39 diproduksi dari setiap bagian. Produk polyester yang dihasilkan CP-1
berupa chips, serat staple PSF dan benang filamen POY, DT dan DTY. Produk CP-2 berupa produk chips yang dibuat khusus untuk
bahan baku pet botol kemasan plastik dan film, seperti botol aqua, coca-cola dan shampoo. Produk CP-3 berupa produk chips, serat
staple PSF dan benang filamen POY, DT dan DTY sama halnya
dengan CP-1. Proses produksi selengkapnya dapat dilihat dalam Lampiran 3.
4.3 Pemasaran
Pemasaran produk polyester hasil produksi diutamakan pada ekspor, karena PT IRS Tbk merupakan kawasan berikat. Kawasan berikat adalah
perusahaan yang industrinya diutamakan pada ekspor untuk meningkatkan devisa negara sehingga biaya-biaya ekspor masih ditangguhkan oleh negara.
Sedangkan pada penjualan lokal, perusahaan harus mengeluarkan biaya- biaya. Penjualan dilakukan oleh divisi marketing, namun sebelumnya divisi
marketing melihat perencanaan produksi yang dilakukan sehingga, pada
akhirnya pihak marketing yang melakukan promosi kepada pihak konsumen. Produk polyester dari IRS pada umumnya memiliki mutu yang
baik sehingga banyak calon pembeli yang berkompetisi untuk membeli. Selain itu, terdapat juga konsumen yang khusus memesan suatu produk
sesuai spesifikasi yang diinginkan. Namun pada proses produksi dan bahan baku tidak berbeda dengan produk yang biasa dibuat oleh PT IRS Tbk.
4.4 Peramalan dengan Metode Time Series
Penyusunan jadwal induk produksi master production schedule dipengaruhi oleh peramalan permintaan. Peramalan permintaan dapat
dilakukan dengan melihat data permintaan tahun-tahun sebelumnya. Peramalan yang dilakukan dalam penelitian ini sebagai gambaran bagi
perusahaan untuk melakukan alternatif kebijakan terhadap peramalan selanjutnya yang akan dilakukan. Proses peramalan dalam penelitian ini
didapatkan berdasarkan data pemesanan bahan baku yang terhitung dimulai dari bulan Januari 2009 hingga Desember 2010 atau selama 24 bulan.
40 Peramalan permintaan disusun untuk 12 periode selanjutnya, yaitu untuk
tahun 2011. Proses peramalan dilakukan terlebih dahulu dengan melihat data yang merupakan data dengan pola musiman atau tidak siklis ataupun
stasioner . Pola data yang dimiliki akan mempengaruhi cara melakukan
peramalan. Pola data pemesanan bahan baku PTA dan MEG dapat dilihat pada Gambar 7 dan 8.
BULAN JU
M L
A H
T O
N
24 22
20 18
16 14
12 10
8 6
4 2
22000 21000
20000 19000
18000 17000
16000 15000
POLA DATA PEMESAN AN PTA 2 0 0 9 -2 0 1 0
Gambar 7. Pola data pemesanan PTA
41
BULAN JU
M L
A H
T O
N
24 22
20 18
16 14
12 10
8 6
4 2
9500 9000
8500 8000
7500 7000
6500 6000
POLA DATA PEMESANAN MEG 2 0 0 9 -2 0 1 0
Gambar 8. Pola data pemesanan MEG Hasil analisis autokorelasi menggunakan bantuan perangkat lunak
minitab 14.0 Lampiran 4 menunjukkan pola data pemesanan bahan baku dilakukan secara acak. Teknik peramalan yang digunakan adalah Linear
Trend Analysis, Moving Average dan Single Exponential Smoothing.
Parameter kesalahan yang akan menjadi patokan pemilihan teknik terbaik adalah MAPE karena memiliki nilai kesalahan terkecil dibandingkan
parameter kesalahan MAD dan MSE. Selain itu, untuk menghindari masalah nilai MAD dan MSE yang memiliki nilai yang sangat besar Lampiran 5.
Teknik yang memiliki MAPE terkecil untuk peramalan bahan baku PTA adalah linear trend analysis. Plot data dengan teknik ini ditunjukkan
pada Gambar 9.
42
I nde x P
T A
36 32
28 24
20 16
12 8
4 22000
21000 20000
19000 18000
17000 16000
15000
A ccu r acy Measu r es MA PE
4 MA D
840 MSD
1455429 Var iab le
Fo r ecasts A ctu al
Fits
Tr end Analysis Plot for PTA
Linear Tr end Model Yt = 19084,7 + 63,4661 t
Gambar 9. Plot data Linear Trend Analysis untuk PTA Teknik yang memiliki MAPE terkecil untuk peramalan bahan baku
MEG adalah linear trend analysis. Plot data dengan teknik ini ditunjukkan pada Gambar 10.
I ndex M
E G
36 32
28 24
20 16
12 8
4 9500
9000 8500
8000 7500
7000 6500
6000
Accuracy Measures MAPE
6 MAD
464 MSD
382693 Variable
Forecasts Actual
Fits
Trend Analysis Plot for MEG
Linear Trend Model Yt = 7346,66 + 25,8239 t
Gambar 10. Plot data Linear Trend Analysis untuk MEG
43 Hasil peramalan digunakan sebagai rekomendasi kepada perusahaan
untuk melakukan kegiatan pemesanan bahan baku yang belum dilakukan yaitu untuk tahun 2011. Hasil peramalan menunjukkan nilai pada Tabel 4.
Tabel 4. Hasil peramalan bahan baku
Bulan Hasil peramalan bahan baku Ton
PTA MEG Januari 20.671 7.992
Februari 20.735 8.018 Maret 20.798
8.044 April 20.862
8.070 Mei 20.925
8.096 Juni 20.989
8.121 Juli 21.052
8.147 Agustus 21.116 8.173
September 21.179 8.199
Oktober 21.243 8.225 Nopember 21.306
8.251 Desember 21.370 8.276
4.5 Pemakaian Bahan Baku