Pembiayaan ib Pembelian Hunian Syariah

Murabahah sebagai keuntungan, yang itu berasal dari kata ribh. 19 Sedangkan secara istilah murabahah adalah jual beli bawang seharga barang tersebut ditambah dengan keuntungan yang disepakati antar penjual dan pembeli. 20 Dalam prakteknya, perbankan syariah murabahah selalu menggunakan jenis al-bay’ bisaman ajil atau muajjal pembayaran secara tangguh dan cicilan. Sehingga dapat dikatakan bahwa murabahah merupakan suatu transaksi jual-beli, diman bank bertindak sebagai penjual dan nasabah sebagai pembeli. Akad jenis ini merupakan salah satu bentuk akad bisnis yang mencari keuntungan bersifat pasti certainly return dan tidak diketahui di muka predeterminer return. Menurut BIMB Institute of research and training Sdn.bhn 1998, murabahah sendiri merupakan penjualan suatu barang dengan harga asal dengan tambahan keuntungan sejumlah yang disepakati bersama. 21 Sehingga dapat disimpulkan, bahwa dengan penerapan skim murabahah dalam pembiayaan ini berarti pihak bank syariah harus memberitahukan harga perolehan atau harga asal rumah yang dibeli dari pihak developer kepada nasabah dan menetukan tingkat keuntungan profit margin sebagai tambahan. 22 Adapun skema dari pembiayaan ib pembelian hunian syariah dengan skim murabahah adalah sebagai berikut: 19 Abdullah al-Muslih Shalah ash-Shawi 2004, Fikih Ekonomi Keuangan Islam, Jakarta: Daarul Haq, hlm. 198. 20 Adiwarman A. Karim 2003, Bank Islam; Analisis Fiqih dan Keuangan, Jakarta: IIIT Indonesia, hlm 161. 21 BIMB Institute of Research and Training Sdn.Bhd 1998, Konsep Syariah dalam Sistem Perbankan , Kuala Lumpur: Perniagaan Rita, hlm. 16. 22 Muhammad Syafi’e Antonio. Bank Syariah Wacana Ulama Cendekiawan, Jakarta: Bank Indonesia, hlm. 21. Gambar 4.1 Skema pembiayaan ib pembelian hunian syariah dengan Skim Murabahah Keterangan gambar: 1a Developer Perumahan menjual rumah kepada pihak bank syariah secara tunai 1b Bank syariah membeli kepada developer selaku supplier secara tunai 2a Bank syariah menjual rumah sebesar harga pokokasal ditambah keuntungan yang disepakati bersama, kepada nasabah secara tangguh atau angsuran 2b Nasabah membeli kepada bank syariah secara angsuran. b. Penentuan Keuntungan Pembiayaan Murabahah Perolehan keuntungan disebut margin atau mark-up yang bersifat tetap selama masa perjanjian certainly return. 23 Karena besarnya keuntungan atau margin sudah diketahui sejak awal, maka tinggi rendahnya dipengaruhi oleh tingkat keuntungan per satu kali transaksi dan besarnya jumlah transaksi dalam satu periode. Besarnya cicilan 23 Certainly return adalah perolehan keuntungan yang dapat dipastikan di awal kontrak. Nasabah yang harus dibayar oleh nasabah adalah bersifat tetap tidak berubah selama masa transaksi yang telah disepakati. Dengan demikian, konsumen tidak terbebani flkuktuasi suku bunga yang terus mengalami perubahan. Meskipun suku bunga bergolak, cicilan tetap sama. 24 Bentuk keuntungan atau margin dalam pembiayaan ini adalah dalam bentuk nominal rupiah, namun dapat juga dipersentasekan jika ingin mengetahui berapa sebenarnya besarnya persentase margin dibandingkan harga perolehan. Hal ini dapat dibenarkan karena transaksi murabahah adalah transaksi yang obyeknya terdapat barang yang diperjualbelikan sehingga jenis transaksi ini bentuk bisnis yang nyata pada sektor riil yang menciptakan nilai tambah economic value added . Dengan merujuk pada skim murabahah, penentuan harga atau keuntungan dan angsuran dalam pembiayaan ini haruslah memenuhi persyaratan-persyaratan berikut: 1. Keuntungan atau mark-up yang diminta bank harus diketahui oleh nasabah. 2. Harga jual bank adalah harga beli harga perolehan bank ditambah Strategi dan Sosialisasi Produk 1. Srategi Pengembangan Produk Sejak Agustus 2010 Bank Muamalat Indonesia berusaha terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat luas dengan meningkatkan fitur-fitur dari produk 24 Muhammad 2003, Manajemen Bank Syariah, Yogyakarta: UPP AMP YKPN, hlm. 69. KPRS-nya dengan melakukan peluncuran kembali nama brand yang sebelumnya Baiti Jannati , menjadi Pembiayaan Hunian Syariah Muamalat PHSM. Dengan PHSM diharapkan dapat mewujudkan hunian impian sesuai kebutuhan masyarakat. Pemberian nama PHSM memiliki arti bahwa pembiayaan KPRS Bank Muamalat Indonesia menawarkan semua kemudahan yang ditawarkan dalam produk KPRS. Menghadirkan produk KPRS yang sesuai dengan kebutuhan sehingga dapat digunakan untuk berbagai jenis properti seperti rumah, apartemen, rukorukan, serta kios dan siap melayani siapa pun nasabah yang mengajukan pembiayaan KPRS. 25 Produk PHSM sendiri Menawarkan plafon maksimum sampai dengan Rp25 miliar, jangka waktu hingga 15 tahun, dan pilihan angsuran tetap hingga 15 tahun dan uang muka yang hanya 10 tentunya sangat meringankan bagi nasabah, bahkan memungkinkan untuk memberikan fasilitas bebas uang muka. Oleh karena itu, PHSM mewujudkan hunian impian sesuai kebutuhan.

