Pengaruh Keterampilan Berwirausaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Doorsmeer Sabena

(1)

0 SKRIPSI

PENGARUH KETERAMPILAN BERWIRAUSAHA TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA DOORSMEER SABENA

OLEH :

AYU SABENA 110502300

PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

1 ABSTRAK

PENGARUH KETERAMPILAN BERWIRAUSAHA TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA DOORSMEER SABENA

Salah satu faktor yang mendorong keberhasilan usaha adalah faktor pengetahuan keterampilan berwirausaha. Faktor pengetahuan keterampilan kewirausahaan yaitu kemampuan untuk mengenali atau menciptakan peluang dan mengambil tindakan untuk sesuatu yang perlu diketahui mengenai kewirausahaan yang diperoleh dari sumber-sumber informasi. Seorang pengusaha harus memiliki pengalaman dan pengetahuan dalam dunia usaha karena sangat berpengaruh terhadap keberhasilan usaha. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh keterampilan kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder yang meliputi wawancara, kuesioner, dan referensi penelitian terdahulu. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh konsumen yang pernah menggunakan jasa Doorsmeer Sabena yang berjumlah + 100 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 50 orang konsumen Doorsmeer Sabena. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan keterampilan berwirausaha terhadap keberhasilan usaha.

Kata Kunci: Keterampilan Berwirausaha, Keberhasilan Usaha


(3)

2 ABSTRACK

THE EFFECT OF ENTREPRENEURIAL SKILLS ON THE BUSINESS SUCCESS AT SABENA CARWASH

One of the factors that pushes and stimulates the success of a business is entrepreneurial skills and knowledge. The entrepreneurial skills and knowledge factor is the ability to recognize or create opportunities and take action for something that needs to known about entrepreneurship. In order to succeed, entrepreneurs must have knowledge and experiences in the business world because it is what influences the success of a business. The purpose and aim of this study is to determine and analyze the influence of entrepreneurial skills on the success of a business. The data used in this study are primary and secondary data which includes interviews, questionnaires, and other references from previous researches and studies. The population of this study is all the customer who have used and benefit the services of Sabena Carwash which amount to 100 people. Sampling was done by using the Slovin formula and the number of samples in this study amounted to 50 Sabena Carwash customers. The data analysis method used for this study is simple linier regression analysis. The results of this study shows that there is a positive and significant impact on entrepreneurial skills towards the success of a business.

Key Words: Entrepreneurial Skills, Business Success


(4)

3 KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji dan Syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya serta shalawat dan salam peneliti hanturkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Departemen Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Skripsi ini peneliti persembahkan untuk ayahanda tercinta Alm.H.Mansuddin Kamsa dan ibunda tercinta Hj.Dharmawaty yang tidak pernah berhenti mendo’akan, mendukung, dan selalu bersusah payah kerja keras agar peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dan menggapai cita-citanya dikemudian kelak.

Skripsi ini berjudul “Pengaruh Keterampilan Berwirausaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Doorsmeer Sabena”. Penulis telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi, dan doa dari berbagai pihak selama penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan, yaitu kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc. (CTM), Sp.A(K) selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac.Ak, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Isfenti Sadalia SE., ME dan Ibu Dra. Marhayanie, MSi, selaku Ketua dan Sekretaris Departemen S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE., MSi dan Ibu Dra. Friska Sipayung, MSi, selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Prof.Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, MSi selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu, memberikan kontribusi tenaga dan fikiran, guna memberikan bimbingan dan petunjuk serta pengarahan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat selesai.


(5)

4 6. Ibu Frida Ramadhini, SE, MM selaku Pembaca Penilai.

7. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang luar biasa dengan ketulusan hati memberikan ilmu yang bermanfaat bagi penulis.

8. Seluruh staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

9. Buat Kakak Mada Vilma, Vivi Diana, Cut Mulyati,SH, MH, Dewi Syafitri, SE, yang selalu mendukung dan mendoakan penulis tiada henti-hentinya. 10. Buat Sahabat yang menjadi teman sepermainan (Mila Lailyana, Anggi

Rahwinda, Alfariza, Natassa Febrini), yang telah berbagi ilmu dan pengalaman, serta motivasi, dan inspirasinya.

11. Buat Teman-teman tersayang (kakak Asyifazep, Stambuk 2011, Tika, Deby, Miranda, Fadhil, Michael, Vido, Fauzan, Ori , Fahri, Farhan, Ripandi, Ali Hamzah, Taufik Karunia, Irvan, Raja, Adit, Ajo dan lain-lain yang selalu membantu, mendukung, dan meluangkan waktu untuk penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih dan semoga kebaikan semua pihak yang telah memberikan bantuan mendapat balasan pahala dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa setiap karya manusia sesungguhnya hanya menuju kesempurnaan. Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sehingga dapat menjadikan karya ini menjadi lebih baik. Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya untuk perbaikan kehidupan manusia. Amin.

Medan, 20 April 2015 Penulis


(6)

5 DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK……… i

ABSTRACK……….. ii

KATA PENGATAR……… iii

DAFTAR ISI……….…... v

DAFTAR TABEL……….………... vii

DAFTAR GAMBAR…..……….… viii

DAFTAR LAMPIRAN..………..… ix

BAB I PENDAHULUAN………. 1

1.1 Latar Belakang 1 1.2 Perumusan Masalah 7 1.3 Tujuan Penelitian 7 1.4 Manfaat Penelitian 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA……….. 8

2.1 Kewirausahaan 8 2.2 Keterampilan Berwirausaha 9 2.3 Keberhasilan Usaha 13 2.3.1 Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha... 14

2.4 Penelitian Terdahulu 16 2.5 Kerangka Konseptual 17 2.6 Hipotesis Penelitian………... 18

BAB III METODE PENELITIAN ………. 19

3.1 Jenis Penelitian 19 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 19 3.3 Batasan Operasional 19 3.4 Definisi Operasional Variabel 20 3.5 Skala Pengukuran Variabel 21 3.6 Populasi dan Sampel Penelitian 21 3.6.1 Populasi 21 3.6.2 Sampel 22 3.7 Jenis Data 23 3.8 Metode Pengumpulan Data 23 3.9 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 24 3.9.1 Uji Validitas 24 3.9.2 Uji Reliabilitas 25 3.10 Teknik Analisis Data 25 3.10.1 Uji Asumsi Klasik 25 3.10.1.1 Uji Normalitas... 26

3.10.1.2 Uji Heteroskedastisitas... 26

3.10.1.3 Uji Multikolinearitas……….27


(7)

6 3.10.2 Analisis Regresi Linear Sederhana 27

3.10.3 Pengujian Hipotesis... 28

3.10.4 Koefisien Determinan (R2)... 29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Doorsmeer Sabena………. 30

4.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas……….. 30

4.2.1 Hasil Uji Validitas.………. 31

4.2.2 Hasil Uji Reliabilitas………. 31

4.3 Analisis Deskriptif……… 32

4.3.1 Karakteristik Responden……… 33

4.3.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur………. 33

4.3.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan…… 34

4.3.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan34 4.3.2 Deskriptif Variabel……….. 35

4.3.2.1 Keterampilan Berwirausaha……… 35

4.3.2.2 Keberhasilan Usaha………. 38

4.4 Hasil Uji Asumsi Klasik……… 40

4.4.1 Uji Normalitas………. 40

4.4.2 Uji Multikolinearitas……… 43

4.4.3 Uji Heteroskedastisitas……… 44

4.5 Regresi Linear Sederhana……….. 46

4.6 Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)……… 47

4.7 Uji Signifikan Parsial (Uji Statistik t)……… 48

4.8 Koefisien Determinasi (R2)……… 49

4.9 Pembahasan Hasil Penelitian……….. 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……….. 52

5.1 Kesimpulan………. 52

5.2 Saran……… 52

DAFTAR PUSTAKA………... 54

LAMPIRAN……….. 56


(8)

7 DAFTAR TABEL

No Tabel Judul Halaman

2.1 Penelitian Terdahulu 16

3.1 Operasionalisasi Variabel 20 3.2 Instrument Skala Likert 21 3.3 Hubungan Antar Variabel 29 4.1 Validitas Tiap Butir Pernyataan Item-Total Statistics………… 31

4.2 Hasil Pengujian Reliabilitas……… 32

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur………. 33

4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan………... 34

4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan…….. 35

4.6 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Keterampilan Berwirausaha………. 36

4.7 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Keberhasilan Usaha 38 4.8 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test………. 43

4.9 Hasil Perhitungan VIF……… 44

4.10 Hasil Uji Heteroskedastisitas……….. 44

4.11 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana……… 46

4.12 Hasil Regresi untuk Uji F (Simultan)……….. 47

4.13 Hasil Regresi untuk Uji t (Parsial)……….. 48

4.14 Uji Koefisien Determinasi (R2)……….. 49


(9)

8 DAFTAR GAMBAR

No Gambar Judul Halaman

2.1 Kerangka Konseptual 18

4.1 Grafik Histogram………. 41 4.2 Grafik Normal Probability Plot……… 42 4.3 Uji Heteroskedastisitas………. 45


(10)

9 DAFTAR LAMPIRAN

No Lampiran Judul Halaman

1. Kuesioner Penelitian 56

2. Hasil SPSS……….. 59


(11)

1 ABSTRAK

PENGARUH KETERAMPILAN BERWIRAUSAHA TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA DOORSMEER SABENA

Salah satu faktor yang mendorong keberhasilan usaha adalah faktor pengetahuan keterampilan berwirausaha. Faktor pengetahuan keterampilan kewirausahaan yaitu kemampuan untuk mengenali atau menciptakan peluang dan mengambil tindakan untuk sesuatu yang perlu diketahui mengenai kewirausahaan yang diperoleh dari sumber-sumber informasi. Seorang pengusaha harus memiliki pengalaman dan pengetahuan dalam dunia usaha karena sangat berpengaruh terhadap keberhasilan usaha. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh keterampilan kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder yang meliputi wawancara, kuesioner, dan referensi penelitian terdahulu. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh konsumen yang pernah menggunakan jasa Doorsmeer Sabena yang berjumlah + 100 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 50 orang konsumen Doorsmeer Sabena. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan keterampilan berwirausaha terhadap keberhasilan usaha.

