Landasan Teori TINJAUAN PUSTAKA

11 peningkatan yang diperlukan di masa mendatang ditetapkan dengan menggunkan target. Pengukuran terhadap kinerja perlu dilakukan untuk mengetahui apakah selama proses kerja terdapat deviasi dari rencana yang telah ditentukan, atau apakah kinerja dapat dilakukan sesuai jadwal waktu yang telah ditentukan, atau apakah hasil kinerja telah tercapai.

C. Sejarah Balanced Scorecard

Awalnya, Balanced Scorecard diciptakan untuk mengatasi problem tentang kelemahan sistem pengukuran kinerja eksekutif yang berfokus pada aspek keuangan. Selanjutnya, Balanced Scorecard mengalami perkembangan implementasinya. Tidak hanya sebagai alat pengukur kinerja eksekutif, namun meluas sebagai pendekatan dalam penyusunan rencana strategik. Dengan demikian konsep dan penerapan Balanced Scorecard telah mengalami perubahan pesat sejak saat diperkenalkan pertama kali di USA. Pada tahun 1990, Nolan Norton Institute, menyeponsori studi tentang “Pengukuran Kinerja dalam Organisasi Masa Depan”. Balanced Scorecard digunakan untuk menyeimbangkan usaha dan perhatian eksekutif ke kinerja keuangan dan non keuangan, serta kinerja jangka pendek maupun jangka panjang. Dari percobaan penggunaan Balanced Scorecard pada tahun 1990-1992, perusahaan-perusahaan yang ikut serta dalam eksperimen tersebut 12 memperlihatkan pelipatgandaan kinerja keuangan mereka. Keberhasilan ini disadari sebagai akibat dari penerapan pendekatan Balanced Scorecard sebagai ukuran kinerja yang komprehensif. Pada awal tahun 2000, Balanced Scorecard telah menjadi inti sistem managemen strategik, tidak hanya bagi eksekutif, namun bagi seluruh personil perusahaan, terutama dalam perusahaan yang telah memanfaatkan secara intensif teknologi informasi dalam operasi bisnisnya. Dengan teknologi informasi, Balanced Scorecard dikomunikasikan ke seluruh personil, dan dengan teknologi informasi, koordinasi dalam mewujudkan berbagai sasaran strategik yang telah ditetapkan dapat dilakukan.

D. Perkembangan Balanced Scorecard

Pada tahap awal perkembangannya, Balanced Scorecard ditujukan untuk memperbaiki pengukuran kinerja eksekutif yang diukur dari perspektif keuangan saja, akibatnya fokus perhatian hanya dicurahkan untuk mengabaikan kinerja non keuangan, seperti kepuasan pelanggan, produktivitas, keberdayaan, dan komitmen karyawan. Mulai pertengahan tahun 1993, David P. Norton memperkenalkan Balanced Scorecard sebagai pendekatan alat ukur kinerja, namun berkembang menjadi sistem manajemen strategik. Balanced Scorecard membagi kerangka kinerja yang jelas dan masuk akal untuk menghasilkan kinerja keuangan melalui perwujudan sebagai kinerja non keuangan.