkan atau menjual
Universitas Sumatera Utara
saham baru kepada pemilik baru. Perolehan dana disesuaikan pula dengan tujuan dari penggunaan dana tersebut.
Kemampuan bank dalam memperoleh sumber-sumber dana yang diinginkan sangat mempengaruhi kelanjutan usaha bank. Dalam mencari sumber-
sumber dana bank harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti kemudahan untuk memperolehnya, jangka waktu sumber dana, serta biaya yang harus
dikeluarkan untuk memperoleh dana tersebut. Dalam praktiknya, dana yang tersedia sangat beragam dengan berbagai persyaratan pula. Dalam hal ini, bank
harus pintar menentukan untuk apa dana tersebut digunakan, seberapa besar dana yang dibutuhkan, sehigga tidak salah dalam menentukan pilihan.
Adapun jenis-jenis sumber dana tersebut antara lain : 1.
Dana yang bersumber dari bank itu sendiri dana pihak I. Sumber dana ini merupakan sumber dana dari modal sendiri. Maksud dari
modal sendiri ini adalah modal setoran dari para pemegang sahamnya. Apabila saham yang terdapat dalam portepel belum habis terjual, sedangkan kebutuhan
dana masih perlu, maka pencariannya dapat dilakukan dengan menjual saham kepada pemegang saham lama. Akan tetapi, jika tujuan perusahaan untuk
melakukan ekspansi, maka perusahaan dapat mengeluarkan saham baru dan menjual saham baru tersebut di pasar modal.
Dalam neraca bank, dana modal sendiri terdiri atas : •
Modal setor, yakni uang yang disetor secara efektif oleh para pemegang saham pada saat bank berdiri.
• Agio saham, yakni nilai selisih jumlah uang yang dibayarkan
pemegang saham baru dibandingkan nominal saham.
Universitas Sumatera Utara
• Cadangan-cadangan bank, yakni sebagian laba yang disisihkan dalam
bentuk cadangan modal dan cadangan lainnya yang digunakan untuk menutup kemungkinan timbulnya resiko di kemudian hari.
• Laba di tahan, yakni laba milik para pemegang saham yang diputuskan
dalam Rapat Umum Pemegang Saham RUPS untuk tidak dibagikan deviden, namun dimasukkan kembali sebagai modal kerja bank.
2. Dana yang bersumber dari lembaga lain dana pihak II.
Sumber dana ini merupakan tambahan jika bank mengalami kesulitan dalam pencarian sumber dana. Pencarian dari sumber dana ini relatif mahal dan
sifatnya hanya sementara waktu saja. Kemudian dana yang diperoleh dari sumber ini digunakan utuk membiayai atau membayar transaksi-transaksi tertentu.
Sumber dana ini dapat diperoleh antara lain dari : •
Kredit likuiditas dari Bank Indonesia, merupakan kredit yang diberikan oleh Bank Indonesia kepada bank-bank yang mengalami
kesulitan likuiditas. Kredit likuiditas ini juga diberikan kepada pembiayaan sektor-sektor tertentu.
• Pinjaman antar bank call money, biasanya pinjaman ini diberikan
kepada bank-bank yang mengalami kalah kliring di dalam lembaga kliring. Pinjaman ini bersifat jangka pendek dengan bunga yang relatif
tinggi. •
Pinjaman dari bank-bank luar negeri, merupakan pinjaman yang diperoleh perbankan dari pihak luar negeri.
Universitas Sumatera Utara
• Surat Berharga Pasar Uang SBPU, dalam hal ini pihak perbankan
menerbitkan SBPU kemudian diperjualbelikan kepada pihak yang berminat, baik perusahaan keuangan maupun non keuangan.
3. Dana yang berasal dari masyarakat luas dana pihak III.
Sumber dana yang ketiga ini merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasi bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu
membiayai operasinya dari sumber dana ini. Pencarian dana dari sumber ini relatif paling mudah jika dibandingkan dengan sumber dana lainnya. Sumber dana dari
pihak ketiga ini disamping mudah untuk mencarinya juga tersedia banyak di masyarakat dan persyaratan untuk mencarinya tidaklah sulit. Jika bank dapat
memberikan bunga dan fasilitas yang menarik maka bank dapat dengan mudah menarik dana dari sumber ini.
