Bidang Sosial Ekonomi

2. Bidang Sosial Ekonomi

Salah satu progam kerja dari Lembaga Advokasi Masyarakat (LAM) PMII Cabang Kota Surakarta tahun 2000 adalah melakukan pengabdian masyarakat. Realisasi dari progam tersebut adalah dengan Pembentukan Kelompok Sahabat untuk Masyarakat (Kesuma) yang berkerja sama dengan Romo Roni Purbaya. Kegiatan tersebut dilaksanakan sepanjang bulan September tahun 2000 yang dipusatkan di Kelurahan Gandekan. Seluruh anggota maupun kader PMII Cabang Kota Surakarta dilibatkan dalam kegiatan ini. Adapun bentuk kegiatan pengabdian antara lain, penyediaan fasilitas paket kesehatan murah, perpustakaan, pendampingan belajar, pendampingan Taman Pendidikan Al-qur’an (TPA), Sekolah Minggu, diskusi dan

49 Radar Solo, 24 Desember 2000.

commit to user commit to user

Kegiatan lain di bawah LAM PMII Cabang Kota Surakarta adalah pemberian santunan melalui akses pengadaan sembako, zakat, pakaian murah, dan pemberian uang saku menjelang Idul Fitri pada 23 Desember 2000. Kegiatan ini kemudian ditindaklanjuti dengan mendirikan TPA. Lembaga belajar ini diikuti kurang lebih 20 anak yang terbagi dalam kelas besar dan kelas kecil. Jadwal kelas dilaksanakan dua hari sepekan, yakni hari Jum’at dan Sabtu pukul 15.30 WIB.

Periode selanjutnya, kegiatan advokasi atau pendampingan dilakukan oleh PMII Cabang Kota Surakarta yang berkerja sama dengan sahabat-sahabat Forum

Kebangsaan Pemuda Indonesia (FKPI) 51 . Kegiatan ini berangkat dari kegelisahan

gerakan mahasiswa yang hanya menjadi gerakan protes atau gerakan propaganda. Ajakan PMII untuk melakukan gerakan kultural bersama masyarakat mendapatkan respon positif dari masyarakat Sambirejo, Sragen. Akhirnya dipilihlah daerah tersebut

sebagai ruang belajar bersama. 52 Kegiatan belajar bersama dan advokasi mulai

dilakukan pada tanggal 26 Januari 2002. Agenda yang ditetapkan yaitu mempelajari kultur perlawanan petani dan bagaimana mereka mengorganisirnya serta mewariskan semangat kepada generasi selanjutnya. Selain itu, anggota kegiatan ini juga hidup bersama petani setempat. Mereka tinggal dan berkerja sebagaimana petani Sambirejo

50 Laporan Pertanggungjawaban (LPj) PMII Kota Surakarta masa khidmad 2000-2001 Bidang Lemabaga Advokasi Masyarakat.

51 FKPI merupakan forum gabungan antara PMII, PMKRI, GMKI, dan GMNI.

52 LPJ Kepengurusan PMII Cabang Kota Surakarta 2001-2002 Bidang Advokasi Masyarakat.

commit to user

Setelah melakukan pediskusian kritis, masyarakat petani melakukan aksi ke DPRD setempat. Di antara penyadaran yang dilakukan adalah arti pentingnya tanah bagi mereka dan merupakan aset yang harus mereka lindungi dari privatisasi atau penguasaan tanah tanpa batas. Di samping itu, progam ini juga dilakukan pelatihan pembuatan pupuk organik guna menekan biaya produksi pertanian.

Hasil dari advokasi terhadap masyarakat di Sragen adalah terbentuknya Aliansi Warga Menggugat (AWM). Fokus dalam penataan organisasi yang mengarah pada pembangunan organisasi tani lokal di tingkat desa guna mengintensifkan penguatan di basis. Dalam perkembangan selanjutnya, advokasi terhadap para petani ini tidak dapat berjalan lama karena tenaga dari PMII terbatas. Ditambah masih banyak agenda yang harus diselesaikan di Kota Surakarta.

Pendampingan juga dilakukan PMII Cabang Surakarta terhadap para buruh. Realisasi dari pendampingan adalah dengan membentuk organ taktis Gabungan Rakyat Bergerak (GRB). Organ ini dibentuk dalam rangka peringatan Hari Buruh tanggal 1 Mei 2002 dengan melakukan aksi ke Gedung DPRD Surakarta. Isu yang diangkat yaitu menolak eksploitasi buruh serta menuntut 1 Mei sebagai hari libur nasional bagi buruh. Aksi ini diikuti sekitar 70 peserta aksi dengan berbagai elemen

buruh dan organisasi. 53

Menindaklanjuti pendampingan terhadap buruh tersebut, PMII Cabang Kota Surakarta bersama elemen kepemudaan lainnya membentuk Komite Buruh Surakarta

53 Laporan Pertanggungjawaban (LPj) PMII Cabang Kota Surakarta bidang Jaringan Eksternal masa khidmad 2001-2002, hlm. 23.

commit to user

(KBS). 54 Komite ini terbentuk dalam upaya untuk merespon terhadap persoalan- persoalan perburuhan, antara lain, tuntutan untuk dicabutnya UU No. 25 Tahun 1997 tentang Ketenagakerjaan yang akan diberlakukan pada tanggal 1 Oktober 2002, penolakan terhadap RUU PPRI dan PPK tanpa syarat apapun, serta mengajak seluruh elemen rakyat, terutama DPRD, Walikota/Bupati, Disnakertrans, DPR/MPR, dan Presiden untuk menyatakan solidaritasnya pada nasib kaum buruh di Indonesia. Yang menjadi agenda KBS adalah dengan mengadakan penguatan di masing-masing komunitas dan membuat selebaran yang dijadikan propaganda serta aksi massa.

