84
PER berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham. Variabel PBV secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham.
5.1.4.3. Koefisien determinasi R
2
Hasil uji hipotesis yang menyatakan bahwa kinerja keuangan yang terdiri dari variabel CR, ROA, NPM, EPS, LR, TATO, PER, PBV, dan BV berpengaruh secara
signifikan terhadap return saham. Untuk meyakinkan tingkat kekuatan hubungan antar variabel tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.9 berikut ini:
Tabel 5.9 Koefisien Determinasi
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate Durbin-Watson
1 .350a
.122 .069
1.17760 1.701
Sumber : Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah
Dari Tabel 5.9 dapat dilihat bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,069 atau 6.9 artinya kinerja keuangan yang terdiri dari CR, ROA, NPM, EPS, LR,
TATO, PER, PBV, dan BV dapat menjelaskan return saham sebesar 6.9 dan sisanya sebesar 93.1 dijelaskan variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model
penelitian.
5.2. Pembahasan Hasil Penelitian
5.2.1. Pembahasan Hasil Uji F
Hasil uji statistik F mengenai pengaruh kinerja keuangan yang terdiri dari CR, ROA, NPM, EPS, LR, TATO, PER, PBV, dan BV terhadap return saham dapat
Universitas Sumatera Utara
85
dilihat dari nilai F signifikansi sebesar 0.020 lebih kecil dari 0.05. Berdasarkan hasil uji F tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan yang terdiri dari CR,
ROA, NPM, EPS, LR, TATO, PER, PBV, dan BV secara simultan berpengaruh signifikan terhadap return saham. Besarnya pengaruh kinerja keuangan secara
simultan terhadap return saham ditunjukkan oleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,069 atau 6.9. Dengan demikian besarnya kontribusi kinerja keuangan yang terdiri
dari CR, ROA, NPM, EPS, LR, TATO, PER, PBV, dan BV terhadap return saham perusahaan hanya sebesar 6.9 dan sisanya sebesar 99.1 dipengaruhi oleh variabel
lain yang tidak terangkum dalam penelitian ini. Hasil ini mengindikasikan bahwa informasi akuntansi secara umum tidak menjadi pertimbangan yang dominan bagi
investor dalam melakukan keputusan investasi, dan diduga pada saat ini investor cenderung membeli saham mengandalkan rumor dan berita terkini di pasar.
Indikator lain yang mendukung hasil penelitian ini adalah reaksi investor dalam menanggapi pengumuman laporan keuangan tidak menimbulkan gejolak.
Salah satu penyebab yang mungkin terjadi adalah informasi tersebut memang tidak dibutuhkan dalam pembuatan keputusan investasi. Hasil penelitian ini dapat
memberikan gambaran bahwa pergerakan harga saham tidak mempunyai hubungan yang kuat dan jelas dengan kinerja keuangan yang tergambar dalam beberapa rasio
yang terdapat dalam laporan keuangan. Hasil penelitian ini tidak dapat diperbandingkan dengan hasil penelitian terdahulu yang replikasi dari penelitian
Universitas Sumatera Utara
86
Sulaiman dan Handi 2008 karena adanya perbedaan variabel independen yang digunakan dalam penelitian.
5.2.2. Pembahasan Hasil Uji t
a. Pengaruh Current Ratio terhadap return saham
Hasil uji regresi variabel CR terhadap return saham perusahaan manufaktur menunjukkan bahwa nilai signifikan CR sebesar 0.528 0.050 dengan nilai
koefisien -0.139. Berdasarkan hasil uji t tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel
CR tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham perusahaan. Dari hasil nilai koefisien variabel CR sebesar -0.139 menunjukkan bahwa
hubungan antara variabel CR dengan return saham adalah negatif, artinya setiap kenaikan
variabel CR satu satuan akan diikuti oleh penurunan return saham sebesar 0.139. Hal ini mengindikasikan bahwa investor kurang tertarik dengan hasil
analisis variabel CR dari perusahaan karena hanya memberikan informasi yang berhubungan dengan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
jangka pendeknya saja dan tidak bisa memberikan sinyal positif bagi keberlangsungan investasi yang ditanamkan investor. Hasil penelitian ini tidak
konsisten dengan hasil penelitian Ulupui 2006 yang menemukan variabel CR berpengaruh signifikan terhadap return saham perusahaan. Perbedaan ini
kemungkinan disebabkan objek penelitian yang berbeda karena karakteristik perusahaan manufaktur berbeda dengan karakteristik industri minuman. Faktor
lainnya yang dapat menjadi dasar diperolehnya hasil penelitian yang berbeda
Universitas Sumatera Utara
87
diduga dari rentang waktu penelitian yang mengakibatkan kondisi sosial, politik serta perekonomian setiap tahun akan selalu berubah-ubah.
