11
2.4. Ubi Jalar
2.4.1. Biologi dan Ekologi Ubi jalar Ipomoea batatas L. tergolong ke dalam famili Convolvula-
ceae. Tanaman ini merupakan tanaman dikotiledon bji berkeping dua dan perkembangannya terlihat seperti semak dan menjalar. Selama pertumbuhannya
ubi jalar dapat berbunga, berbuah dan berbiji. Tanaman ubi jalar berasal dari daerah tropis Amerika dan awalnya
dibudidayakan oleh petani suku Inka di Peru Simmone et al. 2006. Di Indonesia, budidaya ubi jalar menggunakan berbagai varietas di berbagai daerah, dengan
lingkungan serta iklimi yang berbeda. Ubi jalar dibudidayakan dengan ketinggian tempat yang bervariasi, yaitu
ketinggian 10 m hingga 2500 m di atas permukaan laut. Daerah yang ideal untuk mengembangkan ubi jalar adalah daerah dengan suhu 21-27
C, lama sinar matahari sekitar 11-12 jam per hari, kelembaban udara 50-60 dan curah hujan
750-1500 mm per tahun Saleh Hartoyo 2000. Pertumbuhan dan produksi ubi jalar yang paling optimal akan tercapai pada musim kemarau, ubi jalar dapat
tumbuh pada keasaman tanah pH 4,5-7,5, akan tetapi pH yang optimal untuk pertumbuhan adalah 5,5-7,0. Hasil panen terbaik akan diperoleh jika ubi jalar
ditanam di tanah pasir berlempung kaya bahan organik, karena struktur tanah halus, gembur, subur memiliki daya tahan menahan air yang tinggi dan terdapat
aktivitas mikroorganisme tanah yang tinggi Sarwono 2005. Di Indonesia khususnya Jawa Barat, petani cenderung memilih varietas
lokal dalam produksi ubi jalar. Varietas yang sering digunakan di Jawa Barat untuk daerah Bogor adalah Tariko, Tumpuk, Jarak Merah dan Jaruju, sedangkan
daerah Kuningan adalah Lampeneng, Citok dan Ceret BB-BIOGEN 2002, diacu dalam Zuraida 2003. Selain itu, pemerintah juga telah melepas secara resmi
sekitar dua belas varietas dengan produksi tinggi pada rentang tahun 1978-2001. Varietas-varietas itu adalah Daya, Prambanan, Mendut, Borobudur, Kalasan,
Cangkuang, Sewu, Sari, Kidal, Sukuh, Jago dan Bako. Varietas-varietas ini selain memiliki produksi tinggi, juga memiliki ketahanan terhadap penyakit kudis
Puslitbangtan 2001, diacu dalam Zuraida 2003.
12 2.4.4. Teknik Budidaya
Budidaya ubi jalar dilakukan dengan menanam stek dari pucuk tanaman ubi jalar. Kualitas stek seperti bagian dan panjang stek memegang peranan dalam
produksi hasil umbi. Pada umumnya sebagian petani memakai stek yang kurang mempunyai kualitas baik, sehingga produksinya rendah. Penanaman stek pucuk
menghasilkan produksi umbi 30 lebih tinggi dibandingkan dengan penanaman stek bagian tengah, sedangkan panjang stek 30 cm menghasilkan produksi umbi
47 lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan stek 20 cm Basuki et al. 1987, diacu dalam Zuraida Supriati 2001.
III. BAHAN DAN METODE