Kata Kunci: Keterampilan Berwirausaha, Keberhasilan Usaha


(12)

2 ABSTRACK

THE EFFECT OF ENTREPRENEURIAL SKILLS ON THE BUSINESS SUCCESS AT SABENA CARWASH

One of the factors that pushes and stimulates the success of a business is entrepreneurial skills and knowledge. The entrepreneurial skills and knowledge factor is the ability to recognize or create opportunities and take action for something that needs to known about entrepreneurship. In order to succeed, entrepreneurs must have knowledge and experiences in the business world because it is what influences the success of a business. The purpose and aim of this study is to determine and analyze the influence of entrepreneurial skills on the success of a business. The data used in this study are primary and secondary data which includes interviews, questionnaires, and other references from previous researches and studies. The population of this study is all the customer who have used and benefit the services of Sabena Carwash which amount to 100 people. Sampling was done by using the Slovin formula and the number of samples in this study amounted to 50 Sabena Carwash customers. The data analysis method used for this study is simple linier regression analysis. The results of this study shows that there is a positive and significant impact on entrepreneurial skills towards the success of a business.

Key Words: Entrepreneurial Skills, Business Success


(13)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pembangunan ekonomi sebuah negara dapat dilihat, dari beberapa indikator perekonomian, salah satunya adalah tingkat pengangguran. Berdasarkan tingkat pengangguran dapat dilihat kondisi suatu negara apakah perekonomian suatu negara tersebut berkembang atau lambat atau bahkan mengalami kemunduran. Selain itu, dengan tingkat pengangguran dapat dilihat pula kesenjangan distribusi pendapatan yang diterima suatu masyarakat di negara tersebut. Pengangguran dapat terjadi sebagai akibat dari tingginya tingkat perubahan angkatan kerja yang tidak diimbangi dengan adanya lapangan pekerjaan yang cukup luas serta penyerapan tenaga kerja yang cenderung kecil persentasenya, hal ini disebabkan rendahnya tingkat pertumbuhan penciptaan lapangan kerja untuk menampung tenaga kerja yang siap bekerja.

Pengangguran Indonesia menjadi masalah yang sampai saat ini belum terpecahkan sepenuhnya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukan jumlah pengangguran di Indonesia per Agustus 2013 melonjak 7,39 juta jiwa dari per Agustus 2012 sebanyak 7,24 juta jiwa. Oleh karena itu, salah satu upaya pemerintah untuk mengatasi hal tersebut ialah menciptakan wirausaha-wirausaha dengan memberikan dorongan dengan tindakan nyata, agar para penganggur memahami berusaha dan menciptakan bisnis yang menghasilkan pendapatan yang dijalankannya. Selain itu wirausaha juga dapat mengurangi pengangguran yang tercipta dari terbatasnya lapangan pekerjaan.


(14)

2 Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menerapkan cara kerja yang lebih efesien, melalui keberanian mengambil resiko, kreativitas, inovasi serta meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar. Wirausaha adalah seorang pembuat keputusan yang membantu terbentuknya sistem ekonomi perusahaan yang bebas. Sebagian besar pendorong perubahan, inovasi, dan kemajuan

Wirausaha merupakan pelaku utama dalam pembangunan ekonomi dan fungsinya adalah melakukan inovasi atau kombinasi-kombinasi yang baru untuk sebuah inovasi. Wirausaha melakukan sebuah proses yang disebut creative destruction untuk menghasilkan suatu nilai tambah (added value) guna menghasilkan nilai yang lebih tinggi. Kewirausahaan (entrepreneurship) bukan merupakan ilmu ajaib yang mendatangkan uang dalam waktu sekejap, melainkan sebuah ilmu,seni, dan keterampilan untuk mengelola semua keterbatasan sumber daya, informasi, dan dana, guna mempertahankan hidup, mencari nafkah, atau meraih posisi puncak dalam karir. Kewirausahaan merupakan gambaran para pengusaha yang mampu mengelola sumber- sumber daya yang dipunyai secara ekonomis (efektif dan efisien) dari tingkat produktivitas yang rendah menjadi lebih tinggi (Hendro, 2011:29).

Banyaknya wirausaha yang menawarkan produk atau jasa, membuat wirausaha harus mempertimbangkan faktor agar usaha tersebut dapat bertahan dan berkembang. Adapun faktor-faktor yang mendorong keberhasilan usaha


(15)

3 diantaranya adalah karakteristik dan kompetensi wirausaha yang terdiri dari skill dan pengetahuan wirausaha.

Wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi. Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan seseorang yang langsung berpengaruh pada kinerja. Kinerja bagi wirausaha merupakan tujuan yang ingin dicapai (Pramudyo, 2010:87). Pendidikan diyakini dapat mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki manusia. Dengan pendidikan, kekuatan intelektual, daya moral maupun daya sosial dapat dikembangkan demikian halnya dengan pengetahuan kewirausahaan, juga memiliki peran yang sangat penting untuk kegiatan kewirausahaan. Menurut Hisrich (2008:131) pengetahuan kewirausahaan adalah dasar dari sumber daya kewirausahaan yang terdapat didalam diri individu untuk menciptakan sesuatu yang baru.

Skill atau keterampilan yang harus dimiliki wirausaha yaitu: a. Managerial skill

Seorang wirausahawan harus mampu menjalankan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan agar usaha yang dijalankan dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

b. Conceptual skill

Kemampuan untuk merumuskan tujuan, kebijakan dan strategi usaha merupakan landasan utama menuju wirausaha sukses.


(16)

4 c. Human skill

Wirausaha harus dapat berkomunikasi dengan baik kepada orang lain karena ini merupakan modal keterampilan yang sangat mendukung menuju keberhasilan usaha.

d. Decision making skill

Wirausaha dituntut untuk mampu menganalisis situasi dan merumuskan berbagai masalah untuk dicarikan alternative pemecahannya.

e. Time managerial skill

Para pakar psikologi mengatakan bahwa salah satu penyebab atau sumber stress adalah ketidak mampuan seseorang dalam mengatur waktu dan pekerjaan.

Keberhasilan usaha merupakan tujuan utama dari sebuah perusahaan, dimana segala aktivitas yang ada di dalamnya ditujukan untuk mencapai suatu keberhasilan. Menurut Nasution (2001:12), sebuah perusahaan dikatakan meraih keberhasilan usaha jika dana usahanya bertambah, hasil produksi meningkat, keuntungan bertambah, perputaran dana berkembang cepat serta penghasilan anggota dari perusahaan tersebut bertambah. Keberhasilan usaha diidentikan dengan perkembangan perusahaan yang lebih baik dari sebelumnya. Ukuran keberhasilan usaha dalam menerapkan strategi pemasarannya adalah mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan. Semakin banyak pelanggan yang menerima produk atau jasa yang ditawarkan, maka mereka semakin puas, dan ini berarti strategi yang dijalankan sudah cukup berhasil. Ukuran mampu meraih pelanggan sebanyak mungkin hanya merupakan salah satu ukuran bahwa strategi


(17)

5 yang dijalankan sudah cukup baik. Masih ada lagi ukuran lainnya, misalnya tingkat laba yang diperoleh dan ukuran lainnya (Kasmir, 2006: 172).

Salah satu faktor yang mendorong keberhasilan usaha adalah faktor pengetahuan keterampilan berwirausaha. Faktor pengetahuan keterampilan kewirausahaan yaitu kemampuan untuk mengenali atau menciptakan peluang dan mengambil tindakan untuk sesuatu yang perlu diketahui mengenai kewirausahaan yang diperoleh dari sumber-sumber informasi. Seorang pengusaha harus memiliki pengalaman dan pengetahuan dalam dunia usaha karena sangat berpengaruh terhadap keberhasilan usaha.

Semakin bertambahnya permintaan konsumen akan mendorong para pengusaha khususnya pengusaha di bidang Doorsmeer mobil untuk ikut bersaing menawarkan kelebihan-kelebihannya. Seperti kita ketahui jumlah kendaraan mobil di kota Medan semakin meningkat, oleh karena itu banyak produsen-produsen jasa Doorsmeer khususnya mobil yang melirik usaha tersebut. Sehingga akan terjadi persaingan dalam bisnis di jasa Doorsmeer.

Menghadapi persaingan, salah satu strategi yang digunakan Doorsmeer Sabena adalah dengan selalu mengutamakan kepuasan maksimal bagi pelanggan. Kunci sukses agar konsumen itu puas adalah dengan memberikan pelayanan yang baik, dengan tarif yang sesuai keinginan konsumen.

Doorsmeer Sabena merupakan salah satu tempat pencucian mobil yang terletak di JL.Kasuari, (Kecamatan Medan Sunggal). Doorsmeer ini menawarkan jasa pencucian mobil, salon mobil, service mobil, dan penggantian oli mobil, dengan harga yang terjangkau. Doorsmeer Sabena juga memberikan fasilitas yang


(18)

6 tersedia seperti musholla, kantin doorsmeer yang dilengkapi dengan Wi-Fi, dan lapangan parkir yang luas. Doorsmeer Sabena juga memberikan promosi paket hemat seperti paket murah cuci mobil sekaligus salon mobil. Pelayanan yang diberikan doorsmeer sabena seperti melayani pelanggan dengan baik, mencuci mobil dengan bersih dan rapi. Doorsmeer Sabena merupakan doorsmeer yang cukup dikenal dengan kerapiannya, sehingga banyak konsumen yang datang kembali untuk menggunakan jasa Doorsmeer Sabena kembali.

Berdasarkan hasil prasurvey yang telah peneliti lakukan pada Doorsmeer Sabena terlihat bahwa adanya masalah pada kinerja karyawan doorsmeer sabena, seperti, lambatnya pelayanan yang diberikan kepada pelanggan sehingga membuat pelanggan mengantri semasa pencucian, sehingga waktu yang digunakan untuk proses pencucian mobil menjadi lebih lama dan tidak efektif. Disinialah perlunya manajemen doorsmeer sabena meningkatkan pelayanannya untuk menyeimbangkan dengan biaya yang telah dikeluarkan oleh konsumen sehingga konsumen merasa puas dimana hal itu akan mempengaruhi prilaku konsumen sehingga konsumen merasa puas dan pada akhirnya Doorsmeer Sabena memiliki keunggulan tersendiri.

