2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kondisi umum perairan Teluk Jakarta
Secara geografis Teluk Jakarta terletak pada 5°48’29.88” LS - 6°10’30” LS dan 106°33’00” BT - 107°03’00” BT. Sebanyak 13 sungai bermuara ke Teluk
Jakarta ini. Tiga di antara 13 sungai ini yakni Sungai Cisadane, Ciliwung, dan Citarum merupakan sungai besar, sedangkan 10 sungai lainnya yakni Sungai
Kamal, Cengkareng, Drain, Angke, Karang, Ancol, Sunter, Cakung, Blencong, Grogol dan Pasanggrahan merupakan sungai kecil Wouthuyzen et. al., 2008. Di
Teluk Jakarta, musim merupakan faktor utama dari macam dan besarnya pengaruh terhadap perairan Teluk Jakarta yang menentukan arah dan kecepatan angin laut
serta arus. Teluk Jakarta merupakan perairan dangkal dengan kedalaman antara 3-29 m
dengan rata-rata kedalaman 15 m. Dasar Teluk Jakarta melandai ke arah Laut Jawa dengan kedalaman di perbatasan Laut Jawa antara 20-29 m Arifin, et. al.,
2003. Kecerahan rata-rata perairan Teluk Jakarta adalah 1.4-4.4 m di sebelah timur, dan 1.2-7.3 di bagian barat Teluk Jakarta. Menurut Praseno 1979, selang
nilai kecerahan Teluk Jakarta adalah 1.5-23.0 m. Perairan Teluk Jakarta ini dipengaruhi oleh massa air Laut Jawa. Pada musim
barat Desember-Februari massa air dari Laut Natuna mempengaruhi massa air Teluk Jakarta, sedangkan pada musim timur Juni-Agustus arus akan mengalir
dari Laut Jawa ke bagian timur. Pada musim barat umumnya curah hujan sangat tinggi, sehingga run off dan cemaran dari darat meningkat. Hal ini disebabkan
jumlah air sungai yang lebih besar sehingga terjadi pencucian cemaran-cemaran di darat oleh air hujan. Pencemaran terutama terjadi di sekitar muara-muara sungai
pada musim hujan yakni antara bulan Januari sampai Februari Praseno dan Kastoro, 1980.
Menurut Praseno dan Kastoro 1980, suhu perairan Teluk Jakarta berkisar antara 28 C - 32 C dan termasuk normal untuk perairan tropis. Kisaran suhu ini
merupakan kisaran suhu optimum bagi pertumbuhan fitoplankton. Perubahan suhu terjadi apabila ada angin kuat yang menyebabkan turunnya suhu permukaan.
Distribusi suhu di Teluk Jakarta berubah terhadap musim. Untuk musim barat Desember-Februari suhu air laut di Teluk Jakarta paling rendah, yaitu rata-rata
sebesar 28.31 C. Selama musim peralihan I Maret-Mei suhu rata-ratanya naik menjadi 29.31 C, kemudian suhu rata-rata turun kembali menjadi 28.29 selama
musim timur Juni-Agustus. Untuk musim peralihan II September-November, suhu rata-ratanya naik menjadi 29.29 C Arief, 1980. Pada musim pancaroba,
umumnya suhu menjadi lebih tinggi.
2.2 Warna air laut, fitoplankton, dan klorofil-a