Pembentukan Peraturan Desa ANALISA TERHADAP PERAN BPD DALAM PEMBENTUKAN PERDES DI

56 pemerintah desa maupun dari BPD, masyarakat berhak memberikan masukan baik secara tertulis maupun lisan. Selanjutnya rancangan peraturan desa dibahas secara bersama oleh pemerintah desa dan BPD. Rancangan peraturan desa yang berasal dari pemerintah desa dapat ditarik kembali sebelum dibahas bersama BPD. Untuk rancangan peraturan desa tentang anggaran pendapatan dan belanja desa, pungutan, dan penataan ruang yang telah disetujui bersama dengan BPD, sebelum ditetapkan oleh kepala desa paling lama 3tiga hari disampaikan oleh kepala desa kepada bupatiwalikota untuk dievaluasi. Hasil evaluasi disampaikan oleh bupatiwalikota kepada kepala desa paling lama 20 dua puluh hari sejak rancangan peraturan desa tersebut diterima. Apabila bupatiwalikota belum memberikan hasil evaluasi rancangan anggaran pendapatan dan belanja desa tersebut kepala desa dapat menetapkan rancangan peraturan desa tentang anggaran pendapatan dan belanja desa menjadi peraturan desa. Evaluasi rancangan peraturan desa tentang anggaran pendapatan dan belanja desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 10 dapat didelegasikan kepada camat. Rancangan peraturan desa yang telah disetujui bersama oleh kepala desa dan BPD disampaikan oleh pimpinan BPD kepada kepala desa untuk ditetapkan bmenjadi peraturan desa. Penyampaian rancangan peraturan desa dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 7 tujuh hari terhitung sejak tanggal persetujuan bersama dengan tujuan peraturan desa yang ditetapkan secara musyawarah mufakat dan harus mencerminkan kebutuhan masyarakat desa yang bersangkutan 57 serta tidak boleh bertentangan dengan kepentingan umum, peraturan daerah dan peraturan perundang-undangan lainnya sesuai yang tertulis dalam pasal 114 Peraturan Daerah Kabupan Bekasi nomor 2 tahun 2008 tentang pemerintahan desa. Peraturan desa disampaikan oleh kepala desa kepada bupatiwali kota melalui camat sebagai bahan pembinaan dan pengawasan paling lambat 15 tujuh hari setelah ditetapkan. Peraturan desa dan peraturan pelaksanaannya wajib disebarluaskan kepada masyarakat oleh pemerintah desa sesuai yang diatur dalam pasal 109 ayat 1 Peraturan Daerah Kabupaten Bekasi Nomor 2 tahun 2008 tentang Pemerintahan Daerah bahwa Peraturan Desa yang telah ditetapkan sebagaimana dimaksud dalam pasal 108 ayat 1, paling lambat 15lima belas hari disampaikan kepada Bupati melalui Camat.

