Eksplorasi Nematoda Entomopatogen HASIL

IV. HASIL

4.1. Eksplorasi Nematoda Entomopatogen

4.1.1. Asal Isolat Nematoda Entomopatogen Tempat pengambilan contoh adalah lahan budidaya Talas di Bubulak, Kota Bogor. Lahan tersebut terletak di pinggiran ruas jalan besar antara hutan konservasi CIFOR dan Terminal Bubulak Kota Bogor. Secara umum, tanaman dalam keadaan subur pada saat pengambilan contoh. Contoh yang diambil merupakan pelepah talas yang memiliki lubang bekas oviposisi belalang Oxya sp. Lubang ini terletak pada bagian pangkal pelepah hingga pada 14 bagian pelepah. Pada pengamatan, lubang oviposisi berwarna coklat kehitaman. 4.1.2. Pengamatan Nematoda Entomopatogen di Laboratorium Infeksi nematoda menggunakan metode kertas saring dapat menyebabkan kematian T. mollitor dalam jangka waktu 2-3 hari. Pada White trap dalam cawan Petri menunjukkan bahwa nematoda yang pertama keluar adalah nematoda dewasa. Nematoda dewasa tersebut mulai keluar 2-3 hari setelah peletakan bangkai pada cawan, sedangkan juvenil infektif mulai keluar 4 hari setelah peletakan bangkai. Pemanenan juvenil infektif nematoda dapat dilakukan mulai 5 hari setelah peletakan bangkai larva T. mollitor, tetapi kuantitas nematoda yang lebih baik dipanen adalah 7 hari setelah peletakan bangkai. Pada pengamatan aktivitas nematoda pada cawan, juvenil infektif nematoda bergerak sangat aktif di dalam air, sedangkan nematoda dewasa pergerakannya sangat lambat dan cenderung hanya berdiam diri. Juvenil infektif juga mampu menjelajah sampai pada langit-langit penutup cawan Petri, sehingga pada saat pemanenan, penutup cawan juga harus ikut dibilas untuk memindahkan juvenil infektif. Pengamatan sekitar 1 bulan setelah peletakan bangkai, generasi nematoda dalam cawan Petri masih hidup dan berkembang, akan tetapi generasi yang dihasilkan adalah nematoda betina. Nematoda yang diperoleh mampu bertahan hingga sekitar 3 bulan setelah peletakan bangkai. 19 4.1.3. Identifikasi Nematoda Entomopatogen Identifikasi nematoda entomopatogen dilakukan berdasarkan karakter morfologi betina dan jantan dewasa Kaya Stock 1997; Adam Nguyen 2002. Bentuk rileks nematoda jantan membentuk karakteristik “J” Gambar 1A dan betina membentuk karakteristik seperti “jarum yang agak membengkok” Gambar 1B. Nematoda tidak memiliki stilet dengan kepala berbentuk kerucut terpotong di bagian depan atau agak membulat. Nematoda juga memiliki stoma, corpus, isthmus yang panjang dengan cincin syaraf yang terletak ditengah-tengahnya, basal bulb , kemudian lubang ekskresi yang terletak pada bagian posterior setelah basal bulb . Selain itu, pada betina terdapat vulva dengan ekor yang meruncing dan panjang, sedangkan jantan terdapat spikula dengan bursa kopulatrik pada bagian ekor. Berdasarkan keberadaan bursa pada nematoda jantan tersebut dan lubang ekskresi yang terletak pada bagian posterior cincin syaraf setelah basal bulb , maka nematoda ini diidentifikasi sebagai famili Heterorhabditidae Kaya Stock 1997. 1.1 1.2 1.3 1.4 1 2 4 5 9 8 6 7 3 Gambar 1 Nematoda Heterorhabditis sp. dari telur Oxya sp. 1.1 bentuk rileks Heterorhabditis sp. jantan 1.2 bentuk rileks Heterorhabditis sp. betina dengan vulva 7 1.3 stoma 1, corpus 2, cincin syaraf 3, isthmus 4, basalbulb 5 dan lubang ekskresi 6 1.4 spikula 8 dan bursa 9 pada nematoda jantan 20

4.2. Pengamatan Entomopatogen di Lahan Sebelum Aplikasi

Dokumen yang terkait

Uji Efektifitas Jamur Entomopatogen Beauveria bassiana (Balsamo) dan Metarrhizium anisopliae (Metch) Sorokin Terhadap Chilo sacchariphagus Boj. (Lepidoptera:Pyralidae) di Laboratorium

4 89 58

Tanggap Beberapa Varietas Ubi Jalar Dan Frekuensi Pembumbunan Terhadap Serangan Hama Boleng Cylas formicarius Fabr. (Coleoptera : Curculionidae)

8 113 120

Uji Efektifitas Beauveria bassiana (Balsamo) Dan Daun Lantana camara L. Terhadap Hama Penggerek Umbi Kentang (Phthorimaea operculella Zell.) Di Gudang

1 40 72

Keefektifan beberapa isolat cendawan entomopatogen Beauveria bassiana (Balsamo) vullemin terhadap hama boleng Cylas formicarius (Fabr)(Coleoptera : Curculionidae) di laboratorium

0 7 31

Keefektifan Cendawan Entomopatogen Beauveria bassiana (Bals.) Vuill terhadap Cylas formicarius (F.) (Coleoptera: Brentidae) dan Pengaruhnya pada Keperidian

0 5 55

Keefektifan Cendawan Metarhizium brunneum Petch terhadap Hama Ubi Jalar Cylas formicarius Fabricius (Coleoptera: Brentidae)

0 5 53

Keefektifan Cendawan Metarhizium brunneum Petch terhadap Hama Ubi Jalar Cylas formicarius Fabricius (Coleoptera: Brentidae).

0 3 30

Keefektifan cendawan metarhizium brunneum petch terhadap hama ubi jalar cylas formicarius fabricius (Coleoptera: Brentidae)

0 3 53

Pengaruh Umur Cendawan Beauveria bassiana (Balsamo) Vuillemin terhadap Infektivitasnya pada Cylas formicarius Fabricius (Coleoptera: Brentidae)

0 4 43

Pengendalian hama penggerek ubi jalar Cylas formicarius (Fabricus) (Coleoptera: Curculionidae) menggunakan cendawan entomopatogen Beauveria bassiana (Balsamo) Vuillemin

0 0 9