Dengan bermunculannya doorsmeer-doorsmeer baru di kota Medan memicu Doorsmeer Sabena berupaya mengkombinasikan keunggulan perusahaan, untuk terus dapat menarik minat konsumen, sekaligus mempertahankan dan menambah kosumen baru. Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk membuat penelitian dengan judul “Pengaruh Keterampilan Berwirausaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Doorsmeer Sabena”.


(19)

7 1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut : Apakah Keterampilan Kewirausahaan Berpengaruh Positif Dan Signifikan Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Doorsmeer Sabena.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah :

Untuk Menganalisis Pengaruh Keterampilan Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Doorsmeer Sabena.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penulis melakukan penelitian ini adalah : 1. Bagi Perusahaan Doorsmeer Sabena

Sebagai informasi dan masukan untuk mengembangkan usaha Doorsmeer Sabena.

2. Bagi peneliti

Untuk menyelesaikan tugas akhir dalam pembuatan skripsi. 3. Bagi peneliti lain

Sebagai referensi yang nantinya dapat memberikan perbandingan dalam mengadakan penelitian pada masa yang akan datang.


(20)

8 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kewirausahaan

Menurut Hendro (2011:29) Kewirausahaan adalah padanan kata dari entrepreneurship dalam bahasa inggris, unternehmer dalam bahasa jerman, ondernamen dalam bahasa Belanda. Sedangkan di Indonesia diberi nama kewirausahaan. Kata entrepreneur berasal dari bahasa Perancis, yaitu entreprende yang berarti petualang. Pengambil risiko, kontraktor, pengusaha (orang yang mengusahakan suatu pekerjaan tertentu), dan pencipta yang menjual hasil ciptaannya.

Kewirausahaan mempelajari tentang nilai, kemampuan, dan prilaku seseorang dalam berkreasi dan berinovasi, oleh sebab itu objek study kewirausahaan adalah nilai-nilai dan kemampuan (ability) seseorang yang diwujudkan dalam bentuk prilaku (Suryana, 2001). Dengan sendirinya kreativitas dan inovasi merupakan suatu hal yang esensial bagi setiap pelaku dalam kewirausahaan di mana setiap proses perkembangan usaha mulai dari tahap awal sampai pada tahap penurunan dibutuhkan pemikiran kreatif dan inovatif terhadap produk yang dihasilkan. Tujuannya agar suatu usaha dapat terus menghasilkan keuntungan sehingga dapat bersaing dengan mengikuti selera pasar (konsumen) untuk perkembangan suatu usaha terutama di bidang usaha kecil dan menengah yang mempunyai kapital kecil. Oleh karena itu, wirausaha memerlukan ide-ide kreatif dan inovatif agar dapat efisien dan efektif dalam setiap tahapan. Tujuannya guna menekan penggunaan biaya yang bermuara kepada penekanan biaya


(21)

9 produksi sehingga produk dapat dijual di pasar dengan harga terjangkau oleh konsumen.

2.2 Keterampilan Berwirausaha

Menurut Husrich (dalam Basrowi, 2011 : 69) ada 3 jenis keterampilan yang dibutuhkan oleh seorang wirausaha, yaitu sebagai berikut:

1. Keterampilan teknis, keterampilan atau kemampuan minimal yang harus dimiliki oleh wirausaha mencakup sebagai berikut:

a. Mampu membuat tulisan/laporan (writing) b. Komunikasi lokal (oral communication)

c. Memonitor lingkungan (monitoring environment)

d. Penguasaan teknologi komputer dan informasi internet (technology) e. Hubungan diri antarperseorangan (interpersonal)

f. Pendengaran yang baik (listening)

g. Kemampuan untuk mengorganisasikan bawahan (ability to organize) i. Membangun jaringan (network building)

j. Memiliki gaya kepemimpinan/manajemen (management Style) k. Kemampuan melatih (coaching)

l. Berperan sebagai pemain tim (being a team player)

2. Keterampilan manajemen bisnis. Keterampilan atau kemampuan manajemen bisnis minimal yang harus dimiliki wirausaha mencakup berikut ini:

a. Mengeset tujuan dan perencanaan (planning and goal setting) b. Pengambilan keputusan (decision making)


(22)

10 d. Pemasaran (marketing)

e. Keuangan (finance) f. Akuntansi (accounting) g. Manajemen (management)

h. Pengendalian/pengawasan (control) i. Negosiasi/berunding (negotation)

j. Peluncur usaha baru termasuk aktivitas yang mengandung risiko/bahaya sekalipun (water Launch)

k. Pelaksanaan pertumbuhan (managing growth)

3. Keterampilan berwirausahaan secara personal. Kemampuan atau keterampilan kewirausahaan mencakup berikut ini:

a. Memiliki disiplin atau pengawasan pribadi (inner control/disciplined) b. Seorang pengambil resiko (risk taker)

c. Seorang yang inovatif atau pemburu (innovative) d. Berorientasi pada perubahan (change oriented) e. Keras hati atau gigih (persistent)

f. Kepemimpinan yang pemimpi besar (visionary leader)

g. Memiliki kemampuan mengelola perubahan (ability to manage change) Dari beberapa pendapat di ataspun dapat disimpulkan bahwa untuk menjadi wirausaha yang berhasil seseorang harus memiliki bekal pengatahuan kewirausahaan dan bekal keterampilan kewirausahaan. Bekal pengetahuan yang terpenting adalah bekal pengetahuan bidang usaha yang dimasuki dan lingkungan usaha, pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab, pengetahuan tentang


(23)

11 kepribadian dan kemampuan diri, pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis.

Skill atau keterampilan yang harus dimiliki wirausaha agar dapat berhasil yaitu:

a. Managerial skill

Managerial skill atau ketrampilan manajerial merupakan bekal yang harus dimiliki wirausaha. Seorang wirausahawan harus mampu menjalankan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan agar usaha yang dijalankan dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Kemampuan menganalisis dan mengembangkan pasar, kemampuan mengelola sumber daya manusia, material, uang, fasilitas dan seluruh sumber daya perusahan merupakan syarat mutlak untuk menjadi wirausaha sukses. Secara garis besar ada dua cara untuk menumbuhkan kemampuan manajerial, yaitu melalui jalur formal dan informal. Jalur formal misalnya melalui jenjang lembaga pendidikan sekolah menengah kejuruan bisnis dan manajemen atau melalui pendidikan tinggi misalnya departemen administrasi niaga atau departemen manajeman yang ada di perguruan tinggi negeri ataupun perguruan tinggi swasta. Jalur informal, misalnya melalui seminar, pelatihan dan otodidak serta memalui pengalaman.

b. Conceptual skill

Kemampuan untuk merumuskan tujuan, kebijakan dan strategi usaha merupakan landasan utama menuju wirausaha sukses. Tidak mudah mendapatkan kemampuan ini. Seorang wirausaha harus ekstra keras


(24)

12 belajar dari berbagi sumber dan terus belajar dari pengalaman sendiri dan pengalaman orang lain dalam berwirausaha.

c. Human skill

Wirausaha harus dapat berkomunikasi dengan baik kepada orang lain karena ini merupakan modal keterampilan yang sangat mendukung menuju keberhasilan usaha. Dengan keterampilan seperti ini, akan memiliki banyak peluang dalam merintis dan mengembangkan usaha. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan ini misalnya dengan melatih diri diberbagai organisasi, bergabung dengan klub hobi dan melatih kepribadian.

d. Decision making skill

Sebagai seorang wirausaha kita sering dihadapkan pada kondisi ketidakpastian. Berbagai permasalahan biasanya bermunculan pada situasi seperti ini. Wirausaha dituntut untuk mampu menganalisis situasi dan merumuskan berbagai masalah untuk dicarikan alternative pemecahannya. Tidak mudah memang memilih alternative terbaik dari berbagai alternative yang ada. Agar tidak salah menentukan alternative, sebelum mengambil keputusan, wirausaha harus mampu mengelola informasi sebagai bahan dasar pengambilan keputusan. Keterampilan mengambil keputusan dapat dipelajari dan dibagun melalui berbagai cara. Selain pendidikan formal, pendidikan informal melalui pelatihan, stilumulasi dan berbagai pengalama dapat kita peroleh.


(25)

13 e. Time managerial skill

Para pakar psikologi mengatakan bahwa salah satu penyebab atau sumber stress adalah ketidak mampuan seseorang dalam mengatur waktu dan pekerjaan. Ketidak mampuan mengelola waktu membuat pekerjaan menjadi menumpuk dan tidak kunjung selesai sehingga membuat jiwa gundah dan tidak tenang. Seorang wirausaha harus terus belajar mengelola waktu. Keterampilan mengelola waktu dapat memperlancar pelaksanaan pekerjaan dan rencana yang telah digariskan.

2.3Keberhasilan Usaha

Seperti yang kita tahu bersama bahwa Keberhasilan usaha adalah hasil pencapaian maksimal dari kegiatan usaha dimana keberhasilan secara nyata dari para wirausaha adalah materi yang semakin meningkat. Dewasa ini banyak orang yang mendirikan usaha baru baik itu usaha besar ataupun kecil. Dalam menjalankan kegiatan usahanya tersebut, ada orang yang mampu bertahan bertahun-tahun bahkan ada orang yang hanya bertahan dalam sesaat saja. Penyebab utama yang menjadikan seseorang mampu bertahan dalam menjalankan usahanya itu bukanlah karena modal uang yang besar, tetapi tergantung pada orang yang membuat usaha itu terjadi, artinya bahwa wirausaha itu sadar dan tahu usaha apa yang sedang dikelolanya, sehingga dia tahu apa yang seharusnya dilakukan terhadap usahanya itu. Keberhasilan suatu usaha tidak mungkin diraih begitu saja, tetapi keberhasilan usaha dapat dilihat dari diri wirausahawanya itu sendiri, karena keberhasilan disebabkan oleh wirausahawan memiliki otak yang


(26)

14 cerdas, kreatif memiliki rasa ingin tahu, mengikuti perkembangan teknologi dan dapat menerapkannya secara produktif atau secara tepat.