C. Proses BPD Desa Tridayasakti Dalam Pembentukan dan Penetapan

Peraturan Desa Dalam negara demokrasi pembentukan peraturan perundang-undangan memiliki unsur yang sangat penting dalam pembentukannya. 5 Dalam Merumuskan dan menetapkan peraturan desa, BPD berpedoman pada Peraturan Daerah Kabupaten Bekasi Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Pemerintahan Desa. Dimana Perda tersebut dalam pembuatannya berpedoman pada perundang- undangan di atasnya yaitu UU No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan. Fungsi BPD dalam bidang legislasi adalah 5 Hans Antlov, Negara dalam Desa, Yogyakarta: LAPPERA, 2002, h. 25. 58 merumuskan dan menetapkan peraturan desa bersam-sama dengan pemerintah desa. Fungsi legislasi ini nampak pelaksanaannya oleh BPD dalam beberapa hal sebagai berikut: 1. Merumuskan Peraturan Desa bersama-sama dengan pemerintah desa. Proses yang dilakukan oleh BPD dan Kepala Desa di dalam merumuskan peraturan desa antara lain sebagi berikut. a. Pemerintah Desa Kepala Desa dan Perangkat Desa mengundang anggota BPD untuk menyampaikan maksudnya membentuk peraturan desa dengan menyampaikan pokok-pokok peraturan desa yang diajukan. b. BPD terlebih dahulu mengajukan rancangan peraturan desa, demikian halnya dengan pemerintah desa yang juga mengajukan rancangan peraturan desa. c. BPD memberikan masukan atau usul untuk melengkapi atau menyempurnakan rancangan peraturan desa. d. Ketua BPD menyampaikan usulan tersebut kepada pemerintah desa untuk diagendakan. e. BPD mengadakan rapat dengan pemerintah desa kurang lebih satu sampai dua kali untuk memperoleh kesepakatan bersama. 2. Menetapkan Peraturan Desa bersama-sama dengan Pemerintah Desa Setelah BPD dan Kepala Desa mengajukan rancangan Peraturan Desa kemudian dibahas bersama-sama di dalam rapat BPD dan setelah mengalami penambahan dan perubahan, kemudian rancangan Peraturan Desa tersebut 59 disahkan dan disetujui serta ditetapkan sebagai Peraturan Desa. Dalam menetapkan peraturan desa, antara BPD dan kepala desa sama- sama memiliki peran yang sangat penting antara lain sebagai berikut: a. BPD menyetujui dikeluarkannya Peraturan Desa; b. Kepala Desa menandatangani Peraturan Desa tersebut; c. BPD membuat berita acara tentang Peraturan Desa yang baru ditetapkan; dan d. BPD mensosialisasikan Peraturan Desa yang telah disetujui pada masyarakat melalui Ketua Rukun Tetangga RT untuk diketahui dan dipatuhi serta ditentukan pula tanggal mulai pelaksanaannya. Namun dalam proses pembentukan peraturan desa setiap anggota BPD Tridayasakti perlu mengetahui persoalan yang terjadi di dalam masyarakat yang mana peraturan dibentuk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Dalam hal ini cara Anggota BPD dalam menggali, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat ke dalam Peraturan Desa yang akan dibentuk sesuai pasal 20 Peraturan Daerah Kabupaten Bekasi Nomor 2 tahun 2008 tentang Pemerintahan Desa. Setiap anggota BPD Tridayasakti seyogyanya melakukan dengan cara : a. Melakukan kunjungan kemasyarakat b. Menampugn aspirasi dari masyarakat dengan cara tatap muka baik secara perorangan maupun bersama-sama. c. Menerima usulan baik secara lisan maupun tertulis selama usulan tersebut

Dokumen yang terkait

Optimalisasi Peran Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (Studi Pada BPD Desa Aek Goti Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhanbatu Selatan)

5 96 117

Peranan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Perencanaan Pembangunan Desa (Studi Tentang Proyek Desa Di Desa Gunung Tua Panggorengan Kecamatan Panyabungan)

35 350 77

Relasi Antara Kepala Desa Dengan Badan Permusyawaratan Desa Dalam Mewujudkan Good Governance (Studi Kasus: Desa Pohan Tonga, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara)

1 62 186

Peranan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Pembangunan Pertanian Di Desa Batukarang Kecamatan Payung Kabupaten Karo

1 71 103

Peran Badan Perwakilan Desa (BPD) Dalam Proses Demokratisasi Di Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang (Suatu Tinjauan di Desa Simalingkar A dan Desa Perumnas Simalingkar)

1 49 124

SKRIPSI PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DALAM Peran Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Pembentukan Peraturan Desa Di Kecamatan Kismantoro Kabupaten Wonogiri.

1 2 15

PENDAHULUAN Peran Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Pembentukan Peraturan Desa Di Kecamatan Kismantoro Kabupaten Wonogiri.

2 3 14

PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DALAM PEMBENTUKAN PERATURAN DESA DI KECAMATAN KISMANTORO Peran Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Pembentukan Peraturan Desa Di Kecamatan Kismantoro Kabupaten Wonogiri.

0 2 24

PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DALAM PENYUSUNAN PERATURAN DESA Peran Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Penyusunan Peraturan Desa (Studi Kasus di Desa Pablengan Kecamatan Matesih Kabupaten Karanganyar).

0 0 17

PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DALAM PENYUSUNAN PERATURAN DESA Peran Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Penyusunan Peraturan Desa (Studi Kasus di Desa Pablengan Kecamatan Matesih Kabupaten Karanganyar).

1 3 16