Universitas Sumatera Utara
terhadap data tersebut. Ada empat jenis triagulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan sumber , metode, penyidik dan teori. Dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan metode triagulasi sumber, yaitu membandingkan atau mengecek ulang derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari sumber
yang berbeda Moleong 2005: 320 - 322
3.6 Teknik Analisis Data
Menurut bonglan dan biklen, analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, memilih – milihnya menjadi satuan yang dapat
dikelola, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang menjadi penting dan apa yang di pelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada
orang lain Moleong, 2005: 248 Berdasarkan teknik analisis data di lapangan model miles dan huberman,
peneliti menganalisis data dengan langkah – langkah sebagai berikut Sugyono, 2005:92:
1. Melakukan reduksi data, data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya
cukup banyak. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Dalam hal ini, mereduksi data artinya merangkum,
memilih hal hal yang pokok, memfokuskan pada hal hal yang penting, dicari pola dan temanya. Dengan demikian, data yang telah di reduksi
akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencari
bila di perlukan. 2.
Penyajian data, dalam melakukan penyajian data selain dengan teks yang naratif juga dapat grafik, matriks, networkjaringan, dan
chartgrafik. 3.
Penarikan kesimpulan dan verifikasi, kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak di
temukan bukti – bukti yang kaut yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang
dikemukakan pada tahap awal di dukung oleh bukti – bukti yang valid dan konsisten pada saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan
Universitas Sumatera Utara
data, maka kesimpulan yang di kemukakan adalah kesimpulan yang kredibilitas.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Lokasi Penelitian
Pada tahun 1968, Ibu Kota Kabupaten Asahan di pindahkan dari Tanjungbalai ke Kisaran. Pada tahun 1979 dibangunlah Kantor atau Balai Sidang
Pengadilan Agama Tanjungbalai di Kisaran. Setelah selesai pembangunannya, lalu diresmikan pemakaiannya yaitu tepat 27 Juni 1979. Pembangunan ini
dilakukan sehubungan dengan adanya proyek dari Departemen Agama, karena sulitnya untuk mendapatkan lahan atau lokasi di Tanjungbalai. Dengan
pendekatan Pimpinan kepada Bupati Kabupaten Asahan lalu diberikanlah pertapakan untuk pembangunan Kantor atau Balai Sidang Pengadilan Agama
Tanjungbalai di Jalan Flamboyan, Kisaran. Sebelumnya di Tanjungbalai Pengadilan Agama masih menyewa untuk kegiatan sehari – hari. selanjutnya pada
tahun 1987 dibentuk pulalah Pengadilan Agama Kisaran sehubungan pada tahun 1983 telah ada Pengadilan Negeri. Maka, sesuai dengan ketentuan pasal 1
Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 1957, mengharuskan pula adanya Pengadilan Agama Kisaran dengan pemisahan Pengadilan Agama Tanjungbalai. Keadaan ini
membawa pengaruh pula pada wilayah yuridiksi, yaitu pembagian wilayah hukum dengan mengeluarkan wilayah hukum Pengadilan Agama Kisaran dari wilayah
hukum Pengadilan Agama Tanjungbalai. Mengikuti pemisahan wilayah hukum seperti yang dialami Pengadilan Negeri Kisaran dan Pengadilan Negeri
Tanjungbalai. Lalu Kantor Pengadilan Agama Kisaran belum ada dan Kantor Pengadilan
Agama Tanjungbalai berada pada wilayah Pengadilan Agama Kisaran, maka untuk kegiatan administrasi perkantoran dari kedua Pengadilan Agama ini
menjadi satu kantor. Keadaan tersebut berlangsung dari tahun 1987 sampai dengan tahun 1989 karena pada tahun 1989 baru dimulai pembangunan Kantor
Pengadilan Agama Kisaran di Simpang Empat. Setelah pembangunan selesai, lalu dilakukanlah serah terima antara Pengadilan Agama Kisaran dengan Pengadilan
Agama Tanjungbalai, yaitu kantor Pengadilan Agama Tanjungbalai yang telah