b. Pengaruh Return On Assets terhadap return saham
Hasil uji regresi variabel ROA terhadap return saham perusahaan manufaktur menunjukkan bahwa nilai signifikan ROA sebesar 0.097 0.050 dengan nilai
koefisien -0.466. Berdasarkan hasil uji t tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel
ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham perusahaan. Dari hasil nilai koefisien variabel ROA sebesar -0.466 menunjukkan bahwa
hubungan antara variabel ROA dengan return saham adalah negatif, artinya setiap kenaikan variabel ROA satu satuan akan diikuti oleh penurunan return
saham sebesar 0.466. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa investor kurang tertarik dengan hasil analisis variabel ROA dari perusahaan
karena rasio ini bukan pengukur return pemegang saham yang sebenarnya dan tidak memperhitungkan dividen maupun capital gain yang didapat oleh seorang
investor. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Kurniati 2008 yang menemukan ROA tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return
saham. c.
Pengaruh Net Profit Margin terhadap return saham Hasil uji regresi variabel NPM terhadap return saham perusahaan manufaktur
menunjukkan bahwa nilai signifikan NPM sebesar 0.084 0.050 dengan nilai koefisien 0.352. Berdasarkan hasil uji t tersebut dapat disimpulkan bahwa
variabel NPM tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
88
Dari hasil nilai koefisien variabel NPM sebesar 0.352 menunjukkan bahwa hubungan antara variabel NPM dengan return saham adalah positif, artinya
setiap kenaikan variabel NPM satu satuan akan diikuti oleh kenaikan return saham sebesar 0.352. Salah satu faktor yang menyebabkan rasio NPM pada
penelitian ini tidak berpengaruh terhadap return saham adalah nilai dari rasio NPM masing-masing perusahaan dari tahun ke tahun berfluktuatif dan
cenderung menurun, hal ini diduga karena kinerja perusahaan yang kurang baik sehingga investor tidak mempertimbangkan rasio NPM dalam mengambil
keputusan berinvestasi di pasar modal. d.
Pengaruh Earning Per Share terhadap return saham Hasil uji regresi variabel EPS terhadap return saham perusahaan manufaktur
menunjukkan bahwa nilai signifikan EPS sebesar 0.816 0.050 dengan nilai koefisien -0.017. Dari hasil nilai koefisien variabel EPS sebesar -0.017
menunjukkan bahwa hubungan antara variabel EPS dengan return saham adalah negatif, artinya setiap kenaikan variabel EPS satu satuan akan diikuti oleh
penurunan return saham sebesar 0.466. Berdasarkan hasil uji t tersebut menunjukkan bahwa variabel EPS tidak berpengaruh signifikan terhadap return
saham perusahaan. Faktor-faktor yang menyebabkan EPS tidak berpengaruh terhadap return saham dapat dilihat dari rasio EPS dari masing-masing
perusahaan berfluktuatif dari tahun ke tahun, hal ini diduga terjadi karena kinerja perusahaan kurang baik. Meskipun informasi yang disajikan rasio EPS
Universitas Sumatera Utara
89
memberikan gambaran mengenai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bersih setiap lembar saham akan tetapi meningkatnya EPS tidak
digunakan perusahaan untuk pembagian dividen melainkan digunakan untuk pengembangan usaha. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian
Sulaiman dan Handi 2008 dan tidak konsisten dengan hasil penelitian dari Kurniati 2008 yang menyimpulkan bahwa variabel EPS berpengaruh secara
signifikan terhadap return saham. Perbedaan ini kemungkinan disebabkan objek penelitian yang berbeda karena karakteristik perusahaan manufaktur berbeda
dengan karakteristik perusahaan consumer goods. Faktor lainnya yang dapat menjadi dasar diperolehnya hasil penelitian yang berbeda diduga dari rentang
waktu penelitian yang mengakibatkan kondisi sosial, politik serta perekonomian setiap tahun akan selalu berubah-ubah.
