Tujuan Pendidikan Agama Islam di Sekolah

D. Tujuan Pendidikan Agama Islam di Sekolah

Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas harkat dan martabat manusia. Ia dilakukan sebagai usaha pengembangan sumber daya manusia secara sistematis, terprogram dan bertingkat- tingkat sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan dari peserta didiknya.

Untuk mengukur tercapainya peningkatan kualitas diri manusia melalui pendidikan, menurut Muhammad Tholhah Hasan ada lima (5) aspek yang bisa dijadikan ukuran. Pertama, adanya peningkatan kualitas fikir, seperti: kecerdasan, kemampuan analisis, kreatifitas dan visioner. Kedua, peningkatan kualitas moral, yang meliputi ketaqwaan, kejujuran, ketabahan, keadilan dan tanggungjawab. Ketiga, peningkatan kualitas kerja, seperti: etos kerja, keterampilan, profesional, dan efisien. Keempat, peningkatan kualitas pengabdian yang tandai dengan semangat berprestasi, sadar pengorbanan, dan kebanggaan terhadap tugas. Kelima, adanya peningkatan kualitas hidup seperti: kesejahteraan materi dan rohani, ketentraman dan terlindunginya martabat dan harga

diri. 81 Penyelenggaraan pendidikan agama seperti ditegaskan A.

Malik Fadjar bertujuan untuk membangkitkan intuisi agama dan kesiapan rohani dalam rangka mencapai pengalaman transcendental , yaitu upaya untuk menggugah fitrah insaniyah ( to

stir up certain innate powers 82 ). Menurut Faisal Ismail tujuan pendidikan agama tidak lain adalah upaya yang terencana untuk

menyampaikan pesan-pesan agama kepada peserta didik agar dapat dipahami dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari agar dapat merespon masalah-masalah sosial yang berkembang dan menonjol

81 Muhammad Tholhah Hasan, Islam dan Masalah: Sumber Daya Manusia (Jakarta: Lantabora Press, 2005), 136-137.

82 H.A.Malik Fadjar, Visi Pembaruan Pendidikan Islam (Jakarta: LP3NI, 1998), 145.

oleh agama. Sementara menurut Haidar Putra Daulay pendidikan agama

setidaknya memiliki tiga (3) tujuan yang ingin dicapai, yaitu untuk mengisi otak ( knowledge ), mengisi hati ( value ), mengisi tangan ( psichomotorik ) peserta didik sehingga seseorang bertindak dan

berperilaku sesuai dengan tuntunan agama. 84 Menurut pendapat ini, ketidak tercapaian salah satu dari tujuan tersebut menyebabkan

tidak tercapainya suatu pendidikan. Dari beberapa pendapat pakar di atas, bisa disimpulkan bahwa tujuan pendidikan agama adalah terwujudnya ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga ajaran-ajaran agama senantiasa menjadi acuan dan pijakan dalam berhubungan dengan Tuhan, dengan sesama manusia dan dengan alam.

Tujuan penyelenggaraan Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah menurut M. Arifin hendaknya diarahkan untuk membimbing pertumbuhan dan perkembangan fitrah (kemampuan dasar) peserta didik melalui ajaran Islam ke arah titik maksimal pertumbuhan dan perkembangan peserta didiknya yang dilakukan

oleh orang dewasa muslim yang bertaqwa dan secara sadar 85 , sehingga terbentuk pribadi-pribadi hamba Allah yang selalu

bertaqwa kepada-Nya dan dapat mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat. 86 Menurut pendapat ini pendidikan agama Islam

lebih ditekankan kepada usaha membimbing pertumbuhan kemampuan dasar anak didik ke tingkat yang maksimal.

Dalam pandangan Zakiah Daradjat dkk, setidaknya ada empat (4) tujuan Pendidikan Agama Islam (PAI), yaitu: pertama , tujuan umum. Tujuan ini meliputi seluruh aspek kemanusian seperti sikap, tingkah laku, penampilan, kebiasaan dan pandangan. Kedua , tujuan akhir, yaitu bahwa pendidikan agama Islam bertujuan mencetak manusia yang bertaqwa dan berserah diri sepenuhnya kepada

83 Faisal Ismail, dalam M. Saerozi, Politik Pendidikan Agama dalam Era Pluralisme (Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 2004), xix.

84 Haidar Putra Daulay, Pendidikan Islam Dalam Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia , 164.

85 M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam Suatu Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), 32.

