UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.3.3.1 Penetapan Susut Pengeringan
Ekstrak ditimbang sebanyak 1 g dan dimasukkan ke dalam botol timbang dangkal bertutup yang sebelumnya telah dipanaskan pada suhu 105
C selama 30 menit dan telah ditara.Ekstrak yang ditimbang diratakan dalam botol timbang
kemudian dimasukkan kedalam oven, sebelumnya tutup botol timbang dibuka dan dikeringkan pada suhu 105
C hingga bobot tetap. Sebelum setiap pengeringan, botol dibiarkan dalam keadaan tertutup mendingin dalam eksikator hingga suhu
kamar Depkes RI,2000.
3.3.3.2 Penetapan kadar abu
1 gram ekstrak yang telah digerus dan ditimbang, dimasukkan kedalam krus silikat yang telah dipijarkan dan ditara, kemudian diratakan. Pijarkan
perlahan-lahan hingga arang habis, dinginkan, timbang Depkes, 2000.Hitung kadar abu dengan rumus sebagai berikut:
Kadar abu= Keterangan :
A
:
Berat cawan kosong B
: Berat cawan kosong + berat ekstrak sebelum dipanaskan C
: Berat cawan kosong + berat ekstrak setelah dikeringkan
3.3.3.3 Pemeriksaan Identitas Ekstrak
Diidentifikasi dengan tata nama yang meliputi nama ekstrak, nama latin tumbuhan, bagian tumbuhan yang digunakan,nama Indonesia tumbuhan, serta
senyawa marker tumbuhan Depkes, 2000.
3.3.3.4 Pemeriksaan Organoleptis
Diidentifikasi menggunakan panca indera untuk mengetahui bentuk, warna, bau, dan rasa Depkes, 2000.
3.3.3.5 Pengukuran Kadar Sinensetin
Pengukuran kadar sinenstin dilakukan dengan metode kromatografi lapis tipis densitometri. Larutan uji dibuat dengan melarutkan 0,2 gram ekstrak herba
kumis kucing dengan 10 ml etanol 96. Larutan standar dibuat dengan melarutkan 1 mg sinensetin didalam metanol dan diencerkan dengan 20 ml
metanol. Plat yang digunakan adalah plat silika gel dengan ukuran 10 x 7 cm.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Fase gerak yang digunakan adalah metanol, etil asetat, dan toluen dengan perbandingan 5:40:55 Masing-masing larutan standar ditotolkan sebanyak 10
l, 30
l,50 l, dan 70 l, sedangkan untuk larutan uji digunakan 20 l. Setelah dieluasi dan dikeringkan diudara, plat dideteksi dengan menggunakan UV 365 nm
European Pharmacopoeia Comission,2005. Untuk pengukuran kadar sinensetin dilakukan dengan menggunakan alat TLC-Scanner 3 yang dilengkapiprogram
winCATS Camag.
3.3.4 Skrining Fitokimia