DWIRANG PERGI KE KANTIN, ICANG DAN NABEN TETAP BERADA DI DEPAN KELAS SAMBIL BERDISKUSI TENTANG SOAL-SOAL YANG MENURUT MEREKA SUSAH.

DWIRANG PERGI KE KANTIN, ICANG DAN NABEN TETAP BERADA DI DEPAN KELAS SAMBIL BERDISKUSI TENTANG SOAL-SOAL YANG MENURUT MEREKA SUSAH.

8. Naben : “Cang caranya gini bukan?” (menunjukan soal yang ia kerjakan)

9. Icang : “Nah ini udah bener, nanti tinggal kamu

sederhanain aja jawabannya,”

10. Dwirang : (Berlari menghampiri Icang dan Naben) “Eh woy! Tadi di kantin ada yang jual kunci jawaban lengkap! Harganya 1 juta,” (memelankan suara- nya)

11. Naben

: “Tenanan? Ayo urunan cah!”

12. Dwirang : “Pengen sih tapi aku udah janji sama ibuku buat ngerjain sebisaku,”

13. Naben : “Ah ayo to Cang beli,”

14. Icang : “Ah ntar gini-gini kunci jawabannya salah semua. Mending kamu dengerin katanya Dwi- rang.”

15. Naben : “Tapi kamukan pengen bisa banggain orang tuamu lewat nilaimu to Cang? Iya kalo nilaimu bagus semua, kalo jelek emang kamu enggak dimarahin sama kakakmu?”

16. Icang : “Aku takut dosa Ben,”

17. Naben : “Kamu lebih takut dosa apa nilaimu jelek Cang?”

18. Icang : “Dua-duanyalah,”

19. Naben : “Yaudah kita beli aja terus nanti kita patungan buat bayar gimana?”

20. Icang : “Aku enggak punya uang lebih dari 100 ribu Ben. Uang sakuku tiap hari aja cuma 5 ribu.”

21. Dwirang : “Udahlah gini aja Cang. Kita bayarin kamu dulu nanti kamu bayar ke kitanya nyicil,”

22. Icang : “Tapi aku enggak janji ikut beli, ya!”

23. Dwirang : “Keburu nanti kunci jawabannya enggak diper- jual belikan lagi Cang,”

Antologi Naskah Drama Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia

25. Icang : “Iya, hati-hati.” SAMBIL MENUNGGU DWIRANG DAN NABEN, ICANG

TERUS BERPIKIR APAKAH YANG AKAN IA LAKUKAN ITU JALAN YANG BENAR UNTUK MEN­DAPATKAN NILAI YANG BAIK. ICANG TERUS MONDAR MANDIR DIDEPAN KELASNYA SAMBIL SESEKALI MEMBACA BUKU PAKET MILIKNYA.

26. Agus : “He Cang! Udah disini aja,”

27. Icang : “Ah iya lagi belajar tadi sama Naben dan Dwirang”

28. Agus : “Lah mereka sekarang kemana?”

29. Icang

: “Ehmm sedang ambil uang,”

30. Agus : “Oh pasti buat beli kunci soal sepaket itu ya. Udah beli aja, itu jawabannya akurat kok tadi ada anak IPA 1 katanya jawabannya sama soal- nya cocok.”

31. Icang : “Aku enggak ada uang, lagian itu sama aja bikin orang tuaku kecewa.”

32. Agus : “Tenang aja, orang tuamu kan enggak tahu, jadi santai saja.”

Dwirang dan Naben datang menghampiri Icang yang sedang mengobrol bersama Agus di depan kelas.

33. Naben : “Cang tadi aku ketemu ibumu dijalan. Nih kata- nya tadi kamu keburu-buru sampe lupa bawa uang buat bayar SPP.” (menyodorkan uang ke Icang)

34. Agus : “Nah Cang itu ada uang, dipake aja.”

35. Icang : “Tapi inikan uang buat bayar SPP.” 248

Surga yang Aku Nantikan Surga yang Aku Nantikan

37. Dwirang : “Bener juga tuh Cang. Sekali-sekali ngelakuin kayak gitu kayaknya enggak masalah,”

38. Naben : “Lagian ibumu juga enggak akan nanyain uang SPPmu,”

39. Icang : “Lah kalian kok malah ngomong kayak gitu! Ini bukan masalah enggak ketahuan apa eng- gaknya, cuma ibuku udah kerja susah payah buat bayar uang SPP ku. Lagian ini sama aja kayak aku bohongin ibuku!”

40. Dwirang : “Santai aja kali Cang! Kita juga cuma nyaranin kamu! Kalo kita jahat juga, kita dari tadi udah beli paketnya pake uang SPPmu tanpa bilang kamu dulu!”

41. Icang : “Udahlah terserah kalian mau ngapain!” (pergi)

42. Dwirang : “Kenapa dia enggak pernah dengerin masukan kita sih Ben!”

43. Naben : “Enggak tahu! Mentang-mentang pinter jadi kayak gitu.”

44. Agus : “Icang emang enggak pantes jadi temen kalian. Udahlah orang kayak gitu pantes di tinggalin.”

45. Dwirang : “Iya bener juga Gus! Dari dulu aku udah sabar, udah ngalah sama dia, tapi dianya malah kayak gitu ke kita. Dasar enggak tahu diri!”

46. Naben : “Ya udah kita enggak usah lah ngungkit-ngung-

kit Icang, cuma bikin males aja!

47. Dwirang : “Ya udah ayo kita beli kunci jawabannya, ke- buru nanti kita masuk!”

48. Naben : “Gus kita beli ya. Nih uangnya.” (menyodorkan uang)

49. Agus

: “Wah siap-siap. Ayo ikut aku!”

Antologi Naskah Drama Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia