spatula untuk mendapatkan sel epitelnya. Sel yang didapat kemudian dimasukkan ke dalam PBS.
Persiapan suspensi BAL Kultur BAL ditumbuhkan semalam dalam MRSB. Kemudian kultur BAL
dipanen dengan cara disentrifugasi pada 5000 rpm selama 15 menit. Endapan yang diperoleh dicuci dengan PBS dan kemudian disuspensikan ke dalam PBS
sampai jumlahnya mencapai 1-5 x 10
8
cfuml. Pelaksanaan uji
Sebanyak 1 ml suspensi epitel dan 1 ml kultur dimasukkan ke dalam tabung ependorf dan diinkubasi selama 30 menit di dalam waterbath shaker
dengan suhu 37°C dan 109 rotasimenit. Suspensi kemudian digores ke atas gelas objek untuk diberi pewarnaan Gram dan kemudian diamati dengan mikroskop.
d. Pengaruh paparan BAL pada permukaan usus tikus terhadap total BAL
dan total E. coli pada permukaan usus tikus
Sebanyak 10 ml suspensi BAL 10
6
cfuml dimasukkan ke dalam cawan petri yang berisi potongan usus tikus dan diinkubasi dengan waktu inkubasi
optimum pada suhu ruang. Setelah itu, usus dibilas dengan PBS sebanyak 2 kali. Jumlah total BAL dan total E. coli dihitung.
3. Kompetisi Penempelan BAL dan EPEC
a. Kompetisi penempelan BAL dan EPEC pada permukaan usus tikus
Pada uji kompetisi ada tiga perlakuan yaitu 1 potongan usus yang dipaparkan pada BAL, 2 potongan usus yang dipaparkan pada EPEC, dan 3
potongan usus yang dipaparkan pada BAL dan EPEC secara bersamaan. Pada ketiga perlakuan tersebut digunakan jumlah inokulum bakteri 10
6
cfuml. Potongan usus tikus diinkubasi selama 60 menit. Setelah itu, potongan usus
diambil dan dibilas dengan PBS sebanyak 2 kali. Usus yang telah dibilas kemudian dihitung jumlah total BAL dan total E. coli.
b. Pengaruh jumlah inokulum BAL terhadap kemampuan penempelannya
pada permukaan usus tikus dan kemampuan kompetisinya dengan EPEC
Pengujian ini menggunakan tiga jenis perlakuan yaitu 1 potongan usus yang dipaparkan pada BAL, 2 potongan usus yang dipaparkan pada EPEC, dan
3 potongan usus yang dipaparkan pada BAL dan EPEC secara bersamaan. Pada setiap perlakuan ada dua jenis konsentrasi inokulum BAL yang digunakan yaitu
10
6
cfuml dan 10
8
cfuml. Potongan usus tikus diinkubasi selama 60 menit pada semua perlakuan. Setelah itu, potongan usus diambil dan dibilas dengan PBS
sebanyak 2 kali. Usus yang telah dibilas kemudian dianalisis jumlah total BAL dan total E. coli. Jumlah inokulum BAL yang memberikan hasil penempelan yang
lebih baik kemudian digunakan pada uji selanjutnya.
c. Uji Eksklusi dan Displacement
Uji eksklusi bertujuan untuk mengetahui kemampuan BAL yang telah menempel untuk bertahan pada permukaan usus tikus. Potongan usus dipaparkan
terhadap BAL lebih dahulu selama 60 menit kemudian dicuci dan dipaparkan pada EPEC selama 60 menit. Sedangkan uji displacement bertujuan untuk
mengetahui kemampuan BAL untuk menggantikan bakteri patogen yang telah menempel pada permukaan usus. Pada uji displacement, potongan usus
dipaparkan dulu pada EPEC selama 60 menit kemudian dicuci dan dipaparkan pada BAL selama 60 menit. Pengujian ini menggunakan empat perlakuan yaitu
1 potongan usus yang dipaparkan pada BAL, 2 potongan usus yang dipaparkan pada EPEC, 3 potongan usus yang dipaparkan pada BAL kemudian dipaparkan
pada EPEC, dan 4 potongan usus yang dipaparkan pada EPEC kemudian dipaparkan pada BAL. Jumlah inokulum BAL yang digunakan adalah 10
8
cfuml sedangkan jumlah inokulum EPEC yang digunakan adalah 10
6
cfuml. Usus kemudian dihitung jumlah total BAL dan total E. coli.
d. Preparasi Sampel Untuk Analisis SEM Scanning Electron Microscope