Uji Eksklusi Dan Displacement

C. Uji Eksklusi Dan Displacement

Pada Gambar 18 terlihat bahwa potongan usus yang dipaparkan pada EPEC menghasilkan kenaikan total E. coli sebesar 3.0 cfucm 2 . Potongan usus yang dipaparkan pada B16 menghasilkan kenaikan jumlah BAL dan penurunan jumlah E. coli yang menunjukkan adanya penempelan dan kompetisi dengan E. coli indigenus. Perubahan jumlah BAL pada potongan usus yang dipaparkan pada B16 lebih dahulu kemudian dipaparkan pada EPEC memiliki perubahan jumlah total BAL yang lebih rendah dan berbeda nyata dibandingkan dengan potongan usus yang dipapar dengan B16 saja dan potongan usus yang dipaparkan pada EPEC kemudian pada B16 p0.05. Perubahan total E. coli pada potongan usus yang dipapar EPEC, dipapar BAL kemudian EPEC, dan dipapar EPEC kemudian BAL tidak berbeda nyata p0.05. Hal ini menunjukkan bahwa B16 yang telah menempel pada permukaan usus tikus dapat digantikan oleh EPEC dan tidak dapat menggantikan EPEC yang telah menemppel. Data uji eksklusi dan displacement dapat dilihat pada Lampiran 30-33. Gambar 18. Pengaruh paparan B16 terhadap perubahan jumlah total BAL dan E. coli pada usus tikus pada uji eksklusi dan displacement Pada Gambar 19, perubahan jumlah BAL pada potongan usus yang dipapar R23, dipapar R23 kemudian EPEC, dan dipapar EPEC kemudian R23 tidak berbeda nyata p0.05. Perubahan jumlah E. coli pada potongan usus yang dipaparkan pada R23 kemudian dipaparkan pada EPEC tidak berbeda nyata dengan potongan usus yang dipaparkan pada EPEC saja p0.05 tetapi berbeda nyata dengan potongan usus yang dipapar EPEC kemudian dipapar BAL p0.05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa R23 tetap mampu menempel pada permukaan usus tikus tetapi tidak mampu menggantikan EPEC yang telah menempel. Lee et al. 2003 menyatakan bahwa LGG tidak mampu menggantikan bakteri yang telah menempel pada sel Caco-2 kecuali sel lepas dari reseptor dan berikatan dengan atom pada LGG untuk mengikat reseptor. Gambar 19. Pengaruh paparan R23 terhadap perubahan jumlah total BAL dan E. coli pada usus tikus pada uji eksklusi dan displacement Hasil uji eksklusi dan displacement menunjukkan bahwa R23 lebih mampu bertahan daripada B16 pada permukaan usus. Kedua isolat tersebut tetap dapat menempel pada permukaan usus yang telah ditempeli EPEC tetapi tidak mampu menggantikan EPEC yang telah menempel. Hal ini kemungkinan dikarenakan perbedaan adhesin BAL dan EPEC serta masih adanya tempat untuk menempel pada permukaan usus. Permukaan usus terdiri atas vili-vili yang menyebabkan permukaannya sangat luas. Bakteri yang ada di dalam usus akan menempel pada mukus permukaan usus, sel epitel, dan juga pada lapisan dalam gel mukus pada pada crypt ileum, sekum, dan kolon Deplancke Gaskin 2001. Faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil pengujian adalah bakteri indigenus yang telah berada pada usus tikus. Dari analisis jumlah mikroba awal diperoleh jumlah BAL indigenus pada permukaan usus tikus cukup tinggi sekitar 10 4 -10 5 cfucm 2 sementara jumlah E. coli indigenus berkisar 10 2 cfucm 2 . Perubahan jumlah BAL yang relatif lebih rendah daripada perubahan jumlah E. coli dapat diakibatkan oleh jumlah BAL yang sudah jenuh. Kejenuhan ini dapat diakibatkan oleh konsentrasi inokulum BAL yang dipaparkan dan juga afinitas BAL pada reseptor di permukaan usus. Peranan penempelan dalam fungsi probiotik masih dipertanyakan karena beberapa galur yang penempelannya rendah secara in vitro dan in vivo tetap mampu menunjukkan efek yang positif pada inang Saarela et al. 2000. L. acidophilus LA1, L. casei Shirota, and Lactobacillus GG telah terbukti memiliki efek yang menguntungkan bagi kesehatan walaupun penempelannya pada sel Caco-2 rendah yaitu La1 12.6, Shirota 3.2, dan LGG 9.7 Tumuola Salminen 1998. Selain itu ada kemungkinan penempelan yang kuat dapat meningkatkan risiko infeksi pada inang Saarela et al. 2000.

D. Pengamatan Penempelan BAL pada Permukaan Usus Tikus