Proses Audit Landasan Teori

e. Perbandingan dan ratio ini dikumpulkan oleh auditor pada awal audit untuk membantu penentuan objek audit yang memerlukan penyelidikan yang mendalam dan diperiksa kembali pada akhir audit untuk menguatkan kesimpulan-kesimpulan yang dibuat atas dasar bukti-bukti lain. f. Bukti dari spesialis. Beberapa contoh tipe masalah yang kemungkinan menurut pertimbangan auditor memerlukan pekerjaan spesialis meliputi, namun tidak terbatas pada hal-hal berikut: • Penilaian misalnya karya seni, obat-obatan khusus, dan restricted securities. • Penentuan karakteristik fisik yang berhubungan dengan kualitas yang tersedia atau kondisi misalnya, cadangan mineral atau tumpukan bahan baku yang ada di gudang. • Penentuan nilai yang diperoleh dengan menggunakan teknik atau metode khusus misalnya, beberapa perhitungan actuarial. • Penafsiran persyaratan teknis, peraturan atau persetujuan misalnya, pengaruh potensial suatu kontrak atau dokumen hukum lainnya, atau hak atas property.

2.1.2 Proses Audit

Proses audit merupakan urutan dari pekerjaan awal penerimaan penugasan sampai dengan penyerahan laporan audit kepada klien Sukrisno, 2012. Selain itu, proses audit dapat dikatakan sebagai metodologi yang telah didefinisikan dengan baik untuk menata audit guna memastikan bahwa bukti yang diperoleh sudah mencukupi serta tepat, dan bahwa semua tujuan audit yang disyaratkan sudah ditetapkan dan dipenuhi Arens, 2008. Proses audit tersebut terdiri dari empat fase, yaitu : 1. Perencanaan dan perancangan pendekatan audit plan and design an audit approach Menurut Arens 2008, ada banyak cara yang dapat ditempuh auditor untuk mengumpulkan bukti audit dalam upaya memenuhi tujuan audit secara keseluruhan guna memberikan pendapat atas laporan keuangan. Dalam hal ini ada dua pertimbangan utama yang mempengaruhi pendekatan yang digunakan auditor yaitu, bukti yang dikumpulkan harus mencukupi agar dapat memenuhi tanggung jawab profesional dan pertimbangan biaya dalam pengumpulan bukti ini tersebut harus dapat ditekan. Oleh karena itu dibutuhkan adanya perencanaan penugasan yang terdiri dari : a Memperoleh pemahaman tentang entitas yang diaudit dan lingkungannya b Memahami pengendalian internal dan menilai resiko pengendalian c Menilai resiko salah saji yang material. Pemahaman mengenai entitas yang diaudit dan mengenai keefektifan pengendalian internal akan digunakan auditor untuk menilai resiko salah saji material dalam laporan keuangan. Ketiga hal tersebut pada akhirnya akan mempengaruhi rencana dan sifat audit, penetapan waktu, dan rentang prosedur audit. 2. Pengujian atas pengendalian dan pengujian transaksi test of control and transaction Pengujian pengendalian merupakan prosedur yang dirancang untuk memverifikasi apakah sistem pengendalian entitas dilaksanakan sebagaimana yang telah ditetapkan. Sebelum dapat memutuskan untuk mengurangi penilaiannya atas resiko pengendalian yang direncanakan apabila pengendalian internal dianggap efektif, pertama-tama auditor harus menguji keefektifan pengendalian tersebut Arens, 2008. Selain itu, auditor juga mengevaluasi pencatatan transaksi oleh klien dengan memverifikasi jumlah moneter transaksi tersebut dengan pengujian substantif atas transaksi. Pengujian substantif atas transaksi merupakan prosedur yang dirancang untuk menguji kekeliruan atau ketidakberesan dalam bentuk uang atau rupiah yang mempengaruhi penyajian saldo-saldo laporan keuangan yang wajar. 3. Pelaksanaan prosedur analitis dan pengujian terinci atas saldo perform analytical procedures and test of details of balances Prosedur analitis menggunakan perbandingan dan hubungan untuk menilai apakah saldo akun atau data lainnya telah masuk akal Arens, 2008. Prosedur analitis mencakup perhitungan rasio oleh auditor untuk dibandingkan dengan rasio periode sebelumnya dan data lain yang berhubungan Sukrisno, 2012. Pengujian terinci atas saldo merupakan prosedur spesifik yang ditujukan untuk menguji salah saji moneter pada saldo-saldo dalam laporan keuangan. Pengujian atas rincian saldo akhir merupakan hal yang esensial dalam pelaksanaan audit karena sebagian besar bukti diperoleh dari sumber yang independen terhadap klien sehingga dianggap berkualitas tinggi Arens, 2008. 4. Penyelesaian Audit Complete the Audit Auditor akan menggabungkan seluruh informasi yang selama menjalankan seluruh prosedur audit bagi setiap tujuan audit dan bagi setiap akun laporan keuangan yang terkait untuk mencapai kesimpulan menyeluruh mengenai kewajaran penyajian laporan keuangan. Proses pengambilan kesimpulan merupakan hal yang sangat subjektif sehingga perlu mengandalkan pertimbangan profesional auditor. Berikut disajikan bagan proses audit. Sumber : Arens, 2008 Gambar 2.1 Skema Proses Audit

2.1.3 Prosedur Auditing