UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.2. Simplisia
Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai bahan baku obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga dan, kecuali dinyatakan
lain,simplisia merupakan bahan yang dikeringkan. Simplisia dapat berupa simplisia nabati, simplisia hewani dan simplisia pelikan atau mineral. Simplisia
nabati adalah simplisia berupa tanaman utuh atau bagian tanaman DepKes, 1985.
Menurut Material Medika MMI,1995, simplisia dapat digolongkan dalam tiga kategori, yaitu:
1. Simplisia nabati
Simplisia nabati adalah simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau eksudat tanaman. Eksudat adalah isi sel yang secara spontan
keluar dari tanaman atau isi sel yang dengan cara tertentu dipisahkan dari tanamannya dan belum berupa zat kimia.
2. Simplisia hewani
Simplisia hewani adalah simplisia yang berupa hewan atau bagian hewan zat- zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia
murni. 3.
Simplisia pelikan mineral Simplisia pelikan adalah simplisia yang berupa bahan- bahan pelican
mineral yang belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum berupa zat kimia.
2.3 Esktraksi
Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut cair. Senyawa
aktif yang terdapat dalam berbagai simplisia dapat digolongkan ke dalam golongan minyak atsiri, alkaloid, flavonoid dan lain-lain. Setelah diketahui
senyawa aktif yang dikandung oleh simplisia, akan mempermudah pemilihan pelarut dan cara ekstraksi yang tepat. Simplisia yang lunak seperti rimpang dan
daun mudah ditembus oleh pelarut, karena itu pada proses ekstraksi tidak perlu diserbuk sampai halus. Simplisia yang keras seperti biji, kulit kayu dan kulit akar
sulit untuk ditembus oleh pelarut, karena itu perlu diserbuk sampai halus Depkes,
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2000.Dalam proses ekstraksi suatu bahan tanaman, banyak faktor yang dapat mempengaruhi kandungan senyawa hasil ekstraksi diantaranya: jenis pelarut,
konsentrasi pelarut, metode ekstraksi dan suhu yang digunakan untuk ekstraksi Senja,dkk.,2014.
Metode ekstraksi menurut Depkes 2000 ada beberapa cara, yaitu: maserasi, perkolasi, refluks, sokletasi, digesti, infundasi dan dekoktasi.
1. Maserasi
Maserasi adalah suatu cara penyarian simplisia dengan cara merendam simplisia tersebut dalam pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau
pengadukan pada temperatur kamar, sedangkan remaserasi adalah pengulangan penambahan pelarut setelah dilakukan penyaringan maserat
pertama dan seterusnya . Keuntungan metode maserasi adalah prosedur dan peralatannya sederhana MMI III, 1979.
2. Perkolasi
Perkolasi adalah suatu cara penyarian simplisia menggunakan perkolator dimana simplisianya terendam dalam pelarut yang selalu baru dan
umumnya dilakukan pada temperatur kamar. Prosesnya terdiri dari tahapan pengembangan bahan, tahap maserasi antara, tahap perkolasi
sebenarnya penetesanpenampungan ekstrak terus-menerus sampai diperoleh ekstrak perkolat Depkes, 2000.
Keuntungan metode perkolasi adalah proses penarikan zat berkhasiat dari tumbuhan lebih sempurna, sedangkan kerugiannya adalah membutuhkan
waktu yang lama dan peralatan yang digunakan mahal Agoes, 2007. 3.
Refluks Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya
dalam jangka waktu tertentu dimana pelarut akan terkondensasi menuju pendingin dan kembali ke labu Depkes, 2000.
4. Sokletasi
Sokletasi adalah ekstraksi kontinu menggunakan alat soklet dimana pelarut akan terkondensasi dari labu menuju pendingin, kemudian jatuh
membasahi sampel dan mengisi bagian tengah alat soklet. Tabung sifon
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
juga terisi dengan larutan ekstraksi dan ketika mencapai bagian atas tabung sifon, larutan tersebut akan kembali ke dalam labu Depkes, 2000.
5. Digesti
Digesti adalah maserasi kinetik dengan pengadukan kontinu pada temperatur yang lebih tinggi dari temperatur kamar, umumnya dilakukan
pada suhu 40-60
o
C Depkes, 2000. 6.
Infus Infundasi adalah ekstraksi dengan pelarut air pada temperatur 90
o
C selama 15- 20 menit.
7. Dekoktasi
Dekoktasi adalah ekstraksi pada suhu 90
o
C- 98
o
C menggunakan pelarut air selama 30 menit Agoes, 2007.
2.4 Kolesterol