19
mana data hasil penelitian disusun dalam tabel dan diklasifikasikan untuk diinterpretasikan sesuai dengan pengamatan yang ada Suharsini, 1993.
Substitusi daging tiruan dari PRF koro pedang pada nugget ayam dibuat dengan berbagai variasi mulai dari 0, 30, 40 , 50 dan 60 dari jumlah
daging ayam yang digunakan dengan kode sebagai berikut : A = 0 daging tiruan dari PRF koro pedang dan 100 daging ayam
B = 30 daging tiruan dari PRF koro pedang dan 70 daging ayam C = 40 daging tiruan dari PRF koro pedang dan 60 daging ayam
D = 50 daging tiruan dari PRF koro pedang dan 50 daging ayam E = 60 daging tiruan dari PRF koro pedang dan 40 daging ayam
3.4 Parameter Pengamatan
Parameter yang diamati pada penelitian kali ini adalah sebagai berikut : cooking loss
, kadar air metode oven, Sudarmadji dkk, 1997, kadar lemak atau minyak metode Soxhlet, Sudarmadji dkk, 1997 dimodifikasi, kadar abu metode
langsung, Sudarmadji dkk, 1997, karbohidrat metode by difference, Winarno, 1997, protein metode Mikro-Kjeldahl, Sudarmadji dkk, 1997, tekstur metode Rheo tex,
warna metode colour reader, Fardiaz dkk, 1992, kenampakan irisan dengan Photo mikroskop
dan uji organoleptik uji kesukaan.
3.5 Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilakukan melalui tiga tahap, yaitu tahap pembuatan PRF, tahap pembuatan daging tiruan dari protein nabati dan tahap pembuatan nugget
ayam.
3.5.1 Pembuatan Protein-Rich Flour PRF dari Koro Pedang
Pada pembuatan PRF, langkah awal yang harus dilakukan adalah merendam koro pedang kering dalam air dengan perbandingan 1:3 koro pedang : air selama ±
20
24 jam untuk melarutkan zat anti gizi dan mempermudah proses selanjutnya. Kemudian air rendaman dibuang dan koro pedang dicuci sampai bersih.
Koro pedang yang sudah bersih diekstraksi blending dengan menggunakan ekstraksi air dengan perbandingan 1:5 koro pedang : air. Hasil ekstraksi distirer
selama ± 30 menit agar homogen. Selanjutnya disaring dengan menggunakan kain saring hingga dihasilkan susu koro. Karena koro-koroan mengandung karbohidrat
dalam jumlah besar, maka selama pembuatan susu koro akan terekstrak pula patinya yang juga dalam jumlah yang cukup besar dan seratnya yang dalam jumlah kecil.
Untuk mendapatkan endapan protein-pati dari susu koro dilakukan pengaturan pH isoelektrik pH 4 dengan HCl 1 N dan dibiarkan pada refrigerator sampai
protein-pati mengendap. Endapan diambil dengan menggunakan kertas saring dan dinetralisasi pH 7 dengan menggunakan NaOH 1 N.
Setelah dinetralisasi, dilakukan pengurangan kadar air dengan menggunakan rotary vacuum
selama ± 1,5 jam. Kemudian dikeringkan dengan oven pada susu 50- 60
o
C sampai kering dan dilakukan penepungan dengan menggunakan blender dan diayak dengan menggunakan ayakan 80 mesh hingga didapatkan protein-rich flour
PRF koro pedang. Diagram alir proses pembuatan PRF koro pedang dapat dilihat pada Gambar 3.1.
21
Gambar 3.1 Diagram Alir Proses Pembuatan PRF protein-rich flour
Perendaman ±
24 jam
Pengaturan pH dengan HCl 1 N Refrigerator
± 24 jam
Pemisahan Netralisasi endapan dengan
NaOH 1 N Vacuum
Pengeringan dengan oven suhu 60 °
C Penepungan
Pengayakan dengan ayakan 80 mesh
Koro pedang
PRF protein-rich flour air
Pencucian Blending
Stirer ±
30 menit Penyaringan
air Limbah cair
Limbah cair Aquadesh
Ampas
Whey
22
3.5.2 Pembuatan Daging Tiruan Imitatoin Meat