Tahapan Pengembangan dan Pengelolaan PIK Remaja

4 Rektordekan, kepala SLTP, kepala SLTA, pimpinan pondok pesantren, komite sekolah. 5 Orang tua, melalui Bina Keluarga Remaja BKR, majelis taklim, program PKK. 6 Pimpinan kelompok sebaya melalui program karang taruna, pramuka, remaja 7 Masjidgerejavihara.

2.6.2. Tahapan Pengembangan dan Pengelolaan PIK Remaja

PIK remaja dikembangkan melalui 3 tiga tahapan yaitu tahap TUMBUH, TEGAK, dan TEGAR. Proses pengembangan dan pengelolaan masing-masing tahapan tersebut didasarkan pada 1Materi dan Isi Pesan assets yang diberikan; 2 Ciri Kegiatan yang dilakukan; 3Dukungan dan Jaringan resources yang dimiliki. Adapun ciri-ciri setiap tahapan sebagai berikut: 1 PIK remaja tahap TUMBUH a. Materi dan Isi Pesan assets yang diberikan:  TRIAD KRR dan Pendewasaan Usia Perkawinan  Pendalaman materi TRIAD KRR dan pendewasaan usia perkawinan  Pemahaman tentang Hak-Hak Reproduksi b. Kegiatan yang dilakukan:  Kegiatan dilakukan di tempat PIK remaja Universitas Sumatera Utara  Bentuk aktifitas bersifat penyadaran KIE dalam lokasi PIK remaja berada, misalnyapenyuluhan individu dan kelompok  Menggunakan media cetak  Melakukan pencatatan dan pelaporan sesuai dengan formulir terlampir c. Dukungan dan Jaringan resources yang dimiliki:  Ruang khusus  Memiliki papan nama, ukuran minimal 60 cm x 90 cm, dan dipasang ditempat yang  mudah dilihat oleh khalayak  Struktur pengurus paling tidak memiliki: Pembina, Ketua, Bidang Administrasi,  Bidang ProgramKegiatan, PS dab KS  Dua orang Pendidik Sebaya yang dapat diakses  Lokasi PIK remaja yang mudah diakses dan disukai oleh remaja 2 PIK remaja tahap TEGAK a. Materi dan Isi Pesan assets yang diberikan:  TRIAD KRR dan Pendewasaan Usia Perkawinan  Pendalaman materi TRIAD KRR dan Pendewasaan Usia Perkawinan  Pemahaman tentang Hak-Hak Reproduksi  Keterampilan hidup Life Skills Universitas Sumatera Utara  Keterampilan advokasi b. Kegiatan yang dilakukan:  Kegiatan yang dilakukan di dalam dan di luar PIK remaja  Bentuk aktifitas bersifat penyadaran KIE di dalam lokasi PIK remaja berada,misalnya penyuluhan individu dan kelompok  Bentuk aktifitas bersifat penyadaran KIE di luar PIK remaja antara lain:  Sosialisasi dan Dialog Interaktif melalui RadioTV  Press Gathering  Pemberian Informasi PKBR dan KRR oleh Pendidik Sebaya kepada remaja sepertidi pasar, jalanan, sekolah, Masjid, Gereja, Vihara, Banjar, dan lain-lain.  Seminar PKBR  Road Show PKBR ke sekolah, Masjid, Gereja, Vihara, Banjar, dan lain-lain.  Promosi PIK remaja melalui TV, Radio, Majalah, Surat Kabar.  Pemberian informasi PKBR dalam momentum strategis Pentas seni, Hari-haribesar nasional dan daerah, Hari keluarga Nasional, Hari Remaja, Hari AntiNarkoba, hari AIDS, Kemah Bhakti Pramuka, dan Gerakan Penghijauan.  Diskusi anti kekerasan dalam rumah tangga Universitas Sumatera Utara  Sosialisasi PKBR bagi calon pengantin  Penyampaian informasi PKBR melalui Mobil Unit Penerangan  Melakukan konseling PKBR melalui SMS, Telepon, Tatap Muka, dan Surat-menyurat  Menggunakan media cetak dan elektronik  Melakukan pencatatan dan pelaporan sesuai formulir terlampir  Melakukan advokasi dan promosi PIK remaja untuk mengembangkan jaringanpelayanan  Melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat menarik minat remaja untuk datang ke PIKRemaja, antara lain:Pendampingan kepada remaja penyalahguna napza, hamil, di luar nikah, dan HIVpositif  Bedah film  Pelatihan penyiapan karir, contoh: membuat lamaran pekerjaan, kursus bahasaingris, browsing internet, dan lain-lain.  Lintas alamout bound  Bimbingan blajar siswa SLTPSLTA  Pendataan remaja yang mengalami risiko TRIAD Kehamilan tidak diinginkan,penyalahgunaan Napza dan HIV positif  Studi banding Universitas Sumatera Utara  Kegiatan ekonomi produktif peternakan, pertanian, menjahit, warung gaul dansembako, rental komputer, pemberian les privat kepada remaja setempat,pembuatan pin, salon, dll  Kegiatan olah raga jalan santai, gerak jalan, voli, basket, senam dan kesenian musik, drama, paduan suara, teater  Presentasi pengalaman kegiatan PKBR pada PIK remaja yang baru dibentuk  Aneka lomba pidato, drum band, band, lukis, karaoke, karikatur, seni aslami,cerdas cermat, dan bedah kasus  Kajian Islam versi pemuda  Pemberian penghargaan kepada Pendidik Sebaya dan Konselor Sebaya  Jambore PIK remaja  Pelayanan pemeriksaan gigi atau konsultasi kecantikan  Integrasi kegiatan PIK remaja dengan peertemuan rutin pramuka  Integrasi kegiatan PIK remaja dengan pelayanan dasar kesehatan c. Dukungan dan Jaringan resources yang dimiliki:  Ruang sekretariat dan ruang pertemuan  Struktur pengurus paling tidak memiliki Pembina, Ketua, Bidang Administrasi, BidangProgram dan Kegiatan, PS, KS  Memiliki papan nama, ukuran minimal 60cm x 90 cm dan dipasang di tempat yangmudah dilihat oleh khalayak Universitas Sumatera Utara  