Menurut Dalimunthe (2002) kewirausahaan mempunyai pengaruh langsung positif terhadap keberhasilan usaha yang berinplikasi bahwa semakin berani seseorang pengusaha kecil mengambil resiko, beradaptasi dan percaya diri untuk melakukan pembangunan usaha maka akan semakin meningkat kinerja usahanya. Disamping itu juga campur tangan pemerintah juga mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan usaha industri kecil disamping semangat kewirausahaan yang harus dimiliki pengusaha.

Menurut Anoraga (2002:154) Seorang wirausahawan harus mampu membuat rencana usaha (Business Plan) Rencana usaha merupakan dokumen yang disiapkan secara seksama yang menerangkan mengenai pola dari usaha yang akan digeluti, sasaran dari pengusaha atau intrepreneur dan langkah-langkah yang akan di tempuh untuk mencapai sasaran serta keberhasilan dalam suatu usaha. Apapun pilihan usaha baru yang akan dilakukan, dalam menjamin keberhasilan usaha harus dilaksanakan persiapan secara matang yaitu dengan menyiapkan rencana usaha (Business Plan).

2.3.1 Faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha

Beberapa diantara perusahaan mampu bertahan dan bahkan berkembang tetapi sebagian besar mengalami kegagalan. Alasan perusahaan yang bermula dengan keberhasilan bukan karena pendirinya mempunyai modal besar pada saat memulai usaha, penyebab suksesnya suatu perusahaan karena dikelola oleh wirausahawan yang mengetahui apa yang harus dikerjakan.Wirausahawan pada


(27)

15 umumnya percaya bahwa mampu bekerja lebih baik dari pada orang lain dan akan berusaha keras dengan tanggung jawab penuh. Sekali tujuan tercapai, mereka akan segera menggantikannya dengan tujuan yang lebih besar. Wirausahawan mempunyai ciri yang dominan, yakni rasa percaya diri dan kemampuan yang lebih baik dari pada teman sekerja maupun atasannya.

Wirausahawan memerlukan kebebasan untuk memilih dan bertindak menurut persepsinya tentang tindakan yang akan membuahkan sukses. Salah satu seminar Gerald Abraham salah seorang penasehat bisnis pada sebuah firma hukum, juga pemilik dan direktur sebuah konsultan keuangan di tahun 2006, berisi tentang menjadi sukses dengan memahami 9 aspek penting sebelum memulai usaha yaitu (1) Memahami konsep produk atau jasa secara baik, (2) Membuat visi dan misi bisnis, (3) Perlunya winning, positive dan learning attitude untuk menjadi sukses, (4) Membuat perencanaan dan strategi bisnis yang efektif akan menghindari usaha daripada risiko bisnis dan keuangan, (5) Pengetahuan dasar manajemen, organisasi dan sistem akan menghindari usaha daripada risiko manajemen, (6) Optimalisasi sumber daya manusia maka 50% usaha Anda sudah berhasil, (7) Mengapa kreativitas, kepemimpinan dan proses pembuatan keputusan sangat penting, (8) Pengetahuan dasar pengelolaan keuangan dan pembiayaan (9) Pemasaran, pelayanan dan product brand.

Menurut Suryana (2003:44) keberhasilan usaha ditentukan oleh faktor-faktor berikut :

1. Kemampuan dan kemauan.


(28)

16 3. Ketepatan dan peluang.

Faktor-faktor penting dalam menciptakan dan membangun awal kesuksesan usaha : yaitu : (1) Mempunyai visi jangka panjang, (2) Merekrut orang terbaik - dan mengelolanya dengan baik, (3) Tetap fokus, (4) Inovasi ; jangan meniru, (5) Membuat ekspektasi yang realistis, (6) Memiliki pemahaman pasar dan kompetisi dengan jelas, (7) Jalankan bisnis dengan disiplin, (8) Mencari rekan yang tepat, (9) Mengembangkan budaya sukses didalam organisasi, (10) Melakukan tinjauan bisnis dan market secara teratur, (11) Belajar, dan terus belajar, (12) Siap untuk perubahan.

2.4 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1

Tinjauan Penelitian Terdahulu

Nama Peneliti Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian Nurzaman , Retno Kurnia (2009) Pengaruh Kemampuan Wirausaha Dan Kreativitas Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Restoran Sindang Reret Cabang Surapati Bandung Kemampuan wirausaha, Kreativitas, dan Keberhasilan Usaha

Hasil pegujian hipotesis menunjukkan kemampuan wirausaha dan kreativitas

secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha. Hasil pengujian hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa kemampuan wirausaha dan kreativitas secara parsial memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap keberhasilan usaha. Purnama, Chamdan & Suryanto ( 2010) Motivasi dan Kemampuan Usaha Dalam meningkatkan Keberhasilan Usaha Industri Kecil (Studi Pada Industri Kecil Sepatu di Jawa Timur)

Motivasi, Kemampuan Usaha,

Keberhasilan Usaha

Motivasi usaha dengan indikator motif,

harapan dan insentif berpengaruh positif terhadap

kemampuan usaha dan keberhasilan usaha. Sedangkan kemampu-an usaha (melalui indikator pengetahuan, sikap, keteramplilan dan kematangan emosional) ber-pengaruh positif terhadap keberhasilan


(29)

17 usaha Industri kecil (dengan indikator efisiensi produksin dan perluasan produksi). Andi Wijayanto (2013) Pengaruh Karakteristik Wirausahawan Terhadap Tingkat Keberhasilan Usaha (Studi Pada Sentra Usaha Kecil Pengasapan Ikan Di Krobokan Semarang). Karakteristik Wirausahwan (Kemampuan Personal Dan Kemampuan Sosial) Dan Keberhasilan Usaha.

Variabel kecakapan pribadi dan kecakapan social secara simultan maupun parsial memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel keberhasilan usaha.

Herwan Abdul Muhyi (2012) Pengaruh Keterampilan Berwirausaha terhadap Pertumbuhan Usaha Berkelanjutan Pada Industri Kecil di Sukabumi. Keterampilan berwirausaha Pertumbuhan Usaha. Keterampilan berwirausaha berpengaruh terhadap pertumbuhan usaha berkelanjutan, hasil pemelitian ini menjelaskan

bahwa hipotesis yang diajukan terbukti. Adapun

besarnya pengaruh keterampilan berwirausaha

terhadap pertumbuhan usaha berkelanjutan industry kecil di kota sukabumi di tentukan secara signifikan oleh personal entrepreneur skill, business management skill dan technical skill dengan besaran 0.75 sehingga dapat dikatakan tinggi dan signifikan.

Sumber: Nurzaman (2009), Purnama (2010), Wijayanto (2013),Herwan(2012).

2.5 Kerangka Konseptual

Menurut Sugiyono (2012:60) kerangka konseptual menjelaskan secara teoritis hubungan antar variabel yang akan diteliti, jadi secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.


(30)

18 Hisrich, et al (dalam Muhyi, 2012:111) menyatakan bahwa keterampilan berwirausaha menjadi determinan dalam meraih keberhasilan usaha yang ditunjukkan dengan kinerja usaha yang baik. Kinerja usaha bergantung kepada strategi memasuki usaha, strategi mereduksi resiko pengorganisasian usaha, kemampuan wirausaha, tim manajemen dan perusahaan. Frinces (dalam Muhyi, 2012:112) menyatakan bahwa suksesnya wirausaha salah satunya dikarenakan adanya manajer yang kompeten dengan tingkat keterampilan wirausaha tinggi.

Keterampilan sangat penting bagi kesuksesan dan keberlangsungan perusahaan, dan berpengaruh terhadap keberhasilan usaha karena dengan adanya keterampilan berwirausaha, perusahaan dapat menciptakan keunggulan bersaing yang kuat dan efektif terhadap perusahaan lain.

Adapun kerangka konseptual penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Sumber : Sugiyono (2012:60) dan Muhyi (2012), data diolah peneliti. Gambar 2.1

Kerangka Konseptual

2.6 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka konseptual maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : “Keterampilan Berwirausaha berpengaruh signifikan terhadap Keberhasilan Usaha Doorsmeer Sabena”.

Keterampilan Berwirausaha (X)

Keberhasilan Usaha (Y)


(31)

19 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian eksplanasi asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2012:11). Variabel yang dihubungkan dalam penelitian ini adalah Keterampilan Berwirausaha (X1), Keberhasilan Usaha (Y1).

3.2Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Doorsmeer Sabena yang berada di Kasuari, Kecamatan Medan Sunggal, dan waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan September 2014 hingga bulan Juni 2015.

3.3Batasan operasional

Definisi operasional variabel bertujuan untuk melihat sejauh mana variabel-variabel suatu faktor berkaitan dengan faktor lainnya. Definisi operasional variabel diperlukan untuk menjelaskan variabel yang sudah diidentifikasikan sebagai upaya pemahaman dalam penelitian. Definisi operasional variabel memberikan dan menuntun arah peneliti bagaimana cara mengukur suatu variabel.

