Penilaian sanitasi selama proses pembongkaran

hukum penilaian adalah keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor : KEP.01MEN2007, tentang persyaratan jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan pada proses produksi, pengolahan, dan distribusi DKP 2007.

4.2.1 Penilaian sanitasi selama proses pembongkaran

Penilaian dilakukan terhadap kapal penangkapan KM Jimmy Wijaya. Kapal tersebut merupakan salah satu unit operasional kapal penangkapan yang mendistribusikan ikan tuna pada tempat transit 20. 1 Kondisi sanitasi tempat penerimaan ikan Kapal sudah memiliki luas yang cukup untuk penanganan ikan lebar geladak kapal 5-6 meter, terdapat terpal yang menutupi bagian atas kapal pada saat proses pembongkaran dilakukan, akan tetapi kondisi sanitasi kapal dalam keadaan kurang baik, yaitu ikan diletakkan pada lantai yang tidak kedap air maksimal dilakukan selama 10 menit, kondisi ini dapat memungkinkan terjadinya kontaminasi ikan tuna hasil tangkapan selama dalam proses pembongkaran. Kondisi lantai kapal pada saat pembongkaran dapat dilihat pada Gambar 13. Kapal penangkapan harus memiliki tempat penerimaan ikan dalam kondisi yang baikbersih, memiliki luas yang cukup untuk penanganan ikan, terlindung dari lingkungan dan potensi kontaminasi, memiliki permukaan kapal yang mudah dibersihkan, tersedia air bersih, serta memiliki saluran pembuangan air yang memadai DKP 2007. . Gambar 13. Kondisi permukaan kapal pada saat pembongkaran 2 Alat pengangkutan ikan dan kondisi lingkungan kerja Kondisi kapal tidak memiliki sarana pencucian tangan berupa kran yang dioperasikan tidak dengan tangan contoh: bisa dioperasikan dengan kaki, biasanya awak kapal atau pekerja menggunakan air langsung dari selang untuk mencuci tangan, terkadang tidak mencuci tangan dengan menggunakan sabun. Kondisi ini tidak sesuai dengan persyaratan atau standar yang dikeluarkan oleh DKP. Alat pengangkutan ikan dijaga agar tetap dalam kondisi higienis dan melindungi ikan secara keseluruhan. Kondisi lingkungan kerja harus dalam keadaan bersih sehingga mencegah terjadinya kontaminasi silang, bahan lantai tidak licinkedap air dan mudah dibersihkan serta memiliki saluran pembuangan air yang efisien. Harus tersedia sarana pencucian tangan dan disinfektan kran tidak dioperasikan dengan tangan, pengering sekali pakai, menggunakan sabundesinfektan DKP 2007. 3 Bahan dan wadah pendinginanpenyimpanan beku Proses penanganan ikan di kapal sudah memanfaatkan wadah yang hanya digunakan untuk menyimpan ikan tuna hasil tangkapan. Penyimpanan ikan tuna dilakukan dalam palka kapal. Hal ini sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan DKP. Wadah penyimpanan hanya digunakan untuk menyimpan ikan, mudah dibersihkan dan cukup memadai, masing-masing produk disimpan terpisah, serta bahan pengemas disimpan dalam ruangan terpisah jika langsung dilakukan pengemasan hasil tangkapan DKP 2007. Palka penyimpanan ikan tuna hasil tangkapan dapat dilihat pada Gambar 14. Gambar 14. Palka penyimpanan ikan tuna hasil tangkapan 4 Ruang ganti dan toilet Letak toilet di kapal terpisah dengan area kerja, namun tidak dilengkapi dengan sarana pembilaspembuangan otomatis. Hal ini akan mempengaruhi sanitasi toilet dan higiene pekerja kapal yang menggunakannya. Awakpekerja kapal biasanya langsung membuang kotoran toilet ke laut. Persyaratan toilet yang baik adalah tidak berhubungan langsung dengan area kerja. Toilet dilengkapi dengan sarana pembilaspembuangan otomatis, tersedia sabun dan desinfektan, serta memiiki kran untuk pencucian tangan yang tidak dioperasikan dengan tangan DKP 2007. 5 Higiene peralatan Ikan diangkat dari wadah penyimpanan untuk dinaikan ke bagian geladak kapal. Kondisi katrol masih dalam keadaan cukup baik dan layak digunakan, namun beberapa alat penangkapan yang digunakan kurang dirawat dan dijaga kebersihannya, sehingga banyak yang sudah berkarat. Alat harus dijaga kebersihannya dan dirawat dengan baik, hal ini bertujuan untuk mencegah kontaminasi silang pada produk melalui peralatan yang digunakan. Pembongkaran ikan dilakukan dengan menggunakan sistem katrol. 6 Higiene pekerja Sanitasi kapal dan higiene pekerja kapal pada saat proses pembongkaran dalam keadaan yang buruk. Terlihat dari kondisi lantai yang digunakan untuk meletakan ikan dalam keadaan kotor serta kondisi pekerja kapal jauh dari higienis. Masih ada pekerja yang tidak menggunakan sepatu boat pada saat melakukan proses pembongkaran, tidak ada yang memakai penutup kepala, serta masih ada pekerja yang merokok di kapal pada saat proses pembongkaran ikan tuna. Higiene pekerja harus benar-benar diperhatikan. Hal ini dimaksudkan agar pekerja yang menangani produk tidak menjadi sumber kontaminasi. Persyaratan bagi pekerja yaitu harus menggunakan pakaian kerja yang lengkap dan bersih, rambut harus ditutup dengan penutup kepala yang rapat, bersih dan dalam kondisi yang baik, tangan dicuci setiap kali akan memulai kerja, serta pekerja dilarang merokok, meludah dan makan di area penyimpanan serta harus dilengkapi rambu-rambu tanda larangan tersebut DKP 2007.

4.2.2. Penilaian sanitasi dan higiene di tempat pendaratantransit ikan