1
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Pembangunan ekonomi sebuah negara dapat dilihat, dari beberapa indikator perekonomian, salah satunya adalah tingkat pengangguran. Berdasarkan
tingkat pengangguran dapat dilihat kondisi suatu negara apakah perekonomian suatu negara tersebut berkembang atau lambat atau bahkan mengalami
kemunduran. Selain itu, dengan tingkat pengangguran dapat dilihat pula kesenjangan distribusi pendapatan yang diterima suatu masyarakat di negara
tersebut. Pengangguran dapat terjadi sebagai akibat dari tingginya tingkat perubahan angkatan kerja yang tidak diimbangi dengan adanya lapangan
pekerjaan yang cukup luas serta penyerapan tenaga kerja yang cenderung kecil persentasenya, hal ini disebabkan rendahnya tingkat pertumbuhan penciptaan
lapangan kerja untuk menampung tenaga kerja yang siap bekerja. Pengangguran Indonesia menjadi masalah yang sampai saat ini belum
terpecahkan sepenuhnya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik BPS menunjukan jumlah pengangguran di Indonesia per Agustus 2013 melonjak 7,39
juta jiwa dari per Agustus 2012 sebanyak 7,24 juta jiwa. Oleh karena itu, salah satu upaya pemerintah untuk mengatasi hal tersebut ialah menciptakan wirausaha-
wirausaha dengan memberikan dorongan dengan tindakan nyata, agar para penganggur memahami berusaha dan menciptakan bisnis yang menghasilkan
pendapatan yang dijalankannya. Selain itu wirausaha juga dapat mengurangi pengangguran yang tercipta dari terbatasnya lapangan pekerjaan.
2 Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan
seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menerapkan cara kerja yang lebih efesien, melalui keberanian
mengambil resiko, kreativitas, inovasi serta meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang
lebih besar. Wirausaha adalah seorang pembuat keputusan yang membantu terbentuknya sistem ekonomi perusahaan yang bebas. Sebagian besar pendorong
perubahan, inovasi, dan kemajuan Wirausaha merupakan pelaku utama dalam pembangunan ekonomi dan
fungsinya adalah melakukan inovasi atau kombinasi-kombinasi yang baru untuk sebuah inovasi. Wirausaha melakukan sebuah proses yang disebut creative
destruction untuk menghasilkan suatu nilai tambah added value guna menghasilkan nilai yang lebih tinggi. Kewirausahaan entrepreneurship bukan
merupakan ilmu ajaib yang mendatangkan uang dalam waktu sekejap, melainkan sebuah ilmu,seni, dan keterampilan untuk mengelola semua keterbatasan sumber
daya, informasi, dan dana, guna mempertahankan hidup, mencari nafkah, atau meraih posisi puncak dalam karir. Kewirausahaan merupakan gambaran para
pengusaha yang mampu mengelola sumber- sumber daya yang dipunyai secara ekonomis efektif dan efisien dari tingkat produktivitas yang rendah menjadi
lebih tinggi Hendro, 2011:29. Banyaknya wirausaha yang menawarkan produk atau jasa, membuat
wirausaha harus mempertimbangkan faktor agar usaha tersebut dapat bertahan dan berkembang. Adapun faktor-faktor yang mendorong keberhasilan usaha
3 diantaranya adalah karakteristik dan kompetensi wirausaha yang terdiri dari skill
dan pengetahuan wirausaha. Wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki
kompetensi. Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan seseorang yang langsung berpengaruh pada kinerja. Kinerja bagi
wirausaha merupakan tujuan yang ingin dicapai Pramudyo, 2010:87. Pendidikan diyakini dapat mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki
manusia. Dengan pendidikan, kekuatan intelektual, daya moral maupun daya sosial dapat dikembangkan demikian halnya dengan pengetahuan kewirausahaan,
juga memiliki peran yang sangat penting untuk kegiatan kewirausahaan. Menurut Hisrich 2008:131 pengetahuan kewirausahaan adalah dasar dari sumber daya
kewirausahaan yang terdapat didalam diri individu untuk menciptakan sesuatu yang baru.
Skill atau keterampilan yang harus dimiliki wirausaha yaitu: a. Managerial skill
Seorang wirausahawan harus mampu menjalankan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan agar usaha
yang dijalankan dapat mencapai tujuan yang diinginkan. b. Conceptual skill
Kemampuan untuk merumuskan tujuan, kebijakan dan strategi usaha merupakan landasan utama menuju wirausaha sukses.
4 c. Human skill
Wirausaha harus dapat berkomunikasi dengan baik kepada orang lain karena ini merupakan modal keterampilan yang sangat mendukung menuju
keberhasilan usaha. d. Decision making skill
Wirausaha dituntut untuk mampu menganalisis situasi dan merumuskan berbagai masalah untuk dicarikan alternative pemecahannya.
e. Time managerial skill Para pakar psikologi mengatakan bahwa salah satu penyebab atau sumber
stress adalah ketidak mampuan seseorang dalam mengatur waktu dan pekerjaan.