Atas pertimbangan-pertimbangan efisiensi, minat, keterbatasan tenaga, serta pengetahuan penulis, maka penulis melakukan beberapa batasan operasional


(32)

20 terhadap penelitian yang akan diteliti hanya meneliti tentang pengaruh keterampilan berwirausaha variabel independen dan keberhasilan usaha sebagai variabel dependen. Dimana variabel yang dianalisis adalah sebagai berikut:

a. X1 = Variabel Keterampilan b. Y1 = Variabel Keberhasilan

3.4 Operasional Variabel

Tujuan utama pemberian operasionaisasi variabel adalah suatu definisi yang diberikan pada suatu variabel dengan cara memberikan arti atau memspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Definisi variabel akan memberikan atau menuntun arah peneliti untuk memenuhi unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti, yaitu:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Variabel Definisi

Variabel Indikator

Skala Pengukuran

Keterampilan Kewirausaha

an (X1)

Keterampilan seseorang dalam memimpin, mengelola, berkomunikasi dan berinteraksi dalam berwirausaha

1. Managerial skill

2. Conceptual skill

3. Human skill

4. Decision making skill 5. Time managerial skill

Likert Keberhasilan Usaha (Y) Sesuatu keadaan yang menggambarkan lebih daripada lainnya yang sederajat atau sekelasnya

1. Meningkatnya omset

2. Bertambahnya jumlah karyawan

3. Meningkatnya Volume Penjualan

4. Meningkatnya jumlah pelanggan dan transaksi

Likert


(33)

21 3.5 Skala Pengukuran Variabel

Penelitian ini menggunakan skala likert, yaitu digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2005:132). Dalam penelitian ini, peneliti memberikan lima alternatif jawaban kepada responden dengan menggunakan skala 1 sampai dengan 5 yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.2

Instrument skala Likert

Sumber : Sugiyono ( 2005:134)

3.6Populasi dan Sampel 3.6.1 Populasi

Menurut Kuncoro (2009:118) Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian. Populasi penelitian ini adalah seluruh konsumen yang pernah menggunakan jasa Doorsmeer Sabena yang berjumlah ± 100 orang. Populasi ini bersifat heterogen yang dapat dilihat dari beragamnya usia, jenis kelamin, dan pendidikan.

3.6.2 Sampel

Sampel adalah “suatu himpunan bagian dari unit populasi”. (Kuncoro, 2009:118). Jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin.

No Pertanyaan Skor

1 Sangat Setuju ( SS ) 5 2 Setuju ( S ) 4 3 Netral ( N ) 3 4 Tidak Setuju ( TS ) 2 5 Sangat Tidak Setuju ( STS ) 1


(34)

22 n = �

� + � (�)�

Keterangan : n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi

e = Standar Error 0,1 (10%)

Dengan menggunakan rumus diatas, maka jumlah sampel penelitian dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:

n =

100

1+(100)(0,1)2

n =

100

2 = 50

Maka sampel yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 50 orang konsumen yang pernah menggunakan jasa Doorsmeer Sabena. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah accidental sampling, yaitu metode pengambilan sampel berdasarkan kebetulan, siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel apabila dianggap orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2008:118).

3.7 Jenis Data

Peneliti menggunakan dua jenis data dalam melakukan penelitian ini yaitu: 1. Data Primer

Data primer (primary data) yaitu “data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan/suatu organisasi secara langsung dari objek yang diteliti dan


(35)

23 untuk kepentingan studi yang bersangkutan yang dapat berupa interviu, observasi”. (Situmorang dan Lufti, 2012:3)

2. Data Sekunder

Data sekunder (secondary data) yaitu “data yang diperoleh/dikumpulkan dan disatukan oleh studi-studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh berbagai instansi lain”. (Situmorang dan Lufti, 2012:3).

3.8 Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan 3 metode : a. Observasi

Yaitu melakukan pengamatan langsung pada objek penelitian dengan tujuan melihat secara langsung aktivitas pelayanan yang berlangsung di Doorsmeer Sabena.

b. Wawancara

Pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab langsung kepada responden yakni konsumen yang menggunakan jasa Doorsmeer Sabena.

c. Kuesioner

Yaitu dengan memberikan seperangkat pertanyaan tertulis kepada para pelanggan Doorsmeer Sabena, tentang persepsi mengenai faktor pelayanan sebagai keunggulan bersaing pada Doorsmeer Sabena.


(36)

24 3.9 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini dilakukan pada 30 orang konsumen yang pernah menggunakan jasa Doorsmeer Mobil, diluar dari sampel dengan menggunakan program SPSS 18.0.

3.9.1 Uji Validitas

Menurut Situmorang dan Lufti (2012:76) Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Suatu alat pengukur dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas dihitung dengan membandingkan nilai r hitung (correlated item-total correlation) dengan nilai r tabel, jika r hitung > dari r tabel (pada taraf signifikansi 5%) maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid.

Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata atau benar. Reliabilitas menunjukkan akurasi dan konsistensi dari pengukurannya. Dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda. Pada tahap prasurvei, kuesioner yang berisi dari pengaruh keteranpilan berwira usaha (X1), yang mempengaruhi keberhasilan usaha (Y1) doorsmeer sabena yang diberikan kepada 30 orang responden diluar sampel.Uji validitas dan realibilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi software SPSS 19.0.

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan SPSS 19.0 dengan kriteria sebagai berikut :


(37)

25 1) Jika rhitung positif dan rhitung> rtabel maka pertanyaan dinyatakan valid dan jika rhitung negatif dan rhitung< rtabel maka pertanyaan dinyatakan tidak valid

2) Rhitung dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation

3) Nilai rtabel dengan responden awal berjumlah 30 orang dan alpha 5% adalah 0,361.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus alpha.

Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan melihat hasil

perhitungan nilai cronbach alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan realiabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,8 reabilitas sangat baik/ sangat meyakinkan, 0,7 < Cronbach Alpha < 0,8 reabilitas baik dan Cronbach Alpha < 0,7 reabilitas kurang meyakinkan Situmorang dan Lufti (2014:92).

3.10 Teknik Analisis Data 3.10.1 Uji Asumsi Klasik

Menurut Situmorang dan Lufti (2014:114) uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linear berganda yang berbasis ordinary least square (OLS). Untuk mengetahui apakah model regresi benar-benar menunjukkan hubungan yang signifikan dan representatif,


(38)

26 maka model tersebut harus memenuhi asumsi klasik regresi. Uji asumsi klasik yang dilakukan adalah uji normalitas, uji heteroskedastisitas, dan uji multikolinearitas.

Menurut Singgih (2002:38) ada empat langkah penanganan data tidak normal yaitu

1. Menambah jumlah data

2. Menghilangkan data yang dianggap tidak normalnya data (outlier) 3. Dilakukann transformasi data, missal mengolah data ke logaritma 4. Diterima apa adanya

3.10.1.1 Uji Normalitas

“Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal”. (Situmorang dan Lufti, 2012:100).

Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan histogram, grafik dan Kolmogorv-Smirnov dengan menggunakan tingkat signifikan 5 %.

3.10.1.2 Uji Heteroskedastisitas

“Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Jika varians sama, dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan ada homoskedastisitas. Sedangkan jika varians tidak sama dikatakan terjadi heteroskedastisitas”. (Situmorang dan Lufti, 2012:108)


(39)

27 Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan grafik dan statistik melalui uji glejser dengan menggunakan tingkat signifikan 5 %.

3.10.1.3 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan linear yang sempurna diantara variabel-variabel bebas dalam regresi. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerence dan VIF (Varians Inflation Factors) melalui program SPSS. Kriteria yang dipakai adalah :

Melihat nilai Tolerance

- Tidak terjadi Multikolinearitas , jika nilai Tolerance lebih besar 0,1.

- Terjadi Multikolinearitas, jika nilai Tolerance lebih kecil atau sama dengan 0,1.

Melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor)

- Tidak terjadi Multikonieritas, jika nilai VIF lebih kecil 5,00.

- Terjadi Multikonieritas, jika nilai VIF lebih besar atau sama dengan 5,00.

3.10.2 Regresi Linier Sederhana

Penafsiran regresi saat ini berkenaan dengan studi ketergantungan satu variabel bebas terhadap variabel tidak bebas.

Gunakan analisis regresi bila kita ingin mengetahui bagaimana variabel dependen/criteria dapat diprediksikan melalui variabel independen atau predictor, secara individual. Dampak dari penggunaan analisis regresi dapat dilakukan


(40)

28 melalui menaikkan dan menurunkan keadaan variabel independen, atau untuk meningkatkan keadaan variabel dependen dapat dilakukan dengan meningkatkan variabel independen sebaliknya.

Rumus dari regresi sederhana adalah : Y = α +β x

α = Konstanta, yakni besaran yang tidak berubah, sehingga merupakan lawan dari variabel, αsering juga disebut intercept parameter, misalkan x = 0, maka Y = α

β = Slope parameter, misalnya kenaikan x sebesar satu satuan akan meningkatkan Y sebesar β

X = Variabel Independen (bebas) Y = Variabel dependen (terikat)

3.10.3 Pengujian Hipotesis

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent. Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:

Perumusan hipotesisnya :

a. H0: bi = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependennya.

b. Ha : bi ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependennya. Pada uji ini nilai thitung akan dibandingkan dengan ttabelpada tingkat signifikan (α) = 5%.


(41)

29 a. Jika thitung≤ ttabelatau nilai signifikan (α) ≥ 0.05, maka H0 diterima

b.Jika thitung≥ ttabelatau nilai signifikan (α) ≤ 0.05, maka Ha diterima 3.10.4 Koefisien Determinan (��)

Koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independent atau predictor-nya. Semakin besar nilai koefisien determinasi, maka semakin baik kemampuan variabel independent menerangkan varibel dependent.

Range nilai dari �2 adalah 0-1. 0≤ �2 ≤ 1. Semakin mendekati nol berarti model tidak baik atau variasi model dalam menjelaskan sangat terbatas, sebaliknya semakin mendekati satu maka model semakin baik. (Situmorang dan Lufti, 2012:154).

Tabel 3.3

Hubungan Antar Variabel

Nilai Interpretasi

0,0 – 0,19 Sangat Tidak Erat

0,2 – 0,39 Tidak Erat

0,4 – 0,59 Cukup Erat

0,6 – 0,79 Erat

0,8 – 0,99 Sangat Erat


(42)

30 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Doorsmeer Sabena

Doorsmeer Sabena merupakan salah satu tempat pencucian mobil yang terletak di JL.Kasuari, (Kecamatan Medan Sunggal). Doorsmeer ini menawarkan jasa pencucian mobil, salon mobil, service mobil, dan penggantian oli mobil, dengan harga yang terjangkau. Doorsmeer Sabena juga memberikan fasilitas yang tersedia seperti musholla, kantin doorsmeer yang dilengkapi dengan Wi-Fi, dan lapangan parkir yang luas. Doorsmeer Sabena juga memberikan promosi paket hemat seperti paket murah cuci mobil sekaligus salon mobil. Pelayanan yang diberikan doorsmeer sabena seperti melayani pelanggan dengan baik, mencuci mobil dengan bersih dan rapi. Doorsmeer Sabena merupakan doorsmeer yang cukup dikenal dengan kerapiannya, sehingga banyak konsumen yang datang kembali untuk menggunakan jasa Doorsmeer Sabena kembali.

