37 nyata. Hasil uji Duncan untuk masing-masing diameter kayu seperti pada Tabel
3.16. Pada umumnya kayu dengan kekuatan belah yang tinggi akan mampu
mengikat paku lebih baik dibanding kayu yang memiliki kekuatan belah yang rendah. Keteguhan belah juga memudahkan proses penyambungan kayu.
Gambar 3.16 Keteguhan belah arah tangensial T dan radial R pada diameter batang 50 cm dan 60 cm
Tabel 3.16 Hasil Uji Duncan keteguhan belah pada diameter batang 50 cm dan 60 cm
Bagian batang Arah tangensial
Arah radial Diameter
50 cm Diameter
60 cm Diameter
50 cm Diameter
60 cm PT
29.56
a
15.81
bc
22.64
a
11.85
bc
PG 30.02
a
20.79
b
12.35
bc
13.17
bc
UT 17.91
bc
12.98
c
14.07
b
10.38
c
UG 16.61
bc
18.23
bc
11.22
bc
13.84
b
3.4 Sifat Kimia Kayu
3.4.1 Kelarutan Ekstraktif Kelarutan dalam air dingin, air panas, NaOH 1 dan etanol:benzene 1:1
kayu maniani seperti pada Gambar 3.17. Kelarutan ekstraktif dalam air dingin berkisar dari 2.03-8.25, air panas 3.91-11.96, NaOH 1 larut dalam
11.93-22.95, dan alkohol:benzene 2.27-7.03. Komponen yang terlarut dalam air adalah tanin, gum, karbohidrat, pigmen dan pati larut air panas.
Komponen yang larut dalam NaOH adalah karbohidrat dan lignin berbobot molekul rendah. Tingginya kelarutan dalam NaOH menjadi indikator tingginya
tingkat kerusakan kayu oleh organisme perusak kayu atau oleh proses kimia tertentu seperti proses pulping. Sedangkan komponen yang larut dalam alkohol
benzene adalah lemak, resin dan minyak.
Dari Gambar 3.17 terlihat bahwa kelarutan air panas lebih tinggi daripada kelarutan dalam air dingin. Kandungan ekstraktif tertinggi yang ditandai dengan
5 10
15 20
25 30
35
D50 D60
D50 D60
Tangensial Radial
B e
la h
k g
cm
-2
PT PG
UT UG
38 nilai kelarutan dalam berbagai pelarut yang tertinggi yaitu pada bagian pangkal
kayu teras diameter 60 cm. Diduga faktor umur pohon yang lebih tua sehingga penumpukan ekstraktif dalam bagian teras kayu diameter 60 cm menjadi lebih
banyak.
Gambar 3.17 Kelarutan kayu dalam air dingin, air panas, NaOH 1, dan etanol:benzene al-ben
Hasil analisis ragam pada selang kepercayaan 95 menunjukkan bahwa diameter batang dan bagian batang berpengaruh nyata terhadap kelarutan
ekstraktif di dalam air dingin, air panas dan NaOH 1. Hasil uji Duncan disajikan pada Tabel 3.17.
Tabel 3.17 Hasil Uji Duncan kelarutan zat ekstraktif Diameter Bagian batang
Kelarutan Air dingin
Air panas NaOH 1
40
Teras Gubal
4.19
c
3.94
c
6.98
a
4.93
a
16.25
a
14.80
a
50
Teras Gubal
3.28
d
2.08
e
6.16
a
4.01
a
13.83
a
12.00
a
60
Teras Gubal
8.19
a
7.22
b
11.77
a
9.19
b
22.08
a
19.55
a
Hasil analisis komponen kimia terhadap ekstrak alkohol-benzene menggunakan GCMS pirolisis menunjukkan keberadaan komponen kimia dalam
jumlah yang cukup dominan di antaranya 1-penten-3-one, 1,5-diphenyl
-
20.32
,
trans-2H-pyran, tetrahydro-2,6-diphenyl 20.54. Kedua komponen kimia ini
memiliki cincin aromatik sederhana, sehingga bersifat aromatik yang berpeluang untuk dijadikan sumber bahan pewangi. Selain itu terkandung pula styrene,
benzylacetone, syringaldehyde, chalcone, dan palmitic acid. Styrene adalah turunan dari benzena yang mudah menguap dan berbau harum, komponen ini
ditemukan pula pada kayu Styrax sp
. Selain sebagai bahan baku wewangian,
styrene juga dilaporkan sebagai antijamur, insektisida atau nematisida Lee et al. 2009 . Benzylacetone berperan penarik serangga penyerbuk pada bunga Kessler
dan Baldwin 2011, cairan ini berbau harum dan dapat digunakan sebagai parfum dan aroma sabun http:encyclopedia2.thefreedictionary.comBenzylacetone.
Dilaporkan oleh Frenois et al. 2004 bahwa benzylacetone menyebabkan efek bakteriostatik kuat bila dipakai bersamaan dengan 5 mgml thioamida ethionamida
5 10
15 20
25
PT60 PG60
PT50 PG50
PT40 PG40
Kel a
ru ta
n e
k st
ra k
ti f
Bagian batang
Dingin Panas
NaOH 1 Alben