P Analisis Biaya Persediaan Bahan Baku

m s m d

4.7.4 P

t m d d h t e l p p p Metod menghasilka sebanyak 5. maksimal b dilihat pada Gambar Pengendalia teknik LFL Lot f memproduks dengan sasa dependen. M hanya jika d tidak ada a ekonomis da lot menjadi pengendalian pemesanan periode. Be de MRP an titik mak 714 ton de biaya yang Gambar 13. 13. Grafik an biaya pe for lot ad si tepat apa aran sistem M Metode MRP dibutuhkan, ntisipasi pe an teknik pe i sangat ef n persediaan tepat sebes sarnya pem 54 teknik EO ksimum dari ngan biaya dikeluarkan MRP teknik ersediaan ba dalah sebua a yang diper MRP, yaitu P teknik lot dengan tid esanan yang ersediaan jus fisien Heiz n bahan bak sar kebutuha mesanan terse OQ untuk persediaan US 2.028 n oleh peru k EOQ untuk ahan baku d ah teknik rlukan. Kep memenuhi t for lot har ak ada pers g datang. Ke st in time di zer dan Re ku lot for lot an yang dip ebut diharap bahan ba yang harus 8.520 yang m usahaan. Gr k bahan baku dengan Me penentuan putusan LFL kebutuhan p rus mengha sediaan peng etika pesana iterapkan, m ender, 2010 t , menghend perlukan da pkan dapat aku MEG s dilakukan merupakan rafik dapat u MEG tode MRP lot yang L konsisten permintaan asilkan unit gaman dan an bersifat maka lot for 0. Metode daki jumlah alam suatu memenuhi 55 kebutuhan bahan baku yang digunakan pada bulan tersebut. Metode MRP dengan teknik LFL tidak menimbulkan biaya penyimpanan, karena bahan baku yang dipesan sesuai dengan kebutuhan mendatang. Bahan baku PTA memiliki persediaan awal 2.110 ton pada bulan Januari 2010 yang merupakan persediaan akhir dari bulan Desember 2009. Sedangkan kebutuhan kotor yang diperlukan pada bulan Januari 2010 sebanyak 19.759 ton, maka diperlukan bahan baku sebanyak kebutuhan kotor tersebut. Akibatnya, jumlah pemesanan yang dilakukan merupakan pengurangan antara kebutuhan kotor dengan persediaan di tangan. Pada bulan Februari 2010 perusahaan membutuhkan bahan baku PTA sebanyak 18.153 ton, maka pemesanan disesuaikan dengan kebutuhan kotor tersebut. Pada bulan selanjutnya jumlah pemesanan dilakukan sesuai dengan kebutuhan dari bulan tersebut. Metode MRP dengan teknik LFL untuk bahan baku PTA dilakukan pemesanan 12 dua belas kali dalam satu tahun. Perhitungan terperinci untuk jumlah kebutuhan dan rencana pemesanan bahan baku dengan metode MRP teknik LFL dapat dilihat pada Lampiran 9. Bahan baku MEG memiliki persediaan akhir pada bulan Desember 2009 sebanyak 2.522 ton yang merupakan persediaan awal dari bulan Januari 2010. Pada bulan Januari 2010, MEG yang dibutuhkan sebanyak 7.813 ton. Oleh sebab itu, dilakukan pemesanan sebanyak 5.291 ton untuk memenuhi kebutuhan MEG pada bulan Januari 2010. Pada bulan Februari 2010 kebutuhan MEG sebanyak 7.032 ton, maka dilakukan pemesanan sebanyak MEG yang dibutuhkan. Untuk bulan-bulan berikutnya, pemesanan MEG dilakukan sesuai dengan jumlah kebutuhan dari bulan tersebut. Metode MRP dengan teknik LFL untuk bahan baku MEG dilakukan pemesanan 12 dua belas kali dalam satu tahun. Perhitungan terperinci untuk jumlah kebutuhan dan rencana pemesanan bahan baku dengan metode MRP teknik LFL dapat dilihat pada Lampiran 10. 56 Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode MRP teknik LFL, dapat diketahui bahwa untuk bahan baku PTA pemesanan dilakukan sebanyak 12 dua belas kali dengan jumlah kebutuhan dalam satu tahun 240.157 ton. Kuantitas pemesanan berdasarkan kebutuhan setiap bulan. Bahan baku MEG pemesanan dilakukan 12 dua belas kali dengan jumlah kebutuhan dalam satu tahun 94.017 ton. Kuantitas pemesanan dilakukan berdasarkan kebutuhan setiap bulan. Persediaan bahan baku merupakan persediaan akhir bahan baku bulan sebelumnya ditambahkan dengan kuantitas pemesanan bahan baku yang diterima pada bulan tersebut. Persediaan akhir bahan baku adalah persediaan bahan baku yang dikurangi oleh bahan baku yang digunakan. Banyaknya pemesanan, kuantitas pesanan, kebutuhan bahan baku dan persediaan dapat dilihat pada Tabel 11. 57 Tabel 11. Banyaknya pemesanan, kuantitas pesanan dan persediaan metode MRP teknik LFL PT IRS Tbk Bahan baku Bulan Banyaknya pemesanan Kuantitas pemesanan Ton Persediaan bahan baku Ton Kebutuhan bahan baku Ton Persediaan akhir Ton PTA Jan 1 17.649 19.759 19.759 Feb 1 18.153 18.153 18.153 Mar 1 20.078 20.078 20.078 Aprl 1 18.456 18.456 18.456 Mei 1 20.483 20.483 20.483 Juni 1 19.349 19.349 19.349 Juli 1 20.938 20.938 20.938 Agst 1 20.938 20.938 20.938 Sept 1 20.475 20.475 20.475 Okt 1 20.972 20.972 20.972 Nop 1 19.557 19.557 19.557 Des 1 21.000 21.000 21.000 MEG Jan 1 5.291 7.813 7.813 Feb 1 7.032 7.032 7.032 Mar 1 7.779 7.779 7.779 Aprl 1 7.375 7.375 7.375 Mei 1 8.077 8.077 8.077 Juni 1 7.561 7.561 7.561 Juli 1 8.218 8.218 8.218 Agst 1 8.225 8.225 8.225 Sept 1 7.998 7.998 7.998 Okt 1 8.051 8.051 8.051 Nop 1 7.687 7.687 7.687 Des 1 8.200 8.200 8.200 Pemesanan dan penyimpanan bahan baku menimbulkan biaya yang harus dikeluarkan, sehingga biaya persediaan yang timbul dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Biaya persediaan bahan baku metode MRP teknik LFL di PT IRS Tbk Bahan baku Biaya pemesanan US Biaya penyimpanan US Biaya persediaan US PTA 1.749.996 1.749.996 MEG 750.000 750.000 58 Berdasarkan Tabel 12, biaya penyimpanan nol karena tidak pernah ada persediaan, tetapi 12 kali melakukan pemesanan sehingga menimbulkan biaya pemesanan US 1.749.996, sehingga biaya persediaan yang dikeluarkan untuk bahan baku PTA dengan metode MRP teknik LFL sebanyak US 1.749.996 dalam satu tahun. Sedangkan biaya persediaan untuk bahan baku MEG terdiri dari biaya pemesanan US 750.000 dengan tidak ada biaya penyimpanan, sehingga biaya persediaan yang dikeluarkan untuk bahan baku MEG dengan metode MRP teknik LFL sebanyak US 750.000 dalam satu tahun.

4.7.5 Pengendalian biaya persediaan bahan baku dengan Metode MRP