e. Pengaruh Leverage Ratio terhadap return saham
Hasil uji regresi variabel LR terhadap return saham perusahaan manufaktur menunjukkan bahwa nilai signifikan LR sebesar 0.323 0.050 dengan nilai
koefisien -0.874. Berdasarkan hasil uji t tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel LR tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham perusahaan.
Dari hasil nilai koefisien variabel LR sebesar -0.874 menunjukkan bahwa hubungan antara variabel LR dengan return saham adalah negatif, artinya setiap
kenaikan variabel LR satu satuan akan diikuti oleh penurunan return saham sebesar 0.874. Rasio LR tidak berpengaruh terhadap return saham perusahaan
Universitas Sumatera Utara
90
kemungkinan disebabkan struktur permodalan dari perusahaan lebih banyak memanfaatkan hutang dibandingkan aktiva, sehingga rasio LR semakin tinggi.
Rasio LR yang tinggi menunjukkan semakin besarnya aktiva perusahaan yang didanai oleh kreditur yang menyebabkan beban yang ditanggung perusahaan
akan semakin tinggi. Tingginya rasio LR akan mempengaruhi minat investor terhadap saham perusahaan tertentu, karena investor lebih tertarik pada saham
yang tidak menanggung banyak beban utang. f.
Pengaruh
Total Assets Turn Over terhadap return saham
Hasil uji regresi variabel TATO terhadap return saham perusahaan manufaktur menunjukkan bahwa nilai signifikan TATO sebesar 0.533 0.050 dengan nilai
koefisien 0.188. Berdasarkan hasil uji t tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel
TATO tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham perusahaan. Dari hasil nilai koefisien variabel TATO sebesar 0.188 menunjukkan bahwa
hubungan antara variabel TATO dengan return saham adalah positif, artinya setiap kenaikan variabel TATO satu satuan akan diikuti oleh kenaikan return
saham sebesar 0.188. Meskipun informasi yang disajikan rasio TATO dapat memberikan gambaran bagaimana aktiva yang terdapat dalam perusahaan dapat
dikembalikan dari hasil aktivitasnya berupa penjualan bersih, akan tetapi informasi rasio TATO dari perusahaan tidak memberikan daya tarik bagi
investor dalam melakukan investasinya.
Universitas Sumatera Utara
91
Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian terdahulu diantaranya Sulaiman dan Handi 2008 dan Ulupui 2006 yang menemukan bahwa secara parsial TATO
tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
g. Pengaruh Price Earning Ratio terhadap return saham
Hasil uji regresi variabel PER terhadap return saham perusahaan manufaktur menunjukkan bahwa nilai signifikan PER sebesar 0.001 0.050 dengan nilai
koefisien -0.723. Berdasarkan hasil uji t tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel PER berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham
perusahaan. Dari hasil nilai koefisien variabel PER sebesar -0.723 menunjukkan bahwa hubungan antara variabel PER dengan return saham adalah negatif,
artinya setiap kenaikan variabel PER satu satuan akan diikuti oleh penurunan return saham sebesar 0.723. Meskipun informasi rasio PER dapat digunakan
investor untuk menilai suatu saham, akan tetapi investor kurang tertarik dengan hasil analisis rasio PER dari perusahaan. Hal ini dikarenakan PER lebih banyak
berhubungan dengan faktor lain diluar return saham seperti tindakan ambil untung profit taking yang dilakukan investor pada saat harga saham
mengalami kenaikan ataupun penurunan yang disebabkan adanya ketidakpastian kondisi ekonomi, politik dan sentimentil dari pasar bursa itu
sendiri. h.
