Pembuatan Pereaksi Standarisasi Larutan NaOH 0,02 N Penentuan Kadar N-Total dan Protein Total

40 selama 1 jam pertama, kemudian dikeringkan pada suhu 105°C selama 2 jam berikutnya. Didinginkan dalam eksikator dan ditimbang. Dipanaskan lagi dalam oven selama 30 menit, didinginkan dalam eksikator dan ditimbang, perlakuan ini diulangi sampai tercapai berat konstan selisih penimbangan berturut-turut kurang dari 0,2 mg. Ditimbang 0,25 gram daging kelapa tua yang telah kering untuk digunakan dalam penentuan kadar protein total dan NPN daging kelapa tua Sudarmadji dkk., 1984.

3.3.3 Pembuatan Pereaksi

Larutan pereaksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah larutan NaOH 40 bv, larutan H 2 SO 4 0,02 N, larutan NaOH 0,02 N, larutan asam triklorasetat 10 bv, katalisator campuran CuSO 4 dan K 2 SO 4 , dan indikator campuran metil merah metilen biru. Larutan NaOH 40 bv dibuat dengan melarutkan 40 gram pellet NaOH dalam 100 mL aquades bebas CO2. Larutan H 2 SO 4 0,02 N dibuat dengan mengencerkan 1,4 mL H 2 SO4 98 dengan aquades dalam labu ukur hingga 1000 mL. Larutan NaOH 0,02 N dibuat dengan cara melarutkan 0,8 gram NaOH dengan aquades bebas CO2 di dalam labu 1000 mL. Larutan asam triklorasetat ATA 10 bv dibuat dengan cara melarutkan 100 gram ATA dalam aquades secukupnya hingga 1000 mL Ditjen POM, 1979. Katalisator campuran CuSO 4 dan K 2 SO 4 dengan perbandingan 1:1. Indikator campuran metil merah metilen biru dibuat dengan melarutkan 100 mg metil merah + 30 mg metilen biru dalam 60 ml alkohol 95. Encerkan menjadi 100 ml dengan aquades yang telah dididihkan Sudarmadji, dkk., 1984. 41

3.3.4 Standarisasi Larutan NaOH 0,02 N

Ditimbang 0,1 g asam oksalat C 2 H 2 O 4 .2H 2 O BM=126, lalu dimasukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml dan ditambah aquades 25 ml. Setelah larut ditambah 2 tetes indikator fenolftalein dan dititrasi dengan larutan NaOH yang akan distandarisasi sampai warna merah jambu Sudarmadji, dkk., 1984. Normalitas larutan NaOH dihitung sesuai dengan rumus yang tercantum pada Sudarmadji, dkk. 1984 yaitu: N larutan NaOH = g asam oksalat x 2 0,126 x ml NaOH Data volume NaOH yang terpakai dan pembakuan NaOH 0,02 N dapat dilihat pada Lampiran 13, halaman 70.

3.3.5 Penentuan Kadar N-Total dan Protein Total

Penentuan kadar protein total ditetapkan dengan metode Kjeldahl. Dimasukkan sampel kering yang telah ditimbang ke dalam labu Kjeldahl, kemudian ditambahkan 2 gram katalisator campuran K 2 SO 4 dan CuSO 4 1:1 dan 3 mL H 2 SO 4 pekat. Didekstruksi sampai cairan berwarna hijau jernih ± selama 3 jam dan didinginkan. Setelah dingin ditambahkan 10 mL aquades, dipindahkan ke dalam erlenmeyer. Campuran ditambahkan 15 mL NaOH 40 sampai terbentuk warna hitam dan didestilasi. Destilat ditampung dalam erlenmeyer berisi 25 mL H 2 SO 4 0,02 N dan 3 tetes campuran indikator di dalam erlenmeyer. Destilat dititrasi dengan larutan NaOH 0,02 N sampai terjadi perubahan warna dari warna ungu menjadi hijau. Dilakukan hal yang sama terhadap blanko Sudarmadji dkk., 1984. Kadar N-total dihitung sesuai dengan rumus yang tercantum pada Sudarmadji dkk. 1989 yaitu: 42 N-total = ml NaOH blanko – sampel berat sampel g x 1000 x N NaOH x 14,008 x 100 Keterangan: N NaOH = Normalitas NaOH hasil pembakuan 14,008 = Massa atom nitrogen Kadar protein total selanjutnya dihitung dengan mengalikan kadar nitrogen dengan faktor konversi. Kadar Protein Total = N-total x faktor konversi Keterangan: Faktor konversi pada kelapa = 5,3 Jeon dan Ikins, 1994 Contoh perhitungan kadar N-total dan potein total pada sampel kering tertera berturut-turut pada Lampiran 14 dan 16, halaman 71 dan 73. Kadar N-total dan protein total pada sampel segar diperoleh secara matematis dengan mengkonversikan kadar N-total dan protein total pada sampel kering menjadi kadar N-total dan protein total pada sampel segar. Contoh perhitungan kadar N- total dan protein total pada sampel segar terdapat pada Lampiran 18-21, halaman 75-78 dan data hasil penetapan kadar N-total dan protein total pada sampel tertera berturut-turut pada Lampiran 26 dan 28, halaman 83 dan 87.

3.3.6 Pemisahan Protein dari Non Protein Nitrogen