Di bidang ekonomi, PMII Kota Surakarta melakukan respon terhadap kenaikan harga BBM, TDL, PPN, dan tarif telepon. PMII Cabang Kota Surakarta bersama dengan elemen kepemudaan yang lain membuat Aliansi Anti Kenaikan Harga (AAKH). Di antara organisasi yang ikut tergabung dalam aliansi ini antra lain, PMII, KAMMI, PRD, SOMPIS, LMND, PATTIRO, PMKRI, Akar Rumput, FNBI, SPEKHAM, BEM UNS, dan BEM UMS. Aksi massa yang dilakukan untuk menolak kenaikan harga BBM yaitu dengan kampanye dengan mengelilingi Kota Surakarta.

Dalam perkembangan selanjutnya, AAKH ini juga mengangkat isu-isu aktual, seperti Hari Perempuan Internasional. Aksi dilakukan pada tangga 4 Maret 2002 di Bundaran Gladak. Tuntutannya adalah peningkatan partisipasi perempuan dalam penguasaan pada aspek-aspek publik. Kondisi ekonomi yang terpuruk akibat kenaikan harga BBM, TDL, dan tarif telepon, menyebabkan rusaknya sektor sosial

54 Aliansi yang tergabung di dalam KBS antara lain PMII Surakarta, HMI,

LMND, FSBSK, YAPHI, SPTSK, SPKEP Karanganyar, SBI Garteks Sragen, IKLBB Karanganyar, Kelompk Buruh Alternatif, KBIS, YBKS, SARI, AJI, Serikat Pekerja Perhotelan Karanganyar, SBSI Surakarta, SBSI Sukoharjo, SPSI Surakarta, Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan Minuman (SPRTMM) Karanganyar.

commit to user commit to user

keuangan internasional yang menindas perekonomian Indonesia. 55 Isu tentang perempuan kemudian dilanjutkan dengan aksi turun ke jalan dalam peringatan 123 tahun kelahiran Kartini. Aksi ini dilakukan PMII Cabang Kota Surakarta yang berkerja sama dengan Jaringan Gerakan Jender Pengurus Koordinator Cabang (PKC) PMII Jawa Tengah. Aksi yang dilaksanakan pada tanggal 21 April 2002 di komplek Stadion Manahan itu sempat diwarnai bentrok dengan aparat keamanan. Tuntutan aksi menyoroti ketimpangan relasi sosial antara laki-laki dan perempuan dalam berbagai bidang antara lain, ekonomi, politik, sosial, dan hukum yang tertuang dalam berbagai kebijakan pemerintah masih sangat memperihatinkan. Akses terbuka yang diberikan kepada perempuan di satu sisi masih suburnya pola pikir yang bersifat membenci atau menomorsekiankan perempuan di sisi lain hanya akan menjadikan perempuan hidup dalam kemerdekaan dan kebebasan yang semu. Tuntutan PMII antara lain, pertama, menolak diskriminasi jender dan eksploitasi perempuan dalam setiap kebijakan publik (bidang ekonomi, politik, sosial, dan hukum). Kedua, menuntut pemerintah memberikan jaminan hukum untuk aksesibilitas perempuan di ruang publik. Ketiga, menuntut pemerintah secara khusus untuk memberikan prosentasi ruang dan anggaran lebih besar di bidang pendidikan yang berprespektif jender, mengingat pentingnya pendidikan untuk melepaskan

perempuan dari keterbelakangan dan ketertindasan akibat bias jender. 56

55 Solopos, 4 Maret 2002.

56 Arsip lembar pernyataan sikap aksi.

commit to user

Aksi peringatan Hari Kartini belum sepenuhnya maksimal karena belum mendapatkan izin dari pihak keamanan dan bersamaan dengan hari libur. Hasil dari negosiasi dari massa aksi dan keamanan, akhirnya massa hanya diperbolehkan aksi selama 30 menit. Namun pihak keamanan memberhentikan orasi karena ada massa aksi yang melakukan pembakaran. Akibatnya massa aksi dibubarkan oleh keamanan dan sebanyak 57 peserta aksi ditangkap aparat kemudian dibawa ke Mapolwil Surakarta. Aksi tersebut dilakukan bersamaan dengan kedatangan Presiden Megawati

ke Kota Surakarta. 57

57 Solopos, 22 April 2002.

commit to user