Perumusan Model Pengujian Asumsi Klasik

62

4.7. Model dan Teknik Analisis Data

Model analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan analisis regresi berganda multiple regression analysis dengan bantuan Software SPSS Statistical Package Social Science. Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen yang akan diteliti.

4.7.1. Perumusan Model

Untuk menentukan besarnya pengaruh antara variabel independen yaitu kinerja keuangan yang terdiri dari CR, ROA, NPM, EPS, LR, TATO, PER, PBV dan BVS terhadap return saham perusahaan. Model regresi liniear berganda yang digunakan adalah sebagai berikut: Y 1 = β + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + β 5 X 5 + β 6 X 6 + β 7 X 7 + β 8 X 8 + β 9 X 9 + ε Dimana: Y : Return Saham β : Konstanta β 1 – β 8 : Koefisien Variabel X 1 : Current Ratio X 2 : Return On Assets X 3 : Net Profit Margin X 4 : Earning Per Share X 5 : Leverage Ratio X 6 : Total Assets Turnover X 7 : Price to Earning Ratio X 8 : Price to Book Value X 9 : Book Value per Share ε : Error variabel penganggu Universitas Sumatera Utara 63

4.7.2. Pengujian Asumsi Klasik

Pengujian model regresi berganda dalam menguji hipotesis harus menghindari kemungkinan adanya pemyimpangan asumsi klasik. Sebuah model regresi yang menggunakan data time series harus melakukan uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, heteroskedastisitas, autokorelasi dan multikolinieritas. 4.7.2.1. Uji normalitas Menurut Umar 2003 uji normalitas berguna untuk mengetahui apakah variabel dependen dan variabel independen yang digunakan dalam penelitian mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah model yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Cara yang digunakan untuk mendeteksi normal atau tidaknya suatu data yaitu dengan melihat grafik normal Probability plot dan uji statistik Ghozali, 2005. Jika data menyebar disekitar garis diagonal atau mengikuti arah garis diagonal pada grafik normal P-P Plot maka data diasumsikan berdistribusi normal, demikian sebaliknya. Sedangkan untuk analisis statistik dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov K-S. Apabila nilai signifikan dari variabel penelitian lebih 0,05 berarti distribusi data tidak normal, sebaliknya apabila nilai signifikan dari masing-masing variabel 0,05 berarti distribusi data normal. Apabila data tidak berdistribusi normal, maka data tersebut ditransformasi ke dalam bentuk logaritma. Setelah dilakukan transformasi data maka normalitas data dilihat kembali dengan menggunakan metode grafik normalitas P-P Plot dan uji Universitas Sumatera Utara 64 Kolmogorov-Smirnov. Menurut Erlina 2008 jika model regresi tidak berdistribusi normal ada beberapa cara mengubah model regresi menjadi normal yaitu: a. Melakukan transformasi data ke bentuk lainnya, b. Melakukan trimming yaitu membuang data outlier, c. Melakukan winsorizing yaitu mengubah nilai data yang outlier ke suatu nilai tertentu. 4.7.2.2. Uji heteroskedastisitas Uji heteroskedatisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas. Asumsi klasik statistik heteroskedastisitas dapat dideteksi dari output SPSS pada grafik Scatter-plot dengan cara melihat ada atau tidaknya pola tertentu bergelombang, melebar kemudian menyempit antara nilai prediksi variabel terkait ZPRED dengan residualnya SRESID. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas dan jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2005. 4.7.2.3. Uji autokorelasi Uji autokorelasi dalam suatu model bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode tertentu dengan kesalahan pengganggu periode sebelumnya Ghozali, 2005. Autokorelasi merupakan korelasi Universitas Sumatera Utara 65 antar data dalam runtun waktu times series atau space data cross section. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Uji autokorelasi dapat dilakukan dengan pengujian Durbin-Watson DW. Menurut Santoso 2004 pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut : 1. Jika nilai D-W berada di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif. 2. Jika nilai D-W berada diantara -2 sampai +2 berarti tidak terjadi autokorelasi. 3. Jika nilai D-W berada di atas + 2 berarti ada autokorelasi negatif. 4.7.2.4. Uji multikolinieritas Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan korelasi antar variabel bebas independen, model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas yaitu dengan melihat Tolerance Value dan Variance Inflation Factor VIF. Multikolinieritas terjadi jika nilai tolerance kurang dari 0,10 dan VIF lebih besar dari 10, atau jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi umumnya di atas 0,9 Ghozali, 2005.

4.7.3. Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 37 72

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.

0 2 11

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013.

0 3 15

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013.

0 2 15

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 3 21

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 13

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 2 13

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 3 15

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 3 17

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA.

0 0 11