4.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan kepada 30 pelanggan diluar doorsmeer sabena yaitu pelanggan doorsmeer primadona, Jl.Merak Medan Sunggal. Jumlah 30 orang diambil agar dapat memenuhi asumsi kurva normal pada uji statistik.


(43)

31 4.2.1 Hasil Uji Validitas

Pada pra survey, kuesioner yang berisi 10 pertanyaan yang menyangkut keterampilan berwirausaha dan keberhasilan usaha pada doorsmeer sabena yang hasilnya dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 4.1

Validitas Tiap Butir Pertanyaan Item-Total Statistics Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Validitas

VAR00001 32.80 51.062 .768 .891 Valid VAR00002 32.93 50.478 .799 .889 Valid VAR00003 32.80 51.062 .768 .891 Valid VAR00004 32.73 55.720 .475 .909 Valid VAR00005 32.93 50.478 .799 .889 Valid VAR00006 32.77 53.495 .625 .900 Valid VAR00007 32.73 56.064 .418 .913 Valid VAR00008 32.77 55.978 .454 .910 Valid VAR00009 32.93 50.478 .799 .889 Valid VAR00010 32.80 51.062 .768 .891 Valid

Sumber: Hasil SPSS (diolah) (2015).

Pada Tabel 4.3, r tabel untuk sampel 30 adalah sebesar 0,361, nilai corrected item total correlation untuk 10 butir pernyataan lebih besar dari 0,361 hal ini berarti bahwa 10 butir pernyataan tersebut adalah valid. r hitung > r tabel.

4.2.2 Hasil Uji Reliabilitas

Suatu konstruk atau variabel dikatakan realiabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,8 reabilitas sangat baik/ sangat meyakinkan, 0,7 <


(44)

32 Cronbach Alpha < 0,8 reabilitas baik dan Cronbach Alpha < 0,7 reabilitas kurang meyakinkan Situmorang dan Lufti (2014:92).

Tabel 4.2

Hasil Pengujian Reliabilitas Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted VAR00001 32.80 51.062 .768 .891 VAR00002 32.93 50.478 .799 .889 VAR00003 32.80 51.062 .768 .891 VAR00004 32.73 55.720 .475 .909 VAR00005 32.93 50.478 .799 .889 VAR00006 32.77 53.495 .625 .900 VAR00007 32.73 56.064 .418 .913 VAR00008 32.77 55.978 .454 .910 VAR00009 32.93 50.478 .799 .889 VAR00010 32.80 51.062 .768 .891

Sumber: Hasil SPSS (diolah) (2015).

Berdasarkan tabel 4.3 diatas menunjukkan hasil pengujian nilai Cronbach Alpha seluruhnya lebih besar dari 0,80. Bersarkan data diatas maka seluruh butir pernyataan dinyatakan reliable. Dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrument dalam penelitian.

4.3 Analisis Deskriptif

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pernyataan. Jumlah pernyataan seluruhnnya adalah 5 butir untuk variabel X dan 5 butir untuk variabel Y, jadi total seluruh pernyataan adalah 10 butir. Sebagaimana tujuan penuklisan ini, daftar pernyataan disebarkan kepada responden berisikan


(45)

33 pernyataan mengenai Keterampilan Berwirausaha (X) dalam Keberhasilan Usaha (Y). Respoden dalam penelitian ini adalah Pelanggan Doorsmeer Sabena di Jl. Kasuari Kecamatan Medan Sunggal.

4.3.1 Karakteristik Responden

Data yang dijadikan dasar perhitungan adalah data primer pada saat penelitian dilakukkan yaitu pada bulan Februari 2015-Maret 2015. Responden dalam penelitian ini adalah pelanggan Doorsmeer Sabena di Jl. Kasuari Kecamatan Medan Sunggal. Hal-hal yang dianalisis dari responden adalah data pribadi responden yang terdiri dari umur, pekerjaan, dan status.

4.3.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Umur mayorits responden berada di kategori umur ≥ 31 tahun dengan persentasi 54% atau berjumlah 27 orang, sisanya berusia 20 tahun – 30 tahun dengan persentasi 36% atau berjumlah 18 orang, ≤ 19 tahun dengan persentasi 10% atau berjumlah 5 orang. Karakteristik responden berdasarkan umur dapat dilihat pada Tabel 4.3 dibawah ini:

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

No Kategori Jumlah

Nominal (orang) %

1 ≤ 19 5 10

2 20-30 18 36

3 ≥ 31 27 54


(46)

34 4.3.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Mayoritas pekerjaan responden merupakan lain-lain dengan persentasi 38% atau berjumlah 19 orang, sisanya pegawai swasta sebesar 26% atau berjumlah 13 orang, PNS sebesar 20% atau berjumlah 10 orang, pelajar/mahasiswa sebesar 16% atau berjumlah 8 orang. Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan dapat diihat pada Tabel 4.4 sebagai berikut:

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

No Kategori Jumlah

Nominal (orang) %

1 Pelajar/Mahasiswa 8 16

2 PNS 10 20

3 Pegawai Swasta 13 26

4 Lain-lain 19 38

Sumber: Hasil Penelitian (data diolah) (2015)

4.3.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan Mayoritas responden berstatus menikah dengan persentasi 68% atau berjumlah 34 orang, dan 16 responden berstatus tidak menikah dengan persentasi 32%. Karakteristik responden berdasarkan status pernikahan dapat dilihat pada Tabrl 4.5 dibawah ini:


(47)

35 Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan

No Kategori Jumlah

Nominal (orang) %

1 Menikah 34 68

2 Belum/Tidak Menikah 16 32

Sumber: Hasil Penelitian (data diolah) (2015)

4.3.2 Deskriptif Variabel

Pada penelitian ini akan dijelaskan secara deskriptif hasil dari penelitian pengaruh Keterampilan Berwirausaha terhadap Keberhasilan Usaha pada Doorsmeer Sabena, dengan tanggapan responden sebagai berikut: Sangat Setuju (SS) = 5

Setuju (S) = 4

Kurang Setuju (KS) = 3 Tidak Setuju (TS) = 2

Sangat Tidak Setuju (STS) = 1

4.3.2.1 Keterampilan Berwirausaha (X)


(48)

36 Tabel 4.6

Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Keterampilan Berwirausaha

Item Pernyataan

STS

(1) TS (2) N (3) S (4) SS (5) Total F % F % F % F % F % F % 1 0 0 8 16 10 20 18 36 14 28 50 100 2 0 0 9 18 10 20 17 34 14 28 50 100 3 0 0 6 12 11 22 19 38 14 28 50 100 4 0 0 7 14 10 20 19 38 14 28 50 100 5 0 0 9 18 10 20 15 30 16 32 50 100

Sumber: Hasil Penelitian (diolah) (2015)

1. Pada pernyataan “Menurut Saya Pemilik Doorsmeer Sabena memiliki kemampuan manajerial yang baik dalam mengelola karyawannya”, dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, responden yang menyatakan tidak setuju 8 orang atau 16%, 10 orang atau 20% responden menyatakan netral, 18 orang atau 36% responden menyatakan setuju, dan 14 orang atau 28% responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 18 orang atau 36% menyatakan setuju dari pernyataan ini merupakan keterampilan berwirausaha sebagai penunjang keberhasilan usaha. 2. Pada pernyataan “Doorsmeer Sabena memiliki karyawan dengan

pengetahuan dan wawasan tentang usaha ini”, dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, responden yang menyatakan tidak setuju 9 orang atau 18%, 10 orang atau 20% responden menyatakan netral, 17 orang atau 34% responden menyatakan setuju, dan 14 orang atau 28% responden


(49)

37 menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 17 orang atau 34% menyatakan setuju dari pernyataan ini merupakan keterampilan berwirausaha sebagai penunjang keberhasilan usaha.

3. Pada pernyataan “Doorsmeer Sabena menerapkan manajemen waktu yang baik bagi karyawannya”, dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, responden yang menyatakan tidak setuju 6 orang atau 12%, 11 orang atau 22% responden menyatakan netral, 19 orang atau 38% responden menyatakan setuju, dan 14 orang atau 28% responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 19 orang atau 38% menyatakan setuju dari pernyataan ini merupakan keterampilan berwirausaha sebagai penunjang keberhasilan usaha.

4. Pada pernyataan “Doorsmeer Sabena mampu bersaing dengan usaha sejenis”, dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, responden yang menyatakan tidak setuju 7 orang atau 14%, 10 orang atau 20% responden menyatakan netral, 19 orang atau 38% responden menyatakan setuju, dan 14 orang atau 28% responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 19 orang atau 38% menyatakan setuju dari pernyataan ini merupakan keterampilan berwirausaha sebagai penunjang keberhasilan usaha.


(50)

38 5. Pada pernyataan “Doorsmeer sabena memiliki stategi peemasaran

dalam menciptakan kepuasan pelanggan”, dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, responden yang menyatakan tidak setuju 9 orang atau 18%, 10 orang atau 20% responden menyatakan netral, 15 orang atau 30% responden menyatakan setuju, dan 16 orang atau 32% responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 16 orang atau 32% menyatakan sangat setuju dari pernyataan ini merupakan keterampilan berwirausaha sebagai penunjang keberhasilan usaha.

4.3.2.2 Keberhasilan Usaha

Tanggapan responden mengenai Keberhasilan Usaha (Y): Tabel 4.7

Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Keberhasilan Usaha

Item Pernyataan

STS (1) TS (2) N (3) S (4) SS (5) Total

F % F % F % F % F % F %

1 0 0,0 5 10 12 24 19 38 14 28 50 100 2 0 0,0 8 16 9 18 15 30 18 36 50 100 3 0 0,0 5 10 12 24 19 38 14 28 50 100 4 0 0,0 9 18 11 22 17 34 13 26 50 100 5 0 0,0 8 16 9 18 17 34 16 32 50 100

Sumber: Hasil Penelitian (data diolah) (2015)

1. Pada pernyataan “Saya puas dengan layanan yang diberikan doorsmeer sabena”, dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, responden yang menyatakan tidak setuju 7 orang atau 14%, 10 orang atau 20%


(51)

39 responden menyatakan netral, 19 orang atau 38% responden menyatakan setuju, dan 14 orang atau 28% responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 19 orang atau 38% menyatakan setuju dari pernyataan ini sebagai keberhasilan usaha.

