Kontribusi Usaha Ternak Sapi Potong Terhadap Pendapatan Keluarga

c. Pendapatan usaha ternak sapi potong

Pendapatan usaha ternak sapi potong yang diperoleh dari selisih antara total penerimaan usaha ternak sapi dengan total biaya yang dikeluarkan peternak selama proses pemeliharaan sapi tersebut dapat dilihat pada Tabel 9 sebagai berikut. Tabel 9. Rata – rata pendapatan bersih usaha ternak sapi potong Rptahunpeternak No. Uraian Jumlah Rp tahun 1 Penerimaan usaha ternak sapi potong 38.859.090 2 Biaya produksi usaha ternak sapi potong 15.194.317 Pendapatan bersih usaha ternak sapi potong 22.573.523 Sumber: Data di olah dari lampiran 15 Berdasarkan Tabel 9 dapat diketahui bahwa rataan penerimaan usaha ternak sapi potong per peternaktahun adalah sebesar Rp 38.859.090 dan rataan total biaya produksi sebesar Rp 15.194.317 . Maka rataan pendapatan bersih usaha ternak yang diterima oleh peternak sapi potong adalah sebesar Rp 22.573.523 per peternaktahun .

3. Kontribusi Usaha Ternak Sapi Potong Terhadap Pendapatan Keluarga

Total pendapatan keluarga adalah penjumlahan pendapatan usaha ternak sapi potong dan pendapatan luar usaha ternak sapi potong. Total pendapatan keluarga peternak berasal dari pendapatan luar usaha ternak sapi potong dan pendapatan dari usaha ternak sapi potong baik untuk dikembangkan untuk menambah pendapatan bagi keluarga sehingga tingkat pendapatan menjadi lebih baik. Sumber pendapatan keluarga di daerah penelitian adalah dari usahatani padi dan usaha ternak sapi potong. Usahatani padi merupakan usahatani utama sementara usaha ternak sapi potong adalah sebagai usaha sampingan atau dianggap sebagai tabungan. Namun usaha ternak sapi Universitas Sumatera Utara potong juga merupakan salah satu sumber pendapatan yang dapat diperoleh setiap setahun sekali, sehingga memberi sumbangan yang cukup besar terhadap pendapatan keluarga. Tanaman padi dapat dipanen dua kali dalam setahun yaitu panen biasanya pada bulan Mei- Juni. Namun nilai sosialnya tinggi karena hanya menunggu 5 bulan setelah ditanam hasilnya dapat dipanen dan dapat langsung digunakan untuk konsumsi keluarga dan juga untuk dijual. Total pendapatan keluarga peternak sapi potong di daerah penelitian diperoleh dari pendapatan usaha ternak sapi potong ditambah dengan pendapatan non usaha ternak yaitu usahatani padi pertahun seperti tertera pada Tabel 10 sebagai berikut. Tabel 10.Kontribusi pendapatan usaha ternak sapi potong terhadap pendapatan keluarga di desa penelitian, 2009 No. Uraian Jumlah Rptahun Kontribusi 1 Pendapatan usaha ternak sapi potong 22.573.523 69,3 2 Pendapatan non usaha ternak sapi 8.920.011 27,4 Total pendapatan keluarga 32.584.784 100 Sumber: Data di olah dari lampiran 16 -19 Kontribusi pendapatan dari usaha ternak sapi potong terhadap pendapatan keluarga adalah 69,3 lebih besar dari 30, sedangkan kontribusi dari pendapatan non usaha ternak sapi potong Usahatani Padi adalah 27,4 lebih kecil dari 30. Hal ini menunjukkan bahwa usaha ternak sapi potong memberikan kontribusi pendapatan yang jauh lebih besar dibandingkan kontribusi yang diperoleh dari usaha non ternak sapi potong padi terhadap total pendapatan keluarga peternak di daerah penelitian. Dapat dilihat bahwa meskipun usaha ternak sapi potong di daerah penelitian hanya dianggap peternak sebagai usaha sampingan, tetapi pada kenyataannya usaha ternak sapi Universitas Sumatera Utara potong tersebut dapat menyumbangkan pendapatan yang jauh lebih besar daripada pendapatan non usaha ternak sapi potong yaitu usahatani padi yang mereka anggap sebagai usaha pokok mereka. Sesuai dengan penjabaran mengenai besar kontribusi usaha tersebut, maka hipotesis diterima yaitu kontribusi usaha ternak sapi potong terhadap total pendapatan keluarga adalah besar yaitu sebesar 69,3 30.

3. Masalah Yang Dihadapi Peternak Dalam Usaha Ternak Sapi Potong