LINGKUP DAN BATASAN PERANCANGAN KERANGKA BERFIKIR KERANGKA BERFIKIR METODOLOGI PEMBAHASAN

16

1.4 PENDEKATAN MASALAH

Pendekatan masalah merupakan bentuk pengenalan masalah yang lebih berfokus pada hal yang lebih khusus untuk mencari penyelasaian yang lebih tepat. Dalam hal ini pendekatan pada masalah perancangan Biwa Agrotourism and Guest House. Pendekatan yang dilakukan untuk mendapatkan pemecahan permasalahan dilakukan berdasarkan: 1. Studi literatur yang berkaitan langsung dengan permasalahan diangkat sehingga mendapatkan informasi dan bahan berupa literatur yang sesuai dengan perencanaan dan perancangan, yang berguna untuk memperkuat fakta secara ilmiah. 2. Studi literatur tentang tema yang terpilih sehingga mendapatkan informasi dan bahan berupa literature yang sesuai dengan perencanaan dan perancangan, yang berguna untuk memperkuat pendekatan dengan tema secara ilmiah. 3. Studi banding terhadap proyek-proyek sejenis dengan melakukan pendekatan perancangan pada bangunan yang sudah ada baik yang bersumber dari buku, majalah, internet, dan lain sebagainya. 4. Studi banding terhadap proyek-proyek yang menggunakan tema sejenis dengan menggunakan pendekatan tema pada bangunan yang sudah ada baik yang bersumber dari buku, majalah, internet dan lain sebagainya. 5. Studi lapangan mengenai kondisi sekitar lahan studi dan lingkungan fisik yang berhubungan dengan kasus proyek. 6. Mengadakan wawancara dengan pihak-pihak yang dianggap banyak mengetahui mengenai kasus dalam proyek tersebut sehingga diperoleh kejelasan yang benar-benar dapat dipertanggung jawabkan juga dapat memberikan ide dan inspirasi tersendiri.

1.5 LINGKUP DAN BATASAN PERANCANGAN

Lingkup atau batasan adalah suatu perihal yang menjadi cakupan, wilayah pembahasan suatu peristiwa agar pembahasannya tersebut tepat sasaran dari tujuan yang ingin dicapai. Dalam hal ini akan dibahas sejauh mana hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan Biwa Agrotourism and Guest House yaitu: 1. Pemahaman tentang konsep perencanaan dan perancangan sebuah kawasan agrowisata dan Guest House. 2. Pemahaman mengenai prinsip-prinsip tema yang terpilih untuk bangunan Biwa Agrotourism and Guest House dan aplikasi-aplikasi yang sesuai dengan tema tersebut. Universitas Sumatera Utara 17 3. Fasilitas-fasilitas yang diperlukan dalam pembangunan sebuah Agrotourism and Guest House. 4. Kajian terhadap tapak dengan keberadaaneksisting yang ada sesuai dengan peruntukan tapak Masterplan Taman Simalem Resort.

1.6 KERANGKA BERFIKIR

Kerangka berfikir adalah konsep yang meliputi proses pola berfikir dalam melaksanakan sebuah kegiatan sebagai gambaran perencanaan dari seluruh kegiatan yang akan di lakukan. Berikut adalah kerangka berpikir dalam mewujudkan Biwa Agrotourism and Guest House; LATAR BELAKANG KASUS • Danau toba merupakan danau terbesar di Indonesia bahkan di Asia tenggara dengan keindahan alamnnya yang selalu ingin dinikmati oleh para wisatawan yang datang ke Sumatera Utara. • Terdapat daerah alternative baru untuk menikmati keindahan Danau Toba, yaitu objek wisata Taman Simalem Resort, yang terletak di daerah Merek. BIWA AGROTOURISM AND GUEST HOUSE Tema: Arsitektur Ekologis Universitas Sumatera Utara 18 Diagram 1.1 kerangka berfikir Sumber: Olah data primer

1.7 KERANGKA BERFIKIR METODOLOGI PEMBAHASAN

a. STUDI LITERATUR Universitas Sumatera Utara 19 Studi literatur dilakukan dengan mengumpulkan dan membaca bahan – bahan terkait baik itu dari buku, majalah, internet, ataupun koran yang membahas tentang topik yang berkaitan. b. STUDI LAPANGAN Dilakukan dengan survey langsung ke lapangan yaitu lokasi perancangan dan wawancara langsung dengan orang pihak yang terkait dan penduduk setempat. c. STUDI ANALISA Menganalisa data dan permasalahan yang muncul, khususnya dalam kaitannya dengan fungsi bangunan sebagai sarana pendidikan serta wisata edukatif dalam bidang perikanan.

1.8 SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN