Bahan Pencemaran Udara Pencemaran

Jenis pencemaran udara dilihat dari ciri-ciri fisik dan bahan pencemar dapat berupa : a. Partikel : merupakan benda-benda padat atau cair yang dimensinya sedemikian kecilnya sehingga memungkinkan melayang di udara. Bentuk- bentuk khusus dari partikel dalam hubungan : 1 Mist kabut merupakan partikel cair yang berada dalam udara karena kondensasi uap air atau otomatisasi cairan ke tingkat dispersi. Otomatisasi ini terjadi pada penyemprotan, pembuihan dan lain-lain. 2 Fog kabut yang padat tebal, sama dengan mist, tetapi masih dapat dilihat dengan mata telanjang sekalipun tanpa bantuan alat bantu penglihatan Visual aid 3 Smoke asap merupakan partikel karbon padat yang terjadi dari pembakaran tidak sempurna sumber-sumber pembakaran yang menggunakan bahan bakar hidrokarbon, dengan ukuran partikel 5 mikron. 4 Debu dust merupakan partikel padat yang terjadi karena proses mekanis pemecahan dan reduksi terhadap masa padat, dimana partikel tersebut masih dipengaruhi oleh gravitasi. 5 Fume adalah partikel padat yang terjadi karena kondensasi dari penguapan logam-logam cair yang kemudian disertai secara langsung oleh suatu oksidasi si udara. Biasanya terjadi pada pabrik-pabrik pengecoran dan peleburan logam. b. Gas dan uap yang dibedakan menjadi : 1 Yang larut dalam air misalnya oksigen larut dalam air 2 Yang tidak larut dalam air, dibedakan lagi menjadi : i. Tidak larut, tetapi bereaksi dengan salah satu komponen dalam air itu ii. Kelarutan rendah bereaksinya dengan salah satu komponen dalam air secara lambat misalnya benzena. c. Energi suhu dan kebisingan

2.2.3 Bahan Pencemaran Udara

a. Bahan Pencemar Partikel Sifat fisik partikel yang penting adalah ukurannya yang berkisar antara diameter 0,00002 mikron sampai sekitar 5000 mikron. Pada kisaran tersebut partikel dalam bentuk tersuspensi di udara dapat bertahan beberapa detik sampai beberapa bulan. Umur partikel tersebut dipengaruhi oleh kecepatan pengendapan yang ditentukan dari ukuran dan densitas partikel serta aliran turbulensi udara Fardiaz 1992. Berbagai jenis polutan partikel dan bentuknya yang terdapat di udara ditunjukan pada Tabel 2. Tabel 2 Komponen partikel dan bentuknya yang umum terdapat di udara Komponen Bentuk Karbon C Besi FE 2 O 3 Magnesium MgO Kalsium CaO Aluminium Al 2 O 3 Sulfur SO 2 Titanium TiO 2 Karbonat CO 3 Silikon SiO 2 Fosfor P 2 O 5 Kalium K 2 O Natrium Na 2 O Lain-lain Berbagai proses alam mengakibatkan penyebaran partikel di atmosfer, misalnya letusan vulkanik dan hembusan debu serta tanah oleh angin. Aktivitas manusia juga berperan dalam penyebaran partikel, misalnya dalam bentuk partikel-partikel debu dan asbes serta bahan bangunan, abu terbang dari proses peleburan baja, dan asap dari proses pembakaran tidak sempurna, terutama dari batu batu arang. Sumber partikel yang utama adalah dari pembakaran bahan bakar yang berasal dari sumbernya diikuti oleh proses-proses industri Fardiaz 1992. b. Sulfur Oksida SO x Pencemaran udara oleh sulfur oksida terutama disebabkan oleh dua komponen gas yang tidak berwarna, yaitu Sulfur dioksida SO 2 dan Sulfur trioksida SO 3 . Keduanya disebut sebagai SO x . Sulfur diolasida mempunyai bau yang tajam dan tidak terbakar udara, sedangkan Sulfur trioksida merupakan komponen yang tidak reaktif. Pembakaran bahan-bahan yang mengandung sulfur akan menghasilkan kedua bentuk sulfur dioksida, tetapi jumlah reaktif masing- masing tidak dipengaruhi oleh jumlah oksigen yang tersedia. Meskipun udara tersedia dalam jumlah cukup, SO 2 selalu terbentuk dalam jumlah besar. Jumlah SO 3 yang terbentuk dipengaruhi oleh kondisi reaksi,terutama suhu dan bervariasi dari 1 sampai 10 dari total SO x . Mekanisme pembentukan SOx dapat dituliskan dalam dua tahap sebagai berikut : S + O 2  SO 2 2SO 2 + O 2  2SO 3 Hanya sepertiga dari jumlah sulfur yang terdapat di atmosfer merupakan hasil dari aktivitas manusia dan kebanyakan dalam bentuk SO 2 . Sebanyak dua pertiga dari jumlah sulfur di atmosfer berasal dari sumber-sumber alam seperti vulkano, dan terdapat dalam bentuk H 2 S dan oksida. Transportasi bukan merupakan sumber utama polutan SO x tetapi pebakaran bahan bakar pada sumbernya merupakan sumber utama polutan SO x Fardiaz 1992. c. Bahan Pencemar CO Karbon monoksida CO adalah suatu komponen tidak berwarna, tidak berbau dan tidak mempunyai rasa. Gas CO dapat berbentuk cairan pada suhu di bawah -192ºC Pohan 2002. Komponen ini mempunyai berat sebesar 96,5 dari berat air dan tidak larut di dalam air. Karbon monoksida yang terdapat di alam terbentuk dari salah satu proses sebagai berikut : 1 Pembakaran tidak lengkap terhadap karbon atau komponen yang mengandung karbon. 2 Reaksi antara karbon dioksida dan komponen yang mengandung karbon pada suhu tinggi. 3 Pada suhu tinggi, karbondioksida terurai menjadi karbon monoksida dan oksigen Fardiaz 1992. Berbagai proses geofisika dan biologis diketahui dapat memproduksi CO. Proses-proses tersebut misalnya aktivitas vulkanik, emisi gas alami, pancaran listrik dan kilat, pertumbuhan benih dan sumber lainnya. Tetapi kontribusi CO ke atmosfer yang disebabkan proses-proses tersebut relatif kecil. Pembebasan CO ke atmosfer sebagai aktivitas manusia lebih nyata, misalnya dari transportasi, pembakaran minyak, gas, arang atau kayu, proses-proses industri seperti idustri besi, petroleum, kertas dan kayu, pembuangan limbah padat, dan sumber-sumber lain termasuk kebakaran hutan. Transportasi menghasilkan CO paling banyak diantara sumber CO yang lainnya, terutama dari kendaraan-kendaraan yang menggunakan bensin sebagai bahan bakar. Sumber CO yang kedua adalah pembakaran hasil-hasil pertanian seperti sampah, sisa kayu di hutan dan sisa tanaman di perkebunan. Proses pembakaran tersebut sengaja dilakukan untuk berbagai tujuan misalnya mengontrol hama termasuk insekta dan mikroorganisme, mengurangi volume sampah dan bahan buangan, dan menghasilkan serta memperbaiki mutu tanah Fardiaz 1992. d. Bahan Pencemar NO Nitrogen Oksida NO x merupakan pencemar. Sekitar 10 pencemar udara setiap tahun adalah nitrogen oksida. Ada delapan kemungkinan hasil reaksi bila nitrogen bereaksi dengan oksigen. Yang jumlahnya cukup banyak hanyalah tiga, yakni: N 2 O, NO 2 , dan NO. Yang termasuk dalam pencemaran udara adalah NO dan N 2 O, NO 2 merupakan gas beracun, berwarna coklat merah, berbau seperti asam nitrat Sastrawijaya 1991. Pembentukan NO dan NO 2 mencakup reaksi antara nitrogen dan oksigen di udara sehingga membentuk NO, kemudian reaksi selanjutnya antara NO dengan lebih banyak oksigen membentuk NO 2 . Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut Fardiaz 1992. N 2 + O 2 2NO 2NO + O 2  2NO 2 Seperti halnya CO, emisi nitrogen oksida dipengaruhi oleh kepadatan penduduk karena sumber utama NO x yang diproduksi manusia adalah dari pembakaran, dan kebanyakan pembakaran disebabkan oleh kendaraan, produksi energi dan pembuangan sampah. Sebagian besar emisi NO x yang dibuat manusia berasal dari pembakaran arang, minyak, gas alam dan bensin.

