Elemen Nodal Elemen dari Strut and Tie Model

36 a Selimut beton besar b Selimut beton kecil Gambar 2.17 a Menunjukkan titik pertemuan antara strut dan tie, b Tie digeser ke bawah selimut beton menipis yang mengakibatkan perubahan dimensi pada elemen titik simpul truss node element

2.6.3 Elemen Nodal

Pertemuan dari strut and tie model adalah nodal zones. Tiga atau lebih gaya ini bertemu dalam sebuah node dan harus dalam keadaan seimbang. Titik simpul joint atau nodes membentuk suatu elemen yang dinamakan node-element atau hydrostatic-element . Daerah ini merupakan titik tangkap gaya-gaya yang bertemu pada satu titik sehingga tegangan yang terjadi cukup rumit karena daerah ini mengalami tegangan biaxial dan triaxial. Pada daerah node-element yang dibebani oleh tegangan tekan biaxial memiliki tegangan induk pada kedua sisinya yang sama besarnya sehingga disebut sebagai hydrostatic element. Walaupun demikian kondisi ini tidak selalu terpenuhi sehingga daerah ini lebih umum disebut dengan truss node, nodal zone atau node element. 37 Secara konsep dalam rangka batang, titik ini diidealisasikan sebagai sendi. Beton yang berada pada titik pertemuan dan sekelilingnya disebut nodal zone. Gaya- gaya yang bekerja pada daerah nodal harus memenuhi kesetimbangan: ∑ �� = 0 ; ∑ �� = 0 ; ∑ � = 0 Kondisi ∑ � = 0 menunjukkan bahwa garis aksi dari semua gaya yang bekerja harus melalui titik umum common point. Nodal dikelompokkan oleh jenis gaya yang bertemu pada titik tersebut. Jadi suatu nodal dengan tanda C-C-C adalah nodal angkur dengan tiga penunjang, nodal dengan tanda C-C-T adalah nodal angkur dengan dua penunjang dan satu pengikat, nodal dengan tanda C-T-T adalah nodal angkur dengan satu penunjang dan dua pengikat, dan nodal dengan tanda T-T-T adalah nodal angkur dengan tiga pengikat seperti pada gambar 2.18. C digunakan untuk menunjukkan tekan dan T digunakan untuk menunjukkan tarik sesuai dengan ACI 318-02 yang mengasumsikan muka dari daerah nodal yang dibebani tekan mempunyai lebar yang sama seperti pada ujung dari penunjang. Sebagaimana diungkapkan sebelumnya, bahwa tegangan pada node-element akan menjadi kritis bila dimensi node-element yang terbentuk tidak memadai. Dalam perancangan, node-element harus mendapat perhatian yang baik, khususnya pada pertemuan dengan batang-batang tarik yang harus dijangkar. Penjangkaran batang tarik yang tidak baik akan mengakibatkan keruntuhan lebih awal. Penjangkaran dapat dilakukan dengan memberikan panjang penjangkaran, panjang penyaluran dan kait yang cukup. Kadangkala penjangkaran juga dilakukan dengan menggunakan jangkar pelat baja berupa ”end-plates”. 38 Gambar 2.18 Jenis-jenis node pada strut and tie model

2.6.4 Kriteria Keruntuhan Pada Beton