Teknik Pengumpulan Data

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara operasional yang ditempuh oleh penulis untuk memperoleh data yang diperlukan. Berhasil tidaknya suatu penelitian tergantung pada data yang obyektif. Oleh karena itu sangat perlu diperhatikan teknik pengumpulan data yang dipergunakan sebagai alat pengambil data. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Menurut Lexy J. Moleong (2004: 186) mengatakan ba hwa, “Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee ) yang memberikan jawaban atas pertanyaan”.

Menurut Cholid Narbuko & Abu Achmadi (2007: 83), “wawancara adalah proses tanya-jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dalam

mana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan- keterangan”.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik “wawancara mendalam” dengan para informan yang terkait dengan permasalahan. Sehingga

dengan wawancara mendalam ini akan mendapatkan data dari para informan dengan lebih tepat, akurat dan tajam, dan dapat mengungkapkan permasalahan yang diteliti. Panduan wawancara tersebut dapat dilihat pada lampiran 4.

Kemudian yang menjadi subyak responden wawancara adalah Koordinator Program Pengembangan Sistem Perlindungan Anak Yayasan KAKAK yaitu Rita Hastuti, S.P ; Pendamping di Yayasan KAKAK yaitu Siswi Yuni Pratiwi, S.Psi dan Astri Purwakasari, S.H ; Community Organizer (CO) Yayasan KAKAK Nur Hidayah, S.E dan Atur Fitri Adiati, S.Sos. Selanjutnya informan lain yaitu Korban: Anggrek (nama samaran), Mawar (nama samaran), dan Melati (nama samaran) ; Orang Tua Korban: Ibu Mawar dan Ibu Melati ; Perwakilan Sekolah: Wahyuningsih, S.Pd dan Sutopo Wihadi, S.Pd.

2. Observasi

Menurut Cholid Narbuko & Abu Achmadi (2007: 70), “Pengamatan atau Observasi adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala- gejala yang diselidiki”. Teknik observasi yang digunakan dengan pengamatan secara langsung terhadap suatu gejala peristiwa yang terjadi di lapangan dengan mengkaji serta mengungkapkan fenomena-fenomena yang ada hubungannya dengan tujuan penelitian baik secara nyata maupun secara mendalam yaitu dengan cara penelitian langsung datang ke Menurut Cholid Narbuko & Abu Achmadi (2007: 70), “Pengamatan atau Observasi adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala- gejala yang diselidiki”. Teknik observasi yang digunakan dengan pengamatan secara langsung terhadap suatu gejala peristiwa yang terjadi di lapangan dengan mengkaji serta mengungkapkan fenomena-fenomena yang ada hubungannya dengan tujuan penelitian baik secara nyata maupun secara mendalam yaitu dengan cara penelitian langsung datang ke

3. Analisis Dokumen

Menurut H.B. Sutopo (2002: 69), “Dokumentasi merupakan sumber data yang sangat penting artinya dalam penelitian kualitatif terutama bila sasaran

kajian mengarah pada latar belakang atau berbagai peristiwa yang terjadi di masa lampau yang sangat berkaitan dengan kondisi atau per istiwa masa kini”. Data-data dokumenter harus relevan dengan objek penelitian. Dapat berupa dokumen, artikel-artikel di media massa, gambar, dan lainnya yang mampu mendukung data yang diperlukan.

Dalam teknik dokumentasi peneliti melakukan telaah kepustakaan dan content analysis . Menurut H.B Sutopo (2002: 69) berpendapat bahwa “Mencatat dokumen disebut juga content analysis dan yang dimaksud bahwa peneliti bukan hanya sekedar mencatat isi penting yang tersurat dalam dokumen atau arsip tetapi juga tentang maknanya yang tersirat”.

Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Data situasi dan jumlah kasus eksploitasi seksual komersial anak dari September 2008 sampai Juni 2011, Data bentuk kegiatan yayasan KAKAK dalam pencegahan eksploitasi seksual komersial anak, Catatan lapangan.