2.2.4 Pengaruh Pencemaran Udara

Dokumen yang terkait

Strategi Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Sebagai Tonggak Awal Bangkitnya Masyarakat Sleman Pasca Letusan Merapi

0 5 15

Identifikasi Struktur Anatomi Daun Angsana dan Beringin Akibat Pengaruh Gas dan Materi Vulkanik Pasca Erupsi Gunung Merapi

3 42 165

Identifikasi Respon Anatomi Daun dan Pertumbuhan Kenari, Akasia dan Kayu Manis terhadap Emisi Gas Kendaraan Bermotor

0 3 76

PENELITIAN HUKUM/SKRIPSI PELAKSANAAN REHABILITASI KERUSAKAN HUTAN LINDUNG TAMAN NASIONAL GUNUNG MERAPI (TNGM) AKIBAT LETUSAN GUNUNG MERAPI MELALUI PENGHIJAUAN DI KABUPATEN SLEMAN PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 2 11

BAB 1 PENDAHULUAN PELAKSANAAN REHABILITASI KERUSAKAN HUTAN LINDUNG TAMAN NASIONAL GUNUNG MERAPI (TNGM) AKIBAT LETUSAN GUNUNG MERAPI MELALUI PENGHIJAUAN DI KABUPATEN SLEMAN PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 4 19

INVENTARISASI TUMBUHAN PADA KETINGGIAN YANG BERBEDA PASCA LETUSAN GUNUNG MERAPI JALUR Inventarisasi Tumbuhan Pada Ketinggian Yang Berbeda Pasca Letusan Gunung Merapi Jalur Pendakian Balerante Kecamatan Kemalang Kabupaten Klaten.

0 0 16

INVENTARISASI TUMBUHAN PADA KETINGGIAN YANG BERBEDA PASCA LETUSAN GUNUNG MERAPI JALUR Inventarisasi Tumbuhan Pada Ketinggian Yang Berbeda Pasca Letusan Gunung Merapi Jalur Pendakian Balerante Kecamatan Kemalang Kabupaten Klaten.

0 1 16

SEJARAH LETUSAN GUNUNG MERAPI BERDASARKA (1)

0 0 8

SEJARAH LETUSAN GUNUNG MERAPI BERDASARKAN FASIES GUNUNGAPI DI DAERAH ALIRAN SUNGAI BEDOG, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

0 0 8

Hubungan antara stres kronis pasca letusan gunung merapi dengan penurunan libido seksual pada pria

0 0 51