Penentuan Kadar Non Protein Nitrogen Analisis Data secara Statistik

44 dengan mengkonversikan kadar N-protein dan protein murni pada sampel kering menjadi kadar N-protein dan protein murni pada sampel segar. Contoh perhitungan kadar N-protein dan protein murni pada sampel segar terdapat pada Lampiran 22-25, halaman 79-82 dan data hasil penetapan kadar N-protein dan protein murni pada sampel tertera berturut-turut pada Lampiran 27 dan 29, halaman 85 dan 89.

3.3.8 Penentuan Kadar Non Protein Nitrogen

Penentuan kadar NPN dilakukan sesuai prosedur yang tercantum pada Katoch 2011. Kadar NPN dihitung dengan mengurangi kadar N-total dengan kadar N-protein. Kadar NPN yang terdapat dalam bahan yang dihitung dengan rumus sebagai berikut: NPN = N-total - N-protein Perhitungan kadar NPN pada sampel kering dan segar dapat dilihat berturut-turut pada Lampiran 46-47, halaman 123-125. Kadar NPN terhadap N-total dihitung dengan rumus sebagai berikut: Kadar NPN terhadap N-total = NPN N-total x 100 Perhitungan kadar NPN terhadap N-total dapat dilihat pada Lampiran 65, halaman 160.

3.3.9 Analisis Data secara Statistik

Kadar nitrogen dan kadar protein yang diperoleh dari hasil penetapan kadar masing-masing sampel dianalisis dengan metode standar deviasi menggunakan uji t. Menurut Harmita 2004, untuk menghitung Standar Deviasi SD digunakan rumus : 45 SD = � ∑�− �� 2 �−1 Dasar penolakan data adalah apabila t hitung ≥ t tabel pada taraf kepercayaan 99 dengan nilai α = 0,01, dimana t hitung dihitung dengan rumus: t hitung = � �− �� ��√� � dimana: SD = Standar Deviasi X = Kadar protein �� = Kadar rata-rata protein n = Jumlah perlakuan Menurut Harvey 2000, kadar sebenarnya dapat dihitung dengan rumus : μ = �� ± t tabel x �� √� dimana: μ = Kadar sebenarnya �� = Kadar rata-rata protein SD = Standar Deviasi n = Jumlah perlakuan Perhitungan kadar N-total dan N-protein sebenarnya pada sampel kering dan segar berturut-turut tertera dari Lampiran 30-45, halaman 91-122 dan perhitungan kadar protein total dan protein murni sebenarnya pada sampel kering dan segar berturut-turut tertera dari Lampiran 49-64, halaman 128-159. 46

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Identifikasi Sampel

Hasil identifikasi sampel menunjukkan bahwa sampel yang diuji adalah buah kelapa Cocos nucifera L. famili Arecaceae, dapat dilihat pada Lampiran 2, halaman 59.

4.2 Hasil Organoleptis terhadap Buah Kelapa, Air Kelapa, Daging Kelapa Muda dan Tua

Pengamatan organoleptis sampel dapat dilihat pada Tabel 4.1 beritkut ini: Tabel 4.1 Pengamatan Organoleptis Sampel Keterangan Kelapa Muda Kelapa Tua Buah kelapa: - Warna Hijau Hijau kecoklatan Air kelapa: - Warna - Volume Bening 350 ml buah Bening 250 ml buah Daging kelapa: - Struktur - Ketebalan - Warna Lunak 0,5 cm Putih bening Keras 1,2 cm Putih

4.3 Kadar Protein Total, Protein Murni, dan Non Protein Nitrogen dalam Sampel

Penetapan kadar protein dilakukan dengan menggunakan metode Kjeldahl. Kadar N-total, N-protein, protein total, protein murni, dan NPN pada air kelapa muda, air kelapa tua, daging kelapa muda, dan daging kelapa tua yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 4.2.