2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi kandungan klorofil-a
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kandungan klorofil di perairan di antaranya cahaya matahari dan nutrien, di mana pemasukan nutrien diasumsikan
dipengaruhi oleh curah hujan yang terjadi.
2.3.1 Intensitas cahaya matahari
Cahaya merupakan sumber energi utama di perairan. Intensitas cahaya secara kualitatif digambarkan melalui distribusi spektral yang bergantung pada
perbedaan panjang gelombang, dalam hal ini panjang gelombang yang penting untuk terjadinya fotosintesis adalah pada kisaran cahaya tampak visibe light
yakni antara panjang gelombang ultraviolet UV dan infrared IR. Untuk fotosintesis, fitoplankton membutuhkan cahaya dengan panjang gelombang antara
300-720 nm Parsons et. al., 1984. Menurut Wetzel 1983, radiasi dengan panjang gelombang antara 400-700 nm atau spektrum cahaya tampak dapat
menembus kedalaman perairan dan diserap oleh klorofil untuk proses fotosintesis. Total radiasi pada panjang gelombang ini disebut Photosyntetically Available
Radiation PAR.
2.3.2 Nutrien dan curah hujan
Pertumbuhan fitoplankton membutuhkan beberapa unsur hara yang dikelompokkan menjadi unsur hara makro makro nutrien dan unsur hara mikro
mikro nutrien. Odum 1996 menyebutkan bahwa yang termasuk makro nutrien adalah C, H, O, N, P, Si, S, Mg, K, dan Ca sedangkan yang termasuk mikro
nutrien adalah Fe, Mn, Cu, Zn, B, Mo, Cl, Co, dan Na. Menurut Dugan, 1972;
Moss, 1993 in Effendi, 2003, nutrien utama yang dibutuhkan oleh hampir semua sel makhluk hidup adalah C, H, N, O, P, K, Mg, S, Ca, dan Fe.
Ketersediaan unsur-unsur nutrien dalam suatu perairan sangat tergantung pada masukan dari luar perairan seperti sungai, resapan tanah, pencucian ataupun erosi
serta dari sistem pembentukan langsung di badan air itu sendiri Parsons et. al., 1984. Wouthuyzen 1991 menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang positif
antara curah hujan dan konsentrasi klorofil di Teluk Omura, Jepang. Hal ini dikarenakan curah hujan akan membawa zat-zat hara dari daratan melalui sungai
menuju Teluk Omura yang akhirnya zat-zat hara tersebut akan dimanfaatkan fitoplankton untuk berfotosintesis.
Salah satu akibat dari peningkatan unsur nutrien di suatu perairan pesisir adalah terjadinya fitoplankton bloom, yaitu fenomena ledakan populasi
fitoplankton di perairan secara cepat dan dalam jumlah yang sangat besar yang disebabkan oleh berlimpahnya nutrien. Keadaan ini akan berdampak negatif bagi
ekosistem perairan, antara lain berkurangnya oksigen di dalam air yang dapat menyebabkan kematian berbagai makhluk air lainnya.
2.4 Transparansi perairan