Empat orang Pendidik sebaya yang dapat diakses  Lokasi mudah diakses dan disukai remaja  Dua orang Konselor Sebaya yang dapat diakses  Jaringan mitra kerja dengan pelayanan medis dan non medis 3 PIK remaja Tahap TEGAR a. Materi dan Isi Pesan assets yang diberikan:  TRIAD KRR dan Pendewasaan Usia Perkawinan  Pendalaman materi TRIAD KRR dan Pendewasaan Usia Perkawinan  Pemahaman tentang Hak-Hak Reproduksi  Keterampilan hidup Life Skills  Keterampilan advokasi b. Kegiatan yang dilakukan:  Kegiatan yang dilakukan di dalam dan di luar PIK remaja  Bentuk aktifitas bersifat penyadaran KIE di dalam lokasi PIK remaja berada,misalnya penyuluhan individu dan kelompok  Bentuk aktifitas bersifat penyadaran KIE di luar PIK remaja antara lain:Sosialisasi dan Dialog Interaktif program PKBR melalui RadioTV  Press Gathering  Pemberian Informasi PKBR dan KRR oleh Pendidik Sebaya kepada remaja sepertidi pasar, jalanan, sekolah, Masjid, Gereja, Vihara, Banjar, dan lain-lain. Universitas Sumatera Utara  Seminar PKBR  Road Show PKBR ke sekolah, Masjid, Gereja, Vihara, Banjar, dan lain-lain.  Promosi PIK remaja melalui TV, Radio, Majalah, Surat Kabar.  Pemberian informasi PKBR dalam momentum strategis Pentas seni, Hari-haribesar nasional dan daerah, Hari keluarga Nasional, Hari Remaja, Hari AntiNarkoba, hari AIDS, Kemah Bhakti Pramuka, dan Gerakan Penghijauan.Diskusi anti kekerasan dalam rumah tangga  Sosialisasi PKBR bagi calon pengantin  Penyampaian informasi PKBR melalui Mobil Unit Penerangan  Melakukan konseling PKBR melalui SMS, Telepon, Tatap Muka, dan Surat-menyurat  Menggunakan media cetak dan elektronik  Melakukan pencatatan dan pelaporan sesuai formulir terlampir  Melakukan advokasi dan promosi PIK remaja untuk mengembangkan jaringanpelayanan  Melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat menarik minat remaja untuk datang ke PIKRemaja, antara lain: Pendampingan kepada remaja penyalahguna napza, hamil, di luar nikah, dan HIVpositif  Bedah film Universitas Sumatera Utara  Pelatihan penyiapan karir, contoh: membuat lamaran pekerjaan, kursus bahasa ingris, browsing internet, dan lain-lain.  Lintas alamout bound  Bimbingan blajar siswa SLTPSLTA  Pendataan remaja yang mengalami risiko TRIAD Kehamilan tidak diingnkan, penyalahgunaan Napza dan HIV positif  Studi banding  Kegiatan ekonomi produktif peternakan, pertanian, menjahit, warung gaul dan sembako, rental komputer, pemberian les privat kepada remaja setempat,pembuatan pin, salon, dll  Kegiatan olah raga jalan santai, gerak jalan, voli, basket, senam dan kesenian musik, drama, paduan suara, teater  Presentasi pengalaman kegiatan PKBR pada PIK remaja yang baru dibentuk  Aneka lomba pidato, drum band, band, lukis, karaoke, karikatur, seni aslami,cerdas cermat, dan bedah kasus  Kajian Islam versi pemuda  Pemberian penghargaan kepada Pendidik Sebaya dan Konselor Sebaya  Jambore PIK remaja  Pelayanan pemeriksaan gigi atau konsultasi kecantikan  Integrasi kegiatan PIK remaja dengan peertemuan rutin pramuka Universitas Sumatera Utara  Integrasi kegiatan PIK remaja dengan pelayanan dasar kesehatan c. Dukungan dan Jaringan resources yang dimiliki:  Ruang sekretariat dan ruang pertemuan  Struktur pengurus paling tidak memiliki Pembina, Ketua, Bidang Administrasi, BidangProgram dan Kegiatan, PS, KS  Memiliki papan nama, ukuran minimal 60cm x 90 cm dan dipasang di tempat yangmudah dilihat oleh khalayak  Empat orang Pendidik sebaya yang dapat diakses  Lokasi mudah diakses dan disukai remaja  Jaringan mitra kerja dengan pelayanan medis dan non medis  Empat orang Konselor Sebaya yang dapat diakses  Memiliki hotlineSMS konseling  Memiliki perpustakaan sendiri  Jaringan dengan:  Kelompok Remaja Sebaya  Orang tua  Guru-guru sekolah  PIK remaja lain, dan lain-lain  Organisasi induk pembina PIK remaja Menurut Sarwono 2006 sekolah adalah lingkungan pendidikan sekunder. Anak remaja yang sudah duduk dibangku SLTP atau SLTA umumnya menghabiskan Universitas Sumatera Utara waktu sekitar tujuh jam sehari setiap hari dilewatkan disekolah, sehingga pengaruh sekolah terhadap perkembangan jiwa remaja cukup besar. Lebih lanjut dijelaskan, sehingga pengaruh sekolah tentunya diharapkan positif terhadap perkembangan jiwa remaja, karena sekolah adalah lembaga pendidikan. Menurut PATH 2000 pemberian informasi yang tepat dan relevan tentang kesehatan reproduksi, merupakan hal yang sangat penting. Pendidikan dan konseling yang berbasis diklinik merupakan hal yang penting. Demikian pula program yang berbasis disekolah. Hal yang sama dikemukakan oleh yusuf 2008 bahwa sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang secara sistematis melaksanakan program bimbingan, pengajaran, dan latihan dalam rangka membantu siswa agar mampu mengembangkan potensinya, baik yang menyangkut aspek moral-spiritual, intelek, emosional, maupun sosial.

