Material Penyusun Beton Analisa Dan Perencanaan Pile Cap Dengan Metode Strut And Tie Model Berdasarkan ACI Building Code 318-2002

43 bendungan-bendungan, tangki-tangki, reservoir dan sejumlah besar bangunan- bangunan struktur lainnya.

3.2 Material Penyusun Beton

Beton adalah suatu komposit dari beberapa bahan batu-batuan yang direkatkan oleh bahan pengiikat. Beton dibentuk dari agregat campuran halus dan kasar dan ditambah dengan pasta semen. Pada prinsipnya pasta semen mengikat pasir dan bahan-bahan agregat lain batu kerikil, basalt dan sebagainya. Rongga di antara bahan-bahan kasar diisi oleh bahan-bahan halus. Hal ini memberi gambaran bahwa harus ada perbandingan optimal antara agregat campuran yang bentuknya berbeda-beda agar pembentukan beton dapat dimanfaatkan oleh seluruh material. Material penyusun beton secara umum dibedakan atas: 1. Semen Material semen adalah material yang mempunyai sifat-sifat adhesif dan kohesif yang diperlukan untuk mengikat agregat-agregat menjadi suatu massa yang padat yang mempunyai kekuatan yang cukup. Oleh karena itu, dalam campuran beton semen berfungsi sebagai bahan pengikat hidrolik. 2. Agregat Agregat merupakan bahan batu-batuan yang netral tidak bereaksi dan merupakan bentuk sebagian besar beton misalnya: pasir, kerikil, batu-pecah, basalt. Dalam struktur beton biasanya agregat menempati lebih kurang 70 - 75 dari volume massa yang telah mengeras. Sisanya terdiri dari adukan semen yang telah mengeras, air yang belum bereaksi air yang tidak ikut dalam proses hidrasi dari semen, dan rongga-rongga udara. 44 3. Bahan tambahan admixtures bahan kimia yang ditambahkan ke dalam spesi-beton dan atau beton untuk mengubah sifat beton yang dihasilkan misalnya; accelerator, retarder dan sebagainya. 4. Air. Sedangkan produk dari campuran tersebut dapat dibedakan atas: a. Batuan-semen : campuran antara semen dan air pasta semen yang mengeras. b. Spesi-mortar : campuran antara semen, agregat halus dan air yang belum mengeras. c. Mortar : campuran antara semen, agregat halus dan air yang telah mengeras. d. Spesi-beton : campuran antara semen, agregat campuran halus dan kasar dan air yang belum mengeras. e. Beton : campuran antara semen, agregat campuran dan air yang telah mengeras.

3.3 Tulangan