sampel minuman sirup megandung Amaranth, dan 8 sampel minuman sirup dan minuman ringan mengandung Methanil yellow Cahyadi, 2008.
Penggunaan pewarna buatan dapat menyebabkan gangguan kesehatan apabila melebihi batas yang telah ditentukan seperti dapat menyebabkan tumor, hiperaktif
pada anak-anak, menimbulkan efek pada sistem saraf, alergi dan dapat menimbulkan radang selaput lendir pada hidung, sakit pinggang, muntah-muntah, gangguan
pencernaan, dan penggunaan dalam waktu yang lama dapat mengakibatkan kanker Yuliarti, 2007.
Salah satu produk makanan dan minuman yang paling sering ditambahkan dengan zat pewarna adalah sirup. Pasar Aksara merupakan pasar tradisional yang
ramai dikunjungi masyarakat dan banyak menjual sirup buatan lokal maupun nasional. Dengan demikian, penulis tertarik untuk meneliti zat pewarna buatan yang
terdapat pada sirup yang dijual di Pasar Tradisional Aksara Kota Medan Tahun 2010.
1.2. Perumusan Masalah
Tingginya penggunaan bahan tambahan pangan seperti zat pewarna dalam makanan dan minuman menyebabkan masih banyaknya penyalahgunaan pemakaian
zat pewarna dalam bahan makanan khususnya sirup. Dengan demikian, yang menjadi perumusan masalah adalah apakah zat pewarna buatan yang terdapat pada sirup yang
dijual di Pasar Tradisional Aksara Kota Medan tahun 2010 sesuai dengan Permenkes RI No. 722MenkesPerIX1988.
Universitas Sumatera Utara
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui penggunaan zat pewarna buatan pada sirup yang dijual di Pasar Tradisional Aksara Kota Medan tahun 2010.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui jenis zat pewarna buatan pada sirup yang dijual di pasar Tradisional Aksara apakah diizinkan atau tidak, berdasarkan Permenkes RI No.
722MenkesPerIX1988. 2. Untuk mengetahui kadar zat pewarna buatan pada sirup yang dijual di pasar
Tradisional Aksara memenuhi syarat kesehatan atau tidak, berdasarkan Permenkes RI No. 722MenkesPerIX1988.
1.4. Manfaat Penelitian
1. Memberikan informasi dan bahan masukan bagi Dinas Kesehatan dan BPOM
tentang pemakaian zat pewarna buatan pada sirup dalam hal program pengawasan makanan yang beredar di pasaran.
2. Memberikan informasi dalam upaya peningkatan pengetahuan bagi masyarakat
selaku konsumen di dalam memilih sirup yang akan dibeli. 3. Menambah wawasan berpikir bagi peneliti terutama yang berhubungan dengan
penggunaan pewarna buatan pada sirup.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Keamanan Pangan
Untuk memenuhi kebutuhan akan keadaan bebas dari resiko kesehatan yang disebabkan oleh kerusakan, pemalsuan dan kontaminasi, baik oleh mikroba atau
senyawa kimia, maka keamanan pangan merupakan faktor terpenting baik untuk dikonsumsi pangan dalam negeri maupun untuk tujuan ekspor. Keamanan pangan
merupakan masalah kompleks sebagai hasil interaksi antara toksisitas mikrobiologik, toksisitas kimia dan status gizi. Hal ini saling berkaitan, dimana pangan yang tidak
aman akan mempengaruhi kesehatan manusia yang pada akhirnya menimbulkan masalah terhadap status gizi Seto, 2001.
Keamanan pangan merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Kurangnya perhatian terhadap hal ini, telah sering mengakibatkan
terjadinya dampak berupa penurunan kesehatan konsumennya, mulai dari keracunan makanan akibat tidak higienisnya proses penyimpanan dan penyajian sampai risiko
munculnya penyakit kanker akibat penggunaan bahan tambahan food additive yang berbahaya Syah, 2005.
Keamanan pangan diartikan sebagai terbebasnya makanan dari zat-zat atau bahan yang dapat membahayakan kesehatan tubuh tanpa membedakan apakah zat itu
secara alami terdapat dalam bahan makanan yang digunakan atau tercampur secara sengaja atau tidak sengaja kedalam bahan makanan atau makanan jadi Moehyi,
2000.
Universitas Sumatera Utara