2.7. Landasan Teori

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kegiatan Pusat Informasi Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR) terhadap Pengetahuan Dan Sikap Tentang Kesehatan Reproduksi Di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Percut Sei Tuan Sampali

6 118 95

Perbedaan Pengetahuan Remaja Tentang Triad Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) Pada Sekolah Dengan Pusat Informasi Konseling (PIK-R) Dan Tanpa PIK-R Di Kota Denpasar Tahun 2016.

6 11 35

PARTISIPASI REMAJA DALAM PEMANFAATAN PELAYANAN PUSAT INFORMASI KONSELING REMAJA (PIK - R) DI SMAN 8 DENPASAR.

5 20 34

PERAN PUSAT INFORMASI DAN KONSELING KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA (PIK-KRR) TERHADAP PEMBERDAYAAN REMAJA abstrak. 5. PIK KRR

1 9 12

PENINGKATAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL KONSELOR SEBAYA MELALUI PUSAT INFORMASI DAN KONSELING REMAJA (PIK-R) DI SMP NEGERI 22 SURABAYA.

0 3 111

PEDOMAN PENGELOLAAN PUSAT INFORMASI DAN KONSELING REMAJA DAN MAHASISWA (PIK REMAJAMAHASISWA)

0 3 112

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Dukungan Guru - Pengaruh Dukungan Guru dan Teman Sebaya terhadap Akseptabilitas dan Pemanfaatan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK Remaja) di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Kota Tanjung Balai

0 0 36

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Dukungan Guru dan Teman Sebaya terhadap Akseptabilitas dan Pemanfaatan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK Remaja) di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Kota Tanjung Balai

0 0 11

HUBUNGAN AKSEPTABILITAS DENGAN PEMANFAATAN PUSAT INFORMASI DAN KONSELING KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA (PIK-KRR) PADA SISWA KELAS X DI SMA N 2 WATES KULON PROGO YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Akseptabilitas dengan Pemanfaatan Pusat Inform

0 0 16

HUBUNGAN KETERAMPILAN PENDIDIK SEBAYA DENGAN PEMANFAATAN PUSAT INFORMASI DAN KONSELING REMAJA (PIK – R) PADA REMAJA DI SMA N 5 YOGYAKARTA TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Keterampilan Pendidik Sebaya dengan Pemanfaatan Pusat Informasi dan Konseling

0 0 12