Pembagian jenis simpanan ke dalam beberapa jenis dimaksudkan agar para penyimpan mempunyai pilihan sesuai dengan tujuan masing-masing. Tiap
pilihan mempunyai pertimbangan tertentu dan adanya suatu pengharapan yang ingin diperolehnya. Pengharapan yang ingin diperoleh dapat berupa keuntungan,
kemudahan atau keamanan uangnya. Contohnya, tujuan utama menyimpan uang dalam bentuk rekening giro adalah untuk kemudahan dalam melakukan
pembayaran, terutama bagi mereka yang berada dalam dunia bisnis dan biasanya pemegang rekening giro tidak begitu memperhatikan bunganya. Sedangkan bagi
mereka yang menyimpan uangnya di rekening tabungan disamping memiliki kemudahan untuk mengambil uangnya juga dapat memperoleh bunga yang lebih
besar dibandingkan dengan rekening giro. Sedangkan bagi mereka yang menyimpan uangnya di rekening deposito memiliki tujuan untuk memperoleh
Universitas Sumatera Utara
bunga yang lebih besar. Hal ini disebabkan bunga deposito yang diberikan kepada deposan paling tinggi dari simpanan lainnya.
Dari ketiga sumber dana bank diatas, yang merupakan sumber utama dana bank berasal dari dana-dana masyarakat dana pihak III. Secara umum, dana
pihak ketiga ini dibagi ke dalam tiga jenis yaitu : 1
Simpanan Giro Demand Deposit Menurut Undang-Undang Perbankan No.10 Tahun 1998 tanggal 10
November 1998, yang dimaksud dengan giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah
pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan. Simpanan ini dapat ditarik setiap saat maksudnya adalah bahwa uang yang sudah disimpan di
rekening giro tersebut dapat ditarik berkali-kali dalam sehari, dengan catatan bahwa dana yang tersedia masih mencukupi. Dalam pelaksanaan tata usaha giro
dilakukan melalui suatu rekening yang disebut rekening koran. Rekening ini digunakan juga untuk menata usahakan kredit yang juga diberikan melalui
rekening koran. Kepada setiap pemegang rekening giro akan diberikan bunga yang dikenal dengan nama jasa giro. Besarnya jasa giro tergantung dari bank yang
bersangkutan. Rekening giro biasa digunakan oleh para usahawan, baik untuk perorangan maupun perusahaannya. Bagi bank jasa giro merupakan dana murah
karena bunga yang diberikan kepada nasabah relatif lebih rendah dari bunga simpanan lainnya.
Salah satu segi yang amat penting dalam peningkatan jumlah pemegang giro adalah kepercayaan masyarakat terhadap bank tersebut dan pelayanan
service yang menyenangkan nasabah. Disamping itu, karamah tamahan pekerja
Universitas Sumatera Utara
bank juga merupakan syarat penting dan melalui pelayanan yang baik serta menyenangkan dan tempatruangan nasabah yang nyaman akan sangat
menguntungkan bank karena dana giro yang dianggap sebagai dana besar yang termurah akan terus berkembang dan bertambah secara meyakinkan.
2 Simpanan Tabungan Saving Deposit
Pengertian tabungan menurut Undang-Undang Perbankan No.10 Tahun 1998 adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-
syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Syarat-syarat penarikan
tertentu maksudnya adalah sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat antara bank dengan si penabung. Tabungan ini mempunyai ciri diantara giro dan depsito. Pada
tabungan dapat dilakukan penyetoran sewaktu-waktu dan penarikan dananya oleh nasabah dengan tidak perlu memperhatikan jatuh waktunya seperti pada deposito.
Motif masyarakat mempunyai tabungan yaitu untuk menanamkan dananya dan untuk berjaga-jaga atau untuk menghimpun dana dalam mencapai maksud tertentu
setelah dananya mencukupi akan ditarik kembali oleh para penabung yang bersangkutan.