2. Pada pernyataan “Saya melihat usaha Doorsmeer Sabena mampu berkembang hingga saat ini”, dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, responden yang menyatakan tidak setuju 8 orang atau 16%, 9 orang atau 18% responden menyatakan netral, 15 orang atau 30% responden menyatakan setuju, dan 18 orang atau 36% responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 18 orang atau 36% menyatakan sangat setuju dari pernyataan ini sebagai keberhasilan usaha.

3. Pada pernyataan “Doorsmeer Sabena menerapkan manajemen waktu yang baik bagi karyawannya”, dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, responden yang menyatakan tidak setuju 5 orang atau 10%, 12 orang atau 24% responden menyatakan netral, 19 orang atau 38% responden menyatakan setuju, dan 14 orang atau 28% responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 19 orang atau 38% menyatakan setuju dari pernyataan ini sebagai keberhasilan usaha.


(52)

40 4. Pada pernyataan “Saya melihat teknologi yang digunakan

doorsmeer sabena terbilang modern”, dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, responden yang menyatakan tidak setuju 9 orang atau 18%, 11 orang atau 22% responden menyatakan netral, 17 orang atau 34% responden menyatakan setuju, dan 13 orang atau 26% responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 17 orang atau 34% menyatakan setuju dari pernyataan ini sebagai keberhasilan usaha.

5. Pada pernyataan “Saya melihat pemilik doorsmeer sabena mampu berkomunikasi dengan baik kepada pelanggan”, dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, responden yang menyatakan tidak setuju 8 orang atau 16%, 9 orang atau 18% responden menyatakan netral, 17 orang atau 34% responden menyatakan setuju, dan 16 orang atau 32% responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 17 orang atau 34% menyatakan setuju dari pernyataan ini sebagai keberhasilan usaha.

4.4 Hasil Uji Asumsi Klasik 4.4.1 Uji normalitas

Pengujian apakah distribusi data normal atau tidak, salah satunya dengan menggunakan analisis grafik. Cara yang paling sederhana adalah dengan melihat


(53)

41 histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal sebagaimana Gambar 4.1 berikut:

Gambar 4.1 Grafik Histogram

Dengan melihat tampilan grafik histogram, dapat disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi normal. Hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Namun demikkian dengan hanya melihat histogram, hal ini dapat memberikan hasil yang meragukan khususnya untuk jumlah sampel kecil. Metode yang handal adalah dengan melihat normal probability plot, dimana pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal, sebagaimana ditampilkan pada Gambar 4.2 berikut:


(54)

42 Gambar 4.2

Grafik Normal Probability Plot

Jika dilihat berdasarkan grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar tidak jauh dari garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa grafik pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Dalam uji normalitas residual dengan grafik dapat menyesatkan apabila tidak hati-hati secara visual kelihatan normal, oleh karena itu untuk melengkapi uji grafik dilakukan juga uji statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik Kolmogorov-Smirnov (K-S) dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut:


(55)

43 Tabel 4.8

One- Sample Kolmogorov-Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 50

Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std. Deviation 1.57893515 Most Extreme Differences Absolute .081

Positive .081

Negative -.067 Kolmogorov-Smirnov Z .569 Asymp. Sig. (2-tailed) .902 a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Berdasarkan Tabel 4.8 mengindikasikan bahwa data mempunyai distribusi normal, dimana berdasarkan nilai signifikan Kolmogorov-Smirnov menunjukkan nilai lebih besar 0,05 yang mempunyai nilai signifikan 0,902 maka dapat dinyatakan bahwa data mempunyai distribusi normal.

4.4.2. Uji Multikolinearitas

Dalam mendeteksi ada tidaknya gejala multikolinearitas antar variabel independen pada model persamaan pertama digunakan variance inflation factor (VIF). Berdasarkan hasil yang ditunjukkan dalam output SPSS maka besarnya VIF dari masing-masing variabel independen dapat dilihat pada Tabel 4.9 sebagai berikut:


(56)

44 Tabel 4.9

Hasil Perhitungan VIF Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 (Constant)

Keterampilan Berwirausaha 1.000 1.000

a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha

Berdasarkan Tabel 4.9 diatas menunjukkan bahwa kedua variabel independen tidak terjadi multikolinearitas karena nilai VIF < 5,0. Sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat pengaruh antar variabel independen. Dengan demikian variabel independen (Keterampilan Berwirausaha) dapat digunakan untuk memprediksi Keberhasilan Usaha selama periode pengamatan.

4.4.3. Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan output SPSS maka hasil uji heteroskedastisitas dapat ditunjukkan dalam Tabel 4.10 sebagai berikut:

Tabel 4.10

Hasil Uji Heteroskedastisitas Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.257 .642 1.958 .056 Keterampilan

Berwirausaha

.000 .033 -.001 -.004 .997


(57)

45 Berdasarkan hasil yang ditunjukkan dalam Tabel 4.10 tersebut nampak bahwa variabel bebas yaitu: Keterampilan Berwirausaha menunjukkan hasil yang tidak signifikan yaitu terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5%, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas dalam varian kesalahan, dan variabel Keterampilan Berwirausaha yang digunakan tidak mempengaruhi risidualnya. Untuk menentukan heteroskedastisitas juga dapat menggunakan grafik scatterplot, titik-titik yang terbentuk harus menyebar secara acak, tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat melalui grafik Scatterplot, yang ditunjukkan pada Gambar 4.3 dibawah ini:

Gambar 4.3 Uji Heteroskedastisitas


(58)

46 Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol (0) pada sumbu Y, tidak berkumpul disatu tempat, serta tidak membentuk pola tertentu sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi dalam artinya bahwa varian semua variabel ini menunjukkan variabel independen (Keterampilan Berwirausaha) dapat digunakan untuk memprediksi Keberhasilan Usaha pada Doorsmeer Sabena.

4.5 Regresi Linear Sederhana

Dalam hal ini model regresi diperlukan untuk melakukan pengujian hipotesis berdasarkan taksiran parameter maupun untuk proses peramalan. Dengan menggunakan alat bantu komputer melalui program SPSS, maka nilai regresi linear berganda dapat dilihat dalam Tabel 4.11 sebagai berikut:

Tabel 4.11

Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant) 4.093 1.076

Keterampilan Berwirausaha .792 .056 .899 a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha

Berdasarkan tabel hasil uji regresi linear berganda di atas, maka dapat dilakukan spesifikasi model menjadi persamaan regresi linear sederhana sebagai berikut:


(59)

47 Keberhasilan Usaha = 4.093 + 0.792 Keterampilan Berwirausaha + e Persamaan regresi tersebut dapat diperjelas:

1) Konstanta sebesar 4.093, menunjukkan bahwa Keberhasilan Usaha jika Keterampilan Berwirausaha sama dengan nol. Hal ini menunjukkan bahwa jika tidak ada Keterampilan Berwirausaha maka Keberhasilan Usaha sebesar 4.093. Sehingga dapat dikatakan apabila tidak terdapat variabel lain yang mendukung maka Keberhasilan Usaha akan tetap memiliki nilai sebesar 4.093.

2) Koefisien Keterampilan Berwirausaha sebesar 0.792, menunjukkan bahwa setiap penambahan (karena tanda +) Keterampilan Berwirausaha sebesar 1% maka akan menambah pengaruh Keberhasilan Usaha sebesar 0.792.

4.6 Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)

Berdasarkan hasil output SPSS nampak bahwa pengaruh secara simultan variabel independen tersebut (Keterampilan Berwirausaha) terhadap Keberhasilan Usaha seperti ditunjukkan pada Tabel 4.12 sebagai berikut:

Tabel 4.12

Hasil Regresi untuk Uji F (Simultan) ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 513.761 1 513.761 201.873 .000a

Residual 122.159 48 2.545 Total 635.920 49

a. Predictors: (Constant), Keterampilan Berwirausaha b. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha


(60)

48 Dari hasil perhitungan diperoleh nilai Fhitung sebesar 201,873 yang lebih besar

dari Ftabel sebesar 4,0426 dan nilai signifikan sebesar 0,000. Karena nilai signifikan

lebih kecil dari 0,05 atau 5% maka model layak (goodness of fit). Yang artinya H0 ditolak dan Ha diterima sehingga terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan dari Keterampilan Berwirausaha terhadap Keberhasilan Usaha.

4.7 Uji Signifikan Parsial (Uji Statistik t)

Berdasarkan hasil output SPSS nampak bahwa pengaruh secara parsial variabel independen tersebut Keterampilan Berwirausaha terhadap Keberhasilan Usaha seperti ditunjukkan pada Tabel 4.13 sebagai berikut:

Tabel 4.13

Hasil Regresi untuk Uji t (Parsial)

Dari hasil analisis regresi linier berganda dengan program SPSS seperti terlihat pada Tabel 4.13, persamaan regresi linier yang terbentuk adalah:

Keberhasilan Usaha = 6.641 + 0,559 Keterampilan Berwirausaha + e

Dari persamaan regresi linier berganda tersebut di atas maka dapat dianalisis sebagai berikut:

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) 4.093 1.076 3.805 .000

Keterampilan Berwirausaha

.792 .056 .899 14.208 .000 1.000 1.000


(61)

49 - Keterampilan Berwirausaha

Dari hasil perhitungan uji secara parsial diperoleh nilai t hitung sebesar 14,208 dengan nilai signifikan sebesar 0,000, Karena nilai signifikan lebih kecil dari 5% dan nilai t hitung > ttabel (14,208 > 2,011) maka Ha diterima dan H0 ditolak.