2. Strategi Pemasaran Produk

7. Menghadapi tahun 2011, sayap bisnis ritel Bank Muamalat khususnya sektor properti akan terus melebar. Salah satunya, manajemen akan kembali fokus pada pengembangan dan pengelolaan produk-produk unggulan. Hal ini didasari oleh pengalaman Bank Muamalat yang telah memiliki customer base yang kuat, sehingga inovasi produk yang lebih beragam dan peningkatan layanan terhadap nasabah akan mendorong pertumbuhan bisnis ritel yang optimal. Ekspansi bisnis ritel dilaksanakan 25 BMI Konversi Produk KPR, Republika, Selasa 3 agustus 2010, h. 20. dengan memperkokoh sales culture yang lebih agresif, fokus pada produk-produk unggulan dan inovasi di bisnis wealth management, bancassurance serta program marketing yang lebih terarah untuk meningkatkan customer base dan loyalitas nasabah. Direktur PT. Bank Muamalat Indonesia Adrian A. Gunadi juga menjelaskan, Bahwa Bank Muamalat berusaha mendongkrak pembiayaan sektor perumahan dengan cara mengaktifkan jaring pemasaran melalui kantor cabang PT. Bank Muamalat Indonesia yang tersebar di berbagai lokasi. Selain itu, agar bisa lebih maksimal dalam menjaring pembiayaan sektor properti ini, Bank Muamalat menyediakan Pembiayaan Hunian syariah Muamalat dalam sejumlah fitur.

3. Sosialisasi Produk

Bisa dipastikan, tak bakal ada yang menyangkal bahwa pertumbuhan lembaga keuangan syariah begitu pesatnya dalam 10 tahun terakhir ini. Sebelas tahun yang lalu, Bank Muamalat Indonesia BMI hanya seorang diri beroperasi syariah di Indonesia. Kini belasan bank melangkah serupa. Bahkan tidak hanya bank, lembaga keuangan seperti asuransi, sampai ke pegadaian telah terkena sentuhan syariah. Semuanya berkat sosialisasi yang demikian gencar dari praktisi lembaga keuangan syariah. Masyarakat Indonesia yang notabene mayoritas muslim, bisa memilih alternatif produk syariah, setelah sekian lama disuguhi produk-produk ekonomi konvensional. Terjadikah pengalihan produk konvensional kepada produk syariah secara besar-besaran? Sayangnya sampai saat ini tidak terjadi.