Pengaruh
Price to Book Value terhadap return saham
Universitas Sumatera Utara
92
Hasil uji regresi variabel PBV terhadap return saham perusahaan manufaktur menunjukkan bahwa nilai signifikan PBV sebesar 0.047 0.050 dengan nilai
koefisien 0.366. Berdasarkan hasil uji t tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel PBV berpengaruh signifikan terhadap return saham perusahaan. Dari
hasil nilai koefisien variabel PBV sebesar 0.366 menunjukkan bahwa hubungan antara variabel PBV dengan return saham adalah positif, artinya setiap kenaikan
variabel PBV satu satuan akan diikuti oleh kenaikan return saham sebesar 0.366. Hal ini mengindikasikan bahwa investor tertarik dengan hasil analisis
variabel PBV dari perusahaan karena rasio ini dapat memberikan informasi mengenai hubungan antara harga pasar saham dengan nilai buku per lembar
saham. Selain sebagai pendekatan alternatif untuk menentukan nilai suatu saham perusahaan, rasio PBV juga dapat memberikan petunjuk kepada investor
mengenai return saham yang dihasilkan oleh suatu perusahaan karena secara teoritis nilai pasar suatu saham haruslah mencerminkan nilai bukunya. Hasil
penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Sulaiman dan Handi 2008 dan tidak konsisten dengan hasil penelitian Utami dan Santoso 1998 yang
menemukan bahwa variabel PBV tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Perbedaan ini kemungkinan disebabkan objek penelitian yang berbeda
karena karakteristik perusahaan manufaktur berbeda dengan karakteristik industri minuman. Faktor lainnya yang dapat menjadi dasar diperolehnya hasil
penelitian yang berbeda diduga dari rentang waktu penelitian yang
Universitas Sumatera Utara
93
mengakibatkan kondisi sosial, politik serta perekonomian setiap tahun akan selalu berubah-ubah.
i. Pengaruh Book Value per Share terhadap return saham
Hasil uji regresi variabel BVS terhadap return saham perusahaan manufaktur menunjukkan bahwa nilai signifikan BVS sebesar 0.921 0.050 dengan nilai
koefisien 0.10. Berdasarkan hasil uji t tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel BVS tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham perusahaan.
Dari hasil nilai koefisien variabel BVS sebesar 0.10 menunjukkan bahwa hubungan antara variabel BVS dengan return saham adalah positif, artinya
setiap kenaikan variabel BVS satu satuan akan diikuti oleh kenaikan return saham sebesar 0.10. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa investor tidak
mempertimbangkan hasil analisis variabel BVS dari perusahaan untuk mengukur nilai shareholders equity atas setiap lembar saham. Hal ini
disebabkan rasio-rasio BVS dari masing-masing perusahaan berfluktuatif dari tahun ke tahun.
Universitas Sumatera Utara
94
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya maka kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut :
1. Secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara kinerja keuangan yang terdiri dari Current Ratio, Return On Assets, Net Profit Margin, Earning Per
Share, Leverage Ratio, Total Assets Turn Over, Price Earning Ratio, Price to Book Value dan Book Value per Share terhadap return saham perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini secara simultan tidak dapat diperbandingkan dengan hasil penelitian terdahulu yang
direplikasi dari Sulaiman dan Handi 2008 karena adanya perbedaan variabel independen yang digunakan dalam penelitian.
2. Secara parsial hanya variabel Price Earning Ratio dan Price to Book Value yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham perusahaan manufaktur
sedangkan variabel Current Ratio, Return On Assets, Net Profit Margin, Earning Per Share, Leverage Ratio, Total Assets Turn Over, dan Book Value per Share
tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham perusahaan manufaktur. Jadi secara parsial hanya variabel Current Ratio dan Price to Book Value saja yang
tidak mendukung hasil penelitian penelitian Sulaiman dan Handi 2008.
78
Universitas Sumatera Utara