Studi Terdahulu yang Relevan Sistematika Penulisan

Adapun manfaat atau kegunaan penulisan skripsi ini adalah: a. Secara akademis tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk menambah khazanah keilmuan tentang literatur, khususnya yang menyangkut etika komunikasi communication etic, sehingga berguna bagi menjadi setetes pengetahuan di tengah-tengah lautan tentang komunikasi yang bermanfaat bagi para pemikir dan praktisi yang haus akan pengetahuan komunikasi. b. Penelitian ini juga diharapkan dapat menambah wawasan bagi para teoritis, praktisi dan aktivis Islam pada umumnya termasuk juga civitas akademika Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Jakarta. c. Memberikan kontribusi pemikiran bagi masyarakat luas akan arti pentingnya komunikasi, sehingga memotivasi masyarakat, umat islam khususnya, untuk selalu berkomunikasi yang baik.

D. Studi Terdahulu yang Relevan

Sejauh penelusuran penulis ada penelitian skripsi yang terkait dengan masalah yang ingin dikaji: terkait dengan hal itu adalah penelitian yang dilakukan oleh Eneng Maria Ulfah 14 dalam sebuah skripsi yang diajukan kepada Jurusan Tafsir-Hadits UIN Jakarta, skripsi ini mengkaji masalah tentang Etika Menjaga Lisan dalam Al-Qur’an. Skripsi yang ditulis pada tahun 2006 ini hanya terbatas pada menjaga lisan saja dan tidak luas maknanya. Sedangkan dalam kaitannya dengan apa yang penulis kaji, skripsi tersebut mencakup juga pembahasan yang akan penulis paparkan. Namun bedanya tulisan di atas dengan penelitian yang 14 Eneng Maria Ulfah, “Etika Menjaga Lisan dalam Al-Qur’an.” Skripsi S1 Fakultas Ushuluddin, UIN Syarif Hidayatullah, 2005. hendak penulis angkat di sini adalah bahwa arti komunikasi itu sendiri luas cakupannya dan juga skripsi ini tidak hanya tercakup pada dua surat saja sementara itu ayat yang menjelaskan tentang etika komunikasi itu banyak dan inilah yang penulis akan kaji dalam tulisan ini.

E. Metodologi Penelitian

Sebagai sebuah kajian yang difokuskan pada kajian tafsir tematik, yang dalam hal ini mengenai etika komunikasi lisan, tentu studi ini tidak hanya terpaku secara normatif terhadap konsep-konsepnya saja ontologi. Lebih dari itu, studi tersebut haruslah diarahkan juga kepada kajian tentang bagaimana etika komunikasi itu, apa komunikasi dalam al-Qur’an itu. Untuk selanjutnya, studi tersebut harus dapat diaplikasikan secara proporsional dalam sebuah kajian aksiologi. Oleh karena itu, studi ini akan mengikuti prosedur dan alur penelitian sebagai berikut:

1. Jenis penelitian

Penelitian ini yang digunakan adalah menggunakan metode telaah perpustakaan Library research yaitu, penelitian untuk memperoleh informasi yang komferehensif tentang konsep Etika komunikasi lisan menurut Al-Qur’an.

2. Sumber Data

Sumber data atau bahan primer dalam penelitian ini adalah yang berhubungan dengan etika Komunikasi, karena studinya menyangkut Al-Qur’an, maka sumber utamanyapun adalah Tafsir. Dan buku-buku lain sebagai sumber tambahan seperti kitab-kitab tafsir, hadits, ulumul Qur’an, kamus, dan buku- buku yang berhubungan dengan penelitian ini.

3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam hal pengumpulan data, penulis menempuh teknik survey kepustakaan dan studi literatur, survey kepustakaan yaitu menghimpun data yang berupa sejumlah literatur yang diperoleh diperpustakaan atau tempat lain ke dalam sebuah daftar bahan-bahan pustaka. Sedangkan studi literatur adalah mempelajari, menelaah, dan mengkaji bahan pustaka yang berhubungan dengan masalah yang menjadi objek penelitian.