86 Azyumardi Azra, Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru (Jakarta: Logos, 2002), Cet. IV, hal. 8.

Allah SWT. Ketiga, tujuan sementara. Tujuan sementara ialah tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah

pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal. Indikatornya adalah ciri pokok sebagai insan kamil dengan pola taqwa sudah mulai kelihatan pada pribadi anak didik. Keempat , tujuan operasional, yaitu tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu. Dalam tujuan operasional ini lebih banyak dituntut dari aspek anak didik suatu kemampuan dan keterampilan tertentu. Sifat operasionalnya

lebih ditonjolkan dari sifat penghayatan dan kepribadian. 87 Keberhasilan tercapainya masing-masing tujuan tersebut tentunya

tidak akan diraih dengan mudah dan instant . Dalam bukunya tentang tujuan pendidikan agama Islam Abuddin Nata menyatakan bahwa tujuan pendidikan Islam adalah terbinanya seluruh bakat dan potensi manusia sesuai dengan nilai- nilai ajaran Islam, sehingga dapat melaksanakan fungsinya sebagai khalifah di muka bumi dalam rangka pengabdiaannya kepada

Tuhan. 88 Artinya, ajaran agama harus dijadikan pijakan dalam melakukan segala aktivitas demi terciptanya tatanan kehidupan

yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Tujuan pendidikan agama Islam di sekolah menurut Muhaimin adalah untuk meningkatkan keimanan, pemahaman, pengahayatan dan pengamalan peserta didik tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi,

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 89 Tujuan pendidikan Agama Islam ini mendukung dan menjadi bagian dari tujuan

pendidikan nasional sebagaimana diamanatkan oleh pasal 3 Bab II Undang -Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan

nasional, 90 yang kemudian diperjelas oleh Depdiknas dalam Kurukulum 2004 Standar Kompetensi Pendidikan Agama Islam

Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah menjelaskan bahwa:

87 Zakiah Darajat, dkk., Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksrasa, 2008), 30-33.

88 Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, 70. 89 Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam (Jakarta: PT. Rosdakarya,

2004), 78. 90 Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003,Tentang Sistem Pendidikan

Nasional (Jakarta: CV. Eko Jaya, 2003), 7.

Pendidikan Agama Islam adalah sebagai upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik

untuk mengenal, memahami, menghayati hingga mengimani, bertaqwa, dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utama kitab suci al- Qur’an dan al-hadits, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman. Dibarengi tuntunan untuk menghargai

lain dalam hubungannya

kerukunan antarumat

berbagama dalam masyarakat hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa. 91

Menurut Direktorat Pembinaan Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Umum Negeri (Ditbinpasium) seperti dikutip Zakiah Daradjat menyatakan bahwa pendidikan agama Islam adalah bimbingan dan asuhan terhadap anak didik, agar nantinya setelah selesai dari pendidikan dapat memahami apa yang terkandung di dalam Islam secara keseluruhan, menghayati makna dan maksud serta menjadikan ajaran-ajaran agama Islam yang telah dianutnya itu sebagai pandangan hidupnya, sehingga dapat mendatangkan

keselamatan dunia dan akhiratnya kelak. 92 Untuk mencegah dan menanggulangi terjadinya konflik dalam

diri siswa sebagai akibat dari pertentangan antara yang dipelajarai dengan realitas di masyarakat, guru harus mampu menjelaskan adanya disparitas tersebut, jika tidak maka sikap siswa akan beraneka ragam; (1) siswa akan menjadi manusia agamis yang terkungkung karena ajaran agama yang dipelajari berlawanan dengan lingkungannya, (2) siswa akan menjalankan ajaran agama sebagian-sebagian, (3) siswa akan mengabaikan ajaran agama sama sekali, karena ia kalah dengan lingkungan. Jadi pembelajaran pendidikan agama hanya sekedar memenuhi kewajiban akademis belaka dan tidak untuk memperbaiki perilaku dan corak

91 Depdiknas, Kurukulum 2004 Standar Kompetensi Pendidikan Agama Islam Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah , (Jakarta: Depdiknas,

2003), 7. 92 Zakiah Daradjat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam , 88.

Dengan demikian, penyelenggaraan Pendidikan Agama Islam (PAI) pada sekolah umum bertujuan meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengalaman siswa terhadap ajaran agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam rangka beribadah

kepada Allah SWT 94 sebagaimana kita sebut sebagai insan kamil.