Program tabungan yang pernah diperkenalkan pemerintah sejak tahun 1971 adalah tabanas, taska, tappelpram, tabungan ongkos naik haji, dll. Akan
tetapi, adanya deregulasi di bidang perbankan seperti Paket Juni 1983 dan Paket Oktober 1988 menyebabkan semua bank memiliki berbagai jenis tabungan
dengan nama yang khusus serta memberikan rangsangan bagi nasabahnya. Semua jenis bank diperkenankan untuk mengembangkan sendiri berbagai jenis tabungan
yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat tanpa perlu adanya persetujuan dari
Universitas Sumatera Utara
bank sentral Bank Indonesia, seperti diperkenalkannya tabungan harian dengan tingkat bunga yang dihitung harian secara rata-rata, adanya penarikan undian
berhadiah, kemudian untuk menyetor maupun menarik dana, serta berbagai fasilitas lainnya. Lukman Dendawijaya, 2000: 58.
Syarat-syarat penarikan tertentu maksudnya adalah sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat antara bank dengan si penabung. Sebagai contoh
dalam hal frekuensi penarikan, apakah dua kali seminggu atau setiap hari atau mungkin setiap saat, yang jelas haruslah sesuai dengan perjanjian sebelumnya.
Kemudian dalam hal sarana atau alat penarikan juga tergantung dengan perjanjian antara keduanya yaitu bank dan penabung. Penarikan tabungan dilakukan
menggunakan buku tabungan, slip penarikan, kwitansi atau kartu Anjungan Tunai Mandiri ATM.
Kepada pemegang rekening tabungan akan diberikan bunga tabungan yang merupakan jasa atau tabungannya. Sama seperti halnya dengan rekening giro,
besarnya bunga tabungan tergantung dari bank yang bersangkutan. Dalam praktiknya bunga tabungan lebih besar dari jasa giro.
3 Simpanan Deposito Time Deposit
Simpanan deposito merupakan simpanan jenis ketiga yang dikeluarkan oleh bank. Berbeda dengan dua jenis simpanan sebelumnya, simpanan deposito
mengandung unsur jangka waktu jatuh tempo lebih panjang dan tidak dapat ditarik setiap saat atau setiap hari.
Menurut Undang-Undang No.10 Tahun 1998 yang dimaksud dengan deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu
tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank. Artinya, jika
Universitas Sumatera Utara
nasabah deposan menyimpan uangnya untuk jangka waktu tiga bulan, maka uang tersebut baru dapat dicairkan setelah jangka waktu tersebut berakhir atau disebut
dengan jatuh tempo. Sesuai dengan namanya yaitu simpanan berjangka maka bentuk deposito
ini juga dapat dibedakan dengan jangka waktu jatuh temponya, masing-masing bank mempunyai pembagian jangka waktu yang berbeda-beda tetapi pada
umumnya waktu tersebut diatur dalam bentuk 1 bulan, 3 bulan,6 bulan, 1 tahun, 2 tahun, dan seterusnya. Tingkat suku bunga antara deposito yang berjangka waktu
pendek dengan jangka waktu yang lebih panjang juga sering berbeda-beda. Secara normal suku bunga deposto yang berjangka waktu lebih panjang biasanya
mempunayi tingkat suku bunga yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan deposito yang mempunyai jangka waktu yang lebih pendek.
Mengingat jangka waktu jatuh tempo dari deposito ini sudah pasti dapat diperkirakan, maka pengendapan dari dana yang bersumber dari deposito ini tentu
lebih stabil dibandingkan dengan rekening giro. Oleh karena itu, pihak bank juga menanamkan dana ini ke asset yang mempunyai jangka waktu yang relatif lebih
panjang, dan sudah tentu suku bunga yang dibayarkan oleh bank kepada para deposannya juga lebih tinggi dibandingkan dengan pemegang rekening giro.
Apabila ditinjau dari segmen pasarnya maka deposito lebih banyak dimiliki oleh perorangan, lembaga non-profit, yayasan-yayasan sosial, dan
sejenisnya untuk sarana penanaman modal.
2.3. Loan to Deposit Ratio LDR