Keberhasilan usaha merupakan tujuan utama dari sebuah perusahaan, dimana segala aktivitas yang ada di dalamnya ditujukan untuk mencapai suatu
keberhasilan. Menurut Nasution 2001:12, sebuah perusahaan dikatakan meraih keberhasilan usaha jika dana usahanya bertambah, hasil produksi meningkat,
keuntungan bertambah, perputaran dana berkembang cepat serta penghasilan anggota dari perusahaan tersebut bertambah. Keberhasilan usaha diidentikan
dengan perkembangan perusahaan yang lebih baik dari sebelumnya. Ukuran keberhasilan usaha dalam menerapkan strategi pemasarannya adalah mampu
memberikan kepuasan kepada pelanggan. Semakin banyak pelanggan yang menerima produk atau jasa yang ditawarkan, maka mereka semakin puas, dan ini
berarti strategi yang dijalankan sudah cukup berhasil. Ukuran mampu meraih pelanggan sebanyak mungkin hanya merupakan salah satu ukuran bahwa strategi
5 yang dijalankan sudah cukup baik. Masih ada lagi ukuran lainnya, misalnya
tingkat laba yang diperoleh dan ukuran lainnya Kasmir, 2006: 172. Salah satu faktor yang mendorong keberhasilan usaha adalah faktor
pengetahuan keterampilan berwirausaha. Faktor pengetahuan keterampilan kewirausahaan yaitu kemampuan untuk mengenali atau menciptakan peluang dan
mengambil tindakan untuk sesuatu yang perlu diketahui mengenai kewirausahaan yang diperoleh dari sumber-sumber informasi. Seorang pengusaha harus memiliki
pengalaman dan pengetahuan dalam dunia usaha karena sangat berpengaruh terhadap keberhasilan usaha.
Semakin bertambahnya permintaan konsumen akan mendorong para pengusaha khususnya pengusaha di bidang Doorsmeer mobil untuk ikut bersaing
menawarkan kelebihan-kelebihannya. Seperti kita ketahui jumlah kendaraan mobil di kota Medan semakin meningkat, oleh karena itu banyak produsen-
produsen jasa Doorsmeer khususnya mobil yang melirik usaha tersebut. Sehingga akan terjadi persaingan dalam bisnis di jasa Doorsmeer.
Menghadapi persaingan, salah satu strategi yang digunakan Doorsmeer Sabena adalah dengan selalu mengutamakan kepuasan maksimal bagi pelanggan.
Kunci sukses agar konsumen itu puas adalah dengan memberikan pelayanan yang baik, dengan tarif yang sesuai keinginan konsumen.
Doorsmeer Sabena merupakan salah satu tempat pencucian mobil yang terletak di JL.Kasuari, Kecamatan Medan Sunggal. Doorsmeer ini menawarkan
jasa pencucian mobil, salon mobil, service mobil, dan penggantian oli mobil, dengan harga yang terjangkau. Doorsmeer Sabena juga memberikan fasilitas yang
6 tersedia seperti musholla, kantin doorsmeer yang dilengkapi dengan Wi-Fi, dan
lapangan parkir yang luas. Doorsmeer Sabena juga memberikan promosi paket hemat seperti paket murah cuci mobil sekaligus salon mobil. Pelayanan yang
diberikan doorsmeer sabena seperti melayani pelanggan dengan baik, mencuci mobil dengan bersih dan rapi. Doorsmeer Sabena merupakan doorsmeer yang
cukup dikenal dengan kerapiannya, sehingga banyak konsumen yang datang kembali untuk menggunakan jasa Doorsmeer Sabena kembali.
Berdasarkan hasil prasurvey yang telah peneliti lakukan pada Doorsmeer Sabena terlihat bahwa adanya masalah pada kinerja karyawan doorsmeer sabena,
seperti, lambatnya pelayanan yang diberikan kepada pelanggan sehingga membuat pelanggan mengantri semasa pencucian, sehingga waktu yang digunakan untuk
proses pencucian mobil menjadi lebih lama dan tidak efektif. Disinialah perlunya manajemen doorsmeer sabena meningkatkan pelayanannya untuk
menyeimbangkan dengan biaya yang telah dikeluarkan oleh konsumen sehingga konsumen merasa puas dimana hal itu akan mempengaruhi prilaku konsumen
sehingga konsumen merasa puas dan pada akhirnya Doorsmeer Sabena memiliki keunggulan tersendiri.
Dengan bermunculannya doorsmeer-doorsmeer baru di kota Medan memicu Doorsmeer Sabena berupaya mengkombinasikan keunggulan perusahaan,
untuk terus dapat menarik minat konsumen, sekaligus mempertahankan dan menambah kosumen baru. Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk
membuat penelitian dengan judul “Pengaruh Keterampilan Berwirausaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Doorsmeer Sabena”.
7
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut : Apakah Keterampilan Kewirausahaan Berpengaruh Positif Dan
Signifikan Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Doorsmeer Sabena.
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah : Untuk
Menganalisis Pengaruh Keterampilan Kewirausahaan Terhadap
Keberhasilan Usaha Pada Doorsmeer Sabena.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penulis melakukan penelitian ini adalah : 1. Bagi Perusahaan Doorsmeer Sabena
Sebagai informasi dan masukan untuk mengembangkan usaha Doorsmeer Sabena.
2. Bagi peneliti Untuk menyelesaikan tugas akhir dalam pembuatan skripsi.
3. Bagi peneliti lain Sebagai referensi yang nantinya dapat memberikan perbandingan dalam
mengadakan penelitian pada masa yang akan datang.
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA