Zamilah : Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan Gigi Mulut Terhadap Kepuasan Pasien Di Puskesmas Simpang Tiga Pekanbaru-Riau Tahun 2009, 2009.
USU Repository © 2009
sistematik yang ditujukan terutama bagi semua anak sekolah tingkat SD, dalam bentuk paket promotif, paket promotif-preventif, paket paripurna sehingga diharapkan dalam
pelaksanaan tersebut anak didik dapat di rujuk ke Puskesmas Depkes RI, 1993c. Balai Pengobatan GigiPuskesmas yaitu tempat pelayanan kesehatan gigi pada
masyarakatpenderita yang berkunjung ke Puskesmas, bertugas memberikan pelayanan medik dasar kedokteran gigi sesuai kebutuhan, merujuk kasus-kasus yang tidak dapat
ditanggulangi ke sarana pelayanan yang lebih mampu, menerima rujukan, memberi penyuluhankonsultasi secara individu kepada penderita yang berobat maupun secara
kelompok kepada pengunjung Puskesmas, memelihara higienitas klinik, memeliharamerawat peralatan dan obat-obatan, serta melaksanakan
pencatatanpelaporan Depkes RI, 1993. Untuk menilai hasil kegiatan pelayanan kesehatan gigi mulut adalah dengan
indikator: 1 cakupan pelayanan, yaitu jumlah penduduk yang mendapat pelayanan kesehatan gigi mulut dikali 100, angka standar 4, 2 efektifitas pelayanan, adalah
upaya mempertahankan fungsi kunyah yaitu perbandingan antara penambalan gigi tetap dengan pencabutan gigi tetap, target 0,5, dan 3 kunjungan rawat jalan gigi per
hari per tenaga yaitu jumlah kunjungan rawat jalan gigi pasien baru dan lama dalam satu tahun per jumlah hari kerja efektif, target 9 orang per hari Depkes RI, 1992.
2.1.2 Puskesmas dan Upaya Kesehatan Gigi Mulut
Puskesmas adalah unit pelaksanaan teknis Dinas Kesehatan Kota atau Kabupaten yang bertanggung jawab menyelanggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah
kerja. Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan untuk
Zamilah : Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan Gigi Mulut Terhadap Kepuasan Pasien Di Puskesmas Simpang Tiga Pekanbaru-Riau Tahun 2009, 2009.
USU Repository © 2009
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud darajat kesehatan masyarakat yang optimal. Secara nasional standar wilayah
kerja puskesmas adalah satu kecamatan tetapi apabila di satu kecamatan terdapat lebih dari satu puskesmas, maka tanggung jawab wilayah kerja dibagi antar puskesmas dengan
memperhatikan keutuhan konsep wilayah desa, kelurahan atau RW. Masing-masing puskesmas tersebut secara operasional bertanggung jawab langsung kepada Dinas
Kesehatan Kota atau Kabupaten. Pada umumnya satu puskesmas mempunyai penduduk binaan sebanyak 30.000 - 50.000 orang Depkes RI, 2002.
Tujuan upaya kesehatan gigi dan mulut di puskesmas terdiri atas tujuan umum dan khusus. Tujuan umum yaitu tercapainya derajat kesehatan gigi masyarakat yang
layak. Untuk mencapai kesehatan gigi masyarakat yang layak maka Organisasi Kesehatan Sedunia WHO menetapkan target pencapaian tahun 2010 meliputi
peningkatan status kesehatan gigi dan mulut dan kemampuan masyarakat untuk melakukan pencegahan. Sasaran WHO pada tahun 2010 terdiri dari 90 untuk umur 5
tahun bebas karies, angka DMF-T – 1 untuk anak umur 12 tahun, penduduk umur 18 tahun tidak ada gigi yang dicabut karena karies atau kelainan periodontal; sebesar 90
penduduk umur 35 - 44 tahun memiliki 20 gigi berfungsi, hanya 2 diantara mereka tidak bergigi dan tidak lebih dari 0,1 sekstan mempunyai sakit gusi dalam. Pada
penduduk umur 65-74 tahun hanya 5 yang tidak bergigi, 75 diantaranya memiliki 20 gigi berfungsi dan tidak lebih dari 0,5 sekstan dengan saku gusi dalam Kristanti CM,
1999.
Zamilah : Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan Gigi Mulut Terhadap Kepuasan Pasien Di Puskesmas Simpang Tiga Pekanbaru-Riau Tahun 2009, 2009.