Cara Kerja Penelitian Rencana Pengolahan dan Analisa Data

22 normal berdasarkan klasifikasi status gizi IMT Asia – Pasifik. Responden tidak memiliki gangguan metabolisme glukosa, ditandai dengan hasil pemeriksaan GDP dalam batas normal dengan rerata 98, 50 SD±10,93.

4.2 Makanan Uji

Makanan yang digunakan dalam penelitian ini adalah roti isi merek Sari Roti dengan dua macam varian, yaitu roti isi cokelat dan roti isi keju. Pemilihan kedua jenis roti tersebut dipilih berdasarkan kegemaran konsumen akan dua jenis roti isi tersebut, distribusi roti tersebut yang sangat baik dan mudah dijangkau konsumen. Roti isi Sari Roti yang digunakan dalam penelitian ini didapatkan dalam bentuk kemasan dari kantin di kampus FKIK atau mini market terdekat. Peneliti tidak melakukan proses pengolahan tambahan terhadap roti isi. Kandungan nutrisi kedua roti isi dibandingkan berdasarkan keterangan yang tertera pada kemasannya. Tabel 4.2 Informasi Nilai Gizi pada Satu Porsi Makanan Uji Makanan Uji Sajian gram Karbohidrat gram Gula gram Lemak gram Protein gram Serat gram Roti Keju 49 18 3 7 4 1 Roti Cokelat 49 26 4 8 4 1

4.3 Grafik Glukosa Darah

Hasil pemeriksaan kadar glukosa darah yang dilakukan sebanyak 7 kali dalam 2 jam, yaitu pada menit ke-0, 15, 30, 45, 60, 90, dan 120. Berdasarkan grafik di bawah, kadar puncak glukosa darah terhadap roti cokelat berada di menit ke-45, kemudian mengalami penurunan pada menit ke-60 hingga 120. Roti isi keju mencapai kadar puncak pada menit ke-60 lalu mengalami penurunan pada menit ke-90 hingga 120. Perbedaan ini disebabkan karena kandungan karbohidrat pada roti isi cokelat yang lebih tinggi dan kadar lemak yang lebih rendah 23 dibandingkan roti isi keju sehingga penyerapannya lebih cepat dan kadar glukosa darah yang dicapai lebih tinggi. Gambar 4.3 Grafik kadar glukosa darah rerata pada macam varian roti isi Peningkatan kadar glukosa darah pada kedua makanan uji signifikan mulai menit ke-30 sampai dengan menit ke-45. Oleh karenanya, persentase peningkatan dan penurunan kadar glukosa darah dihitung setiap 15 menit. Tabel 4.3 Persentase kenaikanpenurunan kadar glukosa darah No Makanan Uji Presentase kenaikan glukosa darah pada menit ke- 15 30 45 60 90 120 1. Roti Keju 17,79 8,44 0,26 1,04 -4,53 -5,64 2. Roti Cokelat 12,54 11,23 1,96 -7,75 -10,15 -6,76 Makanan uji yang meningkatkan kadar glukosa darah paling tinggi mulai dari menit ke-30 hingga ke-45 serta penurunan kadar glukosa darah dari menit ke- 60 hingga ke-120 paling rendah adalah roti cokelat. Karbohidrat total pada roti cokelat kandungannya lebih banyak dibandingkan roti keju dan kandungan lemak 80 90 100 110 120 130 140 150 15 30 45 60 75 90 105 120 Gl u ko sa Dar ah m g d l Waktu menit Roti Keju Roti Coklat 24 yang lebih sedikit, hal ini menyebabkan peningkatan glukosa darah yang lebih tinggi roti cokelat. Roti keju menunjukkan grafik yang lebih stabil dibanding roti cokelat, hal ini disebabkan karena roti keju mengandung lemak lebih banyak sehingga menghambat pengosongan lambung lebih lama, karena lemak hanya dapat dicerna dan diabsorbsi di usus halus maka ketika lemak masih berada di lumen usus halus, kontraksi lambung untuk mengeluarkan kimus ke usus halus dihambat sampai proses pencernaan selesai. 23 Terdapat dua contoh hormon yang berperan dalam menurunkan laju pengosongan lambung seperti glucose-dependent insulinotropic polypeptide GIP, kolesistokinin, dan glucagon-lik peptide GLP-1. 31 Selain itu pengaruh proses fermentasi dari keju menyebabkan peningkatan produksi gas hasil metabolisme oleh bakteri, salah satu gas yang diproduksi adalah metana. Metana memiliki efek memicu gerakan non-propulsif sehingga memperlambat waktu transit di usus halus dan berdampak pada penyerapan makanan berlangsung lebih lama . Dengan demikian didapatkan respon glukosa darah lebih lambat .33

4.4 Glycemic load

Perhitungan nilai glycemic load kedua varian roti isi menggunakan rumus Nilai glycemic load = Nilai indeks glikemik makanan Jumlah karbohidrat per- sajian 100 Nilai indeks glikemik roti cokelat dan roti keju menggunakan referensi dari penelitian lain. Nilai indeks glikemik roti keju 79 34 dan roti cokelat 101 35