Analisis Deskriptif Metode Pengolahan dan Analisis Data

menjadi 100 responden. Sehingga didapat jumlah sampel dari masing-masing divisi dikalikan dengan jumlah sampel 100 yaitu: divisi supporting unit sebanyak 40 responden, dan divisi bussiness unit sebanyak 60 responden.

3.5 Metode Pengolahan dan Analisis Data

Data yang telah didapat kemudian diolah untuk mengetahui pengaruh internal marketing terhadap kepuasan kerja pegawai kantor pusat PT BSM. Pengolahan data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif.

3.5.1 Analisis Deskriptif

Pengolahan data secara kualitatif dilakukan dengan metode deskriptif, meliputi gambaran dan kondisi perusahaan serta mengidentifikasi karakteristik pegawai yang menjadi sampel dalam penelitian ini.Analisis ini juga digunakan untuk menggambarkan secara rinci terhadap data yang diperoleh. 3.5.2Analisis SEM Structural Equation Model dengan Partial Least Square PLS Teknikanalisis data yang digunakan untuk membahas permasalahan dalam penelitian ini adalah Structural Equation Model SEM. Model Persamaan Struktural atau Structural Equation Model SEM adalah teknik-teknik statistika yang memungkinkan pengujian suatu rangkaian hubungan yang relatif kompleks secara simultan. Hubungan yang kompleks dapat dibangun antara satu atau beberapa variabel dependen dengan satu atau beberapa variabel independen. Mungkin juga terdapat suatu variabel yang berperan ganda yaitu sebagai variabel independen pada suatu hubungan, namun menjadi variabel dependen pada hubungan lain mengingat adanya hubungan kausalitas yang berjenjang. Masing- masing variabel dependen dan independen dapat berbentuk faktor atau konstruk yang dibangun dari beberapa variabel indikator. Demikian pula diantara variabel- variabel itu dapat berbentuk sebuah variabel tunggal yang diobservasi atau yang diukur langsung dalam sebuah proses penelitian. Analisis Partial Least Square PLS adalah teknik statistika multivariat yang melakukan perbandingan antara variabel dependen berganda dan variabel independen berganda. Model pengukuran digunakan untuk menguji validitas dan reliabilitas, sedangkan model struktural digunakan untuk uji kausalitas pengujian hipotesis dengan model prediksi. Dalam menggunakan metode PLS ini, ada beberapa langkah yang harus dilaksanakan sebagai berikut: a. Merancang model struktural inner model b. Merancang model pengukuran outer model c. Mengkonstruksi diagram jalur d. Mengkonstruksi diagram jalur ke sistem persamaan e. Estimasi : Koefisien jalur, loading factor, dan weight f. Evaluasi goodness of fit g. Pengujian hipotesis PLS sebagai model prediksi tidak mengansumsikan distribusi tertentu untuk mengestimasi parameter dan memprediksi hubungan kausalitas. Oleh karena itu, teknik parametrik untuk menguji signifikansi parameter tidak diperlukan dan model evaluasi untuk prediksi bersifat non-parametrik. Evaluasi PLS dilakukan dengan mengevaluasi outer modeldan inner model. Outer modelmerupakan model pengukuran untuk menilai validitas dan reliabilitas model yang diukur dengan convergent validity, discriminant validity, dan composite reliability. Indikator dikatakan valid jika memiliki nilai loading factordi atas 0,70. Namun untuk penelitian awal dari pengembangan skala pengukuran, nilai loading 0,50 - 0,60 dianggap cukup. Discriminant validity dari model pengukuran dengan reflektif indikator dinilai berdasarkan crossloading lebih besar daripada ukuran konstruk lainnya, maka hal itu menunjukkan bahwa konstruk laten memprediksi ukuran pada blok mereka lebih baik daripada ukuran blok lainnya. Inner model menggambarkan hubungan antar variabel laten structural model. Model struktural dievaluasi dengan menggunakan R-square untuk konstruk dependen dan uji-T untuk menentukan nyatanya koefisien jalur struktural didapat lewat prosedur bootsrapping. Nilai R-square dapat digunakan untuk menilai pengaruh variabel laten independen tertentu terhadap variabel laten dependen apakah mempunyai pengaruh yang substansi. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Sejarah dan Perkembangan