Artinya, Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Keterampilan Berwirausaha terhadap Keberhasilan Usaha. Adanya pengaruh positif yang ditunjukkan oleh Keterampilan Berwirausaha mengindikasi bahwa semakin tinggi Keterampilan Berwirausaha yang dimiliki oleh wirausaha maka semakin tinggi Keberhasilan Usaha wirausaha tersebut.

4.8 Koefisien Determinasi (��)

Uji koefisien determinasi digunakan untuk menguji goodness of fit dari model regresi. Berdasarkan hasil output SPSS besarnya nilai adjusted R square dapat dilihat pada Tabel 4.14 sebagai berikut:

Tabel 4.14

Uji Koefisien Determinasi (��) Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate 1 .899a .808 .804 1.59530 a. Predictors: (Constant), Keterampilan Berwirausaha

b. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha

Dilihat dari tabel di atas, nilai koefisien determinasi (adjusted R square) sebesar 0,804 atau 80,4%. Hal ini berarti 80,4% variasi Keberhasilan Usaha yang bisa dijelaskan oleh variasi dari variabel independen yaitu Keterampilan


(62)

50 Berwirausaha. Sedangkan sisanya sebesar 19,6% dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model regresi. Standard Error of Estimate (SEE) sebesar 1,59530. Makin kecil nilai SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen.

4.9 Pembahasan Hasil Penelitian

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai Fhitung sebesar 201,873 yang lebih besar

dari Ftabel sebesar 4,0426 dan nilai signifikan sebesar 0,000. Karena nilai signifikan

lebih kecil dari 0,05 atau 5% maka model layak (goodness of fit). Yang artinya H0 ditolak dan Ha diterima sehingga terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan dari Keterampilan Berwirausaha terhadap Keberhasilan Usaha.

Nilai koefisien determinasi (adjusted R square) sebesar 0,804 atau 80,4%. Hal ini berarti 80,4% variasi Keberhasilan Usaha yang bisa dijelaskan oleh variasi dari variabel independen yaitu Keterampilan Berwirausaha. Sedangkan sisanya sebesar 19,6% dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model regresi.

1. Pengaruh Keterampilan Berwirausaha terhadap Keberhasilan Usaha

Dari hasil perhitungan uji secara parsial diperoleh nilai t hitung sebesar 14,208 dengan nilai signifikan sebesar 0,000, Karena nilai signifikan lebih kecil dari 5% dan nilai t hitung > ttabel (14,208 > 2,011) maka Ha diterima dan H0 ditolak.

Artinya, Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Keterampilan Berwirausaha terhadap Keberhasilan Usaha. Adanya pengaruh positif yang ditunjukkan oleh Keterampilan Berwirausaha mengindikasi bahwa semakin tinggi Keterampilan Berwirausaha yang dimiliki oleh wirausaha maka semakin


(63)

51 tinggi Keberhasilan Usaha wirausaha tersebut. Hasil pengujian menunjukkan bahwa hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukkan oleh Kurnia (2009) menunjukkan Kemampuan Wirausaha secara parsial memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Keberhasilan Usaha. Menurut Pramudyo (2010:87) wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi. Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan seseorang yang langsung berpengaruh pada kinerja. Kinerja bagi wirausaha merupakan tujua yang ingin dicapai.


(64)

52 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan serta dari hipotesis yang telah disusun dan telah diuji pada bagian sebelumnya, maka dapat disimpulkan pengaruh variabel independen terhadap Keberhasilan Usaha sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 1 menunjukkan secara parsial bahwa diperoleh nilai t hitung sebesar 14,208dengan nilai signifikan sebesar 0,000, Karena nilai signifikan lebih kecil dari 5% dan nilai t hitung > ttabel (14,208 >

2,011) maka Ha diterima dan H0 ditolak. Artinya, Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Keterampilan Berwirausaha terhadap Keberhasilan Usaha. Adanya pengaruh positif yang ditunjukkan oleh Keterampilan Berwirausaha mengindikasi bahwa semakin tinggi Keterampilan Berwirausaha yang dimiliki oleh wirausaha maka semakin tinggi Keberhasilan Usaha wirausaha tersebut.

5.2 Saran

Adapun saran-saran atas penelitian yang dilakukan peneliti sebagai berikut: 1. Bagi Doorsmeer Sabena, agar lebih memperhatikan Keterampilan Berwirausaha yang pada penelitian ini mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Keberhasilan Wirausaha. Dimana setiap peningkatan Keterampilan Berwirausaha mempunyai pengaruh yang positif terhadap Keberhasilan


(65)

53 Usaha karena setiap peningkatan Keterampilan Berwirausaha maka Keberhasilan Usaha wirausaha juga akan meningkat.

2. Bagi wirausaha, dapat menggunakan Keterampilan Berwirausaha untuk dapat meningkatkan dan memprediksi Keberhasilan Usaha wirausaha. Dalam penelitian ini usaha Doorsmeer Sabena dimana Keterampilan Berwirausaha tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Keberhasilan Usaha. Pengaruh Keterampilan Berwirausaha yang positif menjelaskan bahwa semakin tinggi atrau meningkat nya keterampilan berwirausaha yang dimiliki oleh wirausaha akan meningkatkan keberhasilan usahanya.

3. Bagi para peneliti yang akan mendatang yang ingin meneliti dengan topik yang sama sebaiknya menambah beberapa butir pernyataan pada kuesioner serta menambah beberapa variabel penelitian agar memiliki hasil penelitian yang lebih akurat.


(66)

54 DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, 2009. Manajemen Bisnis. Widyautama. Jakarta. Basrowi, 2014. Kewirausahaan, Ghalia Indonesia.

Dalimunthe, 2006. Buku Pedoman Studi Manajemen. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Hendro, 2011. Dasar-Dasar Kewirausahaan. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Hisrich, R.D., & Peters, N.P. 2008. Entrepreneurship, Fourth Ed., Irwin/McGraw-Hill. A Division of The McGraw-Hill Co, Missouri.

Nasution, 2006. Metode Naturalistik Kualitatif. Tarsito. Bandung.

Kasmir, 2010. Manajemen Keuangan. Kencana Prenada Media Group. Jakarta. Singgih, Santoso, 2002. SPSS Statistik Parametrik, Penerbit PT Elex Media

Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta.

Situmorang, Syafrizal Helmi dan Muslich Lufti, 2012. Analisis Data untuk Riset Manajemen dan Bisnis. USU Press, Medan.

Suryana, 2003. Kewirausahaan, Pedoman Praktis, Kiat, dan Proses Menuju Sukses. Salemba Empat, Jakarta.

Sugiyono, 2012.Metodologi Penelitian Bisnis, Cetakan 16, Alfabeta, Bandung. Sugiyono, 2003. Metodologi Penelitian Bisnis, Cetakan ke Lima, Penerbit

Alfabeta, Bandung.

Sugiyono, 2005. Metodologi Penelitian Bisnis, Cetakan ke delapan, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Jurnal :

Anwar, Khairiyahtul & Elrifadah, 2012. “Karakteristik, Potensi, Keberhasilan Usaha Industri Kain Sasirangandan Kebijakan Pengembangan Kain Sasirangan sebagai Produk Unggulan Kalimantan Selatan”. Jurnal Aplikasi Manajemen Volume 10 Nomor 4.


(1)

57

II.

Petunjuk Pengisian

1.

Bacalah setiap pernyataan dengan teliti.

2.

Jawablah semua pernyataan yang tersedia dengan jujur.

3.

Berilah tanda check (

√ ) pada kolom yang tersedia

4.

Setelah selesai mohon periksa kembali jawaban Anda.

Keterangan :

Sangat Setuju

= SS

Setuju

= S

Netral

= N

Tidak Setuju

= TS

Sangat Tidak Setuju

= STS

1.

Variabel Keterampilan Kewirausahaan (X

1

)

No

Pernyataan

SS

S

N

TS STS

1

Menurut Saya Pemilik Doorsmeer Sabena

memiliki kemampuan manajerial yang baik

dalam mengelola karyawannya.

2

Doorsmeer Sabena memiliki karyawan dengan

pengetahuan dan wawasan tentang usaha ini.

3

Doorsmeer Sabena menerapkan manajemen

waktu yang baik bagi karyawannya.

4

Doorsmeer Sabena mampu bersaing dengan

usaha sejenis.

5

Doorsmeer sabena memiliki stategi peemasaran

dalam menciptakan kepuasan pelanggan.


(2)

58

2.

Variabel Keberhasilan Usaha (Y

1

)

No

Pernyataan

SS

S

N

TS

STS

6

Saya puas dengan layanan yang diberikan

doorsmeer sabena.

7

Saya melihat usaha Doorsmeer Sabena mampu

berkembang hingga saat ini.

8

Saya melihat setiap tahun karyawan terus

bertambah.

9

Saya melihat teknologi yang digunakan

doorsmeer sabena terbilang modern.

10

Saya melihat pemilik doorsmeer sabena

mampu berkomunikasi dengan baik kepada

pelanggan.


(3)

59

Lampiran 2: Hasil SPSS

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00001 32.80 51.062 .768 .891

VAR00002 32.93 50.478 .799 .889

VAR00003 32.80 51.062 .768 .891

VAR00004 32.73 55.720 .475 .909

VAR00005 32.93 50.478 .799 .889

VAR00006 32.77 53.495 .625 .900

VAR00007 32.73 56.064 .418 .913

VAR00008 32.77 55.978 .454 .910

VAR00009 32.93 50.478 .799 .889

VAR00010 32.80 51.062 .768 .891

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 119.484 1 119.484 42.203 .000a

Residual 135.896 48 2.831

Total 255.380 49

a. Predictors: (Constant), Keterampilan Berwirausaha b. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .684a .468 .457 1.68261

a. Predictors: (Constant), Keterampilan Berwirausaha b. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha


(4)

60

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 6.641 1.281 5.183 .000

Keterampilan Berwirausaha

.559 .086 .684 6.496 .000 1.000 1.000


(5)

61

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 50

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 1.66535211

Most Extreme Differences Absolute .092

Positive .092

Negative -.092

Kolmogorov-Smirnov Z .653

Asymp. Sig. (2-tailed) .787

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.303 .751 1.735 .089


(6)

62

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.303 .751 1.735 .089

Keterampilan Berwirausaha .002 .050 .006 .045 .965