pada tingkat keyakinan 99 persen. Hal ini dapat dilihat dari nilai F-statistik sebesar 288,596 F-tabel 4:18 sebesar 4,58 pada
α 1 . Berdasarkan uji t-statistik uji secara parsial, dapat diketahui bahwa
variabel kredit, pengeluaran pemerintah, dan tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, sedangkan ekspor tidak berpengaruh
signifikan. Berikut ini hasil uji t dari masing-masing variabel bebas.
a. Kredit
Hasil estimasi menunjukkan bahwa kredit berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini berarti bahwa semakin meningkat
penyaluran kredit, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia akan semakin meningkat. Koefisien regresi kredit sebesar 0,126 berarti bahwa setiap
penyaluran kredit sebesar 1 persen, maka menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat 0,126 persen, ceteris paribus. Dilihat dari nilai
koefisien regresi yang lebih kecil dari satu, kredit bersifat inelastis terhadap pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan nilai koefisien regresi tersebut diketahui
bahwa pengaruh kredit terhadap pertumbuhan ekonomi tergolong rendah. Hal ini berhubungan dengan kebijakan penyaluran kredit perbankan yang lebih
pendapatan yang berarti lebih mengutamakan kredit dengan potensi pendapatan yang terjamin dan lebih tinggi. Kebijakan ini merupakan salah
satu upaya untuk mengurangi risiko kredit bermasalah.
Yunan : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, 2009
Dari hasil pengujian terhadap nilai t-
statistik
diperoleh nilai 2,006 yang lebih besar dibandingkan t-
tabel
α 10 = 1,743. Hal ini berarti bahwa variabel kredit berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
b. Volume Ekspor
Hasil estimasi menunjukkan bahwa volume ekspor berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini berarti bahwa semakin
meningkat volume ekspor, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia akan semakin meningkat. Koefisien regresi volume ekspor sebesar 0,093 berarti
bahwa setiap volume ekspor sebesar 1 persen, maka menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat 0,093 persen, ceteris paribus.
Dilihat dari nilai koefisien regresi yang lebih kecil dari satu, volume ekspor bersifat inelastis terhadap pertumbuhan ekonomi. Dari hasil pengujian
terhadap nilai t-
statistik
diperoleh nilai 0,615 yang lebih kecil dibandingkan t-
tabel
α 10 = 1,743. Hal ini berarti bahwa variabel volume ekspor tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
c. Pengeluaran Pemerintah