V. PEMBAHASAN
5.1. Eksplorasi Nematoda Entomopatogen di Lapangan
Isolat nematoda entomopatogen yang ditemukan di pelepah tanaman talas diidentifikasi sebagai Heterorhabditis sp. Nematoda ini memiliki kemampuan
mencapai telur belalang Oxya sp pada pelepah talas di atas permukaan tanah. Pada pengamatan laboratorium di cawan Petri, juvenil infektif nematoda sangat aktif
bergerak di dalam air. Juvenil infektif nematoda juga memiliki kemampuan mencapai bagian bawah penutup cawan Petri sekitar dua hari setelah keluar dari
inang. Berdasarkan pengamatan tersebut, nematoda entomopatogen ini diduga memiliki tipe penjelajah cruiser sehingga cocok sebagai pengendali hayati
dalam mengendalikan hama boleng di lapangan. Campbell et al. 2002 dan Lewis et al.
2006, menyatakan bahwa nematoda yang memiliki tipe penjelajah mampu mencari inang secara aktif di lingkungan sekitarnya, sehingga lebih cepat
menemukan inang sebagai sumber nutrisinya.
5.2. Pengamatan Entomopatogen di Lahan Sebelum Aplikasi
Pengamatan terhadap entomopatogen di lapangan menunjukkan tidak terdapat adanya entomopatogen di lahan, hal ini diduga entomopatogen tidak
berkembang dengan baik di lahan karena masih memasuki akhir musim kemarau dengan curah hujan masih rendah.
Pengaruh budidaya sebelumnya terhadap lahan lahan bekas padi sawah juga dapat mempengaruhi perkembangan entomopatogen di lahan. Saat budidaya
padi, tanaman padi memerlukan cukup pengairan untuk pertumbuhannya. Akibat adanya penggenangan, entomopatogen tidak dapat berkembang dengan baik.
Ketika irigasi dikurangi dan tanah menjadi kering, nematoda akan mati. Selain itu, entomopatogen tidak dapat berkembang dengan baik jika lahan
masih mengandung residu pestisida yang diaplikasikan pada budidaya padi di sekitar daerah tersebut. Pestisida dapat mempengaruhi nematoda entomopatogen
Rovesti et al. 1988; Lewis et al. 2002 maupun cendawan entomopatogen Filho et al.
2001; Neves et al. 2001; Bednarek et al. 2004.
28
5.3. Pengamatan Hama Boleng di Lahan