4. Metode Pembahasan

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tafsir maudu’i tematik. Selanjutnya penulis mencoba untuk melihat beberapa ayat- ayat yang berbicara tentang komunikasi lisan dengan menggunakan metode maudhu’i. Menurut Al-Faramawi metode maudhu’i tematik adalah menghimpun atau mengumpulkan ayat-ayat al-Qur’an yang mempunyai tujuan satu dari surat al-Qur’an yang sama membahas topik atau judul tertentu dan menertibkannya sedapat mungkin dengan masa turunnya, selaras dengan masa turunnya, kemudian memperhatikan ayat-ayat tersebut dengan penjelasan-penjelasan dan berhubungannya dengan ayat lain kemudian mengistimbatkan hukum-hukum. 15 Dengan menggunakan metdode tafsir maudhu’i ini diharapkan akan didapatkan jawaban al-Qur’an secara komprehensif terhadap masalah komunikasi lisan. 15 Abdul Hayy Al-Farmawi, Metode Tafsir Maudhu’i: Sebuah Pengantar Terj. Surya A. Samran,Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1996, h.36, Lihat M.Quraish Shihab, Membumikan Al- Qur’an, Jakarta: Mizan, 1992, Cet. Ke-1, hal. 115. Tahap-tahap penelitian yang akan dilalui penulis dalam mempelajari dan menghasilkan Etika Komunkasi Lisan menurut Al-Qur’an adalah sebagai berikut: 1. Menetapkan masalah tentang etika komunikasi. 2. Menghimpun ayat-ayat al-Qur’an yang membicarakan masalah etika komunikasi lisan. 3. Mengkaji sebab latar belakang turunnya ayat-ayat al-Qur’an yang berkaitan dengan etika komunikasi lisan karena dengan memahami asbab an-Nuzul suatu ayat akan sangat membantu penulis untuk memahami makna yang tersembunyi dibaliknya. 4. Menyusun pembahasan dengan kerangka yang sempurna. 5. Melengkapi pembahasan ini akan dilengkapi dengan hadits-hadits Nabi yang bersangkutan. Dari hasil penelitian tersebut dapat ditemukan pandangan al-Qur’an terhadap etika komunikasi lisan.

5. Pendekatan Penelitian

Dalam pembahasannya skripsi ini menggunakan pendekatan deskriptif analitis. Pendekatan seperti ini diperlukan untuk memaparkan hadis-hadis yang terkait dengan etika komunikasi lisan. Pendekatan analitis ini dimaksudkan untuk membuat analisa-analisa yang konfrehensif terhadap masalah yang dibahas. Teknik penulisan skripsi ini mengacu pada buku “Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi” yang disusun oleh tim UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 16

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan merupakan pengaturan langkah-langkah penulisan penelitian agar runtut, ada keterkaitan yang harmonis antara pembahasan pertama dengan pembahasan berikutnya, antara bab satu dengan bab-bab selanjutnya. Agar mempermudah memberikan pemahaman dan gambaran yang utuh dan jelas tentang isi penelitian ini, maka skripsi ini disusun secara sistematika penulisan yang teratur, dimana skripsi ini secara keseluruhan terdiri dari lima bab, sebuah bab pendahulu dan tiga bab isi, kemudian ditutup dengan sebuah bab penutup yang menguat kesimpulan penelitian ini. Adapun sistematika pembahasannya sebagai berikut: Bab pertama, merupakan bab pendahuluan yang didalamnya dijelaskan tentang latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, studi terdahulu yang relevan, metodologi penelitian dan sistematika penulisan. Bab kedua, membahas landasan teoritis tentang etika komunikasi lisan yang didalamnya menjelaskan pengertian etika komunikasi lisan, jenis-jenis etika komunikasi, kedudukan komunikasi dalam Islam, etika komunikasi Qur’ani. Bab tiga akan di fokuskan pada pembahasan mengenai tinjauan umum teori komunikasi Qur’ani, pada bagian ini menjelaskan tentang al-Qur’an sebagai media 16 Hamid Nasuhi, dkk, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Skripsi, Tesis dan Disertasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta: CeQda, 2007, cet. Ke-2. komunikasi, peran dan fungsi komunikasi dalam kehidupan, prinsip komunikasi dalam al-Qur’an, identifikasi ayat-ayat tentang komunikasi. Kemudian pada bab keempat, merupakan bab analisis tentang etika komunikasi dalam al-Qur’an. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang perintah untuk berkomunikasi dengan baik dan diam, perintah untuk berkomunikasi dengan benar, perintah untuk berkomunikasi dengan Adil. Bab kelima, berisikan Kesimpulan dan saran.

BAB II LANDASAN TEORITIS TENTANG ETIKA KOMUNIKASI

LISAN

A. Pengertian Etika Komunikasi Lisan a.

Etika Etika berasal dari bahasa latin, “etthos”. Yang berarti kesusilaan atau moral. 1 Maksudnya adalah tingkah laku yang ada kaitannya dengan norma- norma sosial, baik yang sedang berjalan maupun yang akan terjadi. Terdapat pendapat bahwa kata etika berasal dari ethos Yunani yang artinya watak kesusilaan. Sedangkan pengertian etika secara istilah telah banyak dikemukakan oleh para ahli sesuai dengan sudut pandang yang berbeda-beda. Misalnya Ahmad Amin mengartikan etika sebagai ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa ynag harusnya di lakukan manusia, menyatakan tujuan yang harus di tuju oleh manusia di dalam perbuatan mereka, dan menunjukan yang seharusnya diperbuat. 2 Sementara itu, pengertian etika menurut Ki Hajar Dewantara adalah ilmu yang mempelajari soal kebaikan dan keburukan dalam kehidupan manusia, terutama yang berkaitan dengan gerak-gerik pikiran dan rasa yang 1 Hamzah Ya’qub, Etika Pembinaan Akhlaul KarimahSuatu Pengantar, Bandung: Diponegoro: 1990, cet. Ke-4, hal. 12. 2 Ahmad Amin, Etika Ilmu Akhlak terjemahan, Jakarta: Bulan Bintang: 1996, cet. Ke-7, hal. 3.